Tuesday 8 October 2013

TERPOJOK, HAMAS PUN KEMBALI KE IRAN

 
Sungguh sial nasib kelompok perlawanan Palestina HAMAS. Berharap mendapatkan keuntungan besar dari kekuasaan kelompok Ikhwanul Muslimin di Mesir dengan meninggalkan sekutu lamanya, Syria dan Iran, kini HAMAS justru mengalami krisis keuangan dan senjata setelah Ikhwanul Muslimin Mesir terjungkal dari kekuasaan. Maka mau tidak mau Hamas pun mendekati kembali Iran demi mendapatkan kucuran dana dan senjata.

Adalah konflik Syria yang membuat HAMAS melakukan akrobat politik. Berharap Ikwanul Muslimin, yang sebelumnya tengah "naik daun" dengan merebut kekuasaan di Turki, Tunisia, Mesir, Libya dan Qatar, bisa meraih kekuasaan setelah tumbangnya regim Bashar al Assad (HAMAS meski secara formal bukan bagian Ikhwanul Muslimin, namun secara idiologis adalah Ikhwanul Muslimin), HAMAS pun mengkhianati Bashar al Assad yang selama bertahun-tahun menjadi tuan rumah kantor urusan luar negeri mereka dan menjadi donatur utama mereka setelah Iran. Hal ini tentu saja membuat marah Iran dan Hizbollah yang bersama Syria membentuk blok "Perlawanan" anti-Israel. Bantuan uang dan senjata Iran pun turun tajam, meski tidak sama sekali dihentikan.

Selain memindahkan kantor luar negerinya dari Syria ke Qatar, HAMAS juga aktif menerjunkan milisi bersenjatanya ke medan perang Syria untuk memerangi Bashar al Assad. Hamas juga secara terbuka mengecam keterlibatan Iran dan Hizbollah dalam membantu Bashar al Assad. Namun tidak semua pemimpin HAMAS setuju dengan langkah "pengkhianatan" itu. Sebagian pemimpin, terutama dari sayap militer HAMAS Brigade Qassam, tetap menjaga hubungan baik dengan Iran dan Hizbollah. Hal inilah yang membuat Hizbollah segan untuk mengusir HAMAS dari Lebanon.

Mala petaka pun menimpa HAMAS setelah Presiden Moersi terdepak dari kekuasaannya tgl 3 Juli lalu dan digantikan oleh regim militer yang tidak respek pada HAMAS. Di sisi lain pergantian kekuasaan Emir Qatar juga tidak menguntungkan HAMAS. Bahkan dikabarkan Emir Qatar yang baru telah memerintahkan penutupan kantor HAMAS di Doha.

Kehilangan "induk", HAMAS pun langsung dilanda masalah keuangan yang serius. Maka dengan malu-malu, HAMAS pun kembali mendekati pejabat Iran dan Hizbollah di Beirut.

"Beberapa pertemuan telah dilangsungkan, .... untuk "membersihkan udara". Tidak ada boikot terhadap HAMAS, namun pada saat yang sama hubungan belum pulih seperti semula," kata seorang pejabat Lebanon yang mengetahui pertemuan-pertemuan tersebut kepada Reuters. Pejabat HAMAS yang terlibat dalam pertemuan itu adalah Moussa Abu Marzouk.

"Ini adalah kepentingan HAMAS untuk merevisi raport-nya di hadapan Iran dan Hezbollah demi beberapa alasan," kata Hani Habib, seorang analis politik yang berbasis di Jalur Gaza kepada Reuters.

"Pada akhirnya semua kelompok berkepentingan dengan hubungan ini," tambahnya.

Para pengamat memperkirakan bantuan keuangan Iran terhadap HAMAS sebelum terjadinya perselisihan sikap atas konflik Syria mencapai $250 juta per-tahun (setara Rp 2,5 triliun lebih). Saat ini diperkirakan sumbangan yang diterima HAMAS dari Iran hanya sebesar 15% atau 20% dari jumlah tersebut di atas.

Belum diketahui apakah HAMAS juga melakukan pendekatan terhadap Syria. Prospek kembalinya HAMAS ke Damaskus dianggap sangat kecil, meski beberapa sumber menyebutkan Bashar al Assad tidak keberatan HAMAS kembali membuka kantornya di Damaskus, dengan satu syarat: tanpa kepala biro luar negeri HAMAS Khaled Meshal.


REF:
"Cornered Hamas looks back at Iran, Hezbollah"; Mohamed Abdel Ghany; Reuters; 28 Agustus 2013

4 comments:

  1. As.Wr.Wb. alangkah lebih baiknya kalau Iran memberikan kesempatan untuk melakukan taubat Nasuha kepada petinggi HAMAS dari pada mereka tenggelam dalam kegelapan terus menerus tentu saja dengan syarat-syarat tertentu dan kepada saudaraku Adi Salam persaudaraan semoga ALLah selalu melindungi kita

    ReplyDelete
  2. Amien.
    Terima kasih atas atensinya

    ReplyDelete
  3. Amien.
    Terima kasih atas atensinya

    ReplyDelete
  4. kemungkinan sebagian petinggi hamas sudah capek terutama khaled marshal dan ismail Haniyeh .capek bukan ngurusi rakyat gaza capek melihat mahmud abas yang tenang tenang dalam pangkuan israil bisa senang senang kemana saja tak perlu khawatir di bunuh oleh mosad pucuk di cinta ulam tiba qatar menawari pindah kantor dapat bonus gaji yang gede mungkin saja dapat esek esek perempuan cantik dan tempat glamour entah tahu atau tidak kalau mereka di tunggangi atau mereka tahu dan ada persaingan di tubuh hamas yang jelas setia pada rakyat gaza birgade qassam dan jihad islam masih setia pada iran dan hisbullah sebenarnya mereka bukan menghianati suriah iran dan hisbullah saja tapi lebih menghianati rakyat gaza dan perjuangannya hanya demi kesenangan sesaat .di gaza para petinggi hamas dapat pena dari emas dan berlian dan mobil mewah dari qatar cuma sayang sungguh mahal tukarannya nyawa .ternyata pena memancarkan snyal yang bisa di tangkap oleh pesawat tempur israil .sungguh malang pimpinan jihad islamdi gaza akibat penghianatan khaled marsal dan ismail khaniyeh terpaksa harus merenggang nyawa waktu perang 8 hari dg israil meninggal bersama hadiah mobil dan pena yang bisa dilacak oleh pesawat tempur israil itu hadiah dari emir qatar .perjuangan harus dilandasi penuh keimanan dan yang penting jalan tersebut benar benar jalan yang selaras yng Allah kehendaki mohon maaf saya 30 tahun lebih ikut ormas islam sunni dan terahkhir dari muhammadyah sampai terakhir di majelis mujahiddin tak pernah akur ribut ujung ujungnya uang infak tak jelas namanya uang perjuangan para petinggi sibuk kedaerah daerah alasan dakwah apa pelesiran .jujur semua berakhir jalan di tempat hidup segan mati tak mau .maaf rata rata disunni perjuangan kenceng tujuanya sudah belok .tujuannya bagus tenaganya loyo.organisasi besar contoh ihkwanul muslimin dan hisbut tahir perjuangan kenceng tujuannya tak jelas .ujung ujungnya dukung takfiri pemakan bangkai bangsa bar bar mujahilin .ke tuanya di tanya ngelees .waktu cari dukungan pidatonya sampai berapi api semua jurus dan ayat ayat alquran di keluarkan untuk mendukung pendapatnya sungguh darah rakyat suriah di jual habis sungguh nista menjual ayat demi hawa nafsu .sekarang semua pada tiarap entah duit sumbangan untuk pembunuhan rakyat suriah sampai ke sana apa masuk kantong .kalo masuk kantong masih sukur .tak jadi orang keji.wasaalamm

    ReplyDelete