Indonesian Free Press -- Hubungan erat Saudi Arabia dengan Israel semakin tidak bisa lagi disembunyikan. Seperti laporan Veterans Today, Kamis (21 April), yang menyebutkan pertemuan Menteri Pertahanan dan Deputi Putra Mahkota Mohammad bin Salman dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yordania.
Menurut laporan tersebut, pertemuan berlangsung di kota pelabuhan Aqaba yang berdekatan dengan kota Eilat di wilayah Palestina yang diduduki Israel. Dalam pertemuan itu dihadiri juga oleh Brigjen Mash’al Mohammed Zein, Kepala Staff Gabungan Yordnia.
Tujuan utama pertemuan itu adalah membahas hubungan terbaru Saudi-Mesir, terutama setelah Mesir menyerahkan Pulau Tiran dan Pulau Sanafir di Laut Merah, kepada Saudi. Pertemuan juga membahas rencana kerjasama keamanan Saudi-Israel di Laut Merah setelah penyerahan kedua pulau. Selain itu dalam pertemuan itu juga dibahas peningkatan hubungan ekonomi Saudi-Israel dan rencana untuk mengusir warga Palestina dari Gaza dengan menggunakan dalih pembangunan di Sinai.
Isyu lainnya yang dibahas adalah tentang keberadaan kelompok Muslim-Brotherhood dan kelompok-kelompok militan lainnya di Mesir dan Yordania. Mesir-Saudi-Yordania memiliki pandangan yang sama, yaitu anti-Muslim Brotherhood, berseberangan dengan Turki dan Qatar yang pro-Muslim Brotherhood.
Sementara itu penyerahan dua pulau Mesir di Laut Merah kepada Saudi terus mendapatkan penolakan di dalam negeri. Sejumlah politisi kelompok nasionalis dan kelompok Islam mengajukan tuntutan ke Mahkamah Agung untuk membatalkan keputusan Presiden Al Sisi. Selain itu aksi-aksi demonstrasi menentang keputusan itu terus dilakukan.(ca)
No comments:
Post a Comment