Indonesian Free Press -- Bayangkan sebuah kapal perang yang menyandang sistem pertahanan udara tercanggih di dunia dan pada saat yang sama membawa rudal-rudal jelajah serang paling canggih di dunia. Maka kapal perang ini secara teknis menjadi kapal perang paling ampuh di dunia yang kebal terhadap semua serangan lawan.
Pada saat yang sama, mari kita ingat, bagaimana kapal perang Amerika USS Donald Cook, menjadi seperti 'bebek lumpuh' ketika pesawat-pesawat tempur SU-24 Rusia melancarkan serangan elektronik kepadanya ketika kapal itu berlayar di Laut Baltik sekitar tiga bulan yang lalu. Jika saja dua pesawat 'kuno' SU-24 itu menembakkan torpedo, atau rudal anti-kapal, maka USS Donald Cook tentu sudah hancur. Padahal Donald Cook dilengkapi dengan sistem pertahanan udara paling canggih Amerika, Aegis. Namun senjata itu tidak menjadi tidak berarti ketika berhadapan dengan senjata-senjata elektronik Rusia.
Seperti dilaporkan media Rusia Ria Novosti, 5 Juni lalu, Rusia tengah merancang kapal destroyer yang dilengkapi dengan sistem persenjataan udara S-500 dan rudal jelajah Kalibr-NK.
"Saat ini, disain awal dari 'Project 23560 Leader' tengah dalam pertimbangan Kemenhan Rusia," kata Igor Ponomarev, Wakil Direktur United Shipbuilding Corporation (USC) perancang kapal tersebut, kepada RIA Novosti, minggu lalu.
"Setelah mendapat lampu hijau, kami akan membuat disain teknis kapal serta mempersiapkan dokumen-dokumen untuk membangun kapal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan kementrian pertahanan," tambahnya.
Ponomarev tidak menyebutkan kapan persetujuan proyek itu ditandatangani, atau kapan kapal destroyer itu mulai diproduksi. Namun ia menyebutkan bahwa disain akhir kapal itu akan selesai tahun ini.
Kapal destroyer kelas Leader telah dikembangkan oleh Severnoye Design Bureau, perusahaan disain kapal terkemuka Rusia, sejak tahun 2010. Kapal ini memiliki dimensi panjang 200 meter dan lebar 20 meter dengan bobot 17.500 ton serta memiliki kecepatan jelajah hingga 32 knot.
Kapal perang serbaguna ini dilengkapi dengan persenjataan anti-serangan udara, anti-rudal ballistik, anti-kapal dan anti-kapal selam. Setelah beroperasi, kapal ini akan menjadi kapal perang utama Rusia menggantikan kapal jelajah kelas Slava dan destroyer kelas Udaloy I. Slava dikenal dengan senjata anti serangan udara S-300nya, sedangkan Udaloy I dikenal dengan senjata anti-kapal selamnya.
"Jika dianggap Rusia mampu membangun kapal ini dalam situasi ekonomi sekarang, kapal-kapal ini akan mengalahkan kapal perang terbesar Amerika, kapal destroyer kelas Arleigh Burke dengan dobel persenjataannya," kata analis militer Dave Majumdar di situs National Interest.
Kapal kelas Leader diperkirakan akan dilengkapi dengan rudal jelajah canggih Kalibr-NK yang mampu menjangkau sasaran pada jarak ribuan kilometer. Rudal-rudal anti-kapal dan anti-kapal selam juga menjadi andalannya, sebagaimana rudal P-800 Oniks anti-kapal dengan daya jankau hingga 300 kilometer. Rudal hipersonik Zircon kemungkinan juga akan menjadi salah satu kekuatannya.
Namun, senjata paling canggihnya tentu saja adalah sistem pertahanan udara S-500 versi laut, Prometey atau 55R6M Triumfator-M. Di geladaknya, kapal ini mengusung helikopter helikopter Kamov Ka-27 atau Kamov Ka-32.
Sebagai sumber penggeraknya, kapal ini menggunakan reaktor nuklir yang akan membuat kapal ini mampu beroperasi 90 hari non-stop tanpa tambahan bahan bakar.(ca)
No comments:
Post a Comment