Indonesian Free Press -- Rusia menggelar sejumlah besar sistem pertahanan udara paling canggihnya, S-400, di kawasan Baltik di utara dan Kaukasus di selatan Rusia. Meski masih berada di wilayah Rusia, secara efektif senjata ini menjangkau sejumlah besar wilayah-wilayah di luar Rusia.
Seperti dilaporkan Daily Mail, Sabtu (24 September), Presiden Putin telah memerintahkan penggelaran dua battere S-400 di wilayah St Petersburg. Keberadaan senjata ini secara efektif menciptakan penguasaan wilayah udara di kawasan Baltik dimana tiga negara sekutu NATO berada, yaitu Latvia, Estonia dan Lithuania.
S-400 Triumph, yang dijuluki sebagai SA-21 Growler oleh NATO, mampu menghancurkan sasaran pada jarak 250 mil dan ketinggian 90.000 kaki.
"Komando wilayah barat Rusia memastikan bahwa dua resimen rowlers akan digelar di wilayah Leningrad (St Petersburg) dalam waktu dekat ini," tulis Daily Mail.
Sementara itu pejabat militer Rusia, Igor Muginov, baru-baru ini mengatakan kepada kantor berita TASS: "Pada saat ini kami tengah melakukan ujicoba kesiapan operasional (S-400) di pangkalan militer Ashuluk di wilayah Astrakhan. Latihan ini ditujukan untuk menangani sasaran-sasaran yang terbang rendah, terbang tinggi dan rudal-rudal ballistik."
Astrakhan berada di wilayah Pegunungan Kaukasus di Rusia selatan.
"Setelah latihan kesiapan ini selesai, sistem persenjataan ini akan digelar di wilayah barat-daya Rusia (Baltik)," tambhnya.
Russia telah meningkatkan secara dramatis jumlah resimen S-400 yang digelarnya, hingga mencapai 16 resimen yang siap tempur pada akhir tahun ini. Tidak hanya itu, Rusia bahkan telah menggelar satu unit S-400 di pangkalan udara Hmeimim di Suriah. Senjata ini secara efektif menjangkau sebagian besar wilayah Suriah, selatan Turki, Siprus, Mediterania timur hingga sebagian besar Israel.
Sistem persenjataan ini memiliki tiga bagian, yaitu pusat pengendalian, sistem radar yang mampu mendetekai 300 sasaran sekaligus serta enam peluncur rudal.
Senjata ini tidak hanya mempu merontokkan pesawat-pesawat tempur lawan, termasuk pesawat-pesawat siluman seperti F-22 Raptor, juga rudal-rudal jelajah hingga rudal ballistik. Rusia mengklaim senjata ini bisa menembak jatuh rudal ballistik yang bergerak dengan kecepatan hingga 16.000 km per-jam pada jarak 40 mil.
Daily Mail juga melaporkan ketegangan yang terus meningkat di kawasan Baltik. Pada hari Jumat (23 September), dua pesawat RAF Typhoon NATO mengejar dan menggiring keluar dua pembom strategis Tupolev Tu-160 Blackjack di lepas pantai Scotlandia. Pembom Rusia ini mampu mengangkut 16 rudal nuklir.(ca)
Masih penasaran, jika di uji.. manakah yg lebh unggul. S400 Triumph atau SPYDER (Surface to Air PYhton and DERby)
ReplyDeleteKalo Amerika mengaku rudal mereka hanya efektif jarak 80 km lewat itu meleset Amerika sudah mengalami kemunduran meluncur kan satelit saja gagal pesawat ulang Alik tak terdengar lagi kemunduran demi kemunduran terus dialami sementara Tiongkok dan Rusia terus melesat Iran juga demikian maju hanya waktu yg akan menjawabnya
ReplyDelete