Indonesian Free Press -- Harapan para pemberontak untuk memenangkan pertempuran di Suriah semakin jauh dari kenyataan. Seiring semakin terdesaknya pemberontak di Aleppo dan beberapa front pertempuran lainnya, koalisi pro Suriah kini semakin kuat dengan bergabungnye Mesir.
Seperti dilaporkan berbagai media internasional, termasuk Veterans Today hari ini (27 November), Mesir telah mengirimkan sejumlah besar helikopter dan pesawat tempur untuk membantu militer Suriah menghancurkan pemberontak.
"Mesir telah mengirimkan sekitar 18 helikopter beserta pilotnya ke pangkalan udara Hama. Para pilot ini akan berpartisipasi dalam operasi bersama Mesir-Suriah melawan para teroris," demikian tulis laporan tersebut.
Disebutkan juga bahwa sebanyak empat perwira senior Mesir telah berada di Suriah, termasuk dua Mayor Jendral, yang telah bergabung dengan pusat komando militer Suriah di Damaskus. Sejak sebulan lalu mereka telah berada di Suriah untuk mempelajari medan pertempuran di berbagai front.
Sementara itu media Lebanon As-Safir juga melaporkan bahwa Mesir juga telah mengirimkan beberapa pesawat tempur yang juga telah berada di pangkalan udara Hama.Ini merupakan perkembangan menari setelah pemimpin Mesir Abdul-Fattah al-Sisi dalam wawancara dengan televisi Portugal RTP TV bulan lalau mengatakan bahwa 'Mesir akan membantu militer Suriah dalam pertempura melawan para teroris'.
Mesir adalah salah satu negara Timur Tengah yang mengalami masalah serius dengan ancaman terorisme yang serius, terutama di wilayah Sinai. Berulangkali para teroris melancarkan serangan di wilayah itu dengan membawa korban yang tidak sedikit.
"Suriah telah lima tahun menderita krisis mendalam. Sikap kami adalah bahwa kami menghormati kehendak rakyat Suriah,” kata al-Sisi kepada RTP TV.
Awal bulan ini SouthFront melaporkan bahwa sejumlah perwira Mesir telah berada di Suriah untuk mempelajari kiprah militer Rusia di Suriah di medan perang Suriah. Sebelum itu, pada Oktober 2016, pasukan lintas udara Rusia tiba di Mesir untuk melakukan latihan perang di Mesir. Latihan perang itu diberi kode nama “Defenders of Friendship 2016”.
Pembebasan Aleppo Timur
Dalam perkembangan lainnya SouthFront melaporkan bahwa militer Suriah dan koalisi pendukungnya berhasil merebut kembali kawasan Hanano, hari Sabtu (26 November). Ini adalah kawasan terbesar di Aleppo timur yang sebelumnya menjadi basis para pemberontak. Pembebasan diperolah setelah berjam-jam terjadi pertempuran sengit.
Lembaga pemantau krisis Suriah yang berbasis di Inggris Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) membenarkan kabar tersebut. SOHR menyebut kawasan Hanano adalah wilayah pertama di Aleppo yang dikuasai para pemberontak pada tahun 2012. Selama 10 hari pasukan Suriah dan koalisinya melancarkan operasi besar-besaran untuk membebaskan Aleppo timur dari para pemberontak.(ca)
Sukses utk Bangsa Suriah, semoga kemenangan dan kedamaian terengkuh kembali
ReplyDelete