Indonesian Free Press -- Iran dikabarkan telah 'mengambil-alih' pengendalian sistem pertahanan udara Suriah setelah adanya kecurigaan bahwa Rusia telah 'bermain mata' dengan Israel untuk menyerang Suriah.
Seperti dilansir Veterans Today, Rabu (22 Maret), para insinyur Iran berhasil mengubah kode-kode rahasia sistem pertahanan udara Suriah sehingga mampu mengantisipasi dan mengidentifikasi serangan udara Israel di Suriah. Hasilnya, sistem pertahanan udara Suriah berhasil mengetahui serangan udara Israel pada hari Jumat (17 Maret) dan menembakkan rudal-rudal ke arah pesawat-pesawat tempur Israel di Palmyra.
Suriah mengklaim berhasil menembak jatuh satu pesawat tempur Israel dan merusak satu pesawat lainnya. Namun Israel membantah klaim tersebut. Selain itu, Hizbollah juga menembakkan rudalnya ke pangkalan udara Israel, meski bisa ditangkal oleh rudal Arrow-3 Israel.
“Rudal yang ditembakkan Hezbollah ke Israel berharga $2.000, sedangkan rudal Israel seharga $3 juta,” tulis Veterans Today mengutip sumber Iran di Suriah.
Selama ini Israel terlihat leluasa melakukan serangan udara ke Suriah, meski Suriah dijaga dengan sistem pertahanan udara canggih buatan Rusia, termasuk sistem pertahanan udara yang dioperasikan langsung oleh Rusia untuk melindungi militernya di Suriah. Suriah dan Iran curiga bahwa Rusia diam-diam telah memberikan kode sistem pertahanan udara Suriah ke Israel yang mambuat pesawat-pesawat tempur Israel tidak terdeteksi.
Media Israel Jerussalem Post sehari sebelumnya melaporkan berdasar laporan media Kuwait, bahwa pejabat Kemenhan Iran telah mengakui bahwa Iran telah mampu mengubah kode-kode rahasia sistem pertahanan buatan Rusia di Suriah, tanpa sepengetahuan Rusia. Hal inilah yang memungkinkan Suriah bisa melakukan reaksi cepat dengan menembakkan rudal anti-pesawatnya ke pesawat tempur Israel pada hari Jumat lalu.
"Iran menuduh Rusia telah memberikan kode-kode pada sistem pertahanan udara Suriah ke Israel, seorang pejabat senior Departemen Engineering Kemenhan Iran mengatakan kepada media Kuwait Al-Jarida, Senin (20 Maret)," demikian tulis Jerussalem Post.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa masih banyak yang tidak diketahui tentang insiden hari Jumat lalu. Namun beberapa hal penting telah terjadi, seperti serangan udara Israel atas konvoi militer Hizbollah di Suriah dan tembakan rudal anti-pesawat Suriah terhadap pesawat Israel.
"Israel telah berulangkali melakukan serangan udara di Suriah sejak keterlibatan Hizbollah di Suriah tahun 2012, namun insiden hari Jumat merupakan pertama kalinya sebuah rudal anti-pesawat ditembakkan Suriah terhadap pesawat Israel," tambah Jerussalem Post.
Menurut laporan tersebut, Suriah dan Iran berulangkali tertegun setiap kali Israel melakukan serangan yang tidak terdeteksi di Suriah. Mereka curiga bahwa Rusia diam-diam telah memberikan kode sistem pertahanan udara Suriah ke Israel. Namun, Iran telah berhasil mengubah kode-kode tersebut tanpa sepengetahuan Rusia yang memungkin sistem pertahanan udara Suriah mengidentifikasi dan mengantisipasi seranga Israel.
Keberhasilan Iran ini berhubungan dengan keberhasilan Iran membangun sistem pertahanan udara sendiri yang mencontek sistem pertahanan udara S-300 Rusia, yaitu Bavar 373.
“Iran memiliki kemampuan untuk mengubah sisem kode keamanan Rusia setelah negara ini menerima rudal canggih S-300. Iran bahkan mengembangkan kemampuannya setelah berhasil membangun sistem pertahanan udara Bavar-373, versi domestik dari rudal S-300 Rusia. Dengan demikian kedua sistem persenjataan ini bisa bekerjasama melawan serangan lawan.”
Menurut keterangan sumber-sumber pertahanan Iran, negara itu telah mengirimkan sejumlah ahlinya ke Suriah untuk mengubah kode-kode keamanan sistem pertahanan udara Suriah tanpa sepengetahuan Rusia.
Sebelumnya, sistem pertahanan udara Suriah menganggap pesawat-pesawat tempur Israel sebagai 'teman', sehingga tidak bereaksi apa-apa saat Israel melancarkan serangan udara ke Suriah.
Kemampuan mengantisipasi serangan Israel juga memungkinan Hizbollah mengevakuasi pangkalannya yang hendak diserang Israel dan bahkan melancarkan serangan balasan dengan menembakkan rudal ke pangkalan militer Israel.(ca)
Ke ahlian Iran sebenarnya dalam elektronik cukup mumpuni terbukti s200 buatan Rusia di Modif jadi lebih canggih.bavar 373 di mungkinkan lebih canggih dari S300 kenapa Rusia takut memberikan ke Iran jelas yg paling cepat sofware yg di modifikasi sistem radar.iran hanya butuh mobile dan pelucur rudal itu yang butuh waktu lama membuatnya Rusia butuh suriah .Namun tetap memperhitungkan sebatas ke pentingan ya .Makanya bukan suriah tidak bisa aman dan kuat .Butuh proses kemandirian seperti Libanon .HISBULLAH bagaimana hancur nya Libanon dari tahun 1975 sampai tahun 2000 .Iran membentuk HISBULLAH th 1980 . Sampai saat ini HISBULLAH tempat bernaung seluruh rakyat Libanon .Suriah tanah berkah namun kepentingan Amerika di teluk Parsi terancam kekuatan angkatan laut Iran yg luar biasa . Amerika mulai kebingungan kalo tiga fron sudah terbuka Yaman akan mengancam Arab Saudi dan uni emirat Arab Qatar .Suriah dan Libanon lawan Israil dan turky Iran akan berhadapan dengan Amerika di teluk Parsi .Korea Utara mulai berulah .Cina dan Rusia sangat butuh Iran dan Suriah .
ReplyDeleteBerkali kali Israel melobi ke Rusia.. pasti ada deal2 dibalik keduanya. Israel dg dukungan yahudi internasional masih terlalu kuat utk dilawan Rusia, jika dilawan dikhawatirkan Rusia akan di ganggu dr dalam (chechnya).
ReplyDeleteKemampuan Iran memang sudah tidak diragukan lagi..
Begitulah sikap bangsa (Iran) yang dapat majukan diri..tidak sangat bergantung kepada orang lain ,yang mungkin jadi musuh dalam selimut.Islam itu bersaudara..tidak kira apa panutannya.
ReplyDeletealhamdullilah iran sudah dapat membaca semua trik israel yg bermain mata dengan rusiadan dapat menemukan solusinya
ReplyDelete