Setelah bertahun-tahun mendapat tuduhan mendapatkan kucuran dana dari Iran karena tulisan-tulisan di blog ini yang 'pro Iran', akhirnya saya mendapatkan tuduhan menerima dana dari Saudi karena tulisan-tulisan berseri 'Selamat Tinggal Iran, .....'.
Demi Allah saya tidak pernah menerima pemberian apapun dari siapapun yang berhubungan dengan blog ini kecuali donasi-donasi yang tidak mengikat. Dan tulisan ini membuktikan bahwa saya tidak pernah menerima apapun dari Saudi dan agen-agennya di Indonesia.
Indonesian Free Press -- Seorang ekonom Yaman mengatakan bahwa Saudi Arabia telah mencuri minyak Yaman di wilayah-wilayah perbatasan dengan berkolaborasi dengan perusahaan minyak Perancis, Total."
"63% produksi minyak mentah Yaman telah dicuri oleh Saudi Arabia dengan bekerjasama dengan Mansour Hadi, presiden terguling Yaman, dan tentara-tentara bayarannya," kata Mohammad Abdolrahman Sharafeddin kepada Fars News Agency (FNA), Selasa (28 Februari).
Menurut Sharafeddin Saudi Arabia dan perusahaan minyak Total telah membangun pangkalan minyak di wilayah Kharkhir di dekat provinsi perbatasan Najran. Pangkalan inilah yang mengeksploitir minyak mentah di wilayah tersebut. Dengan uang hasil penjualan minyak curian itulah Saudi membeli senjata untuk tentara-tentara bayaran yang dikirim ke Yaman untuk membunuhi rakyat Yaman.
Sebelumnya pada akhir tahun lalu seorang ekonomi Yaman lainnya mengatakan bahwa Amerika dan Saudi telah menyuap mantan pemimpin Yaman untuk menghentikan aktifitas pengeboran dan eksplorasi minyak, seraya menambahkan bahwa Yaman memiliki cadangan minyak terbesar di seluruh wilayah Teluk Parsi.
"Saudi Arabia telah menandatangani kesepakatan rahasia dengan Amerika untuk mencegah Yaman mengeksplorasi minyaknya selama 30 tahun," kata Hassan Ali al-Sanaeri kepada FNA.
"Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan minyak internasional menunjukkan bahwa cadangan minyak Yaman lebih besar daripada cadangan seluruh negara-negara di Teluk Parsi," katanya.
Menurut Al-Sanaeri, wilayah-wilayah di Yaman yang kaya akan sumber minyak adalah di Ma'rib, al-Jawf, Shabwah dan Hadhramaut.
Ia juga menambahkan bahwa sejumlah dokumen rahasia yang dibuka oleh Wikileaks menunjukkan bahwa Saudi telah membentuk sebuah panitia khusus yang dipimpin Pangeran Sultan bin Abdel Aziz, mantan Menteri Pertahanan.
"Mantan Menlu Saud al-Faisal dan kepala inteligen Saudi juga termasuk dalam keanggotaan panitia tersebut. Panitia ini telah mendapat tugas untuk mengimplementasikan proyek pembangunan kanal (terusan) yang menghubungkan Saudi dengan Laut Arab dengan melalui Hadhramaut di Yaman, tanpa harus melalui Hormuz dan Bab al-Mandab. Sejumlah cadangan minyak telah ditemukan di Yaman, di provinsi al-Jawf, yang akan membuat Yaman sebagai eksportir minyak terbesar di dunia," kata Al-Sanaeri.(ca)
Mohon maaf bung cahyono kalau pencuri tak akan ngaku dari bahasa dan tulisan anda sudah nampak anda masuk lingkaran PKS grouf yg jelas memang bukan uang Saudi anda jujur tapi anderbowe nya PKS sudah jelas maaf itu hak anda blog blog anda mau ditulis juga hak anda cuma itu pribadi Anda dan jelas nampak pribadi anda adalah anda type suka menjelekkan orang berharap orang lain memuji Anda sama halnya anda menginjak injak orang berharap orang menganggap anda perkasa Islam tak akan bisa di bawa org seperti ini Islam butuh akhlak Karimah baru bisa menuju rahmatan alamin mohon maaf tak perlu .Tolong lihat raja Marwah anda kalo minyak soal kecil nyawa rakyat sipil Yaman sampai hari ini peternakan dan jalan jalan pasar di boom abis sekolah rumah sakit jadi tak anda beritakan cuma minyak mah kecil tak usah bela diri bung
ReplyDeleteAnonymous, soal minyak hanya masalah kecil memang benar. Tapi saya juga sudah banyak mengekspos kekejaman Saudi di Yaman di blog ini. Anda saja yang ketinggalan informasi. Silakan link di sini http://cahyono-adi.blogspot.co.id/2016/12/keajaiban-tuhan-bernama-yaman.html
ReplyDeleteTai makan tuan nya
ReplyDelete