Indonesian Free Press -- Iran telah menangkap sejumlah besar pemimpin aksi-aksi kerusuhan yang telah menelan sejumlah besar nyawa. AS, Israel dan sejumlah negara kawasan dituduh berada di balik aksi-aksi tersebut.
Seperti dilansir Fars News, 21 November, Jubir pasukan Garda Revolusi Iran Brigjen Ramezan Sharif mengumumkan penangkapan sejumlah pemimpin aksi rusuh di empat provinsi.
"Para pemimpin aksi rusuh di empat provinsi , Alborz, Fars, Tehran dan Khuzestan, telah ditangkap, kata Jendral Sharif, di hadapan peserta pertemuan di Provinsi Gilan pada hari Rabu," tulis laporan itu.
Sharif menyebut penangkapan-penangkapan itu telah berpengaruh dengan meredanya aksi-aksi kerusuhan. Ia juga menyebut para pemimpin aksi yang ditangkap tersebut terhubung dengan inteligen negara-negara asing tertentu. Menurut Sharif negara-negara asing itu telah melatih sejumlah besar penjahat untuk menciptakan kerusuhan setelah gagalnya sanksi-sanksi ekonomi atas Iran.
"AS dan proksi-proksinya di kawasan tidak mendapatkan apa-apa setelah sanksi selama 18 bulan, kata Jendral Sharif seraya menambahkan bahwa AS seperti biasa secara formal mendukung aksi-aksi kerusuhan dan aksi-aksi vandalisme di Iran," tambah laporan itu.
Sebelumnya pada hari Rabu Presiden Iran Hassan Rouhani memuji rakyat Iran yang telah menjaga jarak dengan para perusuh yang telah melakukan perusakan terhadap sejumlah besar harta benda warga dan fasilitas publik. Ia menuduh para perusuh hanya sebagian kecil dari peserta aksi demonstrasi.
"Jumlah masyarakat yang melakukan aksi di jalanan sudah jelas dan hanya ada sebagian hooligan di antara mereka. Namun para hooligan itu terorganisir dan bersenjata, bertindak atas kepentingan zionis, AS dan reaksionaris-reaksionaris regional di kawasan," kata Rouhani dalam rapat kabinet di Teheran.
Sekitar 1000 orang telah ditangkap di seluruh Iran terkait dengan aksi-aksi kerusuhan yang dipicu oleh kenaikan harga minyak sebagai dampak sanksi ekonomi AS. Di satu provinsi sebanyak lebih dari 100 bank dan 57 supermarket dibakar massa. Menurut Amnesty International jumlah korban yang tewas akibat aksi-aksi tersebut mencapai lebih dari 100 orang. Sebagian dari mereka adalah aparat keamanan karena para perusuh juga menyerang pos-pos polisi dan markas tentara.(ca)
Salute untuk Iran, intelejennya bekerja untuk kepentingan bangsa.
ReplyDelete