Indonesian Free Press -- Komandan militer tertinggi Iran di Irak dan Suriah yang berjasa besar membebaskan kedua negara dari invasi teroris ISIS dilaporkan tewas oleh serangan roket di Bandara Internasional Baghdad. Diduga kuat serangan dilakukan AS menyusul ketegangan yang semakin tinggi di Irak.
Seperti dilaporkan Bloomberg dan media-media internasional hari ini (2 Januari) dengan mengutip keterangan pejabat militer Irak Suleimani tewas bersama komandan milisi dukungan Iran, Abu Mahdi al-Muhandis dan sejumlah pengawal oleh serangan yang tidak dijelaskan detilnya. Belum ada pernyataan dari AS maupun Iran atas peristiwa ini.
"Qassem Soleimani, jendral Iran yang memimpin pasukan Revolutionary Guards’ Quds Force, tewas oleh serangan udara AS di Baghdad, menurut dua sumber yang terpercaya," tulis Bloomberg.
"Detil tentang serangan masih belum jelas, namun salah seorang yang tewas adalah pemimpin milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis," tambah Bloomberg.
Sebelumnya militer Irak melaporkan terjadinya serangan roket atas Baghdad Internasional Airport. Laporan tewasnya Soleimani langsung berpengaruh pada indeks saham di New York dan London hingga 3%, tulis Bloomberg.
Associated Press dan media-media AS menyebut serangan ini menandai semakin gentingnya situasi di Irak dengan kemungkinan terjadi konfrontasi langsung antara Iran dan AS. Hal ini berkaitan dengan ancaman AS untuk tidak hanya elakukan serangan balasan, namun juga melancarkan serangan pendahuluan.
"Permainan sudah berubah," kata Menhan AS Mark Esper kepada wartawan, Kamis, sehari setelah demonstran yang merusak kantor Kedubes AS di Baghdad menarik diri.
“Ada sejumlah indikasi bahwa mereka mungkin tengah merencanakan serangan-serangan lanjutan. Ini tidak aneh. Dan jika itu terjadi, kami akan bereaksi dan jika kita mengetahui bakal ada serangan kami akan melakukan serangan pendahuluan," tambahnya.
Tidak lama setelah pernyataan itu dilaporkan helikopter-helikopter AS terbang di udara Baghdad, melawati Kedubes Iran dan Kemenlu Irak. Hal ini tentu melanggar kedaulatan kedua negara dan menambah ketegangan. Dan tidak lama kemudian laporan serangan yang menewaskan Jendral Suleimanipun muncul.(ca)
No comments:
Post a Comment