Thursday, 9 April 2009
Teka-Teki Kaligrafi Istana Al Hambra Spanyol belum Terpecahkan
(Dari blog Islam Agamaku, badrislam.blogspot.com
Senin, April 06, 2009)
Berabad lamanya, para peneliti pusing dengan teka-teki ribuan huruf Arab (Kaligrafi) yang terpahat indah di dinding dan langit-langit Istana Alhambara, Arsitektur Islam yang disebut pula permata Eropa.
Saat ini, para peneliti sedang mencari berbagai katalog dan sumber-sumber sejarah untuk memecahkan misteri kata-kata yang telah menjadi magnet penarik para turis datang ke Spanyol itu.
“Semua nampak luar biasa ketika tak ada katalog atau sumber sejarah yang mampu memecahkannya di abad 21 ini” ujar Juan Castilla, seorang investigator dari sebuah sekolah Studi Arab di Lembaga Tinggi Ilmu Penelitian Spanyol. Ribuan ukiran huruf Arab terpahat di di dinding dan langit-langit Istana Alhambra yang dalam bahasa Arab disebut Al Hamra.
“Tak ada yang pemenang selain Allah” kalimat itulah yang banyak terpahat berulang di dinding-dinding. “Kalam tersebut berulang ratusan kali,” ucap Castilla.
Kalam tersebut adalah jargon dari Dinasti Nasrid penguasa Granada di Andalusia sejak tahun 1238 sampai tahun 1492 ketika Spanyol berhasil merebut kembali kota itu.
Pesan lain yang juga sering terpahat di sana adalah kata-kata seperti “Kebahagian Abadi” yang menjadi landasan pemikiran dan ekspresi keinginan para umat Islam di Granada waktu itu.
Tulisan-tulisan lain ada pula yang berupa kebenaran umum yang memberi semangat tersendiri, seperti “Janganlah terlalu banyak bicara, dan kau pun akan pergi dengan damai” dan “Bersukacitalah dalam hidup, karena Allah selalu menolongmu.”
Sampai sekarang, hanya ada beberapa penelitian yang mempelajari tulisan-tulisan tersebut.
Saat ini, para peneliti sedang mencoba mencari maksud dari tulisan-tulisan lain yang ada di istana tersebut. Menggunakan teknologi modern serupa kamera digital dan laser pemindai tiga dimensi, mereka mengambil contoh pembacaan dari tiga dimensi berbeda dari batu-batu yang nampak terawat di sana. Banyak dari tulisan-tulisan yang menyelubungi lengkungan-lengkungan langit-langit dan pilar-pilar, sehingga membuat orang-orang yang berada di bawah sukar memahaminya dengan mata telanjang.
Hal lain yang menyulitkan pemecahan teka-teki ini adalah penggunaan variasi tulisan yang dilakukan oleh pemahat dalam mengukirnya. Para peneliti berharap bisa menyelesaikan 65 persen dari proyek ini dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Spanyol di akhir tahun. Mereka berharap pula proyek ini bisa selesai di tahun 2011.
Tulisan-tulisan tersebut akan diterjemahkan pula ke dalam bahasa Inggris dan Prancis.
Sejak proyek tersebut dimulai tahun 2002, 3.116 dari sekitar 10.000 tulisan yang tersebar di Istana tersebut telah dipecahkan. Beberapa tulisan yang telah berhasil dipecahkan itu kini telah tersedia dalam bentuk DVD dan buku yang terbit bertahap dan telah bisa dinikmati.
Dibangun pada awal abad ke tiga belas di selatan kota Granada, Istana Alhambra dianggap sebagai permata arsitektur Islam Eropa. Pernah menjadi tempat pemukiman Muslim dan Pengadilan Tinggi Granada, Istana tersebut kini telah menjadi salah satu tempat wisata utama di Spanyol. Terdaftar sebagai salah satu warisan dunia pada tahun 1994 oleh UNESCO, Istana Alhambra menarik sedikitnya 3,1 juta pengunjung di tahun 2008.
Al Andalus mengacu pada dua hal Emirate (ca 750-929) dan Kalifah Kordoba (929-1031)
Pada Tahun 1236, perebutan kekuasaan di Spanyol yang berhasil menaklukkn kekuatan Ilam terakhir di Granada dibawah pimpinan Mohammad Bin Alhamar, dilakukan oleh pasukan Kerajaan Kristen dibawah pimpinan Ferdinand III. Sejak saat itu, Granada menjadi wilayah yang diperintah oleh kerajaan Kristen selama 250 tahun setelahnya sampai 2 Januari, 1942, ketika pemimpin Muslim terakhir Granada, Boabdil, menyerahkan semua kontrol dari semua benteng-bentengnya di Granada, untuk Ferdinand dan Isabella.(suaramedia)
No comments:
Post a Comment