Tuesday, 29 September 2009
Anwar Ibrahim yang Sebenarnya
Publik Indonesia tentu mengenal dengan cukup baik sosok Anwar Ibrahim. Mereka menilai Anwar sebagai seorang intelektual muslim yang berjuang untuk kesejahteraan rakyat Malaysia. Muslim di sini perlu ditekankan karena media massa nasional sebagaimana media massa utama dunia, selalu menggambarkan Anwar sebagai seorang penganut Islam yang taat dan teguh membela nilai-nilai Islam dalam perjuangannya.
Tahun lalu saya melihat acara Kick Andy di Metro TV dengan bintang tamu Anwar Ibrahim. Awalnya saya senang karena Anwar pernah tinggal di Pekalongan, kota kecil tempat kelahiran saya yang telah banyak melahirkan "orang-orang besar". Namun pada saat itu pula saya mulai menyadari adanya "kekeliruan" persepsi orang-orang, termasuk saya, terhadap Anwar. Dengan melihat kedekatannya dengan para tokoh "liberal" dan "demokrat" Indonesia, saat itu saya mulai menyadari bahwa Anwar bukanlah pejuang Islam. Ia hanyalah "agen" asing yang ditanamkan untuk menjadikan Malaysia sebagai negara underbow-nya Amerika. Keyakinan saya semakin kuat menyusul terkuaknya skandal seks bebas yang dilakukan oleh mitra politik Anwar, yaitu Elizabeth Wong. Anwar lebih dekat hubungannya dengan orang-orang liberal dan non-muslim semacam Elizabeth dibanding tokoh-tokoh Islam.
Namun fakta bahwa Anwar bukan pejuang Islam baru terkonfirmasi setelah saya melihat rekaman wawancaranya dengan televisi Amerika Bloomberg yang dimuat di situs youtube. Anwar secara terbuka mengaku bukan seorang pejuang Islam melainkan pejuang demokrasi. Ia bahkan merasa heran mengapa media massa menempatkannya sebagai seorang pejuang Islam padahal ia tidak pernah merasa memperjuangkan nilai-nilai Islam dalam kiprah politiknya.
Dan setelah melalui "pencarian" yang cukup singkat, saya mendapatkan lebih banyak fakta mengenai sosok Anwar sebagai agen kepentingan yahudi Amerika. Dan sekedar catatan, tahun ini Anwar, sebagaimana presiden SBY, masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Time. Dan tebak siapa yang memberikan kredit untuk Anwar sehingga terpilih dalam daftar itu? Paul Wolfowitz, tokoh yahudi neocons sahabat Anwar yang merupakan penjahat perang Afghanistan dan perang Irak yang tangannya berlumuran darah rakyat kedua negara itu.
Inilah sebagian komentar bernada pujian Wolfowitz mengenai Anwar yang dimuat dalam majalah Time: "This devout Muslim leader was an impressive and eloquent advocate of tolerance, democracy and human rights. ... One can hope that they will embrace his brand of tolerance, valuing dialogue across political differences, and that this courageous leader will continue to play a leading role on the world stage."
ANWAR DAN SKANDAL WOLFOWITZ
Skandal Wolfowitz adalah skandal yang dilakukan Wolfowitz dengan memberikan keistimeewaan kepada Shaha Riza, seorang staff perempuan Bank Dunia yang diduga memiliki hubungan khusus dengan Wolfowitz saat ia menjabat sebagai presiden Bank Dunia. Skandal ini mencoreng kredibilitas Bank Dunia dan memaksa Wolfowitz untuk mengundurkan diri. Dan ternyata skandal ini juga melibatkan Anwar Ibrahim.
Menurut David Corn, seorang penulis dan pengamat politik dalam blognya mengungkapkan, Shaha Riza menjadi pegawai bagian komunikasi bagian Timur Tengah saat Wolfowitz dilantik menjadi presiden Bank Dunia tahun 2005. Tidak lama setelah itu gaji Shaha melonjak dari $132,660 menjadi $180,000 karena perintah Paul.
Shaha diberi tanggungjawab membangun yayasan yang fokus kepada reformasi di Timur Tengah dan Afrika Utara yang diberi nama Foundation For the Future (FFF). Pada masa itu, yang menjadi koordinator wilayah Timur Tengah Deplu Amerika ialah anak wapres Dick Cheney (penjahat perang Afghanistan dan Perang Irak lainnya) bernama Elizabeth Cheney. Anwar Ibrahim ditunjuk sebagai salah seorang pengurus yayasan tersebut.
Corn dalam blognya yang dipublikasikan di situs The Nation menyatakan bahwa Anwar pernah menulis kepada seorang asisten Wolfowitz di Bank Dunia, Robin Cleveland untuk memindahkan tugas Shaha dari Bank Dunia ke Foundation for the Future. Dua bulan kemudian permintaan itu disetujui Wolfowitz. Saat Anwar dipenjara, menurut Corn, Wolfowitz adalah orang yang kuat membela Anwar dan menuntut pembebasannya. Ini bisa menjelaskan mengapa beberapa tokoh "liberal" "demokrat" Indonesia berbondong-bondong ke Malaysia meminta pembebasan Anwar kepada pemerintah Malaysia saat itu.
Selepas Anwar dibebaskan daripada penjara pada tahun 2004, Wolfowitz, menurut Corn, terbang ke Jerman untuk bertemu dengan Anwar. Pada tahun berikutnya, Anwar menyatakan dukungannya atas pelantikan Wolfowitz sebagai presiden Bank Dunia.
Menurut Corn, ketika mendirikan Foundation for the Future itu, Shaha melantik Anwar untuk menjadi penasihat awalnya. Foundation for the Future walaupun bukan sebuah institusi pemerintah AS namun mendapatkan dana operasional dari pemerintah Amerika hingga senilai $35 juta dari AS.
Dan berikut ini adalah data-data mengenai Anwar yang dimuat dalam sebuah situs organisasi kemahasiswaan di Malaysia.
ANWAR IBRAHIM AGEN YAHUDI: INI BUKTINYA!
Anwar selalu menentang media massa Malaysia untuk membuktikan tuduhan yang menyebutnya sebagai agen yahudi. Namun saat terbukti, ia balik menuduh hal itu adalah konspirasi pemerintah untuk menjatuhkan dirinya.
Oleh itu, kita mengambil keputusan untuk membuktikannya melalui situs ini. Hari ini kita akan buktikan KETERLIBATAN YAHUDI DALAM FOUNDATION FOR THE FUTURE yang diketuai oleh Anwar Ibrahim.
Dalam blognya, pada 20 May 2007 Anwar Ibrahim membuat pernyataan mengenai FOUNDATION FOR THE FUTURE (FFF). Kita akan menganalisis pernyataan itu yang jika tidak diteliti akan menutup fakta-fakta yang sebenarnya. Pada kenyataannya banyak fakta-fakta yang menunjukkan bahwa Anwar Ibrahim terlibat dalam agenda yahudi untuk menjatuhkan Islam.
Pernyataan Anwar: "FOUNDATION FOR THE FUTURE (Yayasan Masa Depan) pada awalnya diumumkan di Bahrain pada November 2005 oleh menteri-menteri luar negeri dan pembangunan dari Timur Tengah, Afrika Utara, Eropah dan Amerika Syarikat".
ANALISIS DAN KRONOLOGI YANG PERLU DIKETAHUI!!!!
1. FFF diumumkan oleh Condoleeza Rice (menlu Amerika) di Bahrain pada 12 November 2005 saat meresmikan Forum For The Future.
2. Forum For The Future pula adalah kerjasama antara Middle Eastern & North African Nations dan The Group of Eight (G8) yang diimplementasikan oleh International Monetary Fund (IMF), World Bank, Asian Development Bank dan The International Finance Corporation.
3. Menurut kenyataannya deplu Amerika, pelaksana utama G8 Broader Middle East and North African Initiative adalah The United State Agency for International Development (USAID) dan The US Middle East Partnership Initiative (MEPI).
4. MEPI adalah proyek deplu Amerika yang diuruskan oleh Elizabeth Cheney (anak Dick Cheney) yang menjabat sebagai Principal Deputy Assitant Secretary of State Near Eastern Affair dan Coordinator for Broader Middle East and North African Initiatives (BREMA).
5. Ini berarti Foundation For The Future (Yayasan Masa Depan) yang diketuai oleh Anwar Ibrahim adalah proyek deplu Amerika yang dikendalikan oleh Elizabeth Cheney, dengan bantuan kewangan dari USAID, MEPI, BANK DUNIA, IMF dan NATIONAL ENDOWMENT FOR DEMOCRACY (NED).
6. FFF adalah gabungan antara Middle Eastern & North Africans Nations & The Group of Eight (G8).
KESIMPULANNYA, Anwar Ibrahim memang terlibat dengan agenda Yahudi dan dia adalah jelmaan Mustapha Kamal Atturtuk di Malaysia.
Keterangan gambar: Anwar Ibrahim bersama dua temannya, zionis neocons Bill Cohen dan Paul Wolfowitz
Saturday, 26 September 2009
Menghitung Hari ke Perang Armageddon
Pengantar: Untuk para pembaca yang beragama Islam. Kita tentu mengetahui betul ramalan berdasar hadits shahih Rosulullah tentang kedatangan Dajjal dan terjadinya peperangan akhir jaman sebelum terjadinya kiamat. Tulisan ini dibuat berdasarkan analisis Rixon Steward di situs trutseeker.co.uk, 4 September 2009 berjudul "Two Minutes to Midnight", "matching" dengan ramalan Dajjal tersebut. Dan jika Anda belum pernah mengetahui bagaimana sebenarnya Tragedi Poso dan Ambon, silahkan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang tragedi itu di internet sebagaimana baru saja saya lakukan, dan kemudian merenunglah. Maka saya jamin Anda tidak akan lagi menjadi orang "liberal", "demokrat" dan tetek bengek istilah "temuan" yahudi lainnya.
Pada pertengahan April lalu Iran telah merencanakan akan menggelar pameran dirgantara besar-besaran di sebuah lapangan terbang di utara Teheran. Beberapa hari sebelum acara berlangsung satelit Russia melacak terjadinya aktivitas di pangkalan-pangkalan udara Israel yang mengindikasikan adanya persiapan penyerbuan besar-besaran angkatan udara Israel ke sasaran tertentu di luar negeri. Russia langsung memberitahukan hal itu ke Iran. Iran, belajar dari kekalahan Arab dalam Perang 6 Hari melawan Israel dimana Israel melumpuhkan angkatan udara Mesir, Syria dan Yordania saat pesawat-pesawatnya masih parkir di hanggar, langsung membatalkan acara pameran dan menyebarkan pesawatnya ke berbagai tempat.
Jika saja Rusia tidak mengetahui rencana Israel tersebut, mungkin saja saat ini kita tengah berada dalam kancah Perang Dunia III. Analisisnya sederhana saja. Serangan Israel ke Iran akan memicu perang regional di kawasan timur tengah yang pada akhirnya juga akan menyeret negara-negara besar lainnya seperti Rusia dan Cina.
Dan meskipun "tertunda", perang tersebut tetap akan terjadi, cepat atau lambat karena memang telah diputuskan terjadi bahkan telah dimulai beberapa tahun lalu sejak Amerika dan sekutunya menyerang Afghanistan (2001) dan Irak (2003), Revolusi Cedar (2005), Perang Lebanon 2 (2006), invasi Israel ke Gaza (2008/2009), dan terakhir Revolusi Hijau yang gagal di Iran paska pemilu tahun ini.
Lihat saja bagaimana para jendral Amerika dan sekutunya mengadakan rapat rahasia beberapa kali tentang aksi penyerangan atas Iran, latihan-latihan militer Israel, tibanya kapal-kapal perang Israel di kawasan Teluk Parsia (kapal-kapal perang Amerika dan NATO telah lebih dahulu tiba jauh hari), serta bahasa diplomatik yang semakin keras oleh para diplomat Amerika dan sekutunya. Carl Bildt, menlu Swedia dana seorang pemimpin Uni Eropa baru-baru ini mengancam: jika Iran menginginkan perang (dengan mengabaikan tuntutan barat mengenai isu pengembangan nuklir Iran), maka Uni Eropa akan berperang.
Dan bersama dengan eskalasi konflik yang semakin meruncing, ZOG (zionist occupied goverments alias pemerintahan di bawah kendali zionis) Uni Eropa dan Amerika telah mengantisipasi terjadinya kerusuhan massal menentang peperangan yang boleh jadi akan berujung pada revolusi sosial menentang ZOG. Antisipasi itu berupa penerapan undang-undang berbau fasisme, termasuk pemberian faksin flu babi secara paksa kepada warga negara. Tanpa publikasi dan dalam skala kecil program terakhir ini telah berjalan di beberapa tempat di Amerika dan Eropa.
Dengan faksin yang telah mengalami rekayasa genetik, pemberian faksin secara paksa dapat menjadi senjata rahasia untuk "mengendalikan" rakyat secara efektif dan efisien. Hal yang sama terjadi jika rencana penerapan Real ID Act diterapkan di Amerika menyusul undang-undang sejenis yang telah diberlakukan, Patriot Act. Dengan program ini seluruh warga negara diwajibkan menjalani implantasi chip di tubuhnya sehingga seluruh pergerakannya dapat diawasi pemerintah. Adapun Patriot Act yang telah diundangkan menyusul serangan WTC tahun 2001 melegalkan aksi penyadapan aparat inteligen pemerintah terhadap warganegaranya, sekaligus menghancurkan hak kebebasan warganegara di Amerika.
Di sisi lain kesadaran telah mulai muncul di antara rakyat Amerika dan Eropa tentang bentuk sebenarnya pemerintahan yang menaungi mereka. Terima kasih kepada internet, media massa terakhir yang relatif masih bersih dari kendali ZOG meski tidak bebas dari aksi serangan gelap cyberwar.
Meski berbagai upaya dilakukan untuk menyembunyikan, wajah asli para pemimpin telah tampak nyata. Pemimpin kita tidak lagi menjadi "pelayan rakyat", melainkan aktor-aktor politik yang berkolusi dengan media massa menjadi pelayan "kepentingan asing".
Menjadi nyata kini bahwa ada satu elemen dalam konstelasi global yang diketahui oleh sebagian kecil orang meski telah diramalkan jauh-jauh hari. Orang Islam menyebutnya sebagai Dajjal sementara ramalan kuno zoroasterianisme menyebutnya dengan Ahriman. Sementara orang kristen menyebutnya dengan anti-Christ.
Pada awal abad 20 lalu seorang pengajar dan peneliti kristen bernama Rudolph Steiner menyebutkan bahwa Ahriman akan muncul (inkarnasi) di Amerika Utara pada abad 21. Sosoknya akan menjadi "lawan" utama kekristenan (juga agama Islam sebagai agama monotheis). Tidak lupa Steiner menyebutkan ciri-cirinya.
Dengan nama lain sebagai "Satan" (Setan), Ahriman berbeda jauh dengan Lucifer, turunan iblis lainnya yang disebutkan dalam kitab-kitab suci agama Kristen. Sementara Lucifer bekerja melalui ilusi, Ahriman bekerja secara fisik. Elemen-eleman yang dikuasai Ahriman meliputi material fisik dengan klaimnya: tidak ada apapun di atas materi fisik.
Ia ada di rumah dalam bentuk statistik, bukti kuantitatif, nafsu kebendaan dan ketamakan konsumerisme. Sementara dalam bentuk intelektualisme ia ditemukan pada interpretasi literal agama-agama, teknologi, dan bisnis khususnya perbankan dan keuangan. Menurut Steiner inkarnasi Ahriman merupakan bagian dari siklus seributahunan, dan saat ini kita tengah menunggu inkarnasi yang terakhir.
Steiner meyakinkan kita untuk tidak takut dengan kedatangan Ahriman mendatang karena memang hal itu tidak dapat dielakkan. Sebaliknya Steiner mengharapkan umat manusia untuk belajar dari kejadian tersebut demi menata kehidupan manusia menjadi umat yang lebih baik.
Menurut Steiner ciri-ciri Ahriman adalah berumur relatif muda (30-40 th) dengan latar belakang keilmuan teknik ataupun keuangan. Satu saat ia akan tampil ke hadapan publik sebagai seorang pahlawan penyelamat krisis politik ataupun ekonomi global, tentunya melalui sebuah konspirasi rahasia tingkat tinggi.
Namun kemudian ia akan menunjukkan tabiat aslinya. Aksi penyelamatannya hanyalah kedok untuk membuat seluruh umat manusia terperosok dalam perbudakan politik, ekonomi dan sosial.
Selama beratus-ratus tahun para penyembah Ahriman telah mempersiapkan kedatangannya. Dimulai sejak munculnya revolusi industri yang dipicu oleh penemuan teknologi mesin serta nafsu mengeruk keuntungan hingga terbentuknya masyarakat modern yang konsumtif berbasis nafsu dan materialisme yang menjadi syarat munculnya Ahriman.
Kini, menjelang aksi terakhirnya, sebuah perang besar tengah dipersiapkan: satu langkah strategis baginya untuk mengambil alih dunia. Di seluruh penjuru dunia segalanya bergerak menuju satu titik perang dunia yang kedasyatannya membuat perang dunia II seperti perang antar-kampung belaka. Bisa dibayangkan jika semua arsenal nuklir Israel diledakkan, kawasan timur tengah akan hancur lebur. Belum lagi jika nuklir Amerika, Inggris, Perancis, India, Pakistan, Cina dan Rusia ikut meledak.
Catatan blogger: kemungkinan penjelmaan Ahriman adalah Barack Obama. Ia mempunyai peluang terbesar untuk memicu perang akhir jaman dengan mengijinkan Israel menyerang Iran atau bahkan ikut membantunya secara langsung dengan menyerang Iran. Barack telah tampil di hadapan publik (dipoles sedemikian rupa oleh tim kampanye dan media massa status quo) sebagai seorang "messiah". Barack Obama juga mempunyai masa lalu yang kelam: status perkawinan orang tuanya yang tidak jelas serta bapaknya yang atheis (pengakuan Obama. Dan satu lagi Barack Obama adalah presiden Amerika, negara penghancuar paling kuat di dunia, saat ramalan "kiamat" tahun 2012 terjadi). Kharakter wajah Barack Obama juga mirip dengan patung yang dibuat Steiner.
Wallahualam bi shawab.
Agen Asing di Indonesia
Belum lama ini para politisi Indonesia diributkan dengan isu mengenai UU Kerahasiaan Negara. UU yang ditujukan untuk melindungi rahasia negara sekaligus melindungi kepentingan nasional itu ditentang dengan keras oleh tokoh-tokoh pers nasional dan juga tokoh-tokoh yang mengklaim diri sebagai pejuang demokrasi.
Kemudian kita menyaksikan sebuah drama komedi politik yang mengenaskan: Pemerintah tiba-tiba saja menarik RUU tersebut dari pembahasan sehingga membuat marah beberapa anggota DPR yang memperjuangkan RUU tersebut. Anggota DPR dari partai Bulan Bintang Ali Mochtar Ngabalin nyaris memukul seorang anggota DPR senior dari partai Demokrat pendukung utama pemerintah. Rekan Ali, Yusron Ihza Mahendra bankan mencak-mencak dengan menuduh para agen asing telah mengaborsi undang-undang tersebut dan memperingatkan bahaya yang dihadapi Indonesia jika undang-undang tersebut tidak diundangkan.
Kita juga melihat satu ironi dalam diri presiden SBY. Di satu sisi ia "keukeuh" membiarkan KPK digerogoti keberadaannya meski banyak kritikan ditujukan kepadanya karena sikapnya itu. Namun saat para para "pejuang demokrasi" menolak RUU Rahasia Negara, ia menuruti bulat-bulat kemauan mereka. Ini menimbulkan skeptisme yang cukup besar bahwa kalau untuk kepentingan asing SBY akan bertindak tanpa pikir panjang. Sama seperti orang skeptis melihat tingkahnya berpidato dalam bahasa Inggris dalam satu acara yang ditujukan untuk rakyat Indonesia. Untuk siapa sebenarnya SBY bekerja? Untuk rakyat Indonesia atau untuk orang asing?
Saya jadi teringat dengan pernyataan Jendral Ryamizard Ryacudu saat menjadi KSAD beberapa tahun lalu bahwa di Indonesia terdapat tidak kurang dari 60.000 agen asing. Sebagai seorang pimpinan TNI pernyataan tersebut tentunya bukanlah sekedar omong kosong. Meski Ryacudu tidak menunjuk orang, ia pasti setuju dengan pendapat saya bahwa mereka eksis sebagai tokoh pers, birokrat, aktivis LSM, eksekutif dan profesional top, hingga tokoh agama.
Keterangan gambar: Tokoh neocons yahudi Paul Wolfowitz berfoto bersama beberapa orang "tokoh nasional" dalam sebuah acara di Indonesia. Tidakkah para "tokoh nasional" itu tahu bahwa Wolfowitz adalah seorang penjahat perang yang bertanggungjawab atas tewasnya ribuan rakyat muslim Afghanistan dan Irak? Apakah mereka akan tetap merasa bangga saat kedekatan mereka dengan Wolfowitz dipertanyakan malaikat di akhirat kelak?
Friday, 25 September 2009
Cina Kemungkinan Borong Emas IMF
Meski belum ada keterangan resmi, berbagai sumber menyebutkan Cina kemungkinan akan membeli cadangan emas IMF sebanyak 403,3 ton senilai $13 miliar. Dengan cadangan emas yang dimilikinya yang telah mencapai 1.054 ton, atau naik 150% dari tahun 2003, pembelian tersebut akan semakin menunjukkan kekuatan ekonomi Cina yang saat ini memiliki cadangan devisa hingga $2 triliun atau senilai sekitar Rp 20.000 triliun.
Market News International, Senin (21/9), mengumumkan rencana pembelian tersebut berdasarkan keterangan dua pejabat Cina yang tidak disebutkan namanya.
"Cina akan mempertimbangkan untuk membeli jika harganya tepat dan keuntungannya cukup tinggi," ungkap jubir MNI.
Saat ini harga emas di pasaran internasional sekitar $1.003,45 per ons sehingga nilai emas yang akan dibeli mencapai $13 miliar. Nilai yang relatif kecil dibandingkan cadangan devisa Cina yang mencapai $2 triliun.
"Ada reaksi pasar yang relatif kecil terhadap desas-desus yang menyebutkan Cina akan membicarakan rencana tersebut dalam pertemuan G-20. Harga terkoreksi sedikit, namun secara keseluruhan tidak terlalu berpengaruh terhadap pasar," kata seorang pedagang emas asal Eropa.
Baru-baru ini Cina mengumumkan memiliki cadangan emas sebanyak 1.054 ton, atau naik lebih dari 150% dibandingkan cadangan emas yang dimiliki negara komunis ini tahun 2003.
Sebelumnya IMF telah mengumumkan akan menjual 403,3 ton cadangan emasnya kepada pemerintah dan bank-bank sentral internasional atau ke pasar emas internasional. Dua pejabat Cina yang tidak bersedia disebut namanya mengatakan kepada Reuters Cina bahwa Cina sebaiknya membeli emas tersebut dengan harga diskon.
"Cina hanya memiliki 1.000 ton cadangan emas dan investasi dalam bentuk lain kurang memberikan hasil yang cukup baik akhir-akhir ini. Lagipula ini akan membantu Cina mendiversifikasi cadangan assetnya," kata pejabat tersebut.
Jika benar membeli cadangan emas yang ditawarkan IMF, Cina kemungkinan besar akan meminta harga diskon karena pembelian dalam jumlah besar akan memberi tekanan terhadap harga emas internasional. Jumlah emas yang ditawarkan IMF merupakan 1/8 cadangan emas yang dimiliki organisasi moneter internasional ini. Adapun permintaan emas global tahun lalu tercatat sebanyak 3.880 ton, demikian menurut data World Gold Council.
Thursday, 24 September 2009
HENRY FORD, IKON PERLAWANAN ANTI-YAHUDI
Sepanjang sejarah dimana kaum Yahudi memainkan peran antagonis, banyak muncul tokoh-tokoh anti Yahudi. Firaun raja Mesir, Nebuchadnezzar raja Babylonia, Titus kaisar Romawi, hingga Adolf Hitler penguasa Jerman. Kebanyakan orang akan menunjuk Adolf Hitler sebagai ikon gerakan anti Yahudi modern. Meski dari satu sisi hal itu mungkin benar, namun dari banyak sisi yang lain hal itu keliru karena ada figur lain lagi yang lebih layak disebut sebagai ikon gerakan anti Yahudi, yaitu Henry Ford, pendiri perusahaan otomotif raksasa Amerika, Ford Motor Company.
Ada beberapa faktor mengapa penulis berpendapat demikian. Pertama: kampanye anti-Yahudi Henry bersama-sama dengan bocornya dokumen rahasia Protocols Zion telah meningkatkan kesadaran masyarakat barat khususnya tentang bahaya Yahudi sampai pada satu tahap yang memaksa kaum Yahudi membuat konspirasi global untuk menutupi kejahatan mereka, yaitu Perang Dunia II. Kedua: Henry Ford juga mampu menghentikan gerakan komunisme Yahudi di Amerika. Sebaliknya blunder yang dilakukan Hitler dalam Perang Dunia II justru memberikan kekuatan luar biasa kepada Yahudi dengan senjata anti-semit dan holocoust.
Di luar itu Henry Ford adalah sosok yang telah memberi inspirasi kepada Hitler untuk menentang dominasi Yahudi di dunia sebagaimana disebutkan dalam bukunya, Mein Kampf. Hitler juga memasang foto Ford di dinding kantornya. Tidak hanya itu, pada bulan Juli 1938, Hitler melalui Konsul Jerman di Cleveland menghadiahi Ford medali Grand Cross of the German Eagle, penghargaan tertinggi yang diberikan Jerman kepada orang asing.
Henry Ford sebenarnya tidak mempunyai masalah dengan orang-orang Yahudi sebagai pribadi. Ia pernah bergabung dengan aktivis perdamaian berdarah Yahudi Rosika Schwimmer berupaya mencegah keterlibatan Amerika dalam Perang Dunia I. Tukang masaknya adalah Yahudi. Ia bersahabat dengan seorang rabbi. Selain itu ia juga merekrut 3.000 Yahudi sebagai pegawainya. Namun sepak terjang kotor Yahudi, terutama setelah bocornya dokumen Protocols of Zion, mengusik rasa kemanusiaan dan harga dirinya sebagai seorang Anglo-Saxon yang menurutnya lebih pantas menyandang predikat sebagai pemimpin dunia dibanding Yahudi yang telah memperdaya umat manusia di dunia.
Dalam tulisan-tulisannya Ford membuka mata sepak terjang Yahudi di dunia terutama di Amerika. Ia menyoroti upaya-upaya Yahudi menghancurkan nilai-nilai tradisi Kristen-barat melalui berbagai isu seperti: demokrasi, liberalisme, feminisme hingga sosialisme dan komunisme. Ia mengkritik pandangan rasialis Yahudi yang menyerang tradisi Kristen seraya mempromosikan nilai-nilai Yahudi seperti aksi-aksi Yahudi menentang tradisi berdoa bersama (ala Kristen) di sekolah-sekolah umum dan kampanye mensosialisasikan hari Sabath (Sabtu) sebagai hari libur. Ia juga mengkritik upaya-upaya keji dan licik Yahudi untuk menguasai lembaga-lembaga negara serta untuk mendominasi berbagai bidang kehidupan seperti media massa, dan kesenian.
Tidak hanya terlibat dalam pertentangan pemikiran, Henry Ford juga terlibat dalam perang fisik dengan orang-orang Yahudi yang menguasai serikat-serikat pekerja di Amerika. Untuk itu ia merekrut Harry Bennett, seorang mantan petinju angkatan laut sebagai kepala keamanan perusahaannya. Sebuah bentrokan fisik brutal antara pasukan Harry Bennet dengan para buruh terjadi tahun 1937 dan dikenal sebagai The Battle of the Overpass.
Terompet perang anti-Yahudi Ford ditiupkan pada tahun 1920 melalui surat kabar mingguan The Dearborn Independent yang dibelinya tahun 1918. Pada tahun 1920 The Dearborn Independent membuka isi dokumen Protocols of Zion. Selain itu Ford meluncurkan kumpulan tulisannya dalam buku berjudul The International Jew, the World's Foremost Problem. Segera Ford menjadi ikon gerakan anti-Yahudi yang populer hingga berhasil mengangkat tiras The Dearborn Independent hingga mencapai 700.000 eksemplar. Para pendukung utamanya adalah orang-orang Kristen radikal dan kalangan intelek kulit putih Anglo-Saxon.
Melihat sepak terjang Ford, orang-orang Yahudi berupaya secara sistematis membungkam Ford. Anti Demafation League (ADL) mengutuk keras Ford, serikat-serikat pekerja menentang manajemen perusahaannya meskipun faktanya Ford memberikan gaji lebih tinggi kepada para buruhnya. ADL memobilisir demo-demo anti Ford yang salah satunya bahkan diikuti oleh Presiden Woodrow Wilson. Yahudi juga memsponsori gerakan boikot produk-produk Ford. Namun yang paling berat dihadapi Ford adalah tuntutan hukum. Tuntutan yang diajukan pengacara dan koperasi petani San Francisco dengan tuduhan anti-Semit memaksa Ford menutup The Independent tahun 1927. Selain itu karena tekanan yang dialaminya, Ford menghentikan distribusi The International Jew, the World's Foremost Problem tahun 1942. Ford juga dipaksa meminta maaf kepada Yahudi.
Meskipun demikian Ford tidak pernah menyesali sikapnya yang anti-Yahudi. Kepada sebuah media Inggris Ford menuduh Yahudi bertanggungjawab atas terjadinya Perang Dunia II dan berharap menerbitkan kembali The International Jew.
Catatan: Henry Ford dapat dikatakan berhutang jasa (modal) kepada Rockefeller (seorang yahudi) dalam pengembangan mobil model-t yang kemudian menjadikan mobil sebagai barang komoditi massal. Tapi sebenarnya Henry Ford dimanfaatkan oleh Rockefeller. Dengan keberhasilan menjadikan mobil berbahan bakar minyak sebagai barang kebutuhan massal, bisnis minyak Rockefeller ikut terdongkrak. Pada saat yang sama, dalam upayanya mensosialisasikan kendaraan berbahan bakar minyak, Rockefeller mengambil alih perusahaan-perusahaan angkutan massal, dengan cara damai hingga dengan kekerasan (ia memiliki pasukan bersenjata sendiri, yaitu para mafia). Selanjutnya ia menggantikan moda angkutan bertenaga listrik (trem, kereta api dan mobil listrik) dengan kendaraan berbahan bakar minyak. Rencana ini disertai dengan pengembangan jaringan jalan raya. Pada saat yang sama jaringan kereta api (yang hemat bahan bakar) di berbagai penjuru dunia ditutup. Dalam ”program-program bantuan” Amerika kepada negera-negara debitornya banyak klausal yang mengharuskan dihentikannya pengembangan sistem angkutan kereta api.
KEKUASAAN UANG
"At the same time it is necessary to encourage trade and industry vigorously and especially speculation, the function of which is to act as a counterpoise to industry. Without speculation, industry will cause private capital to increase and tend to improve the condition of Agriculture by freeing the land from indebtedness for loans by the land banks. It is necessary for industry to deplete the land both of laborers and capital, and, through speculations, transfer all the money of the world into our hands, thereby throwing the Gentiles into the ranks of the proletariat. The Gentiles will then bow before us to obtain the right to existence." (The Sixth Protocol of The Protocols of Learned Elders of Zion)
Uang adalah sesuatu yang misterius. Selembar kertas yang secara fisik tidak bernilai namun secara nominal bisa mengalahkan emas dan perak. Bagi masyarakat modern uang adalah segalanya. Tentu saja orang yang memiliki uang paling banyak adalah orang yang paling kaya dan berkuasa. Lalu siapakah dia?
Pada mulanya orang bertransaksi secara barter, yaitu menukar barang yang dimiliki dengan barang lain yang diperlukan. Selanjutnya untuk mempermudah transaksi orang menciptakan uang yang terbuat dari benda-benda berharga seperti emas atau perak yang selain berfungsi sebagai alat tukar menukar juga berfungsi sebagai penyimpan kekayaan dan alat ukur nilai barang. Selanjutnya untuk lebih mempermudah lagi transaksi orang menciptakan uang kertas yang dijamin secara hukum nilainya sama dengan sejumlah cadangan emas yang disimpan oleh pemerintah. Pada awalnya dengan uang kertas yang dijamin dengan cadangan emas orang masih dapat menukarkan uangnya dengan sejumlah emas dengan nilai nominal yang sama. Namun sekarang ini tidak lagi ada jaminan uang kertas yang beredar masih dijamin dengan cadangan emas pemerintah. Uang yang kita pegang bukanlah benar-benar harta yang kita miliki. Dalam kondisi chaos atau hyper-inflasi, setumpuk uang yang kita kumpulkan sepanjang hidup tiba-tiba saja berkurang nilainya, atau bahkan tidak mempunyai nilai sama sekali.
Inflasi atau penurunan nilai uang yang kita miliki terjadi setiap saat. Artinya adalah telah terjadi penipuan terhadap kita. Miliaran orang sebenarnya telah tertipu, hanya tidak menyadari. Mengapa bisa terjadi? Mungkinkah tidak ada inflasi dan nilai uang yang kita miliki tidak pernah mengalami penurunan? Mungkin saja, yaitu bila uang yang beredar benar-benar dijamin oleh cadangan emas yang sesuai jumlahnya dan dapat ditukarkan dengan emas setiap saat dibutuhkan. Dalam kondisi ini nilai uang bukan saja tidak mengalami penurunan, justru sebaliknya mengalami kenaikan.
Inflasi terus-menerus terjadi karena kekuasaan mencetak uang pada kenyataannya tidak lagi dimiliki sepenuhnya oleh otoritas yang secara hukum dan moral berhak mencetak uang, yaitu pemerintah yang dipilih oleh rakyat. Semua bank adalah pencetak uang, tidak lagi hanya bank sentral, namun juga bank-bank komersil milik pemerintah maupun swasta.
Dalam perbankan ada istilah yang disebut cadangan minimum. Artinya bila sebuah bank mempunyai modal x rupiah, maka ia boleh memberikan pinjaman senilai x rupiah minus cadangan minimumnya. Namun dalam kenyataannya pinjaman yang dikeluarkan bank jauh lebih besar dari ketentuan cadangan minimum tersebut, bahkan jauh dari modal yang dimiliki bank tersebut. Bila sebuah bank mempunyai modal Rp 50 miliar dan cadangan minimum yang ditetapkan bank sentral adalah 10 persen, maka pada mulanya ia dapat mengeluarkan kredit hingga Rp 45 miliar. Namun bila debitur menyimpan kembali uang yang dipinjam ke bank tersebut, maka bank kembali mempunyai hak untuk mengeluarkan pinjaman senilai Rp 45 miliar x 90% = Rp 41,5 miliar. Bila kemudian debitur menyimpan kembali hutangnya ke bank, maka bank mendapatkan hak untuk mengeluarkan kredit lagi senilai Rp 41,5 miliar x 90% = Rp 37,35 miliar. Bila hal tersebut terjadi terus-menerus maka secara efektif dengan modal hanya Rp 50 miliar, bank mampu memberikan kredit hingga Rp 1 triliun. Dengan kata lain bank tersebut telah ”menciptakan uang” giral senilai Rp 1 triliun. Bank Sentral sendiri secara efektif akan terus mencetak uang untuk mengimbangi pertumbuhan uang giral ini.
Bila pendapatan bersih bunga bank adalah 2% saja dari nilai kredit, maka bank mendapatkan keuntungan senilai Rp 20 miliar, atau dengan tingkat pengembalian modal (ROI) mencapai 40% setahun, dari pendapatan bunga saja. Tidak heran bila bank adalah bisnis yang paling menguntungkan. Cukup banyak bank raksasa di negara-negara maju bisa memiliki asset hingga di atas 1 triliun dolar atau Rp 10.000 triliun. Tidak ada perusahaan non-perbankan yang memiliki asset sebesar itu. Bank dan sektor moneter tidak menciptakan apa-apa, tapi mengambil segalanya dari sektor riel.
Untuk menggambarkan bagaimana hebatnya perbankan, ada satu bilangan yang cukup terkenal, yaitu angka 72. Dengan sistem riba berganda yang saat ini digunakan oleh perbankan, kredit senilai Rp 1 juta dan tingkat bunga 10%, akan bertambah menjadi dua kali lipat dalam 7,2 tahun. Jadi jika Anda berhutang di bank senilai Rp 1 juta, maka dalam waktu 7,2 tahun bila tidak dilunasi hutang Anda menjadi Rp 2 juta. Bila tidak juga dilunasi maka dalam waktu 7,2 tahun berikutnya hutang Anda akan bertambah menjadi Rp 4 juta. Dan dalam waktu 36 tahun hutang Anda akan bertambah menjadi Rp 32 juta. Selama itu hutang Anda tumbuh sebesar 3.200 persen. Dengan hutang awal yang lebih besar, Anda dipastikan bangkrut, dan bank justru mendapat keuntungan besar. Keuntungan bank semakin besar bila debiturnya adalah unit ekonomi yang besar seperti negara.
Dengan pertumbuhan uang beredar yang sangat tinggi tentu saja tidak dapat diimbangi cadangan emas yang disimpan oleh otoritas keuangan dan uang yang beredar semakin tidak mencerminkan nilai sebenarnya. Dan hal ini semakin parah mengingat di jaman modern ini berkembang pula bisnis keuangan berbasis spekulasi alias judi, yaitu perdagangan derivatif. Menurut perkiraan sebagian ahli nilai bisnis maya ini mengalami pertumbuhan yang luar biasa jauh di atas pertumbuhan perdagangan barang dan jasa. Dengan pertumbuhan yang tidak berhenti dipastikan nilai bisnis ini jauh meninggalkan nilai bisnis sektor riel perdagangan barang dan jasa.
Implikasinya adalah sangat luar biasa. Seseorang, perusahaan, atau negara yang memiliki modal kuat dengan sangat mudah dan cepat mengeruk kekayaan. Pada saat yang sama orang, perusahaan dan negara lain seketika jatuh miskin. Inilah yang terjadi pada waktu krisis moneter melanda Indonesia tahun 1997. Karena ulah segelintir spekulan uang (PM Malaysia Mahathir Muhammad menuduh George Soros, Yahudi teman dekatnya mantan presiden Gus Dur, sebagai pelaku utamanya), mata uang Indonesia dan beberapa nagara Asia merosot tajam. Dan karena sudah dikondisikan oleh para kapitalis asing untuk menjadikan Indonesia tergantung pada hutang luar negeri, maka hutang luar negeri kita melonjak berkali lipat dan tiba-tiba saja semua penduduk Indonesia mendapat tambahan hutang yang tidak terbayar.
Perlu diketahui karena krisis moneter tahun 1997 dan skenario para bankir yahudi internasional bosnya bakal wapres Boediono dan menkeu Sri Mulyani dan para ekonom mafia barkeley lainnya, Indonesia harus mengeluarkan BLBI senilai hingga Rp600 triliun yang dananya pinjaman dari luar negeri. Hingga kini kita harus menyisihkan Rp30 triliun APBN untuk membayar bunga pinjaman BLBI ini.
Bank dan riba, inilah penemuan terpenting orang-orang Yahudi. Tidak heran jika Henry Ford mengatakan orang-orang Yahudi sebagai “money getter”, bukan “money maker”, yaitu orang yang tidak pernah menciptakan apa-apa tapi mengambil segalanya. Bank dan riba pulalah yang telah mengantarkan Yahudi sebagai kampiun dunia saat ini.
Friday, 18 September 2009
Amerika yang Mulai Bangkit
Ratusan ribu orang (kalau tidak boleh dikatakan lebih dari satu juta orang) memenuhi halaman gedung parlemen Amerika Capitol Hill antara tgl 9-12 September lalu dalam suatu aksi demo besar-besaran menentang kondisi politik dan ekonomi Amerika saat ini.
Tentu saja aksi ini luput dari media-media massa status quo, termasuk media massa nasional Indonesia. Kalaupun diliput dengan porsi yang sangat kecil. Televisi Amerika ABC misalnya, mengecilkan jumlah peserta aksi dengan memberikan bantahan mengenai jumlah peserta dan mengeluarkan versinya sendiri: 60-70 ribu orang.
Terlepas dari kontroversi jumlah peserta demo, peristiwa ini menunjukkan telah mulai tumbuhnya kesadaran rakyat Amerika mengenai kondisi sosial-ekonomi-politik mereka yang sebenarnya yang disebabkan oleh ulah "sekelompok kecil penguasa belakang layar". Apalagi mengingat dalam beberapa waktu terakhir rakyat Amerika juga telah melakukan aksi-aksi serupa seperti aksi "Bubarkan Bank Sentral" atau TEA (Taxed Enough Already) Party.
Beberapa pamflet yang dibawa para peserta demo jelas menunjukkan kesadaran rakyat Amerika itu. Di antara pamflet itu berbunyi: "Mereka pikir kita ini bodoh!", "Sekarang kami tahu, McCarthy benar!". McCarthy adalah tokoh nasionalis Amerika yang pada tahun 1950-an mengingatkan rakyat Amerika tentang bahaya komunisme yang menjadi kendaraan orang-orang yahudi untuk menguasai Amerika. Pamflet yang lainnya misal berbunyi: "Kami memilih Obama dan yang kami dapatkan adalah orang-orang komunis (Bolshevik) di bawah kolong!".
Meski sebagian besar peserta adalah warga kulit putih, warga kulit hitam dan kulit berwarna lainnya juga terlihat dalam aksi tersebut. Obama menjadi salah satu sasaran favorit kecaman para pendemo. Satu keluarga kulit hitam membawa beberapa pamflet sekaligus yang bunyinya di antaranya: "Hari-hari terbaik kita telah berlalu, semua karena Obama!". Pamflet lainnya berbunyi: "Hitler juga pandai berpidato (seperti Obama)!". Lainnya lagi menulis: "Saya pikir ia (Obama) ngomong tentang perubahan (Change), ternyata Chain (rantai)!".
Ada juga pamflet yang menyindir mafia yahudi Chicago yang menjadi kendaraan politik Barack Obama: "No more Chicago Thugs!". Seperti diketahui mafia ini dipimpin oleh Rahm Emmanuel, kepala staff Gedung Putih yang memiliki kewarganegaraan ganda dan merupakan veteran tentara Israel.
(Bagi yang heran bagaimana mungkin seorang warga asing bisa menjadi kepala staff gedung putih, silahkan lebih heran lagi dengan apa yang dilakukan Bill Clinton. Hari pertama "kebijakan" yang dilakukannya Clinton adalah memberikan kewarganegaraan seorang yahudi asal Inggris dan mengangkatnya menjadi pejabat departemen pertahanan. Tidak hanya itu, Clinton kemudian mengangkat orang itu menjadi seoran duta besar. Orang itu adalah Martin Indyk. Silahkan di-search di google untuk melihat sosoknya).
Berbeda dengan aksi-aksi demo yang diorganisir oleh kelompok-kelompok liberal, sosialis, komunis dan anarkis, aksi demonstrasi ini berlangsung damai. Sebagian peserta adalah orang tua. Sebagian lainnya bahkan membawa anak-anak. Tanpa makian dan umpatan. Mereka bertukar senyum sesamanya.
Para yahudi penguasa belakang layar bukannya tidak mengantisipasi kesadaran rakyat Amerika yang bakal membahayakan keberadaan mereka. Melalui pion-pionnya: politisi, wartawan, birokrat, perwira, hingga pendeta korup, mereka telah mempersiapkan undang-undang fasis untuk membelenggu rakyat seperti Patriot Act, Real ID Act, Homegrown Terrorism Prevention Act dll.
Muhammad Nama Paling Populer di London
Berbanggalah Anda yang bernama Muhammad. Nama ini kini menjadi nama paling populer di kalangan orang tua yang baru melahirkan anaknya di ibukota Inggris, London karena menurut data yang dikeluarkan oleh badan statistik nasional Inggris (ONS), Mohammed adalah nama yang paling banyak disematkan kepada bayi yang baru lahir di London sepanjang tahun 2008. Nama tersebut mengalahkan nama-nama "asli" Inggris seperti Jack, Daniel atau Thomas. Di sisi lain bahkan nama-nama "asli" Inggris lainnya seperti Norman dan Gertrude menghilang dari daftar.
Bahkan jika nama-nama turunan Mohammed yang lain disatukan seperti Muhammad, Muhammed, Mohamed, Mohammad dan Muhammad disatukan, nama itu dua kali lebih banyak digunakan dibandingkan Daniel yang menjadi runner up. Selama tahun 2008 nama Mohammed dan turunannya disematkan kepada 1.828 bayi, sementara Daniel hanya disematkan kepada 844 bayi.
London bukan kota besar di Eropa pertama yang nama Muhammad menjadi nama yang paling populer. Kota-kota lain seperti Brussel (Belgia), Amsterdam (Belanda), Copenhagen (Denmark) dan Oslo (Norwegia) telah mendahuluinya.
ONS berusaha menyembunyikan fakta tersebut dengan mencantumkan nama Mohammed terpisah dengan nama-nama turunannya dan menempatkan nama Mohammed pada urutan ketiga nama paling populer di London. Namun hal itu tetap memunculkan kekhawatiran rasial di kalangan warga asli Inggris yang secara tradisional beragama Kristen. Nama Mohammed juga menjadi nama paling populer di wilayah-wilayah lain di Inggris.
Di kawasan West Midlands, sebanyak 1.399 bayi yang baru lahir menggunakan nama Mohammed, mengalahkan Jack yang hanya digunakan oleh 768 bayi. Di kawasan North West sebanyak 1.337 bayi yang baru lahir menggunakan nama MOhammad, mengalahkan Jack dengan total 1.154. Dan di Yorkshire Mohammed mengalahkan Jack dengan skor 1.255 lawan 854.
Di seluruh Inggris, Mohammed dan nama-nama turunannya menjadi nama paling populer ketiga setelah Jack dan Oliver, masing-masing dengan skor 8.007, 7.413, 6.591. Urutan selanjutnya adalah Olivia dengan skor 5.317, Ruby 4.924 dan Emily 4.874.
Beberapa tahun sebelumnya ONS menolak mengumumkan daftar nama populer berdasarkan kawasan regional dan hanya mencantumkan data secara nasional. Namun para ahli percaya Mohammed dan turunannya telah menjadi nama paling populer di London sejak beberapa tahun sebelumnya. Para ahli juga percaya nama Mohammed dan turunannya adalah nama paling populer di dunia.
Murtaza Shibli dari Muslim Council of Britain saat dimintai komentarnya mengenai data tersebut menyatakan tidak terkejut. "Orang memilih nama itu karena kecintaanya kepada nabi Muhammad dan orang percaya dengan nama itu akan memberikan kebahagiaan dan keberkahan," kata Shibli.
"Juga karena artinya sebagai "orang yang terpuji". Ada keyakinan jika Anda menamakan anak Anda dengan nama Muhammad, mereka akan mengikuti contoh teladan nabi," tambah Shibli.
Sementara itu berdasarkan data ONS antara Juli dan September 2008 Islam menjadi agama paling cepat pertumbuhannya di Inggris dengan tingkat pertumbuhan mencapai 10x lipat pertumbuhan penduduk Inggris. Sampai tahun lalu jumlah penduduk muslim di Inggris mencapai 2,4 juta jiwa, bertambah 500.000 dalam empat tahun. Dalam periode yang sama jumlah penduduk yang beragama kristen turun lebih dari 2 juta orang menjadi 42,6 juta jiwa.
Ironi Bush dan "Pelempar Sepatu"-nya
George W Bush adalah "orang paling berpengaruh" di dunia antara 2001-2009, yaitu periode ia menjadi presiden Amerika. Sementara Muntazar al-Zaidi hanyalah seorang wartawan media lokal Irak, Al Baghdadia TV. Keduanya telah terlibat dalam satu insiden yang menarik, yaitu saat al-Zaidi melemparkan sepatunya ke arah Bush dalam sebuah acara konperensi pers pertengahan tahun 2008. Akibatnya Zaidi harus mendekam dalam penjara yang harus dijalaninya selama sembilan bulan.
Namun kini keduanya menjalani kehidupan yang sangat bertolak belakang. Al Zaidi hidup dalam kebahagiaan setelah pembebasannya sementara Bush hidup dalam pengasingan. Koran Rusia Pravda pernah mengejek Bush: "Tidak ada orang yang tidak menunjukkan jari tengahnya (tanda ejekan khas Amerika) setiap melihat wajah Anda di televisi", terkait dengan kebohongan Bush mengenai dalih senjata pemusnah massal Irak sebagai alasan penyerbuan Amerika ke Irak yang ternyata tidak ada.
Saat ini mungkin Bush sedang bertapa di sebuah gereja tua di tempat terpencil sembari mengeluh kepada Tuhan: "Mengapa orang-orang mengejekku setelah aku menjalankan misi-Mu ya Tuhan?"
Sebagaimana sempat menjadi berita di media-media massa independen dan telah ditulis dalam sebuah buku, George W Bush telah meminta dukungan Presiden Perancis Jacques Chirac untuk menyerang Irak dengan berdasarkan "ramalan Injil": Gog Magog telah muncul di Irak dan harus dihancurkan demi mempersiapkan "Jaman Baru". Gog Magog adalah penjelmaan iblis yang menurut pandangan Bush adalah presiden Irak Saddam Hussein.
Pada tahun 2007 koran Perancis Le Matin Dimanche menulis artikel berjudul “When President George W. Bush Saw the Prophesies of the Bible Coming to Pass.” Sementara itu koran Perancis lainnya, La Liberte, menulis artikel sejenis berjudul “A Small Scoop on Bush, Chirac, God, Gog and Magog.” Keduanya mengenai motif konyol George W Bush menyerang Irak. Chiraq sendiri telah membenarkan apa yang ditulis media massa tersebut dalam interview dengan jurnalis televisi Jean-Claude Maurice yang menyinggung masalah tersebut baru-baru ini. Maurice adalah juga penulis buku berjudul Si Vous le Répétez, Je Démentirai (If You Repeat it, I Will Deny), yang dirilis di Perancis Maret lalu. Buku tersebut juga menyinggung masalah tersebut.
Menurut pengakuan Chiraq, dalam percakapan telepon sebelum serangan Amerika ke Irak tahun 2003, Bush mengatakan, "Gog dan Magog telah muncul di Timur Tengah. Ramalan Injil telah terpenuhi.... Peperangan ini adalah kehendak Tuhan, yang ingin menjadikan konflik ini untuk menghancurkan musuh umatnya sebelum kedatangan "Jaman Baru"."
Chiraq mengatakan dalam interview-nya bahwa ia terkejut dengan pernyataan Bush tersebut. "Saya heran betapa seorang presiden Amerika bisa begitu terobsesi dengan ramalan dan fanatik dengan keyakinannya."
Dan inilah yang dialami oleh "sang pelempar sepatu":
Keluar Penjara, Pelempar Sepatu Bush Dihadiahi Rumah Baru
Shohib Masykur - detikNews
Sabtu (12/9)
Baghdad - Sengsara membawa nikmat. Mungkin itulah perumpamaan yang tepat disematkan kepada Muntazar al-Zaidi, wartawan Irak yang berani melempar George W Bush dengan sepatu pertengahan Desember 2008 lalu.
Setelah mendekam di penjara selama 9 bulan, Zaidi akan dibebaskan dari penjara 14 September mendatang. Sebuah rumah dengan 4 kamar tidur telah menunggunya di luar jeruji besi. Rumah baru itu merupakan hadiah dari kantor tempat Zaidi bekerja, Al Baghdadia TV. Demikian seperti dilansir allheadlines.com, Kamis (10/9/2009).
Tak hanya itu, sebuah mobil baru hadiah dari orang tak dikenal juga telah menanti Zaidi. Itu belum termasuk uang yang dikirim oleh para dermawan, beberapa tawaran menikah, dan tunjangan kesehatan yang ditujukan kepadanya.
Para editor Al Baghdadia TV mengatakan mereka telah menerima banyak permintaan dari perempuan yang hendak menikahi Zaidi. Selain itu banyak pula datang tawaran harta benda, mulai dari uang, mobil, hingga kuda berpelana emas dari Moroko. Seorang warga Arab bahkan bersedia membeli sepatu Zaidi seharga USD 10 juta.
"Pemilik televisi (Al Baghdadia) telah membangunkan rumah baru buat Zaidi dan keluarganya. Banyak pula orang yang mengontak kami menawari berbagai hadiah," kata produser Al Baghdadia TV, Anas Al Bayaty.
"Seseorang dari Arab Saudi bahkan ingin membeli sepatu Zaidi seharga USD 10 juta. Ada juga yang ingin memberinya emas, dan banyak pula yang ingin menawarinya untuk dinikahkan dengan putri mereka. Kami masih menunggu Zaidi dan tidak menerima pemberian mereka kecuali bunga," imbuh Bayaty.
Seorang petani Palestina berusia 75 tahun yang tinggal di Tepi Barat, Ahmad Jouda, rela menjual sebagian kambingnya dan mengumpulkan puluhan ribu dolar dari kerabatnya untuk mendukung Zaidi. Dia bahkan menawari Zaidi untuk menikah dengan salah seorang kerabat perempuannya.
Berbagai tawaran itu dimulai tahun lalu ketika seorang pria Mesir bernama Saad Gumaa menelepon keluarga Zaidi dan menawarkan anak perempuannya yang berusia 20 tahun, Amal Saad Gumaa, untuk dinikahi Zaidi. "Saya ingin tinggal di Irak. Apalagi kalau saya bisa bersama dengan pahlawan ini (Zaidi)...Itu adalah suatu kehormatan bagi saya," kata Amal.
Mantan Presiden AS George W Bush memang tidak disukai di dunia Arab. Para analis berpendapat, banyak warga Arab yang beranggapan dengan tindakannya itu Zaidi telah mewakili mereka mengekspresikan kemarahan, hal yang tidak berani dilakukan oleh para pemimpin politik lokal.
"Zaidi mewakili perasaan umum penduduk Arab terhadap kebijakan luar negeri AS atas Timur Tengah dan khususnya permusuhan mereka terhadap Bush karena invasi ke Irak," kata sosiolog Muna Al-Bahar.(sho/sho)
Agen Asing Pengkhianat yang Tertangkap
Mohammed Zuhair Siddiq, saksi kunci persidangan kasus pembunuhan mantan PM Lebanon Rafiq Hariri, tertangkap di Uni Emirat Arab dalam kasus pemalsuan passport yang dikeluarkan oleh dinas inteligen Perancis. Hal ini membuktikan bahwa pembunuhan Hariri, aksi-aksi politik yang menyertainya di Lebanon, hingga pengadilan internasional perkaranya, merupakan sebuah rangkaian aksi inteligen asing untuk menyeret Lebanon ke dalam jerat kepentingan asing (barat).
Menurut berita yang dilansir harian Gulf News , Selasa (15/9), Mohammed Zuhair Siddiq, ditangkap di United Arab Emirates karena menggunakan "paspor palsu yang dibuat oleh dinas inteligen Perancis." Menurut Gulf News Siddiq berada di Uni Emirat untuk mendapatkan suaka politik.
Siddiq, dalam laporan awal tentang komisi penyidik PBB dalam kasus pembunuhan Hariri di Beirut Februari 2005, disebut-sebut sebagai saksi kunci. Pada bulan Mei lalu, jaksa penuntut dalam pengadilan internasional kasus tersebut menolak kesaksian Siddiq dengan menyebutkannya sebagai saksi yang tidak kredibel dan menunda proses pengadilan.
Setelah pembunuhan Hariri, Siddiq ditahan di Perancis tahun 2005. Setahun kemudian ia dibebaskan untuk kemudian menghilang secara misterius tahun 2008 sebelum akhirnya ditangkap di Uni Emirat.
Pembunuhan Hariri membuat konstelasi politik di Lebanon berubah drastis dalam sekejap. Pengaruh Syria yang begitu dominan di Lebanon selama berpuluh tahun digantikan oleh pengaruh Amerika/Israel melalui sebuah gerakan politik yang disebut "Revolusi Cedar" pada tahun 2005. Ini adalah sebuah kasus keberhasilan inteligen barat yang cemerlang.
Saat ini konstelasi politik Lebanon diwarnai oleh dua kubu: pemerintah yang pro Amerika/Arab Saudi/Israel dan kubu oposisi yang pro Syria/Iran. Dalam pemilu parlemen dua bulan lalu sebenarnya kubu oposisi memenangkan jumlah perolehan suara. Namun karena sistem politik Lebanon yang agak rumit yang merupakan perpaduan sistem distrik dan sistem proporsi berdasarkan etnis, maka kubu pemerintah yang dipimpin oleh Rafiq Hariri memenangkan perolehan kursi parlemen dan berhak membentuk pemerintahan yang saat ini tengah dalam proses negosiasi antara kedua kubu.
Friday, 11 September 2009
WTC, PEARL HARBOUR BARU
Sebagian kecil publik Amerika saat ini telah mengetahui, berkat pengakuan seorang mantan pembantu dekat Presiden Rossevelt di media massa independen, bahwa serangan Jepang terhadap Pearl Harbour tahun 1941 sebenarnya telah diketahui Amerika dan pemerintah Amerika memiliki waktu untuk mencegah tragedi tersebut terjadi. Namun hal itu tidak dilakukan karena pemerintah Amerika justru menantikan moment itu untuk menjadi alasan keterlibatan Amerika dalam Perang Dunia II.
Motif membiarkan diri diserang, dalam konteks yang lebih ekstrem lagi menciptakan penyerangan kepada diri sendiri untuk mendapatkan alasan untuk menyerang musuh, bukanlah sekedar isu yang dilontarkan para penganut theori konspirasi yang paranoid. Menjelang Tregedi WTC sebuah buku kontroversial karangan mantan wartawan James Bamford berjudul "Body Secrets" diluncurkan. Buku itu membuka fakta bahwa pada tahun 1961 sebuah komplotan yang dipimpin Kastaf Gabungan Amerika, Jendral Lyman Lemnitzer, lagi-lagi berdarah Yahudi, merencanakan sebuah skenario aksi teroris di tanah Amerika dan menuduh Kuba sebagai dalangnya sebagai alasan untuk menyerang negeri komunis tersebut.
Dalam bukunya itu Bamford menulis: “Menurut dokumen-dokumen yang berhasil didapatkan, Lemnitzer dan para kepala staff membuat rencana rahasia untuk menyerang pangkalan angkatan laut Amerika di Teluk Guantanamo, Kuba dan kemudian menyalahkannya kepada Presiden Kuba Fidel Castro. Percaya bahwa Kuba telah melakukan serangan terhadap Amerika, rakyat Amerika akan mendukung Amerika terlibat dalam perang berdarah di Laut Karibia. Dan setelah semuanya itu terjadi siapa akan percaya pada pernyataan Castro tentang konspirasi jahat yang dilakukan Amerika.”
Proposal yang diajukan hanya beberapa saat sebelum Presiden Kennedy menduduki kursi kepresidenan diimplementasikan dalam sebuah peristiwa yang dikenal dalam sejarah sebagai “Insiden Teluk Babi” dimana beberapa elemen militer, CIA, mafia, dan pemberontak Kuba di Amerika melakukan invasi ke Kuba. Invasi itu gagal karena Kennedy menolak rencana itu dan memerintahkan pesawat-pesawat Angkatan Udara kembali ke pangkalan.
Namun rencana invasi ke Kuba tidak mati seiring berjalannya waktu dan justru sang Presiden Kennedy sendiri yang tewas mengenaskan dalam sebuah peristiwa tragis yang memalukan bangsa Amerika. Lemnitzer yang oleh Kennedy sempat disingkirkan dari kursinya sebagai kepala staff gabungan tetap melanjutkan misinya dengan menyusun rencana baru dengan nama “Operasi Northwood”.
Mengenai operasi ini Bamford menulis: “Operasi yang telah mendapat persetujuan kastaf gabungan dan para kepala staff ini dimulai dengan penembakan beberapa warga Amerika di jalanan, disusul penenggelaman kapal-kapal pengangkut pengungsi Kuba, dan aksi-aksi teror di Washington DC, Miami dan tempat-tempat lainnya dan juga pembajakan beberapa pesawat. Dengan bukti berupa sebuah rekaman penyadapan telepon yang direkayasa, semua kesalahan akan ditimpakan kepada Castro.”
Dan melihat begitu banyaknya keanehan seputar Tragedi WTC sangat wajar saja kalau sebagian orang (yang mau berfikir) mencurigainya sebagai sebuah skenario rahasia. Apalagi bila kita setback ke belakang, terjadi beberapa kejadian yang seolah mempersiapkan Tragedi WTC terjadi.
Pada tanggal 3 Juni 1997 pada masa kepresidenan Bill Clinton, beberapa tokoh neo-konservatif termasuk Donald Rumsfeld (menteri pertahanan kabinet Presiden George W Bush), Dick Cheney (Wapres Presiden George W Bush), dan Paul Wolfowitz (deputinya Rumsfeld, mantan dubes Amerka di Indonesia), mengeluarkan pernyataan bersama berjudul “Statement of Principles”. Dalam statemen itu diungkapkan desakan perlunya Amerika meningkatkan kekuatan militernya, meski Amerika relatif sudah tidak mempunyai musuh kuat setelah Uni Sovyet runtuh, untuk menjamin tidak ada negara dan kekuatan manapun yang berani menentang kepentingan Amerika.
Pada bulan September 2000 sebuah rencana atau usulan berjudul “Rebuilding America’s Defence: Strategies, Forces and Resources for the New Century” diajukan oleh para tokoh neo-konservatif yang tergabung dalam Project for American Century. Usulan itu mendesak perlunya kontrol militer Amerika atas Teluk Persia. Untuk mencapai tujuan itu maka Amerika harus memiliki kemampuan untuk berperang di beberapa tempat sekaligus. Untuk itu Amerika harus melakukan transformasi dan pembangunan militer besar-besaran.
Dokumen itu dengan terus terang menyebutkan: “Proses pembangunan militer itu akan berlangsung lama, melalui beberapa bencana dan kejadian-kejadian besar seperti Pearl Harbour baru.”
Pada tahun 1991, usai Perang Teluk I, Dick Chaney mengedarkan sebuah dokumen yang disusun oleh Paul Wolfowitz (Tempo dan majalah adiknya, Matra serta media-media massa nasional pernah dengan bangga mewawancarainya secara eksklusif) yang mendesak Amerika mengubah prinsip kebijakan luar negerinya dari yang semula mengandalkan kerjasama dengan sekutu-sekutu tradisionalnya menjadi prinsip unilateralisme, yaitu bertindak sendiri sesuai kepentingan Amerika. Dokumen itu juga mendesak Amerika untuk menyerang Irak pada tahun 2003. Namun dokumen itu bocor ke pers sehingga Presiden George Bush Sr, yang tidak siap dengan kebijakan tersebut, menjauhkan diri dari para tokoh neo-konservatif. Akibatnya ia kalah dalam pemilu selanjutnya.
Meski demikian putra sang mantan presiden, George W. Bush ternyata siap memanggul misi para tokoh neo-konservatif hingga ambisi menyerang Irak pun terlaksana, tentunya setelah melalui kejadian besar Tragedi WTC.
Jauh sebelumnya, pada tahun 1975 sebuah buku berjudul The Arabs: Their History, Aims, and Challenge to the Industrialized World karya penulis Amerika pro-zionist, Thomas Kiernan, diluncurkan. Buku itu mengutip pernyataan zionist Henry Kissinger yang mengatakan bahwa koflik Timur Tengah bagaikan pembangunan piramida terbalik yang ditopang oleh pilar yang disangga oleh negara-negara di seluruh dunia. Semakin tinggi piramid itu dibangun, semakin besar beban yang ditanggung oleh pilar-pilar penyangga. Pada suatu saat, saat beban yang ditanggung sudah tidak tertahan, ada dua kemungkin yang terjadi: negara-negara penyangga pilar akan melepaskan pilar tersebut atau pilar tersebut akan patah dan piramid pun runtuh. Namun demikian dari keruntuhan piramid itu akan membuahkan solusi baru dan konflik berkepanjangan pun akan terlupakan. Selanjutnya “Barat” dan “Timur” pun mengemas meja pesta. Itu pun jika masih ada istilah “Barat” dan “Timur”.
Kissinger meyebutkan “Barat” dan “Timur”. Apalah itu merujuk pada clash of civilization antara dunia Islam dan Barat yang diproklamirkan oleh penulis, lagi-lagi Yahudi, Samuel Huntington? Dan apakah konflik Timur Tengah adalah sebuah skenario global untuk mewujudkan tatanan dunia baru dengan Amerika sebagai penjaga keamanan bagi kepentingan Yahudi? Insya Allah itu benar.
Taliban Kejutkan Amerika
"Amerika punya jam, kami punya waktu."
(Seorang komandan Taliban)
Taliban telah menjadi bertambah kuat dengan meningkatkan taktik dan strategi baru serta keberhasilannya menemukan kelemahan-kelemahan pasukan Amerika di Afghanistan. Demikian keterangan seorang pejabat senior militer Amerika seraya menambahkan kemampuan Taliban telah mengejutkan militer Amerika.
Kebijakan baru Amerika untuk lebih membatasi serangan udara untuk menghindari korban sipil yang telah mendapat reaksi keras masyarakat internasional, telah membuat Taliban lebih leluasa melakukan aksi militernya. Proyek-proyek pembangunan seperti jalan raya, sekolah jembatan dan kantor-kantor pemerintah telah menjadi sasaran baru Taliban. Ketidak mampuan tentara sekutu serta pemerintahan boneka Afghanistan untuk menjaga keamanan membuat dukungan rakyat kepada Taliban semakin besar.
Saat Presiden Barack Obama menghadapi persoalan-persoalan krusial dalam strategi perangnya di Afghanistan serta dukungan domestika Amerika yang semakin rendah terhadap kepemimpinannya, para pejabat sipil dan militer Amerika berfikir keras mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan Taliban, setidaknya untuk saat ini, memenangkan perang di Afghanistan.
Pada musim semi lalu Obama membeberkan strategi barunya dalam menghadapi perang di afghanistan. Seraya mengecam pendahulunya yang dianggapnya kurang peduli dengan kondisi kemananan Afghanistan, Obama memerintahkan penambahan pasukan dan dana perang. Obama mengklaim dengan tambahan itu semua, keamanan di Afghanistan dapat dicapai dalam waktu 18 bulan.
Namun banyak pejabat militer Amerika dan sekutunya NAATO merasa bahwa mereka berpacu melawan waktu, juga melawan kemampuan Taliban yang terus meningkat seiring dengan kemampuan mereka mempelajari teknik perang Amerika selama delapan tahun pendudukan Afghanistan. Jendral Stanley A. McChrystal, komandan perang Amerika di Afghanistan, dalam paparannya kepada Presiden Obama mendeskrepsikan situasi di Afghanistan sebagai "sangat serius".
Dalam wawancara dengan Wall Street Journal sebelumnya ia bahkan mengakui bahwa "Musuh sangat agresif saat ini. Kita harus menghentikan gerak maju mereka dan itu adalah pekerjaan yang berat."
Kegalauan McCrystal juga kegalauan para komandan perang NATO sekutu Amerika di Afghanistan. "Masalahnya adalah Taliban, yang memiliki tujuan perang yang jelas sejak dari awal, secara pelan namun pasti mampu meningkatkan kemampuan tempurnya," kata seorang komandan NATO.
Jumlah tentara Amerika dan sekutunya yang tewas di Afghanistan sampai pertengahan tahun 2009 melebihi jumlah kematian di tahun-tahun sebelumnya sejak pendudukan Amerika dan sekutunya atas Afghanistan tahun 2001. Pada bulan Agustus misalnya, jumlah kematian pasukan sekutu mencapai 47 orang, tertinggi sejak tahun 2001.
Meski laporan tersebut, tidak seperti biasanya tidak bobor ke media massa atau sengaja disembunyikan dari publik, laporan McCrystel menjadi perhatian utama Barrack Obama. Dalam waktu dekat kemungkinan besar akan diumumkan penambahan pasukan lagi di Afghanistan.
Baru-baru ini para komandan militer Amerika baik yang berada di Amerika maupun yang bermarkas di luar negeri telah mengadakan pertemuan rahasia membahas kondisi perang Afghanistan, terutama tentang kemampuan tempur Taliban yang terus meningkat meski Amerika dan sekutunya telah melakukan ofensif militer besar-besaran dalam dua bulan terakhir. Beberapa jendral optimis kondisi di Afghanistan mampu dikendalikan. Namun semuanya setuju bahwa Taliban telah mendapatkan kemenangan sementara.
"Ada waktu di mana musuh bertempur dengan baik, lebih trampil dan bertempur penuh semangat. Satu hal yang kita lihat di sana (Afghanistan) adalah mereka (Taliban) merasa telah memenangkan peperangan. Ini menimbulkan tindakan-tindakan yang lebih bersemangat dan keinginan kuat untuk berkorban," kata seorang komandan.
Performa yang lebih bersemangat Taliban memiliki dasar seiring pengaruh Taliban yang semakin luas. "Mereka memiliki wilayah kekuasaan yang cukup yang memungkinkan mereka melatih kemampuan tempurnya serta jarak yang lebih pendek dengan area dimana mereka berperang. Dan masyarakat yang tinggal di wilayah itu percaya Taliban mampu berbuat sesuatu," tambah jendral tersebut.
Banyak laporan yang menyebutkan bahwa Taliban secara efektif berhasil menjalankan fungsi pemerintahan di sebagian wilayah termasuk memungut pajak dan menjalankan pengadilan syariah.
Para komandan perang Amerika berbeda pendapat mengenai kesuksesan Taliban serta alasan-alasan yang menyertainya. Seorang komandan senior pasukan Amerika di wilayah timur Afghanistan dimana pasukan Taliban di bawah komando Jalaluddin Haqqani sangat mendominasi wilayah itu mengatakan, kecanggihan metode serangan Taliban telah meningkat tajam akhir-akhir ini. Ia menilai teknik mereka tidak kalah canggih dibandingkan pasukan ranger elite Amerika dengan kemampuannya bertempur dalam unit kecil di daerah terpencil.
"Di banyak kejadian kami melihat bentuk-bentuk serangan yang lebih maju," katanya. Ia menduga Taliban telah mendapat bantuan pejuangn profesional yang datang dari Arab dan Asia Tengah.
Dalam beberapa bulan terakhir pasukan Taliban telah menggunakan mortar untuk memaksa pasukan Amerika berada di posisi defensif untuk kemudian diserang dengan roket pelontar granat dan senjata mesin. Para pejuang Taliban mampu bergerak tanpa menggunakan radio untuk mencegah diketahuinya keberadaan mereka. Mereka juga lebih trampil menangani korban yang terluka.
"Pada tahun 2005 tentara dan marinir bertempur dengan Taliban yang melakukan serangan dalam skala besar. Tapi sekarang mereka lebih menyukai serangan-serangan skala kecil terhadap proyek-proyek pembangunan dan pos-pos pasukan Afghanistan di tempat terpencil."
Daerah-daerah terpencil dimana Taliban telah bertempur melawan pasukan Amerika dan NATO selama bertahun-tahun seperti di Lembah Korengal dekat perbatasan Pakistan merupakan "laboratorium perang yang sangat sempurna bagi para pejuang dalam mempelajari teknik tempur Amerika," kata seorang pejabat Pentaton. Para pejuang telah belajar menghitung kecepatan reaksi pasukan Amerika setelah mendapat serangan. "Mereka mengetahui dengan tepat kapan serangan balasan dari arteleri, jet dan helikopter tempur Amerika terjadi sebelum mereka mengundurkan diri."
Selain itu pejuang Taliban juga semakin terampil merakit dan menggunakan bom daya ledak tinggi di wilayah-wilayah kekuasaan mereka. Selain hit and run, Taliban juga telah menggunakan taktik berlindung di tempat-tempat padat penduduk dan meningkatkan frekuensi serangan malam hari.
"Bagi Taliban kemenangan adalah tidak kalah. Mereka merasa bahwa seiring berjalan waktu, mereka pada akhirnya akan dapat mengusir pasukan asing dari Afghanistan. Ini adalah hanya permainan kesabaran bagi mereka," kata pejabat Pentagon tersebut.
Seperti kata-kata terkenal dari seorang komandan: "Amerika mempunyai jam, Taliban mempunyai waktu."
Monday, 7 September 2009
Sodom Gomorah di Kedubes Amerika
Mabuk, berkelahi, berzina, melecehkan orang, dan .... sodomi. Tindakan-tindakan menjijikkan itu semua dilakukan oleh para personil militer Amerika di kedutaan besar mereka di Afghanistan. Jangan heran kalau para pejuang Afghanistan bertekad kuat mengusir mereka dari negerinya.
Desas-desus mengenai tindakan keji ala binatang yang dilakukan para personil militer Amerika di kantor-kantor perwakilan negaranya di luar negeri sebenarnya sudah lama terjadi. Dan hal itu menjadi sebuah fakta setelah terbongkarnya surat rahasia yang dikirimkan kepada Menlu Amerika Hillary Clinton oleh Project on Government Oversight (POGO), LSM pengamat pemerintahan.
Penanganan keamanan kantor perwakilan Amerika di luar negeri telah menjadi isu panas akhir-akhir ini. Congress, DPR Amerika bahkan telah menjadikan masalah ini sebagai peringatan kepada pemerintah untuk melakukan kajian kembali kebijakan mereka terkait dengan masalah ini.
Laporan yang diberikan POGO kepada kementrian luar negeri Amerika adalah mengenai penanganan keamanan kantor kedutaan besar Amerika di Kabul, Afghanistan yang dilakukan oleh perusahaan swasta penyedia jasa keamanan ArmorGroup North America yang merupakan anak perusahaan dari penyedia jasa keamanan raksasa Wackenhut G4S. Namun meski telah terbukti tidak layak, ArmorGroup justru mendapatkan kontrak perpanjangan baru hingga tahun depan senilai $189 juta.
Dalam laporannya tersebut POGO menyebutkan sejumlah personil militer penjaga kantor kedubes Amerika di Kabul yang seluruhnya berjumlah 450 personil telah menghubungi POGO untuk bertindak atas terjadinya pelanggaran disiplin dan kemerosotan moral di dalam rantai komando pasukan penjaga kedutaan besar.
Sementara itu dalam suratnya kepada Hillary Clinton, Direktur POGO Danielle Brian menulis: "Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat perputaran tugas personil keamanan. Berdasarkan sumber kami, tingkat perputaran masa tugas personil keamanan mencapai 100% setahun. Hal ini menyebabkan mereka gagal membangun kebersamaan."
Wakil Direktur Wackenhut, Sam Brinkley di hadapan komisi Senat yang menyidiki masalah ini mengatakan, "Sejak Januari 2009 kebutuhan personil keamanan Kedubes AS di Kabul telah terpenuhi sepenuhnya." Menurut Brinkley, kekurangan personil merupakan permasalahan utama. Dan beberapa bukti menyebutkan Brinkley mengetahui persoalan ketidak disiplinan dan masalah moral para personil keamanan tersebut. Sekitar bulan Maret, demikian keterangan beberapa orang, Brinkley bertemu dengan 50 personil keamanan yang mengadukan masalah kekurangan personil. Kemudian pada bulan April, komandan keamanan kedubes AS di Kabul, Werner Ilic, menyurati Deplu mengenai kurangnya personil keamanan yang menyebabkan tingginya tekanan fisik dan mental para personil keamanan. Ilic menyebutkan para personil keamanan harus bekerja 14 jam sehari dari seharusnya hanya 8 jam sehari.
Namun demikian persoalan kekurangan personil tidak bisa menjadi alasan tindakan biadab para personil keamanan swasta tersebut. Beberapa anggota personil keamanan telah mendatangi kantor POGO dengan banyak bukti mengenai tindakan amoral para personil keamanan Amerika di kedubes. Beberapa foto menunjukkan para personil kedutaan besar juga terlibat langsung dalam praktik-praktik amoral.
Para personil keamanan secara rahasia memberi informasi kepada POGO bahwa manajemen ArmorGroup sebenarnya telah mengetanui praktik-praktik amoral para personilnya. Namun tidak pernah ada tindakan nyata untuk menghilangkan praktik-praktik itu.
Beberapa foto dan rekaman video menunjukkan tingkah laku para personil keamanan yang sangat amoral seperti saling mengencingi, berkasih mesra sesama lelaki, makan kentang goreng di atas kotoran manusia serta berbagai praktik kekerasan.
Beberapa personil keamanan yang "normal" mengungkapkan bahwa tindakan-tindakan amoral tersebut telah menciptakan suasana ketegangan antar personil karena seringkali para pelaku tindakan amoral itu memaksa rekan-rekannya yang "normal" untuk melakukan hal yang sama dengan ancaman kekerasan. Beberapa personil yang "normal" bahkan membuat semacam barikade di depan kamarnya untuk menjaga diri. Mereka juga mengatakan bahwa manajemen ArmorGroup telah membentuk tim untuk mencari siapa yang membocorkan praktik-praktik amoral tersebut.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius, mengapa perusahaan seperti ArmorGroup (atau Blackwater) mendapat kepercayaan untuk menangani keamanan kedutaan besar Amerika di luar negeri dimana ratusan diplomat dan keluarganya tergantung keselamatannya kepada mereka. Juga menjadi pertanyaan sejauh mana departemen luar negeri mampu mengawasi perusahaan-perusahaan jasa keamanan swasta yang disewanya.
POGO telah meminta departemen luar negeri untuk melakukan investigasi serta mempertimbangkan untuk menghentikan kontrak dengan ArmorGroup North America.
Sunday, 6 September 2009
Gypsi dan Politik "Devide at Impera" ala Yahudi
Kita tentu mengenal istilah di atas dalam pelajaran sejarah. Ya, "devide at impera" atau dalam bahasa Indonesianya "memecah belah dan menguasai" adalah strategi jitu yang dilakukan oleh penguasa kolonialis Belanda untuk menguasai Indonesia hingga mampu bertahan selama 350 tahun. Hal serupa juga dilakukan oleh kaum yahudi dalam upanya untuk menguasai dunia. Dan saat ini hal itu tengah berlangsung di Hongaria.
Saat kesadaran masyarakat mulai tumbuh mengenai dominasi yahudi yang jahat di negerinya dan mulai muncul gerakan anti-yahudi, orang-orang yahudi mengintimidasi kelompok minoritas kaum gypsi untuk memberontak. Saat warga Hongaria bertindak untuk menumpas pemberontakan, agen yahudi, yaitu pemerintah yang korup, bertindak merepresi rakyatnya sendiri untuk menjamin negara tetap dalam genggaman yahudi.
Media-media massa global yang dikendalikan yahudi akhir-akhir ini gencar memberitakan kerusuhan di Hungaria yang menurut mereka dilakukan oleh orang-orang ultra-nasionalis dari partai Nationalist "Jobbik" Party terhadap kaum gypsi. "Jobbik" telah membuat pernyataan yang membantah klaim tersebut. Sebaliknya "Jobbik" menuduh sebuah konspirasi internasional telah digunakan untuk memprovokasi kaum gypsi untuk memberontak.
Yang sebenarnya terjadi adalah orang-orang gypsi, melalui sebuah aksi-aksi sistematis, melakukan berbagai aksi kekerasan terhadap warga Hongaria: seorang guru dipukuli hingga tewas di hadapan murid-muridnya; seorang nenek-nenek berumur 80 tahun diperkosa, dimutilasi dan potongan tubuhnya dibuang ke tempat sampah; dan seorang remaja putri berumur 14 tahun diperkosa dan dibunuh sementara pacarnya dirampok.
Para aktifis nasionalis Hongaria melihat bahwa orang-orang gypsi telah membentuk organisasi kriminal yang mendapat dukungan Uni Eropa. Mereka menguasai perdagangan obat terlarang dan prostitusi. Pemerintah dan aparat keamanan yang mendapat tekanan dari Uni Eropa tampak tak berdaya menghadapi para kriminal tersebut. Para nasionalis juga melihat yahudi internasional telah mengorganisir pembunuhan terhadap anak-anak gypsi untuk menciptakan permusuhan antara kaum gypsi dengan warga Hungaria.
AGENDA TERSEMBUNYI
Para aktifis nasionalis yakin yahudi internasional memiliki agenda tersembunyi: merekrut orang-orang gypsi menjadi tentara NATO. Sekali hal ini terjadi mereka akan menjadi alat yang efektif untuk meredam "pemberontakan" warga Hungaria dan para nasionalis di Eropa terhadap kekuasaan yahudi.
Diperkirakan saat ini terdapat sekitar 15 juta warga gypsi di seluruh Eropa. Untuk merekrut mereka menjadi tentara andalan, mereka diperkenalkan kepada semua institusi global yahudi seperti Uni Eropa, PBB, NATO, LSM-LSM internasional, dll.
Tingkat kriminalitas kaum gypsi di Hungaria sangat tinggi hingga 90% penghuni penjara di negeri itu adalah orang-orang gypsi. Namun umumnya mereka mendapat perlakuan istimewa dari pengadilan dan aparat hukum dengan hukuman yang ringan. Bagi orang-orang gypsi sepertinya bahkan penjara telah menjadi sebuah ritual wajib untuk membuktikan kedewasaan mereka, demikian pandangan warga umum Hungaria.
Hungaria adalah contoh sebuah negara dimana segala aspek kehidupan masyarakatnya: politik, ekonomi, sodial, budaya, hingga agama telah dikuasai nyaris seutuhnya oleh pengaruh yahudi. Di luar pemerintahan dan aparat birokrat keamanannya, terdapat puluhan sekte agama dan LSM yang didanai oleh lembaga-lembaga yahudi internasional.
KEBANGKRUTAN
Secara ekonomi Hungaria telah bangkrut dan satu-satunya denyut nadi ekonomi yang bergerak adalah pajak. Pengangguran tinggi, tingkat gaji yang rendah, dan fasilitas serta layanan publik yang rendah. Di sisi lain pajak relatif tinggi dan tingkat harga barang-barang kebutuhan sangat tinggi selevel dengan Swiss yang merupakan negara paling makmur di Eropa. Para aktifis nasionalis yakin kondisi ini akan memicu kerusuhan massal dalam waktu tidak lama lagi.
Dan meski hanya berupa negara kecil dengan 10 juta penduduk, 14 kota di Hungaria telah menjadi basis logistik NATO. Di markas-markas NATO inilah dilakukan perekrutan sebagai personil keamanan NATO. Tragisnya hanya warga gypsi yang biasanya bisa diterima.
KESIMPULAN
Politik "devide at impera" telah berlangsung selama berpuluh tahun di seluruh penjuru dunia dalam berbagai bentuk seperti gerakan feminisme untuk memecah belah wanita dengan laki-laki; keberagaman untuk mempromosikan homoseksualitas serta multikulturalisme untuk mempromosikan perpindahan penduduk besar-besaran. Jika kesadaran muncul dan terjadi "pemberontakan" maka dipiculah pertikaian dengan kaum minoritas untuk menjadi alasan penumpasan sekaligus mengalihkan perhatian massa dari permasalahan sebenarnya.
Contoh lainnya lagi adalah perang terorisme. Mereka menciptakan Al Qaida (dipimpin oleh agen CIA bangsawan Saudi bernama Osama bin Laden) untuk menebarkan teror di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dengan ini mereka berusaha menghancurkan Islam sekaligus mendikte negara-negara dunia tunduk dalam pengaruh Amerika, negara ZOG (zionist occupied goverment) sebenar-benarnya.
Saturday, 5 September 2009
Kejahatan Perang Eisehhower dan Amerika
(Versi asli di blog incogman.wordpress, 1 September 2009)
Apakah Amerika akhirnya menerima kebenaran sejarah? Jika demikian, sebagaimana Uni Sovyet di mana para pemimpinnya harus mengakui telah membunuh jutaan rakyatnya sendiri, membiarkan cahaya kebenaran menerobos tirai besi yang telah didirikan sejak Perang Dunia II, dan membuka fakta-fakta yang disembunyikan bagi rakyatnya.
Sesuatu di luar kebiasaan tampak mulai terjadi di antara sebagian rakyat Amerika yang sadar, bahwa kejahatan telah terjadi di masa lalu sebagaimana kejahatan yang juga terus berlangsung saat ini dengan terjadinya serangan WTC dan perang terorisme. Akahkah kita akhirnya akan diberitahu mengenai kebenaran sejarah Perang Dunia II?
Baru-baru ini sebuah buku ditulis oleh penulis Toronto Kanada, James Bacque berjudul "OTHER LOSSES" dan telah beredar di Amerika terutama di kalangan para veteran yang telah berperang dalam Perang Dunia II. Meski buku tersebut tidak menuliskan Amerika dan sekutu dalam perspektif yang menyenangkan, buku ini mendapat sambutan hangat di Kanada, sementara sebagian besar rakyat Amerika telah termanipulasi dengan sejarah PD II, terutama berkaitan dengan sosok Komandan Tertinggi Sekutu di Eropa yang kemudian menjadi presiden Amerika, Jendral Dwight David Eisenhower, yang semasa menjadi taruna mendapat julukan “terrible Swedish Jew” (yahudi swedia yang sangat buruk).
Saya mempunyai pandangan sendiri tentang Dwight David Eisenhower (Ike) yang terbentuk pada masa awal PD II berdasarkan informasi yang saya dapat dari seorang perwira, sebelum ia menjadi komandan tertinggi.
Selama masa menjelang perang, Ike, demikian panggilannya, dicatat para prajurit dan perwira sebagai "laki-laki (seperti) wanita (ladies man) dan pemain kartu terhebat di dalam barak". Jika seseorang menyebutnya sebagai komandan tempur, maka tanggapan sinis segera muncul. Saat itu pandangan saya juga terbentuk oleh sikap kamandan saya, Jendral George Patton yang menganggap Ike sebagai "cengeng", tanpa melihat pangkat yang disandangnya.
Meski dengan segala julukan buruknya itu, Ike adalah jendral yang paling cepat kariernya. Dari hanya seorang perwira menengah pada awal tahun 1941, ia menapak jabatan dan pangkat hingga menjadi jendral yang paling banyak membawahi pasukan sepanjang jaman, yaitu sebagai Komandan Tertinggi Sekutu di Eropa tahun 1944.
Ada beberapa faktor yang mendukung nasib baik Eisenhower. Di antaranya hubungannya yang dekat dengan Presiden FD Rossevelt dan Jendral George Marshall. Sejak menjadi pacar putri Presiden Rossevelt, karier militer Eisenhower melejit pesat. He menjadi Chief of Operations Division, War Department General Staff (March, 1942), Commanding General of the European Theater of Operations (Juni 1942, Allied Commander in Chief for the Invasion of North Africa (November 1942), Sisilia, (Mei 1943), Italia (September, 1943) sebelum akhirnya menjadi komandan tertinggi sekutu. Tidak hanya sampai di situ, Eisenhower bahkan kemudian menduduki jabatan presiden Amerika.
Eisenhower lah yang telah memberikan saran kepada Presiden Rossevelt dan PM Inggris Churchill yang membuat perang berlangsung lebih lama dari semestinya hingga menelan korban jutaan nyawa lebih banyak dan ratusan juta dollar biaya lebih banyak juga. Di sisi lain perang yang lebih lama berarti juga keuntungan lebih banyak bagi para pedagang senjata dan terlebih lagi para bankir yahudi yang membiayai perang kedua pihak yang terlibat.
Pada awal tahun 1943 Jendral George S Patton dan panglima pasukan Inggris Jendral Montgomery mempresentasikan sebuah rencana perang yang brilian di hadapan Rossevelt dan Churchill yang memungkinkan sekutu menduduki Eropa Timur sebelum dicaplok oleh Uni Sovyet, sekaligus menghentikan perang tahun itu juga.
Namun Eisenhower yang secara terbuka sering menunjukkan kebenciannya kepada orang Jerman, ingin Jerman menderita lebih lama lagi. Maka ia menolak rencana Jendral Patton dan membiarkan tentara Uni Sovyet menduduki Eropa Timur sekaligus meretas jalan bagi terciptanya satu periode panjang Perang Dingin antara blok barat pimpinan Amerika dengan blok timur pimpinan Uni Sovyet. Satu hal lagi perlu dicatat bahwa dengan pendudukan Uni Sovyet di Eropa Timur, maka rencana penghancuran agama kristen dan eksistensi negara-negara kerajaan Eropa Timur dengan menggunakan kekuatan komunisme, dapat berlangsung dengan sukses.
Penghancuran kekristenan dan kerajaan Eropa tahap pertama telah berhasil dilakukan dengan runtuhnya kekaisaran Rusia melalui Revolusi Bolshevik tahun 1917. Tahap selanjutnya adalah penghancuran kekaisaran Jerman, Italia, dan kerajaan-kerajaan Eropa Timur.
Aksi pengkhianatan Eisenhower selanjutnya adalah menghambat gerak maju pasukan Jendral Patton. Pada musim gugur tahun 1944 Eisenhower tidak mengijinkan Jendral Patton menutup Falaise Gap sehingga ratusan ribu pasukan Jerman yang terperangkap di Perancis dapat meloloskan diri ke Jerman hingga berhasil mengkonsolidasikan diri dan melakukan konter ofensif yang dikenal dengan Perang Bulge. Konter ofensif ini nyaris saja menghancurkan pasukan sekutu dan mengulang keberhasilan Jerman menginvasi Perancis di awal perang.
Pada awal tahun 1945 pasukan Jendral Patton telah lebih dahulu mencapai Jerman dibandingkan pasukan Uni Sovyet. Namun Eisenhower memerintahkan Patton untuk mundur ke perbatasan barat Jerman dan membiarkan pasukan komunis Uni Sovyet menduduki Jerman.
Pada saat itu Jendral Patton menyadari sebuah konspirasi tingkat tinggi telah mencegahnya meraih kemenangan gemilang untuk diberikan kepada "yahudi Swedia yang buruk". Ia pun mulai merasa konspirasi itu mungkin saja akan membunuhnya, hal yang terbukti kemudian. Hal yang sama juga dialami oleh Jendral McArthur yang dilarang menginvasi Cina pada Perang Korea. Mengenai Jendral Patton dan persaingannya dengan Eisenhower serta kematiannya yang misterius bisa dilihat di sini: http://cahyono-adi.blogspot.com/2009/05/pembunuhan-jendral-patton-dan-kekejian.html
Eisenhower pula yang berdasarkan kebenciannya kepada Jerman, melancarkan Operasi Keelhaul di masa terakhir perang. Dengan operasi ini ia memaksa pasukan Jerman yang menyerah dan dalam kondisi lemah serta tanpa ransum dan amunisi, untuk berperang melawan pasukan Sovyet. Ratusan ribu dari mereka meninggal di tangan pasukan Sovyet, atau ditawan untuk menjadi pekerja paksa di kamp pekerja paksa.
Setelah perang, Eisenhower kembali ke Amerika sebagai pahlawan dengan puji-pujian setinggi langit oleh media massa yahudi. Ia kemudian bahkan menjadi presiden Amerika tahun 1953. Sementara itu Jendral Patton, jendral sebenarnya yang memimpin pasukan Amerika mengalahkan Jerman, meninggal secara misterius setelah kendaraan yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.
Dipuji-puji oleh media massa dan sejarahwan bayaran, Eisenhower secara langsung bertanggungjawab atas kebijakan paling tidak berperikemanusiaan paska perang. Jika saja Jerman yang memenangkan perang, maka ia berada di nomor urut pertama penjahat perang yang diadili.
Seusai perang dengan menyerahnya Jerman, Amerika menjalankan kebijakan paska perang di Eropa yang disebut sebagai Morgenthau Plan, diambil dari nama menteri keuangan Amerika berdarah yahudi. Morgenthau Plan, berdasarkan pengakuan Morgenthau kemudian, sebagian besar idenya berasal dari Eisenhower. Kebijakan itu sepenuhnya didasari pada dendam kepada rakyat Jerman.
Pada saat itu kebijakan politik luar negeri secara efektif berada di tangan sekelompok orang yang bekerja untuk para bankir yahudi yang selama puluhan tahun sebelumnya telah berhasil mengendalikan pemerintahan Amerika dari balik layar. Mereka adalah Senator Herbert Lehman, Hakim Agung Supreme Felix Frankfurter dan Menteri Keuangan Henry Morgenthau. Mereka semuanya yahudi, termasuk Eisenhower yang menjadi operator kebijakan Morgenthau Plan di Eropa.
Kebijakan ini masih diwariskan sampai sekarang dengan apa yang disebut dengan sindrom anti-semit dimana setiap kritikan terhadap yahudi sebagai biang perang, kritikan atas kebijakan perang Amerika dan sekutunya, pembelaan terhadap hak-hak Jerman, atau penolakan atas mitos holocoust dianggap sebagai tindakan anti-semit dan diancam hukuman fisik.
Selain buku James Bacque berjudul "OTHER LOSSES", sebuah artikel THE EISENHOWER DEATH CAMPS yang muncul di jurnal ilmiah INSTAURATION tahun 1990 juga telah menguak kejahatan perang Amerika selama Perang Dunia II. Dalam artikel ini terungkap bagaimana orang-orang Jerman korban perang, baik sipil maupun anggota militer ditumpuk di kamp-kamp militer yang kondisinya sama sekali tidak layak, tanpa atap dan lantai, tanpa air bersih, tanpa fasilitas umum, tanpa makanan yang cukup, dan berjejal-jejalan bak binatang ternak tak terurus. Mereka menjadi korban konspirasi pemusnahan bangsa Jerman untuk digantikan dengan generasi baru yang terlepas dari sejarahnya.
Dari dokumen "Weekly Prisoner of War and Disarmed Enemy Forces Report" tgl 8 September 1945 yang disimpaan di Arsip Nasional Washington, tercatat bahwa sebanyak 1,056,482 tahanan Jerman ditawan oleh pasukan Amerika di Eropa. Sebanyak 692,895 dengan status POW (Prisoners of War) dan 363,587 sebagai DEFs (Disarmed Enemy Forces.)
Status DEFs sebenarnya sebuah status ilegal yang melanggar Konvensi Jenewa dimana Amerika menjadi salah satu penandatangan. Seorang tawanan dengan status DEFs tidak memperoleh hak atas makanan, penginapan, dan air bersih, secara teknis tidak berhak atas apapun. Dengan status ini kebanyakan tawanan perang akan meninggal dalam hitungan hari.
Pada minggu pertama bulan September 1945 sebanyak 13,051 dari tawanan berstatus DEFs meninggal dunia dan dianggap tewas dalam peperangan. Angka kematian tersebut mencapai 3.6% per minggu. Dengan tingkat kematian seperti itu semua tawanan akan meninggal dalam waktu 28 minggu. Padahal tingkat kematian di luar kamp tawanan perang di Jerman saat itu hanya 2% setahun, atau 100 kali lebih rendah. Dan karena melimpahnya stock makanan di gudang-gudang tentara Amerika, kematian para tawanan perang tersebut merupakan sebuah kejahatan konspirasi yang disengaja.
Sementara itu dari 692,895 tawanan perang dengan status POW, secara diam-diam statusnya dialihkan menjadi DEF atas perintah Eisenhower. Dalam hitungan minggu tingkat kematian mereka melonjak dari 2% menjadi 8% per-minggu. Dengan tingkat kematian setinggi itu, seluruh tawanan akan meninggal dalam waktu 2 tahun.
Tidak sedikit perwira dan prajurit Amerika yang menentang perlakuan keji terhadap tawanan perang dengan membagi ransum mereka untuk para tawanan. Namun siapa saja yang berani menentang "kebijakan" ini menerima sanksi berupa penjara militer yang keras.
Bagi seorang prajurit muda yang memiliki anak dan istri, menyaksikan tawanan sipil anak-anak dan wanita kelaparan, sementara mereka sendiri memiliki jatah makanan yang melimpah, tentu tidak akan tahan untuk tidak membagikan jatah ransumnya. Tapi kebencian yang demikian besar yang ada di hati Eisenhower membuat tindakan kemanusiaan seperti tidak mungkin terjadi.
Dan faktanya adalah ribuan tawanan perang, termasuk wanita dan anak-anak yang meninggal di kamp-kamp tawanan tanpa atap dan lantai, tanpa air bersih, tanpa fasilitas umum, tanpa makanan yang cukup, dan berjejal-jejalan bak binatang ternak tak terurus. Mereka dibiarkan mati seperti lalat.
Menurut kalkulasi Bacque dalam bukunya "OTHER LOSSES" Eisenhower telah menyerbu posisi-posisi Jerman yang tidak penting hanya untuk membunuh sebanyak mungkin prajurit Jerman. Selain sekitar 1 juta tawanan yang meninggal di kamp-kamp tawanan perang, 10 juta tentara Jerman tewas sejak Amerika melakukan pendaratan ke Eropa tahun 1941 hingga berakhirnya perang.
Banyak veteran pemuja Eisenhower yang mungkin kecewa dengan data Bacque. Namun bagi mereka bisa membandingkan catatan tentang para tawanan perang Jerman yang berada di kamp tawanan perang pasukan Inggris dan Kanada yang diperkirakan mencapai angka 2 juta orang. Sebagian besar dari mereka cepat pulih kesehatannya. Sebagian segera pulang ke kampung halamannya, dan sebagian lainnya dikirim ke proyek-proyek pembangunan paska perang di Perancis.
Jendral Patton yang terlibat persaingan keras diam-diam dengan Eisenhower melepaskan seluruh tawanan perang Jerman pada bulan Mei 1945. Rekan Patton, Jendral Bradley dan J. C. H. Lee memerintahkan pelepasan tawanan perang seminggu setelah Jerman menyerah, namun dibatalkan oleh perintah Eisenhower tgl 15 Mei 1945.
Sementara tawanan Jerman di tangan Inggris dan Kanada pulih kembali kekuatannya dan terlibat dalam proyek-proyek rekonstruksi paska perang, tawanan perang yang di tangan pasukan Amerika meninggal secara massal.