Sunday, 1 August 2010

Konspirasi BBM 2: Tragedi Titanic dan Hindenburg


Tragedi tenggelamnya kapal super mewah yang "tidak mungkin tenggelam", Titanic, pada pelayaran perdananya tahun 1912 serta kebakaran hebat balon udara zeppelin "Hindenburg" tahun 1937, keduanya menjadi batu penanda (milestone) berakhirnya era transportasi lintas atlantik oleh kapal penumpang berbahan bakar batubara dan balon udara berpenggerak gas hidrogen, untuk digantikan dengan moda transportasi baru berupa pesawat terbang berbahan bakar fosil. Apakah keduanya memiliki kaitan?

Pada bulan Agustus 2005, dua penyelam swasta berkendaraan kapal selam mini buatan Rusia, menemukan dua bagian besar dari bangkai kapal Titanic yang terpisah jauh dari bagian utamanya. Dengan kata lain, Titanic ternyata pecah menjadi empat bagian, bukan dua bagian sebagaimana perkiraan sebelumnya. Penemuan ini membuat teori tenggelamnya kapal Titanic oleh benturan dengan gunung es menjadi lemah. Sebaliknya teori "konspirasi" semakin valid untuk dikaji. Dan salah satu teori "konspirasi" ini adalah "konspirasi BBM", yaitu konspirasi yang dilakukan oleh industrialis minyak untuk menguasai moda transportasi massal yang berbahan bakar minyak.

Sebagai pengantar, semua mesin sejak dimulainya era revolusi industri hingga akhir abad 19 adalah berpenggerak tenaga uap yang dihasilkan dari pembakaran batubara. Pada akhir abad 19, setelah ditemukannya listrik oleh Thomas Alfa Edison, listrik (batere) menjadi energi alternatif yang digunakan di dunia otomotif. Pada saat itulah mulai ditemukan sumur-sumur minyak di Amerika yang setelah melalui proses yang keras dan rumit seperti dalam cerita fiksi, hampir semua sumur minyak itu dikuasai oleh segelintir raja minyak seperti keluarga Rockefeller. Para industrialis minyak itu melihat peluang sangat besar untuk mengeruk uang dengan satu syarat, semua moda transportasi harus menggunakan minyak mereka.

Maka kita akan melihat titik-titik terhubung. Perusahaan pembuat mobil seperti Ford Motor Company, General Motors dan Crysler ternyata milik para industrialis minyak Amerika. Demikian juga halnya perusahaan-perusahaan pembuat kapal terbang, kereta api, dan moda transportasi massal lainnya. Pada saat yang sama moda-moda transportasi itu mulai menggantikan moda transportasi berbahan bakar batubara dan batere.

Di era transformasi moda tranportasi massal ini, selain fenomena menghilangnya ribuan trem listrik di kota-kota besar Amerika dan kota-kota besar dunia lainnya, dunia juga menyaksikan dua kejadian besar lainnya, yaitu tenggelamnya dan Titanic dan terbakar hebatnya Hindenburg. Era itu, kita namakan saja, era "Titanburg".

Setelah tenggelamnya Titanic hingga Perang Dunia I berakhir, investasi besar-besaran dilakukan para industrialis minyak untuk membangun industri pesawat terbang berbahan bakar minyak. Berbagai event lomba terbang lintas atlantik pun digelar oleh mereka yang akhirnya, dengan susah payah, rekor terbang lintas atlantik dengan pesawat berbahan bakar minyak berhasil dipecahkan oleh Charles Lindberg tahun 1927. Namun saat itu masih ada satu hambatan, pesawat zeppelin berbahan bakar gas hidrogen sebagai pengganti era kapal laut sebagai moda transportasi lintas atlantik. Setahun sebelum Lindhberg bisa melihtasi Atlantik, sebuah zeppelin berhasil melintasi kutub utara. Pada tahun 1929 bahkan Graff Zeppelin berhasil mengelilingi dunia, meski ironisnya tidak mendapat sambutan media massa sebagaimana sambutan terhadap Lindhberg. Maka "pukulan akhir" harus dilakukan.


Kontradiksi Titanic

Kesaksian-kesaksian yang didapat paska tenggelamnya Titanic menyebutkan bahwa setelah menabrak gunungan es, Titanic masih tetap melaju dan melewati gunungan es yang ditabraknya. Kemudian para awak kapal mendapatkan lima kompartemen kedap air telah bocor akibat benturan itu. Selanjutnya, dua jam dan 40 menit setelah benturan, Titanic menungging hingga tegak lurus sebelum akhirnya meluncur ke dasar Samudra Atlantik. Tidak ada benturan frontal.

Semua itu tentu saja tidak bisa menjelaskan dampak hebat yang terjadi pada Titanic, dengan terbelahnya kapal itu menjadi empat bagian. Semua kesaksian, baik yang dilakukan dalam penyidikan di Amerika maupun di Inggris bahkan mengungkapkan fakta bahwa tidak ada seorang pun di dalam kapal yang merasakan adanya tabrakan. Lalu apa yang sebenarnya terjadi?

Sekarang ini kita telah memiliki keuntungan dari berbagai informasi yang terkumpul sejak terjadinya tragedi Titanic. Pada tahun 1985 lokasi lokasi tenggelamnya kapal Titanic berhasil ditemukan dan difilmkan. Dua bagian kapal terlihat di lokasi itu. Namun pada tahun 2005, sebuah ekspedisi yang dilakukan dua penyelam Amerika, Chatterton and Kohler, menemukan dua bagian besar kapal Titanic lainnya yang pada tahun 1985 tidak terlihat. Dua bagian itu terletak sejauh satu mil dari lokasi pertama.

Setiap bagian itu berukuran sekitar panjang 30 kaki dan lebar 90 kaki dengan berat mencapai ratusan ton. Berdasarkan perhitungan dampak benturan kapal dengan dasar samudra, kedua bagian itu tidak mungkin terpisah dari badan utama kapal karena benturan tersebut dengan jarak yang sangat jauh. Dan berdasarkan kesaksian para korban bahwa mereka tidak merasakan adanya benturan, kemungkinan penyebabnya adalah ledakan bawah air dari bom yang telah ditanamkan di badan kapal.



Tragedi Hindenberg

Ada tak kurang dari 17 fotografer dan 5 kameramen menyambut kedatangan Hindenberg, moda transportasi udara berpenggerak gas hidrogen milik Jerman, saat mendarat di bandara New Jersey tgl 6 Mei 1937. Fakta ini saja sangatlah aneh mengingat Hindenberg sudah bolak-balik terbang antara Amerika dan Jerman. Di bandara New Jersey saja selama tahun 1936 Hindenberg sudah 20 kali mendarat tanpa satu pun insiden terjadi. Lalu mengapa sedemikian besar perhatian media massa kali ini?

Hindenberg sebenarnya terlambat 12 jam dari jadwal pendaratan. Kapten kapal dan perwira pertamanya mengakui keterlambatan itu disebabkan adanya pemeriksaan yang ekstra ketat karena kekhawatiran adanya sabotase mengingat saat itu situasi politik internasional sangat panas menjelang perang dunia II. Ironisnya hal ini tidak pernah disinggung oleh media massa yang mengabadikan tragedi kebakaran Hindenberg.

Semua orang mengetahui kejadian kebakaran Hindenberg yang spektakulter itu, namun tidak ada satupun media massa yang berhasil "menangkap" jilatan api pertama yang menjadi penyebab bencana. Ada ratusan gambar yang mengabadikan peristiwa itu, termasuk gambar para korban sekarat yang mencoba menyelamatkan diri dari bencana. Namun tak satupun mengabadikan percikan pertama. Bisa dikata inilah blunder fotografer media massa terbesar sepanjang sejarah.


Hidrogen Tidak Terbakar

Tanyakan kepada semua orang, terutama yang pernah menyaksikan gambar kebakaran Hindenberg, bagaimana sifat gas hidrogen. Mereka pasti akan serempak menjawab: mudah terbakar. Faktanya adalah, tanpa melalui proses kimiawi yang rumit, gas hidrogen di dalam sel khusus yang sama sekali tidak mengandung oksigen, tidak mungkin terbakar. Jika pemantik api diarahkan ke semburan gas hidrogen yang bocor, api akan membakar semburan itu tanpa menembus ke dalam sel penyimpan gas hidrogen yang tidak mengandung oksigen. Ingat, kebakaran mutlak membutuhkan oksigen.

Hindenberg memiliki perlengkapan yang bisa mendeteksi sekecil apapun kebocoran gas. Pilot akan segera menjauhkan kapal dari semua bangunan untuk mengatasi kebocoran. Dan jika secara tidak sengaja, dengan probabilitas yang sangat kecil, terjadi percikan api yang mengarah pada semburan gas, akan terjadi semburan api dari lubang kebocoran seperti api las. Namun api tidak akan pernah memasuki sel gas dan tidak ada kebakaran hebat.

Ada sebuah cerita menarik. Komisi penyidik Tragedi WTC menyewa beberapa tim ahli sekaligus untuk membuktikan statemen pemerintah bahwa tanki bahan bakar pesawat TWA nomor pengerbangan 800 meledak di udara selama aksi terorisme, yang mengakibatkan tidak ditemukannya bukti-bukti yang kuat mengenai keberadaan pesawat tersebut. Namun tak satupun ahli yang bisa membuktikan tangki bahan bakar yang sengaja dibuat sangat solid itu bisa meledak.


Rekor Keselamatan Terbang


Satu hal lainnya yang "mengganggu" dalam tragedi kebakaran Hindenberg adalah rekor keselamatan terbang Graff Zeppelin, saudara tua Hindenberg. Selama tujuh tahun penerbangannya, zeppelin tidak pernah mengalami insiden serius. Salah satu prestasi besarnya adalah penerbangan non-stop keliling dunia dengan 20 penumpang tahun 1929. Penerbangan pesawat penumpang berbahan bakar minyak lintas Atlantik bahkan memerlukan waktu hingga tahun 1939 untuk bisa terwujud.

Selama tujuh tahun pelayanannya, Graff Zeppelin telah terbang sejauh 1 juta mil dengan membawa 18.000 penumpang dalam 144 penerbangan melintasi Atlantik secara nyaman dan aman. Balon terbang adalah alat terbang paling mudah dan sederhana. Mereka lebih efisien mengangkut penumpang dan barang daripada pesawat terbang berbahan bakar minyak yang memerlukan ratusan kilogram bahan bakar, selain berat juga mahal, untuk terbang.

Pada tahun 1948 kepala Gestapo Nazi Heinrich Muller, mengatakan kepada penyidik CIA James Kronthal bahwa Hindenberg telah disabotase. Namun pernyataan Muller hanya dianggap angin lalu.

No comments:

Post a Comment