Monday, 31 January 2011

Konspirasi Tuhan yang Bekerja


Apa yang tengah terjadi di kawasan Timur Tengah akhir-akhir ini sungguh mencengangkan saya. Saat harapan melihat perdamaian yang adil di kawasan tersebut nyaris hilang dan kekuatan jahat Israel dan kroni-kroninya semakin merajalela, titik balik telah nampak saat ini. Mesti tanda-tandanya telah dimulai sejak kalahnya Israel oleh Hizbollah tahun 2000 dan 2006, momentum itu dimulai dengan tumbangnya regim korup Ben Ali di Tunisia, kemenangan kubu anti Israel dalam pemilihan perdana menteri perdana menteri Lebanon, dan kini kita menyaksikan rakyat di berbagai negara timur tengah bangkit dari tidur lamanya menuntut hak-haknya dan berupaya menumbangkan penguasa-penguasa tiran dan para pengkhianat perjuangan rakyat Palestina di Mesir, Aljazair, Yaman dan Yordania.

Semua itu masih ditambah lagi dengan kabar terbongkarnya konspirasi jahat Otoritas Palestina serta isu perpecahan di kerajaan Saudi Wahabiah yang dipicu sakit kerasnya raja Abdullah yang tidak kunjung sembuh. Selama ini kedua regim tersebut dikenal kuat sebagai pengusung kepentingan Israel-Amerika di Timur Tengah.

Benar memang firman Allah dalam Qur'an yang suci: Orang-orang musrik membuat rencana (konspirasi) dan Allah pun membuat rencana (konspirasi). Tapi Allah adalah pembuat rencana (konspirator) terbaik.

"Kau ... (Mahmoud) Abbas (pimpinan Otoritas Palestina), Erekat (ketua tim perunding Palestina) ... pengkhianat rakyat sendiri. Kami telah mencurigai kalian sejak lama, tapi kini kami mendengar sendiri dari "mulut kuda". Kalian harus disingkirkan dari muka bumi. Rakyat Palestina harus bersatu, bangkit dan membangun momentum dan melindas pengkhianat Otoritas Palestina. Inilah saatnya. Semakin lama ditunda, semakin banyak Israel mencuri tanah Palestina. Perlawanan, adalah solusi satu-satunya!"

Demikian komentar pengunjung situs almanar.com.lb dari Australia. Warga Palestina tentu jauh lebih marah lagi dengan ulah para pemimpin Otoritas Palestina yang telah mengkhianati rakyatnya, dan hampir dipastikan tidak lama lagi kita akan menyaksikan para pemimpin korup itu akan menyusul Ben Ali sebagai buronan.

Baru-baru ini televisi Al-Jazeera dan surat kabar Inggris Guardian mengungkapkan dokumen-dokumen rahasia yang menunjukkan adanya persengkongkolan antara Otoritas Palestina (OP) pimpinan Mahmoud Abbas dengan Israel demi keuntungan Israel dan mengorbankan rakyat Palestina. Persengkongkolan tersebut di antaranya "menyerahkan" Jerussalem Timur kepada Israel serta pembunuhan politik warga Palestina yang memusuhi Israel.

Dokumen-dikumen “Palestine papers” untuk mengungkapkan bahwa Israel dan OP mengadakan beberapa pertemuan membicarakan masalah keamanan. Salah satu dokumen menunjukkan bagaimana Israel dan OP merencanakan pembunuhan atas komandan Brigade al-Aqsa, salah satu organisasi pejuang Palestina yang masih menganut kebijakan perlawanan bersenjata melawan Israel.

Dokumen lainnya menunjukkan bagaimana pada tahun 2005 menteri pertahanan Israel Shaul Mofaz meminta OP membunuh Hassan al-Madhoun, komandan militer Hamas. Kala itu menteri dalam negeri OP Nasser Yusuf menjawab bahwa perintah pembunuhan telah diberikan kepada komandan militer OP di Gaza, Rashid Abu Shabak. Beberapa minggu kemudian, tgl 1 November 2005, Al-Madhoun tewas diserang tentara Israel bersama komandan Brigade Al-Qassam, Fawzi Abu al-Qarea.

Dalam dokumen tertanggal 17 April 2009, ketua tim perunding Palestina, Saeb Erekat, dilaporkan mengatakan kepada pejabat kementrian luar negeri Amerika: "Kami harus membunuh beberapa warga Palestina demi mewujudkan satu pemerintahan, satu senjata dan satu perangkat hukum."

Dokumen-dokumen lainnya menunjukkan OP menawarkan beberapa konsesi yang menguntungkan Israel dan merugikan Palestina, meski tawaran itu masih dianggap kurang oleh Israel dan ditolak. Beberapa konsesi itu adalah:

1. Penawaran secara resmi kepada Israel untuk menganeksasi semua pemukiman yahudi di Jerussalem Timur kecuali satu pemukiman.

2. Pembentukan panitia internasional untuk mengambil alih Haram Al-Sharif (kompleks Majidil Aqsa).

3. Membatasi hak kembali rakyat Palestina sampai maksimal 100.000 orang dalam jangka waktu 10 tahun.

establishing a special unit of Palestinian security forces to battle
4. Pembentukan satuan khusus “anti-terroris” yang bekerja di bawah kendali Israel.

5. Pertemuan antara Erekat dan seorang Jendral Amerika, Keith Dayton dengan permintaan Erekat agar Dayton meminta Israel untuk membatasi invasi hanya ke beberapa kota Palestina, sehingga OP bisa mempertahankan kewibawaannya di mata rakyat. Dayton kemudian menjanjikan invasi Israel akan dilakukan di malam hari untuk tidak menghancurkan kewibawaan OP di mata rakyat Palestina.

6. Perdana menteri OP Salam Fayyad menentang pembukaan blokade atas Gaza, karena takut memberi kesan kemenangan Hamas yang berkuasa di Gaza.

7. OP mempertimbangkan rencana yang diajukan Inggris untuk menutup terowongan di perbatasan Gaza-Mesir.

Dokumen-dokumen rahasia tersebut di atas mulai dipublikasikan Al-Jazeera dan Guardian hari Minggu (23/1) berjumlah lebih dari 1,600 dokumen yang kebanyakan berisi perundingan OP-Israel.

Salah satu dokumen yang mengejutkan adalah pengakuan Saeb Erekat bahwa OP terpaksa membunuhi rakyat Palestina sendiri agar dianggap masih memegang kontrol pemerintahan di wilayah yang dikuasainya. Erekat mencontohkan insiden Qalqilyah dimana polisi OP menyerang para aktivis Hamas yang menewaskan 6 aktivis Hamas dan 2 perwira polisi OP.

Menanggapi bocoran dokumen rahasia tersebut, pada hari Selasa (25/1) Erekat menuduh Al Jazeera telah melakukan "kampanye fitnah terbesar dalam sejarah jurnalisme”.

Namun semua "kebusukan" Otoritas Palestina tersebut masih belum seberapa dengan dugaan kuat keterlibatan mereka dalam konspirasi pembunuhan pemimpin Palestina Yasser Arafat, yang tidak pernah mau berkompromi dengan Israel dalam masalah Yerussalem. Suatu saat konspirasi tersebut akan terbongkar juga oleh "mulut kuda".

Tanpa Mesir, Israel Pincang


Nasib penguasa Mesir Husni Mubarak yang tengah di ujung tanduk karena demo besar-besaran rakyatnya yang menuntutnya mundur membuat Israel dilanda kekhawatiran yang sangat serius. Mesir di bawah Mubarak, bersama Saudi Wahabiah, tidak bisa dibantah merupakan sekutu strategis Israel yang sangat vital bagi kepentingan Israel. Kesetiaan keduanya kepada Israel telah terbukti sangat kuat. Buktinya mereka diam seribu bahasa saat Israel menyerbu Gaza dan membunuhi rakyat Palestina di depan mata awal tahun 2009 lalu. Hanya Iran dan Hizbollah serta aktifis kemanusiaan yang secara diam-diam maupun terang-terangan membantu rakyat Gaza saat itu di tengah-tengah ketidak berdayaan negara-negara di dunia menghadapi Israel. Hizbollah bahkan sempat menembakkan roketnya ke Israel sebagai bentuk dukungan moril kepada rakyat Gaza meski harus menghadapi kecaman dari pemerintah Lebanon sendiri yang khawatir Israel akan membalas menyerang Lebanon. Sementara para ulama wahabiah justru melarang jihad ke Palestina.

Satu lagi sekutu kuat Israel di Timur Tengah, yaitu Turki, sejak setahun yang lalu telah "memutuskan" hubungan strategisnya dengan Israel menyusul tragedi kapal Mavi Marmara yang menewaskan 9 penduduk Turki.

Memang masih ada 2 sekutu strategis Israel lainnya, yaitu Jordania dan Otorits Palestina. Namun keduanya tidak sebanding dengan kekuatan Mesir dan Saudi. Apalagi Otoritas Palestina sendiri kini terancam posisinya menyusul terbongkarnya konspirasi jahat mereka bersama Israel terhadap rakyat Palestina sendiri. Sementara demonstrasi anti pemerintahan otoriter yang terinspirasi oleh keberhasilan rakyat Tunisia menurunkan regim Ben Ali dari kekuasaan, kini juga mulai merembet ke Yordania.

Kebijakan politik luar negeri Israel sangat tergantung pada persekutuannya dengan negara-negara tetangganya yang "moderat" seperti Mesir dan Saudi (negara-negara yang berani melawan Israel seperti Iran dan Hizbollah dicap sebagai "radikal", "setan" atau "teroris"). Setelah Perang Suez melawan Mesir tahun 1956, Israel mencari pesekutuan dengan negara-negara tetangganya yang non-Arab seperti Turki, Ethiopia dan Iran yang kala itu dipimpin oleh Raja Shah. Shah Iran kemudian menjadi sekutu kuat Israel yang membanjiri Israel dengan minyak murah dan uang dari perdagangan senjata kedua negara. Inteligen kedua negara bekerjasama bahu-membahu melawan Mesir dan negara-negara Arab lainnya yang kala itu tengah terlibat permusuhan dengan Israel.

Selanjutnya Israel berhasil menggaet Jordania dan Maroko sebagai sekutunya, meski "perselingkuhan" tersebut dilakukan secara rahasia karena takut rakyat kedua negara marah. "Perselingkuhan" serupa juga dijalin dengan pemimpin-pemimpin Kristen Lebanon, terutama keluarga Gemayel.

Pada akhir dekade 1970-an regim Shah Iran sebagai sekutu utama Israel ambruk dan digantikan regim theokrasi Shiah yang sangat anti-Israel, membuat Israel berupaya kuat menggaet Mesir untuk menjadi sekutunya meski harus menyerahkan kembali Sinai yang didudukinya sejak Perang 6 Hari tahun 1967, kepada Mesir. Upaya tersebut berhasil dengan ditandatanganinya Perjanjian Camp David yang harus ditebus dengan nyawa Presiden Anwar Sadat.

Pengganti Sadat, Mubarak, meneruskan kebijakan pro-Israel Sadat, meski di depan publik berusaha tampil tidak terlalu menyolok. Ia misalnya tidak pernah berkunjung ke Israel kecuali saat menghadiri pemakaman PM Israel Yitzak Rabin. Hubungan militer juga tidak terlalu istimewa yang ditandai tidak adanya latihan militer bersama kedua negara. Di tengah masyarakat Mesir yang membenci Israel, terutama karena kekejiannya terhadap rakyat Palestina, membuat hubungan kedua negara hanya dilakukan oleh para usahawan dan pejabat pemerintah.

Namun demikian hubungan dengan Mesir dan juga dengan Saudi, merupakan sesuatu yang sangat vital bagi Israel. Dengan Mesir dan Saudi "dalam genggaman" hampir tidak ada kekuatan Islam yang menjadi penghalang Israel. Mesir adalah negara Arab berbesar dan terkuat secara militer. Sedang Saudi adalah negara kaya dan dihormati karena statusnya sebagai "penjaga tempat suci" (meski status itu sekarang dipertanyakan karena keberadaan pangkalan-pangkalan militer Amerika-Israel di Saudi). Persekutuan tersebut membuat Israel leluasa mengkonsentrasikan pertanahan militernya di front utara berhadapan dengan Lebanon, Palestina dan Syria. Berkurangnya beban militer tersebut memungkinkan Israel meningkatkan perekonomiannya.

Mubarak telah menjadi presiden Mesir sejak Israel dipimpin oleh Menachim Begin, dan masih tetap berkuasa meski perdana menteri Israel telah berganti delapan orang. Ia mempunyai kedekatan pribadi dengan Yitzhak Rabin dan Benjamin Netanyahu. Sejak dua tahun lalu, di tengah macetnya perundingan damai Palestina-Israel serta memburuknya reputasi Netanyahu di mata bangsa-bangsa Arab karena gaya pemerintahannya yang radikal, Mubarak masih bisa bertemu dengannya di Cairo dan di Sharm el-Sheikh.

Kedekatan hubungan kedua pemimpin tersebut didasari pada kekhawatiran bersama terhadap pengaruh Iran yang semakin meningkat serta menguatnya Islamisme di negara-negara Islam, plus kebijakan politik Partai Demokrat di bawah Barack Obama yang menjauhkan diri dari kepentingan kedua negara dan lebih berkonsentrasi di Irak, Afghanistan dan Pakistan.

Jika Mubarak tumbang, Israel harus mencari sekutu pengganti yang "sekelas". Harapan itu bisa disematkan kepada Syria, negara Arab terkuat setelah Irak dan Mesir. Namun tumbangnya pemerintahan Ben Ali dan bakal tumbangnya Mubarak, plus tumbangnya regim oportunis Saad Hariri di Lebanon, memberi peringatan kepada pemimpin-pemimpin Arab untuk tetap memainkan aturan lama: "konfrontasi Arab-Israel" atau kehilangan popularitas dan kekuasaan.

Saturday, 29 January 2011

SANG TERPILIH (23)


"Sri Mulyati is back!" Demikian judul headline sebuah koran nasional Indungsia mencermati kembalinya Sri Mulyati ke kancah politik. Memang paska didapuk George Soros menjadi salah seorang eksekutif IMF, yang bersangkutan belum pernah menampakkan sunggingan senyumnya yang agak agak miring sebelah dan kontur wajahnya yang cenderung "gino" alias gigi nongol sedikit itu.

Tapi mengapa ia dianggap telah "kembali" ke tanah air? Tidak lain setelah para pendukung setianya ramai-ramai membuat sebuah "move" politik dengan melakukan gerakan yang mereka namakan Gerakan Rakyat Anti Mafia Hukum atau Geram. Gerakan ini membonceng isu mafia hukum yang tengah santer menjadi pembicaraan masyarakat Indungsia, sekaligus peringatan pada lawan-lawan Sri Mulati bahwa yang bersangkutan masih memiliki taji dan siap bersaing di dunia politik, khususnya menjelang pemilihan presiden tahun 2014 atau bila mungkin tahun yang dipercepat lagi mengingat popularitas Subagyo yang semakin anjlok dan tuntutan mundur mulai sering disuarakan masyarakat.

Geram dimotori oleh para pendukung Sri Mulyati seperti wartawan senior dan mantan agen utama CIA di Indungsia, Gunawan M Ahmad, dan seorang mantan jubir kepresidenan Miwar Siular. Heloh S Namidub (nama sebenarnya cukup dengan membaliknya menjadi Budiman Sholeh) yang juga mantan wartawan senior dan kini menjadi dirut BUMN strategis tentu saja tidak memperlihatkan diri sebagai pendukung gerakan itu karena telah menjadi bagian dari pemerintahan Subagyo. Apalagi setelah santer terdengar kabar dirinya akan dipromosikan menjadi seorang menteri oleh Subagyo. Namun diam-diam ia tetap menjalin komunikasi intens dengan teman-temannya pendukung Sri Mulyati.

Sri Mulyati dan para pendukungnya merupakan faksi lain bentukan "organisasi" selain faksinya Subagyo, faksi Demokrat Nasional dan faksi-faksi lainnya. Mereka semuanya sengaja didorong oleh "organisasi" untuk saling bersaing memperebutkan kekuasaan untuk mengesankan kepada publik bahwa demokrasi berjalan baik di Indungsia sembari menutup kelompok-kelompok di luar faksi-faksi "organisasi" untuk menikmati kekuasaan. "Organisasi" dan faksi-faksi bentukannya telah menjadi mafia politik Indungsia. Siapapun yang ingin menikmati kekuasaan mau tidak mau harus bergabung dengan mereka. Dengan persaingan-persaingan yang intens dan disorot media massa tersebut juga menjadi daya pengalih perhatian yang sempurna sehingga rakyat tidak sempat menaruh perhatian pada masalah-masalah yang jauh lebih mendasar seperti kemiskinan, korupsi, dan dominasi asing yang semakin rakus mengeruk kekayaan Indungsia.

Para politisi, pakar, ilmuan dan tokoh-tokoh masyarakat yang tergabung dengan faksi-faksi tersebut kebanyakan tidak menyadari bahwa mereka hanya "pion" dalam konstelasi politik, yang setiap saat bisa menjadi "superstar mendadak" atau "dibuang ke bak sampah". Terutama "tokoh baru muncul" dari daerah dan tokoh-tokoh agama. Namun mereka yang sadar akan bermain cantik di dua tiga kaki. Seperti Heloh S Namidub. Jika Subagyo jatuh, ia masih bisa berharap pada faksinya Sri Mulyati.

Meski pemilihan presiden masih tiga tahun lagi, namun popularitas Subagyo yang merosot karena "kemandulannya" sebagai presiden, membuat faksi-faksi saingannya gencar melakukan gerakan penggoyangan terhadap Subagyo. Sedikit banyak mereka berharap Subagyo akan lengser sebelum 2013 dan mereka memiliki kesempatan untuk menggantikannya duduk di kursi kekuasaan. Setidaknya gerakan-gerakan penggoyangan terhadap Subagyo itu bisa dijadikan investasi politik menjelang pemilihan presiden mendatang. Mereka ingin tampak di masyarakat sebagai orang-orang yang peduli dengan rakyat, bangsa dan negara, meski kenyataannya tentu saja tidak.

Adapun isu mafia hukum yang menjadi boncengan faksi Sri Mulyati muncul di awal pemerintahan Subagyo berkat informasi yang dibuka oleh seorang jendral polisi yang kecewa faksinya di kepolisian tersingkir dari kepemimpinan kepolisian. Informasi itu selanjutnya menjadi bola liar yang membongkar jaringan mafia pajak dan mafia hukum di Indungsia yang melibatkan faksi-faksi politik utama Indungsia, termasuk Subagyo. Untuk mengendalikan bola liar tersebut Subagyo membentuk tim pemberantasan mafia hukum. Namun faksi-faksi saingannya berhasil membongkar motif politik di balik tim tersebut, yaitu melindungi keterlibatan faksi Subagyo dalam mafia pajak dan menimpakan kesalahan pada faksi saingannya. Mengetahui motif tersebut faksi-faksi saingan Subagyo pun melakukan langkah-langkah tandingan, di antaranya dengan melakukan berbagai gerakan politik, termasuk menggunakan tangan para tokoh agama. Langkah terakhir mereka adalah menggalang dukungan bagi pembentukan pansus mafia pajak dan mafia hukum yang bila berjalan bisa membongkar keterlibatan Subagyo dalam mafia pajak dan hukum yang berujung pada pamakzulan terhadapnya.

Untuk mencegah hal itu terjadi, Subagyo memerintahkan aparat penegak hukumnya untuk mendahuluinya dengan melakukan penangkapan terhadap beberapa tokoh politik faksi saingan terkait kasus suap pemilihan gubernur bank sentral yang kasusnya sebenarnya telah terjadi beberapa tahun lalu. Subagyo berharap langkahnya itu akan menciutkan nyali pesaing-pesaingnya dan membatalkan pembentukan pansus.

Dengan demikian kasus mafia hukum dan mafia pajak akan berhenti tanpa hasil nyata sebagaimana kasus bank Centurion, menyisakan Jayusman sendirian di dalam tahanan dan membiarkan para pengusaha pengemplang pajak, birokrat pajak, dan para politisi busuk di pemerintahan menikmati puluhan triliun omset bisnis mafia pajak setiap tahun. Para mafia hukum dan mafia pajak akan bernapas lega dan penggung sandiwara politik akan diwarnai dengan lakon baru.


courtesy of http://noenkcahyana.blogspot.com/2011/01/back-up-negara-superkan-gayus.html

Kami Pejuang, Bukan Pencari Kekuasaan




Di penghujung hari Arbain, peringatan wafatnya cucunda Rosulullah Imam Hussein bin Ali bin Abi Thalib, dan di tengah situasi politik Lebanon yang tengah hangat-hangatnya paska terpilihnya Najib Mikati sebagai perdana menteri baru, pimpinan Hizbollah Sayyed Hassan Nasrallah menyampaikan pidato yang "menyentuh".

Setelah sambutan religiusnya tentang kepahlawanan Hussein dan peristiwa-peristiwa memilukan sepeninggalnya, termasuk penawanan keluarga Rosul oleh regim Umayyah di Damaskus, Nasrallah berpidato tentang situasi politik di Lebanon dan Timur Tengah. Nasrallah memuji perjuangan rakyat Tunisia yang telah berhasil menyingkirkan pemimpinnya yang korup seraya mengingatkan mereka dengan bahaya konspirasi yang ditanamkan Amerika.

"Kami dengar kemarin, asisten menlu Amerika, Jeffrey Feltmant, telah terbang ke Tunisia. Rakyat Tunisia harus waspada karena jika Feltman ingin bicara mengenai masalah hukum maupun pemilihan umum dengan pemerintahan sementara Tunisia, bisa dipastikan hal ini adalah sebuah konspirasi Amerika atas rakyat Tunisia. Dimana saja Feltman berada, kerusakan muncul bersamanya," kata Nasrallah.

Nasrallah juga mengecam komunitas internasional yang bersatu padu membela kepentingan Israel seraya mengabaikan rakyat Palestina. "Dunia terus berbicara tentang nasib Shalit (seorang prajurit Israel yang diculik pejuang Palestina tahun 2006; blogger) pembunuh dan agresor, namun mengabaikan nasib ribuan rakyat Palestina yang hidup di penjara-penjara Israel."

"Kami selalu mengingat rumah-rumah yang dihancurkan, kami mengingat Jerusalem dan Masjid Aqsa serta jutaan pengungsi yang dunia telah berkonspirasi melawan mereka, untuk menjauhkan mereka dari tanah airnya, dari hak-hak mereka dan dari kemuliaan mereka (para ulama wahabi-salafiyun, alih-alih menyerukan jihad, justru menyerukan rakyat Palestina untuk menyerahkan seluruh tanah airnya kepada Israel dan tinggal sebagai pengungsi di negara-negara tetangga. Pada saat yang sama mereka mengundang tentara Amerika-yahudi untuk membangun markas di Tanah Haram; blogger). Sejak awal kami percaya pada rakyat Palestina dengan penderitaan mereka. Dengan ini kami tawarkan jihad yang paling berharga dan akan terus berkorban bersama mereka, kita akan berjihad bersama, dan bersama kita akan meraih kemenangan dengan kehendak Tuhan."

Pada saat Nasrallah berpidato, para pendukung mantan PM Saad Hariri yang kecewa dengan kekalahan Hariri dalam pemilihan perdana menteri, Selasa (25/1), mengamuk dan membuat kerusuhan di berbagai kota terutama Beirut.

"Kita tengah melalui tahap yang sulit dan sensitif dan membutuhkan penanganan yang bertanggungjawab. Kita telah bertindak sesuai konstitusi (saat menumbangkan pemerintahan Hariri dengan cara menarik dukungan terhadap pemerintahan, dan selanjutnya memberikan dukungan pada Mikati untuk menjadi perdana menteri). Adalah hak konstitusi kita untuk menghadapi STL (pengadilan internasional atas pembunuhan mantan PM Rafiq Hariri yang menuduh Hizbollah sebagai pelaku pembunuhan). Apa yang kami lakukan adalah normal dan konstitusional."

Nasrallah menambahkan tentang pemilihan perdana menteri yang sangat alot dengan diwarnai interfensi asing langsung yang sangat kuat. "Bayangkan bagaimana wakil presiden Amerika Joe Biden menelpon seorang pemimpin parlemen untuk memberikan suara pada Hariri," ungkap Nasrallah.

"Kami mengerti kekecewaan pendukung Hariri. Namun mari kita berfikir dari sudut pandang berbeda. Jika mereka yang menang dan kita melakukan aksi kerusuhan, saya pastikan kecaman dan kutukan akan terdengar dari Washington dan ibukota-ibukota barat lainnya. Kita akan melihat kampanye media massa besar-besaran yang menyebutkan kita sebagai teroris, diktator dan anti-kompromi. Namun karena kerusuhan dilakukan pihak lain, seluruh dunia diam membisu. Kenapa Anda menghormati keinginan satu pihak dan mengutuk keinginan pihak lainnya? Dan jika demonstrasi dengan memblokir jalan adalah hak masyarakat, mengapa mengutuk kami saat kami melakukannya? Mereka mengajari kita selama lima tahun terakhir tentang kebudayaan, demokrasi dan prinsip demokrasi mayoritas-minoritas, namun hari ini pelajaran itu telah hilang selamanya."

"Namun bagaimana pun hari ini kita mempunyai kesempatan politik baru. Ancaman-ancaman terhadap Mikati tidak lagi berguna dan mengatakan Mikati adalah orangnya Hizbollah adalah keliru (Mikati adalah warga Suni dan tercatat sebagai anggota partainya Hariri, Future Movement). Tuduhan-tuduhan itu tidak lain untuk menanamkan perpecahan. Kami sebenarnya memiliki calon lain, namun kami mengorbankan pilihan kami karena kami melihat Mikati sebagai sosok yang bisa menghindarkan kita dari perpecahan. Perdana menteri mendatang bukan orang Hizbollah, demikian juga kabinetnya bukan kabinet Hizbollah. Tuduhan-tuduhan itu diciptakan untuk menarik dukungan asing, khususnya Amerika, Israel dan mereka yang terlibat dalam proyek Amerika-Israel di Timur Tengah," tambah Nasrallah.

Nasrallah menekankan bahwa Hizbollah adalah gerakan perjuangan yang selalu mencari kesempatan berjihad melawan Israel. "Kami bukan pencari kekuasaan. Sebelum 2005 kami tidak terlibat dalam pemerintahan. Kami tidak pernah meminta jabatan. Segala yang kami minta adalah pemahaman bahwa kami adalah gerakan perjuangan. Kami akan berbuat yang terbaik untuk membela negeri in, menjaga kejayaan Lebanon dan Arab dan membebaskan wilayah-wilayah yang diduduki Israel. Kami hanya minta dua hal dari Anda: tinggalkan kami sendirian dan jangan berkonspirasi melawan kami dan menusuk punggung kami dari belakang. Kami membuka dada kami bagi peluru-peluru Israel, inilah cara kami mencari jihad. Kami tidak ingin mendapatkan peluru Anda di punggung kami. Kami tidak meminta perlindungan dari Anda. Kasihani dan lindungi rakyat, terutama di wilayah-wilayah miskin di Akkar, Lembah Bekaa dan Lebanon Utara. Apa yang sudah Anda lakukan di sana selama lima tahun terakhir?”

“Anda (Saad Hariri) pergi ke Washington, membuat beberapa kesepakatan dan malakukan konspirasi melawan kami. Bahkan dialog-dialog politik yang dilakukan berujung pada tuntutan untuk melucuti senjata kami, namun Anda gagal. Anda menghendaki serangan Israel kepada kami, dan Anda gagal. Saat ini ada STL (Special Tribunal for Lebanon) yang digunakan sebagai senjata politik untuk menghancurkan kami, namun Anda juga bakal gagal," kata Sayyed Nasrallah.

"Kendati kami memiliki masalah ekonomi dengan Anda, kami tetap bersedia hidup berdampingan. Jika kami tidak memberi kesempatan pada Mikati, kemana Anda akan membawa negeri ini?"

Nasrallah menekankan bahwa hanya tentara, rakyat dan kelompok pejuang yang bisa melindungi Lebanon dari agresi Israel, bukan pemerintah dan perdana menteri. “Berikan kesempatan pada Mikati meski hanya setahun saja. Penolakan kubu Hariri bergabung dengan pemerintahan hanya menunjukkan bahwa mereka ingin memonopoli kekuasaan di negeri ini.”

Thursday, 27 January 2011

Buih Makanan yang Mengancam Peradaban


“…humanity is just one crop season away from mass starvation.”


Bencana kelaparan adalah satu hal utama yang menyebabkan saya berfikir tentang teori konspirasi. Peradaban manusia telah berumur 10.000 tahun lebih dan makanan adalah masalah pokok yang membentuk peradaban. Selama itu akal dan pikiran manusia telah berkembang pesat sementara alam telah menyediakan segala yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup. Sebutir padi bisa menumbuhkan ribuan butir turunannya dalam waktu tiga bulan saja dan teknologi manusia memungkinkan tanaman bisa tumbuh di gurun yang gersang sekalipun. Semua itu menyebabkan tidak ada alasan lagi bahwa manusia masih saja mengalami kelaparan, kecuali sebagian manusia sendiri yang memang dengan sengaja menciptakan bencana kelaparan demi keuntungan mereka.

Dalam konteks Indonesia akhir-akhir ini, kita juga melihat sebuah kejanggalan nyata yang mau tidak mau membuat kita berfikir tentang teori konspirasi. Bagaimana mungkin tidak pernah ada bencana alam atau kerusuhan sosial yang membuat produksi cabai dan padi anjlok sedemikian rupa, membuat harga cabai dan beras naik berkali lipat. Dan presiden SBY serta menteri perdagangan Marie Elka Pangestu, tanpa pernah menjelaskan fenomena tersebut, justru menganjurkan rakyat untuk menanam cabai. Dan setelah fenomena itu terus saja berlanjut, mereka "sembunyi" dari tanggungjawabnya menghentikan inflasi.

Telah cukup lama para ahli memperingatkan bahaya kelaparan massal global karena kesalahan kelola pangan. Namun baru beberapa tahun terakhir, setelah terbukti terjadi kelaparan massal di berbagai belahan dunia, peringatan itu menjadi sebuah kesadaran bagi sebagian orang.



Tipuan Biofuel dan Kelangkaan Pangan

Akhir-akhir ini berkembang sebuah skenario global yang sebenarnya sangat "bodoh": demi alasan lingkungan jutaan hektar lahan pertanian akan diubah menjadi lahan jagung untuk memproduksi ethanol, dan untuk proses panen dan produksinya diperlukan jutaan galon bbm yang dibakar.

Skenario tersebut tidak menghasilkan apapun, energi yang diproduksi dan energi yang dibakar, kecuali produksi pangan yang berkurang. Namun inilah yang tengah terjadi sekarang dan kita telah melihat akibatnya: penjatahan bahan makanan di toko-toko serta sebagian besar masyarakat yang harus hidup dari ransum makanan di Amerika, harga bahan makanan global yang melonjak beberapa kali lipat dalam beberapa tahun terakhir, kerusuhan-kerusuhan sosial politik yang terjadi karena kekurangan makanan di beberapa negara (terakhir di Tunisia), peringatan PBB bahwa jutaan rakyat di dunia terancam kelaparan karena tidak mampu membeli makanan, dan sebagainya.

Memang tidak semua program biofuels di dunia tidak berjalan seperti di atas. Di Brazil misalnya, program biofuels setempat berhasil meningkatkan produksi energi dengan perbandingan 8 kali lipat investasinya. Namun itu masih harus dibayar dengan kerusakan lingkungan yang serius karena proses pembuatan biofuel setempat memerlukan pembakaran jutaan hektar tanaman tebu yang melepaskan sejumlah besar karbon dioksida ke udara. Satu-satunya teknik produksi biofuel yang aman bagi lingkungan adalah dengan menggunakan mikro alga. Namun teknik ini baru berhasil di tingkat laboratorium.

Sumber-sumber daya alam untuk produksi pangan memiliki keterbatasan. Sepetak tanah, sinar matahari dan setimba air hanya bisa digunakan untuk menghasilkan sejumlah tertentu bahan makanan. Tidak bisa sekaligus menghasilkan makanan dan energi biofuel. Maka harus dilakukan pemilihan: makanan atau energi. Apabila pilihan produksi energi justru menghabiskan energi dalam jumlah signifikan, maka makanan seharusnya menjadi pilihan.

Pertanian modern sangat tergantung pada BBM. Mekanisasi pertanian, industri pengolahan produksi pertanian, transportasi produk-produk dan bahan pertanian, produksi pupuk, dan sebagainya membutuhkan BBM yang banyak. Dengan harga minyak global yang cenderung terus naik, secara logika sederhana saja harga produk-produk pertanian pasti ikut naik kecuali ada kekuatan ekonomi raksasa yang mau menanggung kerugian sendirian.

Lalu tambahkan dengan fenomena berubahnya lahan-lahan subur menjadi lahan kritis karena penggunaan pupuk buatan dan omong kosong bernama "revolusi hijau" yang diperkenalkan di negara-negara berkembang. Di India ratusan hingga ribuan petani melakukan bunuh diri setiap tahun karena mereka telah sampai pada kondisi ketidak mampuan mengolah tanahnya yang semakin tandus dengan pupuk buatan Monsanto (produsen pupuk milik yahudi Amerika) yang semakin mahal harganya.

Lalu tambahkan lagi dengan fenomenya perubahan iklim global, baik karena benar-benar gejala alam biasa atau karena sebuah konspirasi menggunakan teknologi HAARP yang telah dikenal luas di kalangan ilmuan maupun inteligen internasional. Maka kekhawatiran dunia akan dilanda bencana kelaparan global justru di puncak kejayaannya, sangatlah beralasan. Fenomena mati massal beberapa spisies binatang di beberapa penjuru dunia baru-baru ini telah menjawab kekhawatiran tersebut.

Akhir-akhir ini terjadi sebuah fenomena sangat serius yang disebut "colony collapse disorder", yaitu hancurnya koloni-koloni lebah madu di seluruh kawasan Amerika Utara. Sementara lebah madu berperan dalam 30% produksi pangan dunia, sekitar satu dari tiga suapan makanan yang kita makan. Lenyapnya lebah madu berarti berkurangnya 1/3 produksi pangan dunia, dan itu sudah cukup untuk menimbulkan bencana kelaparan global.

Beberapa tahun yang lalu pikiran bahwa harga satu barrel BBM bisa mencapai $100 adalah jauh dari pikiran orang. Dan terbukti pikiran orang-orang itu keliru karena bahkan harga BBM bisa mencapai $120 per-barrel. Maka kalau ada orang yang khawatir bahwa harga beras per-liter bisa mencapai Rp 100.000, kekhawatiran itu sangat beralasan, terutama dengan sistem ekonomi dunia yang telah dikuasai sekelompok kecil orang yang berhasil memaksakan sebuah sistem ekonomi yang disebut neo-liberalisme. Dan saat itu terjadi, lebih dari separo penduduk Indonesia tidak sanggup lagi makan nasi.

Perlu menjadi catatan, buih-buih pangan kini tengah mulai berletusan sebagaimana buih BBM dan buih keuangan global telah meletus beberapa waktu lalu. Dunia menghadapi bahaya kelaparan global. Yang pertama mengalami dampaknya tentu saja adalah negara-negara berkembang di mana kenaikan harga beras sebesar 20% saja mengakibatkan puluhan juta rakyatnya tidak mampu mendapatkan cukup kalori sehingga terancam kelaparan dan mati.

Negara-negara maju pada mulanya sanggup menahan kenaikan harga pangan, hanya untuk sementara, meski harus merelakan kualitas hidup rakyat menurun tajam. Jika kenaikan harga pangan terus terjadi, mereka pun akan mengalami hal yang sama dengan rakyat negara-negara berkembang.



Ref: "Food bubble collapse threatens survival of human civilization"; truthseeker.co.uk; 15 Mei 2010

Cina yang Tengah Menantang Amerika


Beberapa bulan terakhir dunia menyaksikan drama persaingan militer Amerika dengan Cina di mana tampak dengan jelas bahwa Cina berambisi kuat untuk bisa menyaingi kekuatan militer Amerika. Momen-momen persaingan itu tampak dalam beberapa peristiwa: latihan militer Amerika dengan Vietnam (musuh tradisional Cina) di Laut Cina Selatan, uji coba rudal hypersonik anti kapal Dong Feng Cina, uji coba rudal balistik Cina dengan kapal selam di lepas pantai Kalifornia, dan launching pesawat tempur siluman J-20 Cina saat kunjungan menhan Amerika Robert Gates ke Cina baru-baru ini. Ambisi Cina untuk menyaingi kemampuan militer Amerika juga tampak jelas dengan selesainya restorasi kapal induk eks Uni Sovyet yang dibelinya tahun 1998.

Menurut kantor berita Perancis, Agence France Presse (AFP) tgl 19 Januari lalu, Cina baru saja menyelesaikan restorasi kapal induk eks Uni Sovyet "Varyag", yang akan menjadi model kapal induk Cina di masa mendatang. "Varyag", kapal induk kelas Kuznetsov, aslinya dibangun untuk angkatan laut Uni Sovyet, namun pembangunannya terhenti karena runtuhnya Uni Sovyet tahun 1991. Pada tahun 1998, kapal yang masih belum bermesin, belum beraliran listrik serta belum memiliki baling-baling itu dibeli Cina dan ditarik dari galangan kapal di Laut Hitam ke Cina.

“Mereka hampir menyelesaikan renovasinya 100 persen,” kata Andrei Chang, kepala lembaga kajian militer Kanwa Information Centre, yang banyak memonitor perkembangan militer Cina. Menurut Chang, pekerjaan renovasi yang dilakukan meliputi memasang boiler, elektrifikasi dan elektronifikasi, pemasangan mesin. Haluan dan dek kapal yang memiliki panjang lebih dari 300 meter ini juga telah dipermak habis.

Kapal induk itu kini masih bersandar di pelabuhan Dalian dan "siap melakukan pelayaran perdananya segera," kata Chang seraya menambahkan pekerjaan renovasi tersebut memakan waktu jauh lebih singkat dari perkiraan. Namun masih ada beberapa hal yang harus disiapkan Cina sebelum kapal induk pertama Cina ini siap melakukan operasi militer, yaitu perbaikan sistem radar dan uji coba serta latihan pendaratan pesawat di kapal.

Menurut Chang, kapal induk eks Uni Sovyet ini akan menjadi model pertama kapal induk Cina di masa depan. Kemungkinan pembangunan kapal induk sendiri oleh Cina diperkirakan tidak terlalu lama lagi. Dan tidak seperti "Varyag" lama, kapal induk renovasi ini bertenaga nuklir.

Perkembangan militer Cina ini tentu saja menjadi perhatian serius militer Amerika. Kastaf gabungan Amerika Admiral Mike Mullen, mengomentari peluncuran pesawat tempur siluman J-20 baru-baru ini mengatakan bahwa pembangunan militer Cina ditujukan untuk menyaingi Amerika.

Ketakutan Isreel, Kontroversi STL dan Masa Depan Lebanon


Bahkan sebelum Najib Mikati, tokoh suni dukungan Hizbollah dan blok oposisi, terpilih sebagai perdana menteri Lebanon yang baru Selasa kemarin (25/1), Israel telah merasa ketakutan. Ketakutan itu telah dinyatakan setelah bergabungnya partai Progressive Socialist Party yang dipimpin tokoh Druze (sebuah sekte agama campuran antara Islam dan Kristen, banyak pengikutnya tinggal di Lebanon) Walid Jumblatt ke kubu oposisi, Jumat (21/1). Hal ini setidaknya diekspresikan oleh wakil perdana menteri Israehell, Silvan Shalom.

“Ini bukan lagi tentang sebuah organisasi teroris yang didukung Iran, melainkan sebuah pemerintahan berdaulat," kata Shalom pada sebuah acara budaya di Bat Yam, Sabtu (22/1).

Shalom mengingatkan warga Israhell bahwa perkembangan baru di Lebanon saat ini membuat Israhell harus terus mengamati dengan lebih serius dan mempersiapkan diri menghadapi setiap kemungkinan yang bakal terjadi.

Perkembangan tersebut juga membuat ketua Dewan Pertahanan Israel, Shaul Mofaz pada hari Minggu (23/1), melakukan kunjungan mendadak ke markas pertahanan Israel Utara untuk mendiskusikan situasi Lebanon dengan para komandan setempat.

“Kekuatan militer dan politik Hezbollah akan semakin kuat sebagaimana pengaruh Iran atas Lebanon dan selanjutnya atas Syria dan Gaza,” kata Mofaz kepada wartawan usai pertemuan tersebut seraya menambahkan bahwa Israhell telah mempersiapkan diri menghadapi semua kemungkinan dan sanggup mempertahankan wilayahnya.

Sementara itu paska telah diserahkannya hasil penyidikan jaksa Pengadilan Khusus Lebanon (STL) untuk kasus pembunuhan mantan PM Rafiq Hariri kepada hakim STL minggu lalu, serta gagalnya beberapa inisiatif negara-negara Arab dan Turki untuk mencegah situasi Lebanon semakin memburuk, membuat situasi politik dan keamanan Lebanon memanas. Tentara telah digelar di jalan-jalan untuk mengamankan situasi. Para anggota milisi dan rakyat sipil juga mulai mempersiapkan senjatanya menyambut kemungkinan perang sipil yang bakal terjadi dan lebih banyak tinggal di rumah masing-masing dari biasanya. Sementara harga senjata di pasar gelap melambung tinggi sebagaimana bahan bakar dan gas.

Kakhawatiran kini melanda seluruh Lebanon paska penyidikan STL dan kini tengah menunggu sidang penuntutan dimulai, sementara bocoran hasil penyidikan telah merembes kemana-mana sejak berbulan-bulan lalu dimulai dengan berita di harian Jerman Der Spiegel. Sebagian bocoran informasi itu menyebutkan beberapa anggota Hizbollah yang bekerja tanpa koordinasi pimpinannya sebagai pelaku pembunuhan Rafiq Hariri tahun 2005. Namun informasi lainnya menyebutkan tuduhan yang sangat-sangat serius: pembunuhan Hariri dilakukan atas perintah pimpinan tertinggi Iran Ali Khamanei dengan dukungan presiden Syria Bashar Al Assad dan operasionalnya dilakukan oleh para komandan militer Hizbollah.

STL sendiri mengandung banyak kontroversi. Yang pertama tentu saja diabaikannya bukti-bukti keterlibatan Israel, pihak yang paling diuntungkan dalam kasus pembunuhan Hariri, yang telah diserahkan oleh Hizbollah kepada STL. Selanjutnya adalah tuduhan yang begitu mudah berubah-ubah. Tertuduh pertama adalah Syria, pihak yang paling dirugikan karena pembunuhan Hariri berupa hilangnya pengaruh politik dan militernya atas Lebanon. Dan kemudian tuduhan itu mengarah ke Hizbollah dan kemungkinan ditambah Iran dan Syria. Kontroversi selanjutnya adalah perselisihan antara ketua tim jaksa penuntut asal Kanada Daniel Bellemare dengan hakim STL asal Belgia Daniel Fransen.

Awal tahun ini Daniel Fransen mengecam Daniel Bellemare terkait kasus Jamil Sayyed. Sayyed adalah satu dari empat jendral Lebanon pro Syria yang ditahan selama empat tahun dengan dakwaan terlibat dalam pembunuhan Hariri berdasar keterangan saksi palsu Zuhair Siddiq. Sayyed dan rekan-rekannya kemudian mengajukan tuntutan keadilan setelah dibebaskan. Tuntutan itu disetujui oleh Daniel Frensen, mengabaikan keberatan Bellemare, dan tengah dilakukan penyidikan dalam sidang STL terpisah.

Namun kontroversi terbesar tentu saja tentang bagaimana menghadirkan para terdakwa dalam persidangan yang sebagaimana telah disebutkan menyangkut nama-nama figur-figur penting dan berpengaruh. STL memang telah diberi mandat untuk mengadakan sidang secara in abentia. Tapi justru di situlah masalahnya, karena tidak ada preseden sebelumnya sidang semacam itu dilakukan secara in absentia, dan hal itu masih terus menjadi perdebatan para ahli hukum internasional.



Bagaimana Selanjutnya?

Bocoran informasi STL menyebutkan dakwaan yang dibawa oleh jaksa penuntut STL. Dakwaan tersebut menyebut pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sebagai pihak yang mengeluarkan perintah pembunuhan atas Rafiq Hariri dengan alasan yang bersangkutan dianggap telah menjadi ancaman kepentingan Iran dan Syria di Lebanon karena telah menjalin persekutuan dengan, Saudi Arabia, Perancis, Amerika dan Israel.

Perintah tersebut selanjutnya dikirimkan kepada Hizbollah melalui Komandan pasukan Pengawal Revolusi Iran, Qassem Suleymani. Selanjutnya Komandan militer Hizbollah Imad Mughniyeh dan saudara iparnya, Mustapha Badr al-Dine membentuk tim eksekusi yang menjalankan aksi pembunuhan atas Hariri. Lebih jauh bocoran itu menyebutkan peranan presiden Syria Bashar al-Aassad dan saudara iparnya yang juga kepala dinas inteligen Syria Assef Shawkat, yang turut membantu operasi pembunuhan Hariri.

Amerika tentu saja menganggap pemerintahan Lebanon yang "dikuasai" blok Hizbollah sebagai ancaman strategis mereka. Itulah sebabnya Amerika dan Israel akan mengawal habis-habisan STL untuk tetap berada di garis yang dikehendakinya, yaitu menghancurkan, setidaknya kredibilitas kalau bukan kekuatan militer, Hisbollah dan negara-negara pendukungnya, Iran dan Syria.

Namun semoga saja rakyat Lebanon mau belajar dari masa lalu, masa perang sipil yang telah menghancurleburkan segalanya di Lebanon. Perang tersebut terjadi karena mereka termakan "umpan" kepentingan-kepentingan asing, khususnya Israel dan Amerika yang tidak menginginkan apapun dari Lebanon kecuali menjadi pelayan mereka. Adapun Hizbollah, Iran dan Syria, sebagaimana Hamas di Palestina, mereka hanya mencoba untuk mempertahankan diri dari ekspansi kepentingan jahat Amerika-Israel atas Lebanon.




Ref:
1. almanar.com.lb; 24 Januari 2011
2. Franklin Lamb "Fatal Detraction? The Volatile Pre-Trial Phase of STL"; almanar.com.lb; 23 Januari 2011
3. Franklin Lamb "What now for Lebanon?"; almanar.com.lb; 16 Januari 2011

Islandia Tangkapi Para Bankir Hitam


Berbeda dengan kejahatan keuangan Skandal Bank Century di Indonesia ataupun penanganan krisis keuangan di Amerika, di mana para bankir hitam pelaku kejahatan keuangan dan para pelaku kejahatan lainnya justru mendapat keuntungan ganda berupa pencucian uang kejahatan dengan kedok talangan atau bailout, para bankir hitam Islandia yang telah mengakibatkan krisis ekonomi beberapa waktu lalu, kini menjadi buronan.

Penyidik khusus kasus kejahatan perbankan yang telah menimbulkan krisis keuangan Islandia, hari Sabtu (21/1) mengkonfirmasi telah menangkap beberapa eksekutif bank yang diduga telah melakukan praktik kejahatan perbankan yang berdampak sistemik terhadap perekonomian Islandia. Para bankir tersebut di antaranya adalah para pejabat bank sentral yang kini menjadi sentral penyidikan kasus tersebut.

Penyidik khusus kasus tersebut, Olafur Thor Hauksson mengatakan pada wartawan, Sabtu (21/1) pihaknya telah melakukan penggeledahan setidaknya di tiga tempat, yaitu bank sentral, MP Bank dan Straumur Bank yang kini berubah nama menjadi ALMC.

Jubir bank sentral Islandia, Stefan Johann Stefansson telah mengkonfirmasi hal tersebut, demikian juga pejabat berwenang MP Bank dan ALMC. Jubir ALMC menyatakan pihaknya akan bekerjasama dengan penyidik dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Sementara itu beredar berita tentang penangkapan terhadap empat tersangka kejahatan perbankan terakit lainnya di satu bank lainnya, Landsbanki. Salah satu pejabat yang ditangkap tersebut adalah Jon Thorsteinn Oddleifsson, mantan boss Landsbanki.

Menurut sumber-sumber media terpercaya, penangkapan-penangkapan tersebut merupakan perkembangan baru yang tidak terkait dengan penangkapan-penangkapan tersangka kejahatan perbankan yang dilakukan penyidik pekan sebelumnya.



Ref: "More Icelandic Bankers Arrested"; Ice News; truthseeker.co.uk; 22 Januar1 2011

Sunday, 23 January 2011

LEBANON, YANG BELAJAR DAN YANG TIDAK


Walid Jumblatt, pimpinan kelompok Druze, dan Saad Hariri, tokoh Sunni Lebanon, adalah sekutu lama. Mereka bahu-membahu saling membantu bersama kelompok-kelompok politik kubu pemerintah menghadapi musuh-musuh mereka: kelompok oposisi yang dipimpin oleh Hizbollah. Persekutuan yang teguh mereka tunjukkan dalam masa-masa krisis Lebanon, baik sewaktu terjadi serangan Israel atas Lebanon tahun 2006 hingga terjadinya konflik bersenjata antara kubu pemerintah melawan oposisi tahun 2008.

Namun sejak tahun 2008 Jumblatt belajar bahwa Hizbollah adalah masa depan Lebanon dan Saad Hariri adalah masa lalu yang kelam. Sedangkan Hariri masih berilusi untuk terus berkuasa sembari melayani majikannya, Amerika-Israel-Saudi Arabia.

Belajar dari kegagalannya menghancurkan Hizbollah yang telah menjadi duri dalam daging Israel di Lebanon, Israel dengan dukungan Amerika dan dukungan diam-diam Arab Saudi menggunakan strategi baru: menghantam Hizbollah dengan menggunakan tangan orang-orang Lebanon sendiri. Dan orang-orang yang mereka cari mereka dapatkan pada kelompok politik yang disebut blok 14 Maret yang pro Amerika-Israel-Saudi dan anti Iran-Syria. Nama 14 Maret diambil dari peristiwa pawai akbar kelompok ini yang dilaksanakan tgl 14 Maret 2005, sebulan setelah peristiwa pemboman terhadap mantan PM Rafiq Hariri yang menjadi momentum menguatkan pengaruh Amerika-Israel-Saudi dan melemahnya pengaruh Syria-Iran karena tuduhan Syria sebagai dalam pembunuhan Hariri.

Blok 14 Maret terdiri dari partai (kelompok politik) Future Movement (Sunni), Lebanon Force (Kristen), Maronite (Kristen), Progressive Socialist Party (Druze) dan beberapa partai kecil lainnya. Mereka menguasai pemerintahan dengan pimpinan Future Movement sebagai perdana menteri, meski dalam pemerintahan persatuan yang terbentuk kemudian kelompok oposisi juga mendapat jatah kursi menteri. Adapun sebagai oposisi diisi oleh partai (kelompok politik) Hizbollah (Shiah), Amal (Shiah), Marada (Kristen), Change and Reform (Kristen Nasionalis), Syria Socialist Party, dan kelompok-kelompok kecil lainnya.

Paska serangan Israel atas Lebanon tahun 2006, dengan mengikuti skenario Amerika-Israel-Saudi untuk menghancurkan pengaruh Syria-Iran dengan sasaran utama Hizbollah, Blok 14 Maret yang saat itu dipimpin oleh PM Fuad Siniora, melakukan kampanye politik "menghantam" Hizbollah dengan berupaya mengganti komandan keamanan bandara internasional Beirut, yang dipegang oleh perwira tinggi pro Hizbollah dengan perwira lain yang pro Block 14 Maret. Mereka juga berupaya mengambil-alih jaringan komunikasi milik Hizbollah yang telah berjasa mengantar Hizbollah mengalahkan Israel dalam perang tahun 2006.

Hizbollah yang menganggap kedua hal tersebut sebagai urat nadinya dalam menghadapi Israel, tentu saja menolak. Dan ketika pemerintah (Blok 14 Maret) tetap memaksakan kehendaknya, Hizbollah dan sekutu-sekutunya bertindak cepat. Mereka menyerbu Beirut dan Lembah Bekaa dan dengan cepat menduduki basis-basis kekuatan Blok 14 Maret dan mengepung markas-markasnya, termasuk kediaman PM Fuad Siniora dan Walid Jumblatt.

Hizbollah hanya unjuk gigi dan mengingatkan Block 14 Maret untuk "tidak main-main" dengan Hizbollah. "Kalau saja kami menghendaki kekuasaan, besok pagi Fuad Siniora akan bangun di dalam penjara," kata pimpinan tertinggi Hizbollah, Sayyed Hasan Nasrallah kala itu. Siniora tetap dibiarkan menduduki kursi perdana menteri, tapi dengan posisi baru yang berbeda. Ia harus membatalkan tuntutannya atas isu keamanan bandara internasional dan jaringan telekomunikasi Hizbollah. Ia juga harus menyerahkan beberapa kursi kementrian kepada kelompok oposisi. Ia menjadi seorang perdana menteri pecundang yang tidak berani mengangkat wajahnya lagi setelah itu, terlebih lagi kini setelah tidak lagi menjabat.

Pada saat itu Walid Jumblatt yang berada di kubu pemerintah, menyadari, bahwa Hizbollah tidak saja tidak mungkin dikalahkan kelompoknya, tapi juga menyadari bahwa Amerika tidak pernah setia dengan janji-janjinya. Mereka membiarkannya dirinya berdarah-darah melawan Hizbollah tanpa memberikan bantuan sebagaimana dijanjikan. Maka ia memutuskan, untuk selanjutnya tidak lagi bergabung dengan blok 14 Maret.

Kini penerus Siniora, Saad Hariri, mencoba meniru apa yang telah dilakukan pendahulunya, menghantam Hizbollah demi melayani keinginan Amerika-Israel. Saad menyetujui pembentukan pengadilan internasional kasus pembunuhan ayahnya, Rafiq Hariri, dan membiayainya, meski sangat jelas pengadilan itu hanya menjadi alat kepentingan Israel untuk menghancurkan Hizbollah dan patronnya, Syria-Iran. Namun tidak seperti tahun 2008 di mana Hizbollah menurunkan milisi bersenjatanya untuk menggagalkan konspirasi pemerintah, mereka dan sekutu-sekutunya cukup menarik para menterinya di jajaran pemerintahan untuk membuat pemerintah secara otomatis ambruk.

Hariri boleh saja bermimpi masih bisa menduduki jabatannya kembali setelah sidang parlemen untuk pengangkatan perdana menteri yang segera akan diselenggarakan. Namun Hizbollah dan sekutu-sekutunya telah bertekad bulat untuk tidak memilih Hariri sebagai perdana menteri dan memilih figur lain dari kalangan Sunni. Dan dengan bergabungnya Walid Jumblatt dan partainya ke kubu oposisi, Hizbollah secara de fakto telah menjadi penguasa Lebanon, politik dan militer, dan Hariri serta sekutu-sekutunya hanya menjadi oposisi.



Catatan: Pada hari Jum'at (21/1) lalu Walid Jumblatt mengumumkan partainya akan bergabung ke kubu oposisi pimpinan Hizbollah dalam sidang parlemen untuk memilih perdana menteri mendatang. Dengan tujuh kursi milik partai Jumblatt, kubu oposisi akan memiliki suara mayoritas. Oposisi sendiri disebut-sebut akan mencalonkan mantan perdana menteri Omar Karami, sedang kubu 14 Maret tetap mencalonkan kembali Saad Hariri. Sesuai konstitusi kursi perdana menteri menjadi jatahnya kelompok Suni, sedang presiden dan ketua parlemen masing-masing menjadi jatahnya kelompok Kristen dan Shiah.

Saturday, 22 January 2011

SANG TERPILIH (22)


Akhir-akhir ini Subagyo dilanda kegelisahan yang luar biasa. Tidak lain karena harga dirinya terasa telah diinjak-injak oleh sekelompok pemuka lintas agama yang telah menuduhnya dihadapan publik, telah melakukan kebohongan kepada rakyat. Dan seolah-olah mengejeknya, para tokoh agama itu menyebutkan sembilan kebohongan, angka sembilan yang semua orang di Indungsia tahu adalah angka "suci" Subagyo.

Bertahun-tahun sudah Subagyo gencar membangun citra dengan bantuan konsultan politik dan komunikasi Amerika yang dijalankan oleh agen-agen Mossad dan CIA di Indungsia. Dan semua itu hancur dalam sekejap karena tuduhan para tokoh agama tersebut.

Subagyo salah tingkah. Inginnya ia marah-marah dan menangkapi orang-orang itu, tapi itu semua hanya menambah parah reputasinya. Berdiam diri, ia lebih tidak tahan lagi. Baginya harga diri adalah segalanya, meski secara jujur ia mengaku tidak sanggup lagi mengelola negeri ini yang dirasakannya begitu kompleks. Membagi kepentingan antara diri dan keluarganya, pendukung-pendukungnya, rakyatnya, dan "organisasi" bukanlah pekerjaan yang bisa ditanggung oleh semua orang. Apalagi bagi dirinya yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan yang tangguh, demikian setidaknya hasil tes psikologi yang pernah dijalaninya sewaktu menjadi taruna angkatan bersenjata.

Namun semua itu masih belum seberapa dibandingkan dengan apa yang dilakukan Jayusman, tersangka pengemplang pajak yang membocorkan ke publik semua kebusukan aparat pajak dan penegak hukum Indungsia yang semuanya mengarah pada kelemahan Subagyo memimpin Indungsia. Jayus adalah seorang pegawai rendahan direktorat pajak yang berhasil mengeruk penghasilan puluhan miliar rupiah. Dengan kewenangannya yang dimiliki, tentu saja Jayus hanya pemain "teri". Pimpinannya, direktur, direktur jendral, menkeu, dan Subagyo sendiri terlibat dalam mafia pajak yang omsetnya mencapai triliunan rupiah per tahunnya. Itulah sebabnya mengapa salah seorang pimpinan partai pendukung Subagyo sempat "keceplosan" dengan membuat pernyataan publik bahwa kasus Gayus bisa menimbulkan dampak sistemik di Indungsia jika dibongkar tuntas. Tentu saja, karena kalau terbongkar maka Subagyo sendiri akan terseret.

Jayus juga membongkar jaringan inteligen CIA yang melibatkan lingkaran dalam Subagyo melalui tim pemberantasan mafia hukum bentukan Subagyo. Keterlibatan CIA tentu saja ditujukan untuk mengamankan kepentingan perusahaan-perusahaan Amerika di Indungsia yang terlibat dalam permainan mafia pajak.

Bisa dikatakan Jayusman berdiri di tengah-tengah dua kekuatan politik besar Indungsia yang terlibat dalam mafia perpajakan. Kekuatan politik pertama adalah perusahaan-perusahaan pengemplang pajak yang dimiliki satu pimpinan politik politik oposisi, seorang pengusaha pribumi anggota "organisasi". Sedang kekuatan politik kedua adalah jajaran birokrat pajak dan kementrian keuangan, polisi, jaksa, dan tim pemberantasan mafia hukum yang semuanya adalah bawahan Subagyo. Meski secara umum "organisasi" merestui kampanye penggoyangan kekuasaan Subagyo setelah yang bersangkutan dianggap telah menunaikan tugasnya dan kini mulai dianggap sebagai sepah, dalam hal konflik mafia pajak antara Subagyo dengan sang pimpinan partai oposisi "organisasi" cenderung mendukung Subagyo. Tidak lain karena bagi "organisasi" seorang pengusaha pribumi hanya alat untuk meraup keuntungan. Saat mereka dianggap sudah terlalu besar, mereka harus disingkirkan agar tidak menjadi saingan.

Dan Jayus hanya satu dari puluhan jaringan mafia pajak yang ada di Indungsia. Ada puluhan Jayus-Jayus lain dan jaringannya yang masih beroperasi secara diam-diam dengan omset tak kalah besar.

Rasanya baru saja Subagyo merasa sebagai manusia paling beruntung di dunia. Ia berhasil memenangkan pemilihan presiden dengan suara mutlak, satu putaran. Meski ia tahu hal itu tidaklah murni karena kemenangannya didukung oleh konspirasi CIA-Mossad yang telah mengkooptasi komisi pemilihan umum dan menyediakan perangkat komputer penghitung suara pemilu yang telah diprogram untuk memenangkan Subagyo. Namun dalam beberapa hari ini Subagyo merasa sebagai pecundang besar.

Dan di tengah-tengah kegagalannya mensejahterakan rakyat yang membuatnya menjadi presiden yang paling banyak dicaci rakyat Indungsia akhir-akhir ini, Subagyo justru sukses melayani kepentingan "organisasi". Dalam satu tahun saja, di tahun 2010, ia "sukses" menambah hutang Indungsia sebesar 85,49 triliun rupiah. Di sisi lain program pemborosan APBN yang ujung-ujungnya membuat hutang bertambah, juga sukses dijalankannya. Meski banyak mendapat kritik masyarakat karena besarnya anggaran "jalan-jalan" pejabat ke luar negeri, SBY berhasil menambah anggaran "plesiran" tersebut dari RAPBN yang direncanakan tahun 2011 sebesar 20,9 triliun menjadi 24,5 triliun rupiah. Modusnya penuh tipu daya, yaitu dengan menyembunyikan pos biaya itu dari pos biasanya sebagai nomenklatur belanja barang.

Hutang luar negeri telah membuat bangsa Indungsia tersandera karena tidak lagi bisa mengalokasikan anggaran yang memadai untuk melakukan pembangunan. Dalam APBN 2011 saja anggaran untuk mencicil bunga dan pokok hutang luar negeri mencapai 247 triliun rupiah, jauh lebih besar dari anggaran pembangunan.

Jumlah anggaran "plesiran" tersebut jauh lebih besar dibanding misalnya dengan anggaran Jamkesmas yang hanya 5,6 triliun rupiah. Tragisnya pemerintah justru memangkas anggaran belanja fungsi kesehatan dari 19,8 triliun rupiah pada tahun 2010 menjadi hanya 13,6 triliun rupiah di tahun 2011. Kemudian anggaran untuk penanggulangan gizi buruk balita juga hanya 209,5 miliar rupiah. Padahal di Indungsia terdapat tidak kurang 4,1 juta balita penderita gizi buruk. Dengan anggaran sebesar itu setiap balita penderita gizi buruk hanya mendapat bantuan 4.000 rupiah per-bulan.

Perampokan ala Telkom Flexi

Penguasaan saham Telkom oleh yahudi mempengaruhi perilaku bisnis perusahaan strategis yang didirikan pendiri bangsa ini.

Beberapa waktu lalu saya yang telah bertahun-tahun menjadi pelanggan Telkom Flexi mendapat sms pemberitahuan tentang program promosi FTONE yang memberikan fasilitas ringtone gratis lagu "Resiko Orang Cantik"-nya Blackout. Beberapa hari kemudian saya kembali mendapatkan sms dari Flexi yang memberitahukan bahwa program promosi tersebut akan segera habis masanya dan akan diperpanjang. Selengkapnya bunyi sms itu sbb:

"FTONE Resiko orang cantik Blackout akan diperpanjang. Dengar dan aktifkan Chart Mantap 1212 AnTV di Fleximu, call*567*13#"

Karena sama sekali tidak tertarik dengan program itu saya sama sekali tidak mempedulikan itu semua, baik sms yang pertama maupun yang kedua. Kemudian beberapa hari kemudian saya kembali mendapatkan sms dari Flexi dengan bunyi sbb:

"Terima kasih telah menjadi pelanggan FlexiTONE. Tebak lirik FTONE, GRATIS ke Diseneyland Hongkong+uang saku, call*500*50#"

Setelah sms ini saya mendapatkan sms-sms lanjutan yang tanpa saya sadari ternyata memakan pulsa saya rata-rata Rp1.000 atau lebih per-sms nya. Saya baru menyadari kemudian setelah merasa curiga setelah pulsa saya habis begitu saja setelah menerima sms-sms itu.

Saya telah melaporkan masalah ini ke operator layanan pelanggan Flexi 147, namun tidak pernah mendapat penyelesaian yang memuaskan. Pernah mereka memberikan tip untuk menghentikan praktik "pencurian" pulsa yang dilakukan Flexi ini, namun ternyata sama sekali tidak berhasil.

Sampai saat ini praktik "perampokan" pulsa itu masih tetap berjalan. Saya katakan "perampokan" karena tidak lagi dilakukan secara diam-diam karena saya telah mengetahuinya dan melaporkannya kepada Telkom Flexi.

Thursday, 20 January 2011

ERA BARU LEBANON DIMULAI


Akhirnya Sayyed Hasan Nasrallah, pimpinan Hizbollah, organisasi yang menjadi sentral drama politik Lebanon akhir-akhir ini, memberikan komentarnya mengenai perkembangan terakhir Lebanon paska tumbangnya kabinet Lebanon baru-baru ini.

"Karena seluruh rakyat Lebanon berhak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan karena fakta-fakta selalu berhasil mengungkapkan skema jahat yang disiapkan untuk negeri ini," kata Nasrallah dalam pidato politiknya yang disiarkan Al-Manar TV hari Minggu malam (16/1).

Menurut Nasrallah, Hizbollah selalu mendukung inisiatif bersama Saudi-Syria untuk mencegah krisis di Lebanon terkait rencana pengumuman pengadilan internasional kasus pembunuhan mantan PM Rafiq Hariri tahun 2005 yang diduga kuat akan menetapkan Hizbollah sebagai tersangkanya.

“Tentu saja kami melakukan "bargaining" dalam upaya ini sebagaimana juga seluruh warga Lebanon yang menginginkan perdamaian,” kata Nasrallah.

Menurut Nasrallah, pemerintahan Saudi telah meyakinkannya bahwa STL (pengadilan internasional kasus Hariri) tidak mungkin dibatalkan karena telah ditetapkan oleh Dewan Keamanan PBB dengan dukungan negara-negara seperti Amerika, Inggris dan Perancis. "Jawaban saya adalah, kita memahaminya dan itu telah saya sampaikan dalam pidato Ashura saya yang lalu.” Nasrallah melanjutkan:

“Saya katakan bahwa kami menolak pengadilan yang dipolitisasi dan kami menganggap telah menjadi target politik melalui STL. Bagaimana pun Lebanon adalah negeri kami dan kami berkewajiban untuk menjaga keamanannya. Kami sampai pada satu keputusan: Kami akan menjaga Lebanon melalui tiga langkah terkait STL, yaitu pemerintah menarik para hakim dan jaksa asal Lebanon dari STL, penghentian bantuan dana terhadap STL, dan membatalkan MOU antara pemerintah dan STL. Ketiga langkah tersebut tidak menghapuskan STL, tanpa memperhatikan opini kami atasnya."

Menurut Nasrallah sebenarnya Saudi setuju dengan tiga langkah yang diinginkan Hizbollah tersebut di atas, namun sakitnya raja Saudi membuat inisiatif Saudi-Syria untuk mencegah krisis terkait STL menjadi terganggu. Dua minggu yang lalu Nasrallah mendapat konfirmasi bahwa raja Saudi telah pulih dari sakitnya dan akan melanjutkan proses pembicaraan. Kemudian kami mendapat informasi bahwa raja Saudi akan melakukan pembicaraan akhir dengan perdana menteri Saad Hariri untuk menfinalisasi kesepakatan, namun Hariri justru membuat pernyataan bahwa inisiatif Saudi-Syria telah dihentikan beberapa bulan lalu. Kemudian Hariri pergi ke Amerika menemui beberapa pejabat Amerika seperti presiden dan menlu Amerika serta Sekjen PBB, dan tanpa tanda-tanda sebelumnya langsung memberitahu Syria bahwa Hariri tidak bisa melanjutkan inisiatif Saudi-Syria.

Tindakan Hariri menghentikan inisiatif Saudi-Syria-lah yang membuat kubu oposisi memutuskan mengundurkan diri dari pemerintahan persatuan nasional dan secara otomatis membubarkan pemerintahan.

“Adalah jelas bahwa Amerika dan Israeli menentang upaya damai negara-negara Arab dan mencoba mendapat keuntungan dari kegagalan upaya tersebut, karena mereka menganggap krisis ini sangat rumit dan mereka merasa perlu untuk tidak melibatkan diri secara langsung. Namun saat prosesnya menunjukkan tanda-tanda positif, mereka campur tangan dengan cara yang kasar. Inilah sebabnya proses ini terhenti dengan tiba-tiba. Tidak ada keraguan bahwa beberapa parpol Lebanon turut bekerja intensif untuk menghentikan inisiatif Arab. Ada kemungkinan Hariri dan pendukungnya tidak menginginkan inisiatif Arab berlanjut dan mendesak Amerika untuk menghentikan inisiatif Saudi-Syria, atau mereka setuju dengan inisiatif Arab namun Amerika menolaknya. Namun bagaimana pun Hariri dan pendukungnya telah memastikan dirinya sebagai pihak yang tidak bisa dipercaya untuk menolong Lebanon atau memimpin negeri ini mengatasi semua permasalahannya," kata Nasrallah.

"Namun rakyat Lebanon akan melihat bahwa di antara rakyat Lebanon ada pihak-pihak yang bekerja untuk kepentingan rakyat Lebanon dan pihak lainnya bekerja untuk kepentingan Hariri dan pendukungnya. Namun kami tetap berhubungan dengan mereka secara positif."


KASUS SAKSI PALSU

Nasrallah juga menyebut kasus saksi palsu yang menjadi pokok persoalan. Selama bertahun-tahun STL bekerja berdasarkan keterangan saksi palsu yang menyebabkan Syria menjadi tertuduh dalam kasus kematian mantan PM Rafiq Hariri, empat orang pejabat keamanan Lebanon harus menjalani penahanan bertahun-tahun tanpa kesalahan, rusaknya hubungan sosial-politik Syria-Lebanon, dan menimbulkan ketegangan politik di Lebanon.

“Pemilihan parlemen dan pemerintahan terbentuk berdasar pada kesaksian palsu ini. Itulah sebabnya kami meminta saksi-saksi palsu itu diadili untuk membersihkan penyidikan (STL)," kata Nasrallah. Namun menurut Nasrallah, Hariri terus menghalang-halangi upaya pengadilan penyidikan terhadap para saksi palsu tersebut.

Sehari sebelum pidato Nasrallah, televisi Al-Jadeed menyiarkan bocoran rekaman pertemuan Saad Hariri dengan terduga saksi palsu Mohammad Zuheir Siddiq di sebuah hotel di luar negeri. Dalam rekaman tersebut terbongkar kebohongan Hariri yang mengatakan tidak mengenal Siddiq. Padahal Siddiq menyebutkan dengan jelas bahwa ia telah mengontak Hariri beberapa kali sebelum terjadinya serangan bom yang membunuh Rafiq Hariri tahun 2005. Hariri mengakui kebenaran rekaman itu dengan alasan tengah melakukan pendekatan agar Siddiq mau kembali ke Lebanon. Namun ia tidak menyinggung tentang telpon yang dilakukan Siddiq kepada dirinya.

“Telpon itu bermaksud memberitahu Anda bahwa mereka akan mengirim 20 orang. Telpon itu untuk memberitahu bahwa ledakan akan segera terjadi. Bukankah itu benar-benar terjadi? Anda mengetahuinya. Saya menelpon Anda malam terakhir sebelum kejadian, ingatkah Anda? Tapi Anda tidak menjawab telpon itu. Saya menelpon lagi dan Anda tetap tidak menjawab. Saya berfikir mungkin Anda sedang tidur dan berharap Anda menelpon balik. Saya menelpon Anda untuk memberitahu bahwa akan terjadi serangan bom," kata Siddiq dalam rekaman percakapan itu.

Selama bertahun-tahun Hariri dan pendukungnya membantah keberadaan saksi palsu dalam pengadilan STL. Setelah lima tahun disandera oleh saksi palsu, Hariri akhirnya mengakui tuduhan terhadap Syria adalah kesalahan, dan empat pejabat keamanan yang ditahan dilepaskan kembali. Namun tuduhan hanya berubah arah, kali ini kepada Hizbollah dan saksi palsu yang telah menyandera Lebanon tidak pernah disentuh Hariri.

Nasrallah mengecam para politisi pendukung Hariri yang membantah rekaman tersebut, terutama setelah Hariri kemudian mengakui kebenarannya.

"Saya mendengar Future TV (milik kubu Hariri) akan menayangkan rekaman itu secara lengkap. Ini menimbulkan pertanyaan, bukankah rekaman itu seharusnya menjadi barang bukti STL. Bagaimana mereka bisa memilikinya? Mereka mengatakan STL sebagai pengadilan yang adil dan profesional, lalu bagaimana mereka bisa membocorkan rakaman itu?"

Nasrallah mengecam ketidakmauan Hariri membawa kasus saksi palsu ke pengadilan Lebanon, tidak mampu menghadapi tekanan asing di dalam kasus STL dan justru mendanai pengadilan (STL) yang bekerja melawan kepentingan Lebanon.

"Pemerintahan ini ingin menempatkan dirinya dalam posisi sulit, khususnya ketika STL meminta mereka menahan warga Lebanon, pemerintahan ini tidak memiliki kualifikasi dan terhentinya inisiatif Saudi-Syria membuktikan hal ini," tambah Nasrallah.

Dalam pidato ini Nasrallah menekankan bahwa Hizbollah dan kubu oposisi tidak akan memilih kembali Hariri sebagai perdana menteri meski mendapat tekanan internasional. Ia juga menekankan bahwa pemerintahan baru yang terbentuk nantinya harus bertindak bijak dan bertanggungjawab karena ia tidak akan mentoleransi pemerintah yang melindungi saksi palsu dan bertindak korup.

“Tidak boleh ada yang mengancam kami. Pemerintah tidak perlu meminta perlindungan dari kami, dan kami pun meminta pemerintah tidak melakukan konspirasi melawan kami. Kami tidak akan tinggal diam terhadap pemerintahan seperti itu karena menjadi kewajiban kami untuk menjaga kepentingan Lebanon di hadapan ancaman Israel," kata Nasrallah.

Nasrallah juga mengingatkan pemerintah untuk belajar dari kasus Tunisia. "Pelajaran yang bisa dipetik adalah seorang presiden yang bekerja untuk melayani negara-negara barat selama bertahun-tahun pada akhirnya justru ditolak oleh negara-negara barat. Campur tangan barat di Lebanon akan menjadikan internasionalisasi krisis Lebanon, dan kami, sebagai warga Lebanon, mampu untuk menyelesaikan masalah kami sendiri melalui dialog dan kerjasama yang positif. Betapapun, siapa yang berkhianat harus mengambil pelajaran dari apa yang tengah terjadi di wilayah ini (Tunisia)," papar Nasrallah.

Dalam kata akhirnya Nasrallah mengatakan, "Kami tidak akan membiarkan siapapun menghancurkan reputasi dan kemuliaan kita dan kami tidak akan membiarkan siapapun melakukan konspirasi terhadap kami atau menuduh kami telah menumpahkan darah Rafiq Hariri. Kami akan bertindak sesuai dengan apa yang bakal ditetapkan (STL). Bagaimana? Tergantung pada estimasi dan kepentingan kami. Saya tidak ragu menatakan Israel lah yang telah membunuh Hariri dan melakukan berbagai tindakan pembunuhan di Lebanon. Kami telah menghadapi peperangan dalam berbagai bentuk, militer, keamanan dan pembunuhan. Kami mengingatkan mereka yang masih berharap pada proyek (konspirasi) ini bahwa mereka telah salah perhitungan. Sidang parlemen boleh saja mengembalikan Hariri ke kursi perdana menteri, namun ini akan menjadi awal dari sebuah era baru. Kami katakan pada mereka yang masih percaya bahwa mereka bisa menggunakan tuduhan (STL) untuk melemahkan kami bahwa mereka sangat keliru. Saya akan berpidato lagi dalam beberapa hari mendatang untuk menanggapi tuduhan yang akan dikeluarkan STL."

Tuesday, 18 January 2011

PEMBUNUHAN KONSPIRASI TERBARU


Anda boleh menyebutnya pembunuhan konspirasi. Dan mungkin ini adalah kasus pembunuhan konspirasi teraktual meski, sebagaimana biasa, media-media massa besar mengabaikannya.

Pada saat warga kota Newark, Delaware, Amerika bersiap-siap menyambut tahun baru 2011, mereka dikejutkan dengan penemuan mayat lelaki tua di dalam bak sampah dengan kondisi terluka parah. Namun yang mengejutkan adalah mayat tersebut ternyata mayat seorang mantan pejabat senior inteligen Amerika pada masa pemerintahan George W Bush, John Wheeler.

Menurut keterangan petugas medis Newark yang memeriksa mayat tersebut dipastikan kematian Wheeler karena pembunuhan. Namun polisi belum memberikan laporan resminya karena masih memerlukan penyidikan kematian tersebut lebih mendalam.

Media massa menyebut Wheeler sebagai mantan pejabat sebagai asisten khusus kepala staff AU Amerika pada masa George W Bush dan telah bekerja pada pemerintah sejak masa pemerintahan Ronald Reagan. Media massa juga menyebutkan Wheeler pada saat terakhirnya masih bekerja di Mitre Corporation yang bekerja untuk inteligen militer Amerika. Namun tentu saja media massa tidak menyebutkan bahwa Mitre Corporation memiliki hubungan kuat dengan inteligen Israel.

Wheeler, kemungkinan besar adalah pejabat yang mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya terjadi dalam peristiwa Serangan WTC 9/11 2001. Ia paling tidak mengetahui siapa yang menghentikan saluran komunikasi udara saat terjadi pembajakan hingga serangan ke WTC dan Pentagon. Ia mungkin juga mengetahui pesawat yang ditembak jatuh hari itu (pesawat penumpang yang jatuh di Pensylvania). Dengan informasi yang dimilikinya, ia sangat membahayakan bagi keamanan “konspirator” Serangan WTC 2001. Maka program “pensiun akhirat” pun diberikan kepadanya. Pembunuhan itu sekaligus juga menjadi peringatan pada siapapun yang mengetahui konspirasi WTC 2001 untuk tidak mencoba membocorkan informasi tersebut ke publik. Namun mungkin saja suatu saat nanti akan ada orang yang memilih membuka informasi tersebut daripada menyimpannya di dalam kubur.

Presiden Amerika Franklin Delano Roosevelt suatu saat pernah berkata, “dalam politik, tidak ada sesuatu yang terjadi kebetulan.”

Berdasar penyelidikan Christopher Bollyn, seorang wartawan investigatif independen Amerika, Mitre Corporation berbagi ruangan dengan Ptech corporation di markas FAA (otoritas penerbangan sipil Amerika) saat terjadi Serangan WTC 2001. Sebagaimana biasa operator dinas inteligen Israel, Mossad, perusahaan itu mempekerjakan warga keturunan Arab dan beberapa investornya pun orang-orang kaya Arab hanya untuk menutupi pemilik sebenarnya perusahaan itu.

Ptech adalah pemilik program komputer PROMIS yang memiliki kemampuan inteligen tinggi dan menjadi andalan hampir semua lembaga inteligen, keamanan dan militer Amerika dan Uni Eropa seperti US Secret Service, FBI, FAA, US Army, US NAVI, NATO, US Postal Servis, US Custom dll. Program PROMIS ditemukan oleh pendiri perusahaan INSLAW yang dibajak oleh Mossad bekerjasama dengan aparat keamanan Amerika “jew ass sucker” melalui sebuah konspirasi yang sempat menggegerkan Amerika dan dikenal dengan Skandal INSLAW (silahkan searching di blog ini mengenai Skandal INSLAW atau baca buku “The New Jerussalem” karya Michael Collins Piper).

“Ptech bersama MITRE Corporation berkantor di basemen FAA selama dua tahun sebelum terjadi Serangan WTC 2001. Pekerjaan spesifik mereka adalah memandu dan memantau lalulintas informasi FAA, NORAD (komando pertahanan udara Amerika dan Kanada) dan angkatan udara Amerika saat terjadi kondisi darurat. Jika seseorang yang memiliki kesempatan untuk merekayasa informasi FAA , maka itu adalah orang-orang Ptech dan MITRE,” ungkap Indira Singh, seorang Wall Street Risk and IT Specialist kepada Bollyn sebagaimana ditulis di blog Bollyn, bollyn.com.

KEBOHONGAN-KEBOHONGAN YG DISEMATKAN KEPADA AHLUL BAIT


Salah satu hal yang membuat saya lebih mengapresiasi mazhab Shiah daripada Sunnah adalah mazhab Shiah lebih memberikan tempat terhadap rasionalitas (aqli), sementara yang terakhir lebih mengedepankan teks (naqli). Misalnya, mazhab Shiah menganggap sebagian hadits dalam kitab-kitab "Shahih" sekalipun mengandung kelemahan karena bertentangan dengan rasio. Sedangkan mazhab Sunnah menganggap semua hadits dalam kita "Shahih" terutama karya Bukhori dan Muslim, sebagai kebenaran mutlak nyaris seperti Qur'an. Orang-orang wahabi-salafiyun bahkan berani mengkafirkan orang yang mempertanyakan kevaliditas-an kitab "Shahih", seolah-oleh mereka-lah orang yang paling berilmu dan mengerti ilmu agama.

Sebagai contoh, orang-orang mazhab Shiah tidak mengakui satu hadits "Shahih" (di antara banyak hadits yang tidak diakui) tentang Nabi Musa yang bergumul dan melukai mata malaikat pencabut nyawa. Alasan mereka sederhana saja, yaitu tidak sesuai dengan rasio atau akal sehat. Contoh hadits lainnya adalah kisah tentang batu yang melarikan pakaian Musa.

Dengan percaya pada hadits-hadits karena alasan percaya 100% pada integritas penulis kitab dan perawi haditsnya, tanpa mengkaji apakah hadits tersebut masuk akal atau tidak, sebenarnya kita telah berbuat jahil dan melampaui batas, karena berarti kita seolah telah men-Tuhankan manusia. Rosul sendiri pernah mengingatkan umatnya untuk tidak meniru kaum yahudi yang telah men-Tuhankan pemuka-pemuka agama mereka, yaitu membenarkan semua perkataan para rabbi mereka tanpa menggunakan akal dan rasio. Kita tahu, kaum yahudi memuliakan kitab Talmud buatan para pemuka agama mereka, bahkan lebih tinggi daripada kitab Taurat yang diturunkan Allah kepada Musa.

Cerita tentang nabi Musa bergulat dengan malaikat serta pakaian nabi Musa yang dilarikan batu adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Sejarah mencatat bahwa beliau adalah seorang mualaf yang masuk Islam pada masa terakhir hidup Rosulullah. Beliau tidak pernah tercatat telah berjihad setidaknya karena kefakirannya, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di masjid sebagai penerima sedekah. Ia dikenal suka bermain-main dengan kucing-kucing dan mendapatkan nama belakangnya karena kegemarannya itu. Beliau adalah pendatang yang kurang dikenal jelas asal-usulnya.

Pada masa umat mengalami perpecahan karena pemberontakan (bughot) Muawiyah terhadap khalifah Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah memilih berpihak pada Muawiyah, dan memperoleh peruntungannya kemudian dengan diangkat sebagai gubernur Makkah pada tahun 39 H setelah berjasa memburu para pengikut Ali dan membakari rumah para sahabat Rosul pendukung Ali di Makkah setelah Ali meninggal. ("Tarikh" Ath Thabari, "Syarah al Nahj al Balaghah" Ibnu Abi al Hadid, "Al Kamil" Ibnu al Atsir dll)

Ada banyak sahabat yang lebih utama daripada Abu Hurairah. Men-Tuhankan mereka saja sudah bisa dianggap kafir, apalagi men-Tuhankan Abu Hurairah.

Namun masalahnya adalah Abu Hurairah adalah salah satu "pilar" utama mazhab Sunnah. Hadits-hadits yang berasal darinya menjadi sumber utama ilmu agama mazhab Sunnah. Mempertanyakan kredibilitas hadits-haditsnya atau integritas pribadinya tentu saja mengancam pondasi keyakinan mazhab Shiah. Maka taklid (meyakini secara membabi buta) menjadi senjata terakhir pengikut mazhab Sunnah setelah rasio maupun nash tidak bisa menjadi pertimbangan.

Dalam konteks perbedaan pendapat antar mazhab Shiah dengan Sunnah, saya lebih percaya dengan pendapat mazhab Shiah karena rasionalitasnya selain juga nash-nash-nya. Misalnya saja pandangan Shiah tentang para sahabat Rosul (masalah ini menjadi hal yang mendasar bagi Shiah maupun Sunnah, karena melalui para sahabat-lah sebagian besar ilmu tentang agama sampai pada umat Islam sekarang ini) jauh lebih rasional dibanding pandangan Sunnah. Shiah membagi sifat para sahabat dalam empat kelompok: ahlul bait dan kerabat Rosul, sahabat yang ikhlas, sahabat yagn fasik dan sahabat yang munafik. Sementara Sunnah menganggap semua sahabat adalah orang-orang yang ikhlas bahkan maksum karena dianggap semua tindakan mereka adalah ijtihad, bilamana salah mendapat satu pahala dan jika benar mendapat dua pahala. Selain lebih rasional pendapat Shiah juga didukung oleh nash-nash yang kuat dalam Qur'an maupun hadits.

Perbedaan pendapat lainnya adalah dalam hal kepemimpinan umat. Mendahului pemikiran barat soal demokrasi, Sunnah berpendapat semua orang berhak menjadi pemimpin, hatta orang tersebut kurang ilmu dan mental serta dengan latar belakang yang kelam sekalipun. Sementara Shiah memandang kepemimpinan umat sebagai sesuatu yang sakral dan hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang "suci" sebagai pengemban amanat Allah di bumi, yang berilmu dan berakhlak mulia. Badi Shiah kepemimpinan hanya untuk keluarga Rosulullah (ahlul bait) dan keturunannya.

Untuk menjustifikasi klaim mazhab Sunnah bahwa para ahlul bait tidak pernah mengklaim kepemimpinan umat Islam, atau setidaknya pada akhirnya mereka mengakui kepemimpinan bukan dari kelompok mereka dan ridho pada pemimpin-pemimpin yang bukan dari kalangan mereka, banyak cerita rekayasa yang disematkan kepada ahlul bait. Misalnya cerita tentang "berdamai"-nya putri Rosulullah Fathimah Az-Zahra dengan Abu Bakar dan Umar bin Khattab yang telah mengambil alih kepemimpinan dari ahlul bait, atau cerita tentang keridho'an Ali bin Abu Thalib terhadap Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

Tidak perlu mengambil dalil-dalil dari kitab-kitab Shiah, kitab-kitab "Shahih" menyatakan klaim-klaim tersebut tidak benar. Kitab "Shahih" menyebutkan bahwa Fathimah tidak pernah berdamai dengan Abu Bakar dan Umar hingga akhir hayatnya. Kitab "Shahih" juga menyebutkan klaim Ali atas kepemimpinan yang tidak pernah berhenti, bahkan saat harus membai'at Abu Bakar, enam bulan setelah kematian Rosul dan beberapa saat setelah meninggalnya Fathimah. Kitab kumpulan pidato dan wasiat Ali "Nahjul Balaghah" dengan jelas dan tegas memperlihatkan pandangan Ali tentang kepemimpinan.

Salah satu cerita yang sering digunakan mazhab Sunni untuk mendukung klaim mereka adalah tentang khalifah Abu Bakar dan Umar yang sering memberi tunjangan kepada Ali dan ahlul bait. Perlu diluruskan bahwa sebagai kerabat Rosul terdekat, sebagaimana diamanatkan Qur'an, Ali dan ahlul bait memang berhak mendapat bagian dari ghanimah (pampasan perang), fa'i (upeti), dan khumus (bagian dari keuntungan). Semua orang Islam tahu hal itu, dan tentu saja Abu Bakar dan Umar tidak ingin dianggap kafir karena melanggar ketentuan Qur'an dengan tidak memberikan hak Ali.

Klaim lainnya misalkan tentang pemberian nama anak-anak Ali dengan nama Abu Bakar dan Umar. Klaim ini juga tidak bisa dijadikan pegangan, karena nama Umar adalah nama yang umum di kalangan Arab Quraisy. Kalau pun memang betul Ali memberi nama anaknya dengan nama Umar, tidak bisa dijustifikasi bahwa Ali telah ridho dengan Umar bin Khattab. Adapun nama Abu Bakar adalah nama panggilan (ayah dari seorang anak bernama Bakar). Tentu saja tidak mungkin Ali memberi nama anaknya "ayah dari seorang anak bernama Bakar".

Klaim lainnya misalkan adalah bahwa Ali bin Abu Thalib menikahkan seorang putri dengan Umar bin Khattab. Untuk yang terakhir ini saya copaskan sebuah artikel menarik di sebuah situs Shiah sbb:


PUTRI SUCI IMAM ALI AS, UMMU KULTHUM AS MENIKAH DENGAN UMAR BIN KHOTTOB?

Posted Mei 25, 2010 by syiahnews in Uncategorized. Komentar Dimatikan


Sebagian orang dengan tanpa lelah berusaha terus-menerus merendahkan posisi dan kemuliaan Ahlulbayt dan kesucian keluarga Rasul Saww. Bahkan sebagian lainnya tanpa ragu menjadi penerus kesalahan sejarah dengan bangga dan busung dada. Di samping fitnahan atas imam Ali As yang menurut ‘sejarah miring’ bahwa beliau –difitnah- menikahi putri Abu jahal. Demi mendukung hujjah mereka untuk menyelamatkan nama baik dua syaikh (Abu Bakar dan Umar) saat terkena pasal ketidak ridhoan Fathimah Az Zahro As. Ar Rasul Saww: “Keridoan Fatimah adalah keridhoan ALLAH, kemurkaan Fatimah adalah kemurkaan ALLAH” yang pembahasan mengenai hal tersebut akan di urai dalam bab berikutnya. Satu poin yang akan dibahas kali ini adalah kesalahan fundamental berkali kali dari sejarah yang beredar di umum hasil ‘karya besar’ ulama Ummayah demi membuat bangga leluhur Ummayah yang mati di Badar adalah :

TUDUHAN BAHWA PUTRI SUCI IMAM ALI AS, UMMU KULTHUM AS MENIKAH DENGAN UMAR BIN KHOTTOB

Kitab sejarah Abul Fida volume 1 halaman 171 dan Al Faruq Shibli Numani Vol II halaman 593 sama sama meredaksikan: “Pernikahan Umar dengan Ummu Kulthum berlangsung pada tahun 17 Hijriyah saat Ummu Kulthum berusia 5 atau 4 tahun. Dengan dasar ini diyakini bahwa tahun kelahiran Ummu Kulthum adalah 12 atau 13 Hijriyah.” Sesungguhnya dalam riwayat yang dibawakan kedua sejarahwan di atas terdapat beberapa kejanggalan bila mengacu pada riwayat yang diredaksikan Bukhari: “Sayyidah Fatimah AS meninggal 6 bulan setelah wafatnya Rasulullah SAWW dan beliau AS meninggal pada tahun yang sama dengan tahun meninggal Rasulillah SAWW yaitu 11 hijriyah, sementara Ummu Kulthum putri imam Ali AS lahir pada tahun 9 Hijriyah.”

Analisa 1 :
Dengan dasar ini adalah tidak mungkin ia adalah Ummu Kulthum yang sama. Sejarahwan sunni mencantumkan kelahiran Ummu Kulthum yang menikah dengan Umar tahun 12 atau 13 Hijriyah. Sementara Bukhari mencantumkan tahun kelahiran putri Imam Ali AS tahun 9 hijriyah. Jadi tidak mungkin seorang wanita lahir dua kali, atau keduanya adalah wanita yang berbeda.

Paparan : Kesucian Ahlulbayt terus terjaga dengan pernikahan wanita wanita mereka dengan sesama Bany Hasyim. Umar bin Khottob mempunyai 7 orang istri. Yang pertama bernama Zainab saudari dari Uthman bin Mazun, yang kedua bernama Qariba putri dari Ibn Umait al Makzami dan saudara dari Ummul Mukminin Ummu Salamah RA. Qariba bercerai dari Umar pada tahun 6 sebelum Hijriah setelah Perjanjian Hudabiyah. Istri ketiga bernama Malaika anak dari Jarul al Khuzai yang juga dipanggil Ummu Kulthum. Karena ia menolak Islam maka Malaika alias Ummu Kulthum ini pun di ceraikan pada tahun yang sama. Istri yang ke empat bernama Jamila anak dari Asim bin Thabit. Nama asli Jamila adalah Asya yang kemudian oleh Rasul SAWW diganti menjadi Jamila saat ia masuk Islam. Istrinya yang lain adalah Ummu Hakim anak dari Al Harith bin Hisyam al Makhzumi, dan lainnya adalah Fukhia Yamania dan Atika putri dari Zaid bin Amr bin Nafil ("Al Faruq" - Volume II oleh Shibli Numani, terjemahan Bahasa Inggris)

Analisa 2 :
Redaksi dalam kitab "al Faruq" di atas mencantumkan nama Ummu Kulthum/Malaika binta Jarul yang juga merupakan istrinya yang ketiga yang diceraikan sesaat setelah Perjanjian Hudaibiyah. Lalu siapa yang dinikahi Umar kemudian yang juga disebut Ummu Kulthum? Untuk ini kita akan tengok sebuah sejarah yang juga diawali dari hadith suci Al Musthofa SAWW bahwa “Abu Bakar dipersaudarakan dengan Umar dan Imam Ali AS dipersaudarakan dunia akhirat dengan Rasulullah SAWW.” Abu Bakar mempunyai beberapa putri selain Ummul Mukminin Aisyah. Perincian nama namanya bisa dijumpai pada "Tarikh" Thabari vol 3 hal 50, "Tarikh" Kamil vol 3 hal 121, "Al Isaba" Ibnu Hajar al Asqalani vol 3 hal 27, yang menukilkan bahwa "Abu bakar mempunyai seorang putri bernama Ummu Kulthum. Abu Bakar meninggal pada tahun 13 Hijriyah, dan usia pernikahan Ummu Kulthum binti Abu Bakar saat menikah adalah 4 tahun (17 H). Aisyah adalah putri tertua Abu Bakar, dengan meninggalnya Abu Bakar, Umar memberikan Ummu Kulthum kepada Aisyah sebagai penanggung jawabnya, seperti diredaksikan "Tarikh" Khamis vol 3 hal 267, "Tarikh" Kamil vol 3 hal 21 dan "Al Istab" Ibnu Abdul Barr vol 2 hal 795.

Kesimpulan :
Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa Umar bin Khottob menikahi Ummu Kulthum binti Abi Bakar melalui Aisyah dan bukan Ummu Kulthum binti Ali AS. Pernikahan Umar dengan Ummu Kulthum binta Abu Bakar terjadi pada tahun 17 Hijriyah sesuai dengan kitab sejarah Abul Fida dan Al Faruq Shibli Numani sebagaimana telah disebutkan.

Tambahan :
Dalam "Tarikh" Thabari vol 12 hal 15, "Tarikh" Khamis vol II hal 318 dan "Al Istiab" Ibn Abdul Barr Vol 2 hal 795 diredaksikan: “Ummu Kulthum yang dinikahi Umar bin Khattab meninggal sebelum tahun 50 Hijriyah. Hasan bin Ali AS, Abdullah bin Umar dan Sa’ad bin Abi Waqqash diminta Umar untuk menyolatinya. Sejarah mencatat bahwa Ummu Kulthum binti Ali AS ikut dalam rombongan Karbala dan menjadi saksi pembantaian putra suci As Syahidu Syabab AS pada tahun 61 hijriyah. Dan juga sejarah mencatat bahwa setelah peristiwa duka tersebut Ummu Kulthum binti Ali AS menikah dengan Abdullah bin Jafar At Thayyar.”

Catatan kecil :
Hubungan Umar dengan ahlulbayt tidaklah mulus dengan diketahuinya penyerangan rumah ahlulbayt dan pendobrakan pintu rumah Imam Ali AS dan Fathimah Az Zahro sehingga menyebabkan keguguran kandungan Fathimah. Serta persaksian Sayyidah Fatimah AS yang diredaksikan "Shahih" Muslim bahwa Fathimah As tidak meridhoi Abu Bakar dan Umar akibat perbuatan zalim mereka itu.

Tambahan blogger:
Namun demikian demi menjaga kepentingan umat dan menghindari perpecahan serta pertumpahan darah, Ali bin Abi Thalib bersabar dengan menunda tuntutan kepemimpinannya meski ia terus mengingatkan akan hak-haknya. Sabdanya yang terkenal, "seseorang tidak patut dicela karena menunda tuntutan haknya, namun seseorang patut dicela karena merebut hak orang lain." Ia tetap menjaga hubungan dengan Abu Bakar dan Umar dan memberikan nasihat-nasihatnya jika diperlukan sesuai kapasitas keilmuannya yang diakui oleh semua sahabat dan ulama.

Sunday, 16 January 2011

KRISIS TERBARU MELANDA LEBANON


Seperti dikhawatirkan banyak pihak, Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri ternyata lebih memilih "mendengarkan" keinginan Amerika daripada tetangganya sesama negara Arab, atau bahkan saudara-saudaranya sendiri di Lebanon. Mengabaikan inisiatif Arab Saudi dan Syria yang berusaha mencegah terjadinya perang saudara di Lebanon terkait pengadilan khusus pembunuhan mantan PM Rafiq Hariri (Special Tribunal for Lebanon, disingkat STL), Hariri memilih mengikuti skenario Amerika sekaligus tentunya juga Israel, untuk "menghantam" Hizbollah melalui STL meski harus menghadapi resiko politik yang sangat serius. Dan resiko tersebut mulai dipetiknya setelah pada hari Rabu (12/1) sebanyak 11 anggota kabinetnya dari kubu oposisi dan pendukung Presiden Suleiman mengundurkan diri dan secara otomatis membuat kabinet dan pemerintahan Saad Hariri tumbang.

Menyusul berakhirnya pemerintahan Hariri, Presiden Suleiman pada hari Kamis (13/1) mengumumkan kabinet Hariri sebagai kabinet caretaker hingga terbentuk pemerintahan definitif mendatang. Kini semua orang bertanya-tanya bagaimana kelanjutan drama politik Lebanon selanjutnya yang selama ini menjadi ajang pertempuran politik kepentingan Amerika-Israel-Arab Saudi di satu sisi melawan Iran-Syria di sisi lainnya. Tanda tanya terutama terkait dengan putusan STL yang akan segera diumumkan.

Sebagaimana diketahui, STL yang secara efektif telah menjadi alat politik kepentingan Amerika-Israel atas Lebanon, akan segera mengumumkan putusannya terkait pembunuhan mantan PM Rafiq Hariri tahun 2005. Meski belum diumumkan namun sudah menjadi rahasia umum bahwa putusan itu akan menetapkan Hizbollah (dan mungkin beserta Syria) sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kematian Rafiq Hariri. Putusan ini tentu saja menjadi pukulan keras terhadap Hizbollah dan kubu oposisi yang menjadi lawan politik kepentingan Amerika-Israel di Lebanon, karena dengan keputusan tersebut pemerintah Lebanon dengan dukungan PBB bisa memaksakan pemberangusan senjata Hizbollah yang sudah barang tentu akan dilawan oleh Hizbollah dan sekutunya dan mengancam terjadinya perang saudara sebagaimana pernah melanda Lebanon tahun 1970-an hingga 1990-an.

Pemerintah Saudi dan Syria telah berupaya "mementahkan" STL demi menjaga keamanan Lebanon dengan menolak STL melalui tiga cara: menghentikan bantuan dana, menarik semua hakim dan jaksa dari Lebanon, dan menyerahkan kasus saksi palsu ke dalam sistem peradilan Lebanon. Namun pengaruh Amerika rupanya masih terlalu kuat bagi Hariri.

Kubu oposisi pun selama berbulan-bulan berupaya "mementahkan" STL dengan meminta diadakan pertemuan kabinet membahas isu saksi palsu yang digunakan STL untuk selanjutnya memerintahkan diadakan penyidikan atas kasus ini. Namun Hariri menolak permintaan kubu oposisi. Maka sebagai langkah terakhir, oposisi menarik dukungannya pada pemerintah dengan menarik para menterinya dari kabinet persatuan nasional. Konstitusi Lebanon yang menyebutkan kabinet otomatis bubar jika 1/3 anggotanya mengundurkan diri, secara otomatis membuat pemerintahan Saad Hariri runtuh. Dan dengan runtuhnya pemerintahan, apapun keputusan STL nantinya tidak akan efektif karena tidak ada pemerintahan yang bisa mengeksekusinya.


QUO VADIS LEBANON?

Presiden Suleiman memang telah menetapkan Hariri sebagai perdana menteri caretaker yang menurut para ahli hukum tidak berhak mengambil kebijakan strategis. Di sisi lain kubu oposisi telah bertekad untuk tidak akan memilih Hariri sebagai perdana menteri definitif mendatang. Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya terhadap Lebanon yang selama berpuluh tahun menjadi ajang pertikaian politik berbagai kepentingan politik?

Berdasar ketentuan, presiden harus segera memerintahkan parlemen untuk mengadakan pemilihan perdana menteri. Ketua parlemen sendiri, Nabih Berri yang berasal dari kubu oposisi pada hari Kamis (13/1) menyebutkan pemilihan perdana menteri akan dilakukan Senin (17/1). Namun dipastikan pemilihan ini tidak akan berlangsung mulus karena tekad kubu oposisi yang tidak akan memberi dukungan pada Hariri untuk kembali menjadi perdana menteri sementara hampir dipastikan kubu pemerintah akan tetap mengajukannya sebagai calon perdana menteri.

Pertanyaan juga ditanyakan masyarakat tentang bagaimana nasib STL kelak dan dampaknya terhadap Lebanon. Meskipun nantinya STL menetetapkan Hizbollah sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kematian Rafiq Hariri, hal yang ditolak keras oleh kubu oposisi dan diketahui masyarakat luas sebagai bentuk politisasi STL, keputusan tersebut tetap sulit untuk dieksekusi karena tidak adanya pemerintahan definitif. Bahkan meski PBB berwenang campur tangan secara militer untuk membantu pemerintah melakukan eksekusi, hal tersebut sulit dilaksanakan karena memerlukan kondisi darurat perang, hal yang tidak terjadi di Lebanon.

Dan seandainya pun PBB memaksakan untuk mengeksekusi keputusan STL dengan merampas persenjataan Hizbollah, hal itu akan mendapat perlawanan keras. Perlu diketahui bahwa STL dibentuk secara sepihak oleh PBB sebagai kepanjangan tangan Amerika, dengan pemerintahan PM Fuad Siniora pada bulan Januari 2007 tanpa persetujuan presiden maupun parlemen Lebanon. Hal ini pun telah diingatkan oleh pimpinan Hizbollah, Sayyed Nasrallah baru-baru ini yang menyebutkan STL sebagai lembaga ilegal.


OPOSISI PILIH TOKOH PERLAWANAN

Berbeda dengan PM Saad Hariri yang menolak berkomentar perihal tumbangnya pemerintahan Lebanon yang dipimpinnya, kubu oposisi langsung menyatakan akan memilih perdana menteri baru yang memiliki track record sebagai pejuang anti-Israel. Hal itu disampaikan pimpinan fraksi oposisi di parlemen, Mohamad Raad, Kamis (13/1) kepada wartawan usai pertemuan bersama mantan presiden Emile Lahoud.

"Seseorang yang dikenal memiliki sejarah sebagai pejuang perlawanan," kata Raad menyebut kriteria perdana menteri yang bakal dipilih kubu oposisi dalam sidang parlemen mendatang.

Menurut Raad, langkah pengunduran diri para menteri kubu oposisi telah mengejutkan semua orang dan meruntuhkan skenario asing (Amerika dan Israel) atas Lebanon. Selanjutnya, menurut Raad, kubu oposisi akan menggalang kekuatan untuk memecahkan semua persoalan yang mampu mengkonsolidasikan kepentingan Lebanon melawan campur tangan asing. Menurut Raad "asing" bermaksud "mempolitisasi segalanya untuk kepentingan Israel."