Friday, 2 September 2011

ISRAEL DAN BISNIS OBAT TERLARANG



Keterangan gambar: Maurice Sarfati (kedua dari kiri)

"Suatu hari, mungkin, jika semua cerita boleh dibuka, Anda akan melihat bahwa negeri Israel ini telah banyak terlibat dalam berbagai tindakan yang ribuan kali lebih kotor dibandingkan apa yang kini sedang terjadi di Colombia (perang narkoba). Namun tindakan-tindakan itu diputuskan oleh pemerintah, dalam pertemuan-pertemuan kabinet. Selama pemerintah menghendaki suatu tindakan, sesuatu yang dibutuhkan oleh kepentingan nasional, maka semuanya sah. Namun jika seseorang ingin melakukan hal yang sama, itu tidaklah sah. Itulah bagaimana semuanya terjadi, sesederhana itu." (Rafael "Raful" Eitan, pejabat senior inteligen Israel dalam Jerusalem Post, 1 September 1989)

Ehud Olmert, pejabat militer yang kemudian menjadi perdana menteri Israel, mengadakan pertemuan rahasia dengan dua pebisnis Israel di New York, Shaul dan Meir Levy, hanya sehari sebelum terjadinya Serangan WTC 9-11. Olmert yang kala itu adalah walikota Jerussalem, sangat merahasiakan pertemuan tersebut hingga tak seorng pun mengetahuinya hingga 3 tahun setelah Serangan WTC 9-11. Mengapa seorang pejabat Israel dari partai ekstrem kanan mengadakan pertemuan rahasia di New York hanya sehari sebelum tragedi yang terjadi di kota yang sama?

Di muka publik Levy bersaudara nampak sebagai pengusaha sukses yang menjual t-shirt dan handuk. Namun mereka juga memiliki group bisnis property besar dengan nama Wings Group hingga bisa menyumbang $2 juta (hampir setara Rp 20 miliar) untuk pembangunan kantor cagang Chabad Lubavitch, sebuah kelompok yahudi ekstrem, di Myrtle Beach, Florida Amerika. Dan logo Wing Group adalah logo angkatan udara Israel.

Pertemuan antara Olmert dengan Levi bersaudara membuka kaitan dengan jaringan pelajar seni gadungan operator Mossad yang berbasis di Florida, yang pernah berupaya menginfiltrasi kantor badan pengendalian narkoba Amerika, DEA, dan kantor-kantor pemerintah lainnya selama tahun 1999-2001. Pelajar-pelajar seni itu pula yang tertangkap polisi New York saat menari-nari sembari mengabadikan Tragedi WTC 9-11 yang kemudian terkenal dengan sebutan "Dancing Israelis". Beberapa hari setelah menjalani penahanan, pelajar-pelajar yang ternyata adalah agen rahasia Mossad itu diam-diam diterbangkan kembali ke Israel atas perintah Michael Chertoff, deputi jaksa Agung Amerika yang juga seorang zionis yahudi. (Hallo, ada yang nggak pernah dengan istilah "dancing israelis"? Terlalu, kata Oma Irama).

Pemimpin jaringan pelajar seni yahudi zionis itu adalah Hanane Sarfati, ia tinggal dengan alamat yang sama dengan Levy bersaudara di 4220 Sheridan Street, Hollywood, Florida.


WHO IS SARFATI?
Keluarga Sarfati sangat terkenal di Israel, juga di Colombia, negeri yang lebih dikenal dengan obat terlarangnya itu. Salah satu keluarga Sarfati, Maurice Sarfati, tinggal di Miami Florida, pernah terlibat skandal internasional tahun 1990 saat ketahuan menjual senjata-senjata buatan Israel kepada para gembong narkoba Colombia. Penjualan senjata itu tentu saja adalah sebuah keputusan kabinet Israel, atau setidaknya keputusan dinas inteligen Israel, Mossad.

Dalam skandal itu Maurice bertindak sebagai perantara penjualan 500 senjata otomatis Israel kepada bos narkoba Medellin yang terkenal, Jose Gonzalo Gacha, melalui negara Antigua. Senjata tersebut kemudian digunakan oleh Gacha untuk membunuh kandidat presiden Colombia Luis Carlos Galan. Inilah apa yang disebut Rafael Eitan sebagai "hal biasa" dalam pemerintahan Israel.

Dan mengenai Sarfati, DEA melaporkan:

"... nama dari pemimpin kelompok itu adalah Hanane SARFATI, dan nama dari sekolah seni itu adalah BEZALEL. Sang pemimpin biasa membawa para pelajar seni ke perkotaan Tampa pada pukul 5:00 p.m. Pengamatan kami menemukan sebuah mini van berwarna gelap yang dikendarai oleh laki-laki kulit putih dengan rambut gelap, membawa sekitar 6 pelajar wanita, semua membawa perlengkapan yang sama, melewati kawasan ramai di Tampa. Plat nomor van itu adalah U71 DLD, sebuah mini van Dodge buatan tahun 1991, yang terdaftar atas nama Hanane SARFATI. Pemeriksaan SIM atas nama Hinane SARFATI menunjukkan SIM itu tidak lagi berlaku.

Dalam pemeriksaan Sarfati menyatakan bahwa dirinya pernah menjadi anggota militer Israel pada umur 18-21 tahun. Ia mengatakan datang ke Amerika setahun yang lalu (2007) pada usia 23 tahun. Saat ditanya apa pekerjaannya saat berumur 21 hingga 24 tahun, ia menolak menjawab. Petugas pemeriksa menyatakan bahwa kemampuan bahasa Inggris Sarfati sangat baik, bahkan memahami bahasa slang. Sarfati menyatakan tinggal di Hollywood, Florida dengan nomor telepon (954) 478-1006. Ia mengatakan membeli lukisan-lukisan dari seorang laki-laki kulit putih bernama Tom seharga $8 sampai $15 dan dijual dengan harga $50 sampai $80. TOM disebutkan tinggal di Hollywood, Florida dan dilaporkan memiliki gudang di Florida Selatan dimana ia menyimpan barang-barang dagangannya."

Dalam indeks laporannya, DEA mencatat data mengenai Sarfati sbb:

SERFATY, Hanan, aka Hanane SARFATI: NADDIS negative, 4220 Sheridan St., #303 , Hollywood , FL 33.021, and 701 S. 21 Ave., Hollywood , FL , DOB 06/03/1977, 6', FL DL S613-320-77-203-0, registered owner of red mini-van FL tag # U71 DLD, phone number (954) 478-1006, cellular phone number (954) 478-0961.

Adalah menarik bahwa alamat tinggal Sarfati sama dengan alamat keluarga Levy di 4220 Sheridan St, Hollywood, Florida. Namun yang lebih menarik lagi adalah keluarga Levy lainnya, Dror Levy juga memiliki alamat tinggal yang sama dengan "penyelundup senjata" Maurice Sarfati di 3300 NE 191St St, Miami, Florida.

Kini semua nama-nama itu menghilang dari Amerika. Yang diketahui publik adalah nama Dror Levy kini tercatat sebagai salah satu direktur DSP Group, perusahaan Israel yang dipimpin oleh putra dari mantan perdana menteri Israel YItzhak Shamir.


Sumber:
"The Sarfati Connection, Art Students, & Israeli Support to Colombian Drug Lords"; Christopher Bollyn; bollyn.com; 5 Juni 2008.

No comments:

Post a Comment