Sunday, 8 January 2012
SATU LAGI, PEMIMPIN ISRAEL YANG TERJERAT KORUPSI
Sebagaimana telah saya tulis dalam artikel beberapa waktu lalu, tidak ada nasionalisme di kalangan pemimpin Israel kecuali opportunisme dan hedonisme. Tidak ada pejabat Israel yang tidak korup. Satu-satunya pemimpin Israel yang benar-benar memikirkan perdamaian untuk rakyatnya, Yitzak Rabin, dibunuh setelah membuat perjanjian damai dengan Palestina. Penggantinya, Benjamin Netanyahu kemudian membuat pengakuan bahwa ia sengaja menggagalkan Perjanjian Oslo yang ditandatangani Rabin dengan pemimpin Palestina Yasser Arafat tahun 1993.
Belum lama berselang kita mendengar kabar mengenai dipenjarakannya mantan presiden Israel karena memperkosa beberapa staff-nya. Kini kita mendapat kabar bahwa mantan perdana menteri Ehud Olmert (pendahulu perdana menteri sekarang Benjamin "Bibi" Netanyahu), kini harus menjalani pemeriksaan terkait tuduhan korupsi yang dilakukannya secara berjamaah dengan rekan-rekan kerjanya.
Dalam perkara yang kini dialami Olmert, ia dituduh menerima suap dalam proyek pembangunan perumahan di Jerussalem saat menjabat sebagai walikota tahun 1996. Ini adalah perkara korupsi ketiga yang dialami Olmert. Tidak dikabarkan apakah ia telah menjalani penahanan.
Buku karangan Victor Ostrovsky yang terkenal, "By Way of Deception" menyebutkan bahwa hampir semua pejabat tinggi Israel adalah para koruptor. Mereka memanfaatkan jabatannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi melalui perusahaan-perusahaan kontraktor yang dimiliki keluarga sang pejabat. Sifat korup ini bahkan menjalar ke setiap level birokrasi, termasuk aparat rendahan. Tidak hanya itu, para pejabat Israel juga sangat hedonis. Victor menulis bahwa secara rutin para pejabat tertinggi dinas rahasia Israel yang terkenal, Mossad, mengadakan pesta seks di kompleks perkantoran mereka dengan para staff wanita dinas tersebut.
Sumber:
"Olmert Indicted for Taking Bribes", almanar.com.lb; 7 Januari 2011
No comments:
Post a Comment