TARIK MUNDUR ARMADA LAUTNYA SAAT RUSIA
MENGIRIMKAN 5 KAPALNYA KE SYRIA
Amerika menarik mundur 2 kapal induknya dari
lepas pantai Syria sebagai
isyarat menghindari konflik secara langsung di Syria. Pada saat yang sama Rusia
justru mengirim 5 kapal perangnya ke Syria.
Setelah mencapai perkembangan yang
mengkhawatirkan, krisis Syria tampaknya mengalami penurunan keteganga setelah
Amerika menarik mundur 2 kapal induknya, USS Eisenhower dan USS Iwo Jima yang
berada di lepas pantai Syria. Sebelumnya keberadaan 2 kapal induk tersebut
memunculkan kekhawatiran serius masyarakat internasional tentang kemungkinan
Amerika dan sekutu-sekutunya melakukan intervensi langsung terhadap Syria. Apalagi
pengiriman kedua kapal induk tersebut bersamaan dengan tuduhan-tuduhan yang
dilancarkan para pejabat Amerika dan Uni Eropa tentang penggunaan senjata kimia
oleh pemerintah Syria.
Para pejabat Amerika dan Uni Eropa menyatakan dengan tegas bahwa penggunaan
senjata kimia oleh pemerintah Syria
akan direspons dengan serangan militer.
Kapal USS Eisenhower, yang
mengangkut ribuan personil, siap untuk melancarkan serangan “dalam beberapa
hari” jika President Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia terhadap
oposisi,” tulis koran Inggris Time beberapa waktu lalu.
Pada saat yang hampir bersamaan
Rusia justru mengirimkan 5 kapal perangnya ke dekat perairan Syria. Kelima
kapal perang Rusia tersebut adalah frigat “Yaroslav Mudri”, kapal pendarat
pasukan “Kaliningrad” dan “Aleksandr Shabalin”, yang disertai satu kapal “towboat”
dan satu kapal tanker. Kelima kapal yang
merupakan bagian dari Armada Laut Hitam itu berangkat dari pangkalannya di Baltiysk.
DESTROYER RUSIA BERLABUH DI IRAN
Sementara itu satu kapal destroyer
Rusia, “Marshal Shaposhnikov” dikabarkan telah mendarat di pelabuhan Bandar Abbas, Iran sebagai simbol kedekatan
hubungan Iran-Rusia.
“Kapal Marshal Shaposhnikov, satu kapal destroyer Russian
tipe Udaloy-class telah berlabuh di pelabuhan Bandar Abbas dalam rangka
peningkatan hubungan militer Iran-Rusia,” kata jubir AL
Iran
Rear Admiral Hossein Azad, Rabu (19/12).
Kedatangan kapal tersebut adalah tindak lanjut dari
pernyataan panglima armada laut Rusia untuk wilayah Kaspia, Rear Admiral Sergei
Alekminski bulan November lalu. Kala itu Alekminski mengataan bahwa Rusia akan
mengirim satu armada besar kapal perang ke Iran
pada tahun 2013 mendatang sebagai simbol kedekatan hubungan militer Rusia
dengan Iran.
Dalam beberapa tahun terakhir Iran telah
meningkatkan kemampuan lautnya secara signifikan. Selain pembangunan
kapal-kapal perang buatan sendiri, Iran juga gencar mengirimkan
kapal-kapal perangnya ke perairan internasional, dari Laut Mediterania hingga
Selat Malaka.
Iran dikabarkan tengah merencanakan pembangunan pangkalan laut
di Sudan, sekutu Iran yang dituduh Israel
berperan dalam pengiriman senjata-senjata Iran ke gerlyawan Palestina di Gaza.
Selain itu Iran telah dua
kali mengirim kapal-kapal perangnya ke Syria melalui lepas pantai wilayah
Israel di Laut Merah. Kedua hal tersebit sangat jelas ditujukan untuk
menunjukkan kesiapan Iran
menghadapi konfrontasi dengan Israel
dan Amerika.
IRAN, RUSIA, TETAP DUKUNG SYRIA
Di sisi lain Deputi Menlu Iran, Hossein Amir-Abdollahian mengatakan bahwa Iran dan Rusia tetap mendukung pemerintahan Syria.
“Saya melihat Rusia tidak mengubah sikapnya terhadap Syria. Iran dan Rusia akan tetap mendukung pemerintah Syria,” kata
Amir di sela-sela pertemuan dengan deputi menlu Rusia, Mikhail Bogdanov di
Moskow, Rabu (19/12).
Pada tgl 16 Desember lalu Iran mengusulkan 6 poin rencana penyelesaian
krisis Syria.
Ke-enam point itu adalah penghentian segera aksi militer kedua pihak yang
bertikai, pengiriman bantuan kemanusiaan, pencabutan sanksi ekonomi, mengembalikan
pengungsi ke tempat asalnya, dan pembentukan dewan rekonsiliasi yang terdiri
dari kedua kubu yang bertikai, disusul dengan pembentukan pemerintahan
sementara yang mengakomodasi kepentingan kedua pihak.
“Kami percaya mayoritas rakyat Syria mendukung
usulan ini. Usulan ini mengakomodasi semua kepentingan rakyat Syria menuju ke
penghentian kerusuhan. Pemerintah Syria harus menyetujui usulan ini,”
kata Amir.
Pada bulan November lalu Iran menfasilitasi pertemuan antara pemerintah Syria dengan
kelompok-kelompok oposisi yang anti campur tangan asing. Pertemuan itu
menghasilkan seruan penghentian peperangan dan penolakan atas campur tangan
asing. Pertemuan tersebut dihadiri pejabat-pejabat dari Rusia,
China, Iraq, Mesir,
Turki dan Jordania.
SUMBER:
almanar.com; 18-19 Desember 2012
Oya, sekedar ingin berbagi barangkali ada beberapa saudara kita yang masih bertanya ada apa dengan TV One yg dalam pemberitaannya terkait konflik suriah sangat tidak berimbang dan cenderung menjadi corong kubu pemberontak. Mungkin struktur saham perusahaan2 media milik bakrie ini bisa menjadi jawabannya. Bisa dilihat di gambar berikut :
ReplyDeletehttp://sphotos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/181890_390347844382046_1485283777_n.jpg
yeah, terkonfirmasi sudah konspirasi jahat itu.
ReplyDeleteomong-omong TVone sudah tidak lagi pakai judul acara "kabar timur tengah". mungkin setelah diledekin di blog ini mereka jadi malu.
Yup, dan viva sangat menjaga keberadaan mereka (News Corp Group) karena jika mereka sampai pergi, hal tersebut akan berdampak pada kepercayaan publik yang menurun dan kemudian akan berimbas pada penurunan harga saham. Salam.
ReplyDeleteOm, sekalian request pembahasan News Corp dan peranannya di media2 nasional. Akhir2 ini news corp hendak merambah dunia persepakbolaan kita, bagaimana analisisnya terhadap permasalahan ini. Terima Kasih.
ReplyDelete