Keterangan gambar: Pasukan Hizbollah di Syria.
Dalam banyak peperangan, pada saat-saat terakhir kekalahannya pihak yang terdesak biasanya memilih kawasan pegunungan sebagai pertahanan terakhir. Contohnya, orang-orang PKI menjadikan kawasan pegunungan Malang Selatan sebagai pertahanan terakhir. Sedangkan orang-orang DI/TII menjadikan kawasan pegunungan Merbabu-Merapi, Sumbing-Sindoro, Gunung Slamet dan pegunungan di Tanah Priangan sebagai pertahanan terakhirnya dari serangan militer pemerintah Indonesia.
Demikian juga dalam konflik bersenjata yang tengah melanda Syria. Setelah terdesak di berbagai front seperti Al Qusayr, Sfeira, Homs, Damaskus dan Aleppo, para pemberontak kini menjadikan kawasan Pegunungan Qalamoun di utara Damaskus sebagai pertahanan terakhir mereka. Kawasan inilah yang saat ini mulai menjadi medan perang intensif, sekaligus perlawanan terakhir para pemberontak.
Pada hari Selasa lalu (10/12) militer Syria berhasil merebut kota strategis Nabak di kawasan Pegunungan Qalamoun setelah melalui pertempuran sengit dengan pemberontak yang berusaha mempertahankannya mati-matian. Kini pasukan Syria mengarahkan serangannya ke kota Yabroud di kawasan yang sama setelah sebelumnya berhasil membebaskan kota-kota Deir Attiya dan Qara, selain Nabak. Militer juga berhasil membebaskan jalan raya Damaskus-Homs yang sebelumnya dikuasai pemberontak, memungkinkan suplai logistik ke Syria Tengah kembali lancar.
Kota Yabroud merupakan pertahanan terakhir pemberontak di Qalamoun. Di kota inilah diperkirakan disembunyikannya para biarawan Kristen dari kota bersejarah Maloula yang diculik para pemberontak dari kelompok Al Nusra yang berafiliasi dengan Al Qaida.
Meski tidak ada pernyataan resmi dari Hizbollah maupun pemerintah Syria, diperkirakan Hizbollah turut berpartisipasi dalam pertempuran di Qalamoun. Media Saudi Al Arabiya akhir Oktober lalu melaporkan bahwa Hizbollah mempersiapkan 15.000 pasukannya untuk melakukan offensif ke Qalamoun, jumlah yang tampaknya dilebih-lebihkan. Berdasarkan laporan media-media Israel yang lebih bisa dipercaya, Hizbollah hanya menempatkan 5.000-an pejuangnya di Syria, dan sebagian dari pasukan itu bahkan sudah kembali ke Lebanon setelah kemenangan dalam pertempuran di Al Qusayr bulan Mei lalu. Selain Hizbollah militer Syria juga dibantu oleh milisi Shiah Irak yang tergabung dalam satuan Brigade Abu al-Fadl al-Abbas dan kemungkinan pasukan Garda Revolusi Iran.
PEJABAT SAUDI-ISRAEL SEMAKIN INTENSIF BERTEMU
Satu delegasi petinggi militer dan inteligen Saudi dikabarkan telah bertandang ke Israel untuk membicarakan "langkah bersama" menghadapi Iran paska penandatanganan perjanjian nuklir Iran beberapa waktu lalu. Delegasi tersebut dipimpin oleh menteri pertahanan Pangeran Salman bin Sultan didampingi 2 petinggi militer Saudi lainnya.
"Pangeran Salman bertemu dengan para pejabat keamanan Israel dan ditemani seorang pejabat tinggi Israel mengunjungi sebuah pangkalan militer Israel," tulis media Palestina Al Manar mengutip "sumber-sumber terpercaya".
Sebelumnya media-media massa juga memberitakan pertemuan intensif kepala inteligen Saudi Pangeran Bandar bin Sultan, yang tidak lain adalah saudara Pangeran Salman, dengan beberapa pejabat penting Israel dan Eropa di beberapa tempat di Eropa dan Israel. Pada tgl 17 November media Inggris The Sunday Times melaporkan bahwa Saudi telah memberi ijin kepada Israel untuk menggunakan wilayah udaranya untuk menyerang Iran.
Menurut laporan media Lebanon al-Hadath pertemuan yang dilakukan Pangeran Bandar terjadi di Tel Aviv dengan dihadiri oleh PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Perancis Francois Hollande. Ketiganya merundingkan strategi bersama untuk mengkonter peran Iran yang semakin meningkat di kawasan Timur Tengah, khususnya setelah kesepakan nuklir Iran dengan negara-negara anggota tetap DK PBB (Amerika, Inggris, Perancis, Rusia, Cina) dan Jerman.
Ketiga pemimpin itu juga menekankan perlunya memperkuat sistem pertahanan Saudi, meningkatkan kerjasama inteligen dan merencanakan manuver militer bersama di Jordania.
REF:
"Syrian Army Eyes Yabroud after String of Battlefield Victories"; almanar.com.lb; 11 Desember 2013
"Saudi delegation visits Israel over Iran: Reports"; Press TV; 11 Desember 2013
"Prince Bandar attends anti-Iran meeting in Israel"; Press TV; 23 November 2013
"Hezbollah deploys 15,000 troops for anticipated Qalamoun battle"; al Arabiya; 31 Oktober 2013
saya tidak percaya pasukan revolusi iran terlibat terus,namun mereka dikatakan sebagai penasihat taktikal, yang pasti banyak grup militia syiah iraq terlibat...
ReplyDeletesalem idris telah lari dari medan perang..david cameron memujuknya untuk kekal berhubung dgn tentera yang ditinggalkan
15000 pemberontak telah berkumpul di satu kawasan, kita tunggu samada saa berjaya mengebom mereka