Indonesian Free Press -- Mitos tentara Israel sebagai tentara yang tidak terkalahkan telah lama terpatahkan oleh para pejuang Hizbollah dan Hamas.
Secara berurutan tentara Israel 'keok' oleh milisi-milisi sederhana namun profesional dari Lebanon dan Palestina itu: Tahun 2000 dan 2006 di Lebanon, serta tahun 2009 dan 2014 di Gaza.
Kini Israel menghadapi kekalahan berikutnya, propaganda. Padahal selama Israel menikmati keunggulan hampir mutlak dalam hal propaganda, berkat media-media massa dan industri hiburan dan per-film-an yang dikuasai para zionis. Namun kemajuan teknologi informasi, termasuk smartphone yang memungkinkan warga Palestina meng-upload kekejaman Isreal ke dunia maya dalam hitungan detik, semakin membuat mesin propaganda Israel 'kedodoran'.
Hal ini telah membuat pemerintah Israel ketakutan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sampai mengingatkan bahwa Israel harus cepat 'membuat citra baru' yang lebih baik untuk mencegahnya ditinggalkan oleh masyarakat internasional.
Kini, warga Israel biasa bahkan telah dilatih untuk menjadi 'agen pencitraan' Israel di luar negeri.
Dalam perkembangan terbaru Kementrian Pendidikan Isreal telah melancarkan program 'kursus hasbara' wajib bagi mahasiswa-mahasiswa Israel yang belajar ke luar negeri. Para pelajar itu diharuskan belajar tentang cara-cara berargumentasi untuk membenarkan tindakan Israel di wilayah pendudukan.
Menurut para pejabat Israel, para pelajar itu 'harus melawan siapapun yang berusaha mendelegitimasi Israel'.
Menurut sebuah jajak pendapat sekitar 85% responden menyatakan kesediaan untuk menjadi duta hasbara (propaganda) bagi pemerintah Israel. Ini sekaligus membuktikan bahwa hasbara telah menjadi obsesi nasional bangsa Israel, sejak bangsa itu menduduki Palestina dan mengusir warganya.
Selama ini Kementrian Propaganda Isreal telah menargetkan media-media internasional dengan berita-berita positif tentang Israel, sementara acara-acara budaya seperti festival makanan dan film menjadi target lainnya untuk mempromosikan Israel. Selama bertahun-tahun pemerintah Israel mempercayakan diri pada para pekerja profesional untuk membangun citra positif, sementara ribuan relawan di seluruh dunia bergerilya di dunia maya menyebarkan opini pro-Israel.
Di bandara-bandara Israel brosur-brosur disebarkan untuk mendorong warga Israel menyebarkan hal-hal positif kepada warga asing yang ditemuinya, mulai dari 'temuan sistem irigasi' dan berbagai varitas buah-buahan di Israel.
Namun, kejahatan tetap tidak bisa disembunyikan dan kebenaran tidak perlu dipromosikan. Alam memiliki cara sendiri untuk untuk membongkar kejahatan dan menunjukkan kebenaran. Pertama adalah media-media massa yang mengabarkan berita 24 jam sehari, kemudian internet. Kini dengan 'smartphone' murah setiap warga Palestina bisa menjadi wartawan tangguh. Hanya dalam hitungan detik, tindakan keji tentara Israel terhadap warga Palestina sudah menyebar ke dunia maya.
Baru-baru ini pedagang roti di Jerussalemn, Zaki Sabah (56 tahun), terkejut melihat video dirinya tengah dipukuli oleh tentara Israel. Rupanya seorang pejalan kaki telah merekam tindakan tentara Israel itu. Selama bertahun-tahun ia mengalami hal itu setelah Israel menolak memberikan ijin tinggal di kampung halamannya sendiri. Namun baru kali inilah kekejaman itu diketahui dunia.
Video lainnya yang beredar di dunia maya akhir-akhir ini menunjukkan bagaimana tentara Israel 'menyetrom' warga Palestina yang tertangkap saat mencoba melintasi blokade Israel dengan perahu.
Di sisi lain, kesombongan orang-orang Israel yang kelewat batas telah membuka mata dunia tentang siapa mereka sebenarnya. Sementara para jurnalis pun masih memiliki nurani untuk menyarakan kebenaran, meski dewan eksekutif mereka telah menjadi kaki tangan zionis.
Ketika Menhan Israel Moshe Yaalon berpidato, "Tidak ada krisis kemanusiaan di Gaza," media massa menampilkan reruntuhan rumah-rumah dan anak-anak Palestina bermain di luarnya, setahun setelah pemboman Israel di Gaza.
Ketika Judith Nir Mozes, istri Mendagri Silvan Shalom, mengolok-olok Presiden Barack Obama di media sosial,
“Apa kopi yang diminum Presiden Obama? Hitam dan lemah," tulisnya kala itu.
Kecamanpun mengalir deras kepadanya dan memaksanya untuk meminta ma'af.(ca)
komentar baru dari idf
ReplyDeletehizbullah kian berpengalaman setelah berperang di suriah,mimpi ngeri buat israel
http://www.english.alahednews.com.lb/essaydetails.php?eid=30001&cid=389#.VbTSeKSqqko
When he kidnapped "IDF" soldiers Regev and Goldwasser on July 12, 2006, Nasrallah convened a press conference and referred to the abduction operation as 'the truth guaranteeing operation' - in other words, fulfilling his historic commitment. He is using the same words today regarding the 'liberation' of the Galilee: 'The promise that won't be broken.' In other words, a promise which he has to fulfill, on a personal level."
Commenting on the nuclear deal with Iran, Ynet mentioned: "Then now that the nuclear agreement has been signed, "it will be clear that from the moment the nuclear agreement is signed and the sanctions on Iran are lifted, Tehran is able to transfer more funds to Hizbullah, and much more easily."