Sunday, 17 April 2016

Iran Pamerkan Bagian-Bagian S-300, Rusia Siap Operasikan S-500

Indonesian Free Press -- Angkatan Udara Iran (IRIAF) memamerkan bagian sistem pertahanan udara canggih buatan Rusia, S-300 dalam para militer Hari Angkatan Perang yang digelar IRIAF hari Minggu (17 April).

Berbagai jenis pesawat perang dipamerkan dalam parade tersebut yang berlangsung di atas kompleks pemakaman Imam Khomeini di selatan Teheran. Di antaranya adalah pesawat tempur buatan domestik ‘Saeqeh’ (Thunderbolt), sebagaimana pesawat-pesawat tempur F-4 Phantom, F-5 Skyhawk, F-7, F-14 Tomcat dan Mig-29.

Operasi pengisian bahan bakar di udara juga dipertunjukkan dalam acara itu antara pesawat tanker Boeing 707 dan pesawat tempur F-4 dan F-14. Demikian seperti dilaporkan kantor berita Iran FARS.

Juga turut diparade udara-kan adalah helikopter-helikopter Chinook, Cobra 206 dan Cobra 214. Perlu dicatat bahwa Iran adalah satu-satunya negara yang pernah menggunakan skuadron-skuadron tempur helikopter dalam perang darat dalam Perang Iran-Irak tahun 1980-an. Negara lainnya adalah Amerika dalam Perang Vietnam.

Selain di Teheran, parade-parade militer juga digelar beberapa kota lain di Iran. Pejabat-pejabat tinggi Iran termasuk Presiden Hassan Rouhani, hadir dalam acara itu.

Namun yang menjadi perhatian terbesar adalah kehadiran bagian sistem pertahanan S-300 buatan Rusia yang baru tiba beberapa hari sebelumnya. Senjata ini dianggap memiliki arti strategis bagi Iran, karena menjadi pertahanan udara Iran yang ampuh untuk menangkal ancaman serangan udara Israel dan Amerika.


S-500 Prometheus Rusia

Sementara itu militer Rusia mengumumkan penggelaran rudal-rudal S-500 Prometheus. Lima unit S-500 akan digelar tahun ini, demikian pernyataan Departemen Pertahanan Rusia seperti dilansir Russia Today, Jumat (15 April).

S-500 Prometheus adalah sistem pertahanan udara tercanggih di dunia yang pernah dikenal. Senjata ini ditujukan untuk menangkal rudal-rudal ballistik dan rudal-rudal berkecepatan sangat tinggi (hipersonik) lawan. Rudal-rudal S-500 dirancang untuk mampu menembak jatuh 10 sasaran sekaligus yang bergerak dengan kecepatan hingga 25 kali kecepatan suara. Daya jangkau rudal ini mencapai 600 km dengan ketinggian sasaran hingga 200 km di atas permukaan tanah.

“Kami berharap mendapatkan model pertama sistem pertahanan S-500 segera," kata Wakil Komandan Aerospace Forces Rusia Letjend Viktor Gumenny kepada Rossiya-24, Jumat.

Selain S-300, Rusia juga tengah membuat rudal pertahanan udara jarak menengah dan sedang terbaru untuk menggantikan S-300 yang dianggap sudah mulai ketinggalan jaman, meski di dunia S-300 masih dianggap sebagai sistem pertahanan udara jarak menengah terbaik. Rudal baru ini adalah S-350, yang berukuran lebih kecil dari S-300, namun memiliki daya jangkau dan kecepatan lebih tinggi. Selain itu dalam satu sistem S-350 terdapat 12 rudal, daripada S-300 yang hanya empat rudal.

Selain itu Rusia juga telah memiliki rudal-rudal S-400 Triumph yang memiliki jangkauan 400 kilometer dan bisa menembak 36 sasaran sekaligus. Rudal ini terbang dengan kecepatan hingga 17.000 km per-jam, cukup untuk menembak jatuh semua jenis senjata musuh, kecuali rudal ballistik antar-benua yang jatuh hingga kecepatan 25 kali kecepatan suara.(ca)

2 comments:

  1. rudal S300 tampa peluncur tidak ada gunanya

    Rusia tidak akan mau memberikan sistem pertahanan secara utuh kepada Iran di karenakan iran saat ini adalah sekutu barat

    Ini hanya sekedar pemuas opini publik di iran saja

    ReplyDelete