Saturday 23 September 2017

Donald Trump Gagalkan Serangan Saudi ke Qatar

Indonesian Free Press -- Presiden Amerika Donald Trump mencegah Saudi Arabia yang hendak menyerang Qatar. Demikian seperti dilaporkan Express.co.uk, Kamis (21 Septembar).

"Pesawat-pesawat tempur Saudi Arabia telah siap untuk melancarkan serangan udara ke Qatar hingga Donald Trump campur tangan untuk mencegah serangan itu," demikian tulis laporan itu.

Tindakan Trump tersebut didasari oleh kekhawatiran Amerika bahwa serangan Saudi itu akan memicu konflik yang lebih luas dan tidak terkendali.


Qatar adalah negara terkaya di dunia secara pendapatan per-kapita, dan negara ini tengah mempersiapkan penyelenggaraan Piala Dunia tahun 2022.

Saudi Arabia, Mesir dan Uni Emirat Arab (UAE) serta Bahrain telah melakukan blokade laut dan udara atas Qatar setelah menuduh negara itu mendukung terorisme. Namun para pengamat menyebut langkah itu untuk menghukum Qatar karena dugaan telah melakukan perdamaian dengan Iran.

Namun, situasi semakin serius setelah Amerika melihat persiapan serangan udara oleh Saudi dan sekutu-sekutunya. Meski demikian, laporan itu tidak menyebutkan kapan peristiwa penggagalan rencana serangan itu terjadi. Juga tidak ada konfirmasi dari pihak-pihak resmi terkait.

Angkatan Udara Saudi Arabia merupakan yang terkuat di Timur Tengah setelah Israel, dengan lebih dari 200 pesawat tempur, termasuk 62 pesawat F-15 dan 48 pesawat Typhoon. Namun, Qatar juga mendapat dukungan dari Turki dan Iran.

Presiden Trump dilaporkan menelepon para pemimpin Saudi dan sekutu-sekutunya dan meminta pesawat-pesawat tempur Saudi untuk tetap di hanggarnya.

"Ia mengatakan kepada mereka yang terlibat bahwa serangan militer hanya akan meningkatkan ketegangan dan mengalihkan perhatian dari fokus bersama untuk melawan Iran," tulis laporan itu.

Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmed ai-Sabah disebut-sebut merasa bersyukur bahwa serangan itu tidak terjadi.

"Alhamdulillah, kita berhasil mencegah segala aksi militer," kata Emir seperti ditulis laporan itu.(ca)

No comments:

Post a Comment