Indonesian Free Press -- Pasukan Suriah dan sekutu-sekutunya akhirnya berhasil memecah kepungan pemberontak atas kota Deir ez-Zor dengan bantuan serangan rudal jelajah Rusia.
Seperti laporan Veterans Today, 5 September, kapal perang Rusia yang berada di Laut Mediterania (Laut Tengah) menembakkan sejumlah rudal jelajah Kalibr ke posisi pemberontaka di Deir ez-Zor. Kapal frigat ‘Admiral Essen’ dari Armada Laut Hitam menembakkan rudal-rudal itu pada hari Selasa pagi (5 September). Serangan ini menghancurkan pusat komunikasi, gudang-gudang senjata dan bengkel senjata milik kelompok ISIS yang berasal dari wilayah bekas Uni Sovyet.
"Serangan rudal ini mendukung gerak maju pasukan Suriah dan menggagalkan kelompok ISIL untuk memperkuat diri di dekat kota Deir ez-Zor,” demikian pernyataan Kemenhan Rusia.
‘Admiral Essen’ adalah salah satu kapal perang paling modern Rusia dari kelas fritat Admiral Grigorovich. Memiliki 8 peluncur roket vertikal, kapal ini sebelumnya telah melancarkan dua kali serangan rudal jelajah Kalibr, yaitu pada bulan Mei dan Juni.
Dalam beberapa hari terakhir pasukan pemerintah Suriah dan koalisi pendukungnya yang didukung oleh angkatan udara Rusia melancarkan operasi untuk mendobrak kepungan ISIS atas kota Deir Ez-Zour yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun. Rusia menyebut keberhasilan operasi ini sebagai kekalahan strategis ISIS di Suriah.
Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pertemuan BRICS di Cina mengatakan tentang perkembangan di Suriah.
“Situasi [di Suriah] telah berubah drastis dan itu adalah fakta nyata. Saya harap para mitra kami (Suriah, Iran cs) akan mengikuti perkembangan ini hingga ke Raqqa. Dan Deir ez-Zor adalah pusat kekuatan strategis dari seluruh kelompok oposisi radikal, oposisi yang berafiliasi dengan ISIS.”
Selama tiga tahun lebih kota garnisun militer Deir Ez-Zour dikepung oleh kelompok ISIS. Penduduk dan personil militer Suriah di kota ini hanya bisa bertahan berkat bantuan yang dikirim melalui udara.
Menurut Putin, dengan keberhasilan operasi di Deir ez-Zor, pemberontak-teroris akan mengalami kekalahan telak sementara pemerintah meniliki keuntungan besar. Hal ini akan membuka lebih lebar penghentian aksi-aksi kekerasan dan dimulainya proses perdamaian.
Sementara itu dikabarkan juga bahwa pasukan Suriah berhasil menyita sejumlah besar peralatan militer yang ditinggalkan kelompok ISIS, menyusul serangan rudal jelajah Rusia ke markas ISIS di Deir ez-Zor. Russia Today melaporkan, di samping 200 militan yang tewas, militer Suriah menemukan jaringan terowongan bawah tanah yang menjadi gudang senjata dan perbekalan pemberontak.
"Lebih dari 200 militan tewas setelah rudal-rudal Kalibr Rusia menghancurkan area itu pada 5 September, memberikan pukulan telak terhadap kekuatan militer militan dengan menghancurkan 12 kendaraan lapis baja termasuk empat tank, enam posisi senjata artileri dan mortar, sebuah markas komando dan sebuah pusat komunikasi serta tiga depot senjata,” tulis Russia Today mengutip keterangan Kemenhan Rusia.
Menurut Rusia, serangan rudal jelajah Kalibr Rusia merupakan faktor penting dalam pendobrakan kepungan ISIS di Deir Ez Zour.
Iran dan Rusia Gelar Pertemuan Bahas Deir Ezzor
Pentingnya pembebasan Deir Ez Zour dibuktikan dengan digelarnya pertemuan para pejabat keamanan Rusia dan Iran. Tehran Times melaporkan bahwa para pejabat kedua pihak menggelar pertemuan untuk membahas pembebasan Deir Ezzor.
Pejabat tinggi keamanan Rusia Ali Shamkhani dan Alexander Lavrentiev, utusan khusus Rusia di Suriah, menggelar pertemuan di Tehran pada hari Selasa (5 September).
Shamkhani yang juga Ketua Dewan Keamanan Tertinggi Iran mengatakan bahwa kerjasama Iran, Rusia, Suriah dan kelompok-kelompok perlawanan di Suriah telah menuai hasil. Ia juga mengatakan bahwa kini saatnya semua kepentingan politik untuk menghormati kedaulatan Suriah.
Shamkhani menyebut para teroris sebagai “virus pembunuh” yang memerlukan kerjasama antara negara untuk memeranginya. Sementara Lavrentiev menegaskan pentingnya dialog antara pemerintah dan pihak oposisi. Keduanya mengucapkan selamat atas keberhasilan operasi di Deir Ez-Zour.
Shamkhani mengatakan bahwa pembebasan Aleppo, Deir er-Zor, dan Mosul serta Tal Afar di Irak akan mengakhiri keberadaan kelompok ISIS.(ca)
Semoga Suriah secepatnya Pulih kembali..
ReplyDelete