Akademisi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta setelah mempelajari, mendalami dan membahas tentang pernyataan Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta mengenai pribumi yang saatnya menjadi tuan di negeri sendiri, yang diucapkan dihadapan puluhan ribu massa di halaman Balaikota Jakarta (16/10) merasa perlu menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengenai pribumi "saatnya menjadi tuan di negeri sendiri" sejatinya diberi apresiasi, karena yang dikemukakan merupakan fakta sosiologis yang tidak terbantahkan, bahwa kelompok mayoritas dari bangsa Indonesia semakin lama semakin termarjinalisasi dalam ekonomi.
2. Mereka yang memperjuangkan terwujudnya keadilan bagi kelompok mayoritas yang termarjinalisai, tidak boleh dianggap mau memecah belah bangsa dan negara, apalagi menuduh rasialis. Justeru mereka ingin bangsa ini tetap kukuh dalam pesatuan dan kesatuan, karena jika dibiarkan ketidakadilan merajalela bisa membahayakan keselamatan bangsa dan NKRI.
3. Kami berpendapat isu pribumi yang dikemukakan Gubernur DKI yang sejak Orde Baru ditabukan untuk diperbincangkan ke publik karena dianggap "SARA", baik untuk bangsa ini karena menutupi ketidakadilan ekonomi yang sejak zaman penjajahan telah terjadi, merugikan bangsa dan NKRI karena cepat atau lambat akan lahir perlawanan dari rakyat.
4. Kami yakin dan percaya yang dikemukakan Gubernur DKI tentang pribumi adalah jalan terbaik untuk menyadarkan seluruh bangsa Indonesia supaya keadilan ekonomi ditegakkan bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai sila kelima dari Pancasila.
5. Kami menyadari, dalam demokrasi pasti ada yang tidak setuju dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta tersebut, tetapi kami para akademisi Universitas Ibnu Chaldun yang malam ini (17/10) mengadakan rapat, sepakat mendukung pernyataan Gubernur DKI Jakarta dan berharap diwujudkan di DKI Jakarta.
Demikian pernyataan sikap akademisi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta.
Jakarta, 17 Oktober 2017,
Rektor,
Rektor,
Musni Umar
walaupun anies sandi dipilih oleh rakyat tapi penguasa jongos taipin zholim membuat keduanya serba terjepit dan tidak bisa berbuat banyak untuk kemajuan jakarta... http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/17/10/15/oxuh0h385-skenario-menjatuhkan-aniessandi-di-tengah-jalan
ReplyDeleteWaspadalah.. ini adalah awal dari upaya Balas Dendam dari kubu pengkhianat.
ReplyDelete