Indonesian Free Press -- Presiden Rusia Vladimir Putin tertawa geli ketika seorang menterinya mengusulkan untuk mengekspor babi ke Indonesia.
Seperti dilaporkan The Jakarta Post yang mengutip laporan Al Jazeera, hari ini (17 Oktober), dalam sebuah rapat kabinet yang tidak disebutkan waktunya namun dipastikan berlangsung belum lama berselang, Menteri Pertanian Alexander Tkachev mengusulkan untuk mengekspor babi ke Indonesia. Ia memberi contoh dengan Jerman yang berhasil mengekspor babi ke sejumlah negara Asia termasuk INdonesia.
Menurut laporan itu, Putin awalnya tampak kaget dengan usul itu sebelum kemudian tertawa. Ia kemudian mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara Muslim yang warganya tidak makan babi. Tkachev juga ngotot bahwa warga Indonesia bisa menerima babi. Baru beberapa saat kemudian, setelah Putin menegaskan kembali keyakinannya, Tkachev mengaku bahwa yang dimaksudkannya bukan Indonesia, melainkan Korea Selatan.
Putin dijadwalkan akan mengunjungi INdonesia tahun depan.
Babi adalah bahan makanan yang sensitif di INdonesia karena dianggap haram oleh mayoritas warga yang beragama Islam. Bangsa Indonesia memiliki kearifan sendiri untuk menghindarkan diri dari konflik sosial karena isyu makanan ini. Misalnya, mereka menamakan babi dengan 'B2' dan menjual makanan berbahan babi secara diam-diam.
Sayangnya ada sejumlah pihak yang berusaha memecah belah bangsa dengan isyu-isyu sensitif. Seperti terpidana mantan Gubernur DKI Ahok yang memprovokasi ummat Islam dengan Surat Al Maidah, dan isu makan-minum di tempat umum di bulan puasa. Pada bulan Januari lalu sekelompok warga keturunan Cina di Semarang memprovokasi ummat Islam dengan menggelar festival makanan babi. Pada dasarnya mereka berdiri bukan di atas kepentingan bangsa, melainkan kepentingan asing yang ingin bangsa Indonesia lemah dan terus menjadi bawahan.(ca)
Bravo Putin..
ReplyDelete