Indonesian Free Press -- Rusia benar-benar serius menanggapi eskalasi konflik Suriah. Setelah mengirimkan dua pesawat siluman SU-57 dan pasukan infantrinya untuk merebut kota Ghota Timur, Rusia dikabarkan mengimkan lagi dua pesawat generasi terakhirnya itu ke pangkalan udara Hmeymim, Suriah.
Seperti dilaporkan Sputnik News, 24 Februari, dua pesawat SU-57 tambahan telah tiba di pangkalan udara Hmeymimm hari itu.
"Dua lagi pesawat siluman generasi kelima SU-57 telah tiba di pangkalan Hmeymim Airbase, Sputnik Arabic melaporkan dengan mengutip sejumlah media lokal," tulis laporan itu.
Su-57 yang oleh Rusia diklaim sebagai pembunuh pesawat-pesawat generasi kelima Amerika F-35 dan F-22 Raptor, didisain sebagai pesawat serang dan keunggulan udara. Minggu sebelumnya dua pesawat ini dilaporkan telah mengudara di udara Suriah.
Politisi Rusia, Vladimir Gutenov, kepada Sputnik News mengatakan bahwa dirinya belum mendapatkan konfirmasi tentang kehadiran empat SU-57 itu dari pemerintah. Namun, ia menyambut dengan 'sepenuh hati' keputusan Presiden Rusia mengirim pesawat-pesawat canggih itu ke Suriah, menyusul beberapa insiden yang merugikan Rusia.
Sebagaimana diketahui, kabar tentang kedatangan pesawat-pesawat SU-57 itu setelah sebuah pesawat SU-25 Rusia ditembak jatuh di Idlib. Disusul kemudian oleh serangan udara dan artileri Amerika dan sekutu-sekutunya terhadap mercenaries (tentara bayaran) Rusia di Deir Azzour yang menewaskan puluhan orang. Kedua insiden ini, terutama yang terakhir, sangat memukul reputasi Rusia di mata internasional.
Menurut Gutenov, kedatangan pesawat-pesawat SU-57 itu memberikan pesan yang jelas sebagai 'deterrent' terhadap pesawat-pesawat negara-negara tetangga yang secara periodik memasuki wilayah Suriah tanpa diundang.
Pada bulan Agustus 2017, Panglima AU Rusia Jendral Viktor Bondarev mengumumkan nama pesawat tercanggih Rusia itu dengan SU-57, setelah sebelumnya dikenal dengan nama Prospective Airborne Complex of Frontline Aviation (PAK FA), atau Sukhoi (SU) T-50.
Dengan disain yang yang dimilikinya, pesawat Su-57 dilengkapi dengan sistem avionik yang sangat canggih yang membuatnya mampu melakukan kalkulasi pertempuran secara otonom yang sangat membantu peran pilot. Pesawat ini juga memiliki radar tercanggih 'active airborne phased array radar', yang memungkinkan untuk melacak keberadaan musuh baik di udara maupun di laut, pada jarak yang lebih jauh dari sistem radar yang ada.(ca)
Raptor killer..
ReplyDelete