Amerika, INggris dan Perancis melancarkan serangan rudal jelajah Tomahawk hari Sabtu dinihari ini ke sejumlah titik di sekitar ibukota Damaskus. Seorang pejabat Suriah mengatakan kepada Reuters bahwa 1/3 dari 30 rudal yang ditembakkan ke ibukota Damaskus berhasil ditembak jatuh. Sementara sisanya mengenai sasaran yang sudah dikosongkan atau melenceng dari sasaran.
"Kami berhasil menangkal serangan ini. Kami telah menerima peringatan dini dari Rusia. Pangkalan-pangkalan militer telah dikosongkan beberapa hari yang lalu," kata pejabat yang tidak disebut namanya itu.
Sementara media resmi Suriah SANA News Agency menyebut serangan itu sebagai aksi 'ilegal', 'pelanggaran nyata atas hukum internasional', 'melawan kehendak masyarakat dunia' dan 'mengalami kegagalan'.
Merespons serangan ini, Dubes Rusia untuk Amerika Anatoly Antonov melalui akun Twitter mengancam: "Sekali lagi kami telah diancam. Kami mengingatkan bahwa tindakan ini tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi."
Sementara Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova mengutuk serangan itu melalui tulisan di Facebook dan mengatakan, “Ibukota sebuah negara berdaulat yang telah bertahan bertahun-tahun dari serangan teroris, kini telah diserang.”
“Anda (pemimpin Amerika) sungguh tidak waras dengan menyerang ibukota Suriah, pada saat ada masa depan yang damai,” tambahnya.(ca)
Kasus libya jd pelajaran.. Suriah tidak boleh takluk
ReplyDelete