Indonesian Free Press -- Irak melakukan serangan udara ke posisi kelompok ISIS di Hajin, Provinsi Deir ez-Zor, Suriah, sekitar 50 km dari perbatasan Irak. Serangan berlangsung setelah dilakukannya pertemuan anti-terorisme yang diikuti Irak, Suriah, Rusia dan Iran. Demikian seperti laporan Reuters, Minggu (22 April).
Serangan yang terjadi hari Kamis (19 April) ini dilakukan setelah melalui koordinasi dengan Amerika dan Rusia, tambah laporan itu.
Jubir militer Irak Brigjen Yahya Rasool mengatakan hari Minggu bahwa serangan tersebut telah menewaskan 36 anggota ISIS, termasuk enam komandan mereka.
Kantor Perdana Menteri Haider al-Abadi menyebut serangan itu sebagai 'serangan mematikan' yang dilakukan terhadap ISIS karena telah membahayakan wilayah Irak.
"Serangan-serangan ini menunjukkan terus meningkatnya kemampuan militer kami untuk memburu dan menghancurkan teroris,” demikian pernyataan kantor perdana menteri.
Seorang pejabat militer Irak menyebutkan bahwa serangan ini atas koordinasi dengan Presiden Suriah Bashar al Assad.
Sementara Deputi Komandan Gabungan koalisi Amerika Brigjen Marinir Robert Sofge mengatakan bahwa serangan ini mendapatkan dukungan inteligen dari pasukan koalisi yang dipimpinnya.
"Serangan ini menunjukkan komitmen pemerintah Irak untuk menghancurkan sisa-sisa teroris yang terus mengancam warga negara (Irak)," kata Sofge.
Sebelumnya, bulan ini PM Abadi mengancam akan 'mengambil semua langkah yang perlu jika ISIS mengancam keamanan Irak'.
Pada akhir tahun lalu PM Abadi menyatakan kemenangan Irak atas ISIS yang pada tahun 2015 merebut sepertiga wilayah Irak. Namun, ISIS tetap menguasai sejumlah 'kantong' wilayah terutama di sepanjang perbatasan Irak-Suriah dan seringkali melakukan serangan ke wilayah Irak.
Pertemuan Irak, Iran, Suriah dan Rusia di Baghdad
Pada hari yang sama dilakukannya serangan udara Irak, Menhan Iran Brigjen Amir Hatami mengunjungi pusat inteligen gabungan yang dioperasikan bersama antara Iran, Iraq, Suriah dan Russia yang berada di Baghdad.
Kantor berita Iran IRNA menyebutkan bahwa Hatami bertemu dengan Mendagri Irak dan sejumlah pejabat tinggi Irak lainnya. Hatami memberikan selamat atas keberhasilan Irak mengalahkan ISIS.
“Kerjasama inteligen antara ke-4 negara adalah untuk tujuan bersama dan misi-misi anti-terrorisme telah berhasil mengembalikan stabilitas dan keamanan dan ini harus membentuk dasar bagi kerjasama mendatang,” kata Hatami dalam pernyataannya.
"Koalisi ini telah memainkan peran penting dalam mengalahkan ISIS baik di Irak maupun Suriah," tambahnya.
Sementara Jendral Saad al-Alak, kepala inteligen Irak yang bertemu Hatami menyebut koalisi 4-negara sebagai 'contoh hebat bagi kerjasama internasional di bidang militer dan kerjasama keamanan'.(ca)
Hajar dan musnahkan si isis terkutuk.
ReplyDeleteBravo Rusia dan kawan2
ReplyDelete