Sebagaimana dilaporkan Sputnik News, Kamis (26 April), Komandan US Special Operations Amerika dalam pidato di Florida mengakui bahwa kegagalan tersebut diakibatkan oleh 'senjata elektronik'. Dan karena Suriah tidak memiliki senjata elektronik yang canggih, kemungkinannya hanyalah Rusia.
"Saat ini di Suriah kita tengah terlibat dalam perang elektronik yang paling sengit di seluruh planet menghadapi musuh-musuh kita," kata Jendral Raymond Thomas dalam konperensi di US Geospatial Intelligence Foundation, Florida, Selasa (24 April).
"Mereka menguji kita setiap hari, memutuskan jalur komunikasi kita, melumpuhkan pesawat EC-130 kita, dan sebagainya," tambahnya.
Jendral Thomas tidak menyebutkan jelas siapa 'musuh' yang dimaksudnya, namun semua orang mengetahui maksudnya adalah Rusia, dan dalam skala lebih kecil, Iran.
Pakar senjata elektronik Lauri Buckhout yang juga pensiunan Kolonel Angkatan Darat Amerika, menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan, "Rusia telah memperbaharui seluruh armada senjata elektronik mereka dalam 20 tahun terakhir. Mereka menghabiskan jutaan dollar untuk itu semua, terdorong oleh konflik Georgia (tahun 2008)."
Menurut Buckhout senjata elektronik Rusia telah sampai pada tahap 'mematikan' senjata elektronik lawan, tidak hanya sekedar mengganggu lawan.
"Mereka telah berada pada kemampuan 'membunuh', memacetkan beberapa frekuensi komunikasi sekaligus pada jarak ratusan kilometer. Rusia mengetahui semua kelemahan kita," katanya.
Hal senada dikatakan oleh pakar senjata elektronik dari Hudson Institute in Washington, Roger McDermott. Menurutnya, salah satu kelebihan utama senjata elektronik Rusia adalah integrasinya yang luas ke seluruh aspek persenjataan.
"Kita tidak bisa hanya melihat kemampuan senjata elektronik dan melihatnya secara terpisah dari 'cyber', SIGINT (signals intelligence), dan pertahanan udara," kata Roger McDermott.
"Kemampuan (senjata elektronik) ini ditemukan di segala unit, matra, yang tidak memungkinkan untuk mengabaikan kemampuan senjata elektronik, dimana hal itu sangat berbeda dengan militer Barat," tambah McDermott.(ca)
Amerika gagal belajar dari serangan Tomahawk nya yg gagal total satu tahun an silam..
ReplyDeleteKetika itu salvo tomahawk hampir semuanya di bajak Rusia..
Imbas dari pengepungan NATO, kemampuan defending Rusia semakin maju..
Mantaaf Rusia
ReplyDeleteLebih enak Kita katakan senjata kuno zaman Soviet sudah cukup menjatuhkan rudal rudal itu,supaya amaran keras kepada nato ...boleh cubain lain kali
ReplyDelete