Indonesian Free Press -- Seorang tentara AS tewas dan seorang lainnya terluka dalam insiden penghadangan patroli tentara AS di Suriah timur laut baru-baru ini. Demikian laporan Veterans Today mengutip keterangan seorang kepala suku (klan) setempat kepada media Rusia Sputnik News.
Sebagaimana telah dilaporkan blog ini, pada 12 Februari lalu satu regu patroli pasukan AS dihadang warga di kota kecil Kharbat al-Amou di Suriah timur-laut. Dalam insiden ini dua orang warga tewas ditembak pasukan AS dan warga yang marah kemudian melucuti senjata pasukan AS dan merusak sejumlah kendaraan militer AS sebelum akhirnya patroli tentara Rusia mengevakuasi tentara AS tersebut. Sejumlah tentara AS terluka dalam insiden itu.
Namun informasi menarik disampaikan Sheikh Feisal al-Yousef kepala suku (klan) al-Qanameh yang tinggal di dekat kota Hasaka yang berdekatan dengan lokasi insiden dan turut terlibat dalam insiden itu. Kepada Sputnik News ia mengungkap bahwa seorang tentara AS tewas dan seorang lainnya terluka dalam insiden itu.
“Dalam insiden antara warga dari sejumlah desa dan tentara AS minggu lalu, seorang tentara AS tewas dan seorang lainnya terluka," katanya seperti dikutip Sputnik News, Selasa (18 Feb).
Ia menambahkan bahwa kedua tentara AS itu dibawa dengan kendaraan patroli kembali ke pangkalannya sebelum pesawat-pesawat tempur AS datang dan membom pos penjagaan milik milisi Syrian Arab Army di kota tersebut. Sejumlah anggota milisi diketahui terlibat dalam insiden penghadangan.
Militer Amerika sendiri mengklaim tidak ada prajuritnya yang tewas atau terluka dalam insiden tersebut.
Kantor berita Suriah SANA melaporkan tentang insiden tersebut, bahwa warga dari kota Kharbat al-Amou dan Boyar al-Assi di dekat Qamishli di Suriah timur-laut menghadang patroli militer AS dan mengusir mereka pergi.
Menurut laporan itu insiden terjadi terpisah di kedua kota. Warga yang awalnya hanya ingin menyampaikan protes sebagaimana sering mereka lakukan kepada pasukan AS. Namun mereka berubah marah setelah pasukan AS merespon dengan keras dengan menembaki warga Kharbat al-Amou. Warga pun melempari kendaraan-kendaraan AS dengan batu.
Insiden serupa terjadi di kota Boyar al-Assi dimana warga merebut bendera Amerika dan mengusir tentara Amerika pergi. Warga berkata: "Apa yang kalian lakukan di negaraku?"
Sementara itu di media sosial beredar gambar yang menunjukkan penghadangan tentara AS oleh tentara Suriah (Syrian Army) yang terjadi di Khirbat Amo. Diduga kuat gambar tersebut menunjukkan insiden yang terjadi seperti dalam laporan ini meski tidak ada keterangan resmi dari otoritas Suriah.
Dalam gambar tersebut tampak seorang perwira militer Suriah yang disebut sebagai Letnan Kolonel Samer, komandan militer Suriah di kota tersebut bersama anak buahnya terlibat perdebatan dengan tentara AS.
@SyriaGeneral
#Syria #Qamishli
Lieutenant Colonel Samer - the leader of the Syrian Arab Army checkpoint in Khirbat Amo village Will not allow the american occupation vehicles to pass, he & the people of Khirbat Amo & people of Albawaer Abo AlAsi promised themselves to kick out the occupation.
Demikian kicauan akun twitter @SyriaGeneral.(ca)
ISIS keok.. Amerika datang menggantikan dan tetap keok
ReplyDelete