Tuesday 8 May 2012

NATHALIE PORTMAN, DAN PELACUR-PELACUR HOLLYWOOD (2)

Sejak Maret 2011 Syria telah mendapatkan serangan tanpa henti oleh zionisme internasional dan agen-agennya, secara militer, politik maupun propaganda dan agitasi. Dengan menggunakan gerakan Ikhwanul Muslimin yang telah melenceng dari gari perjuangannya (gerakan ini awalnya dibentuk untuk menghadapi zionisme Israel dan membebaskan Palestina dari pendudukan) sebagai kaki tangan yang mendapat dukungan Amerika dan regim-regim ZOG (zionist occupied goverment) Eropa, kolaborator Turki, Saudi, Qatar, Al Qaida, ekstremis wahabi-salafi dan kelompok-kelompok oportunis Lebanon di bawah kepemimpinan eks perdana menteri Saad Hariri, zionisme internasional menciptakan teror dan perang saudara di Syria. Syria, negeri multi-etnis dan multi-agama yang stabil dan makmur itu kini berubah menjadi medan perang saudara. Semuanya dilakukan demi mengganti regim Bashar al Assad yang anti-Israel dengan regim baru yang pro-Israel.

Para tokoh organisasi payung anti-Bashar al Assad, Syrian National Council, berhubungan langsung dengan media dan pemerintah Israel dan tanpa malu-malu meminta Israel lebih serius membantu mereka. Dan dengan bantuan Turki yang menampung mereka, kelompok ini mendapat kucuran dana $1 juta atau sekitar Rp9 miliar, tiap 5 hari sekali dari Qatar saja. Ketika situasi masih kurang mendukung, para politisi JAS (jew ass sucker) Amerika seperti Joe Lieberman dan John McCain secara terang-terangan bertemu dengan orang-orang Ikhwan. Dan ketika situasi masih juga kurang menguntungkan, zionis mendorong ibu-ibu diplomat barat untuk turut menabuh genderang perang melalui jejaring sosial. Selanjutnya para "pelacur" Hollywood seperti Nathalie Portman pun turut beraksi.

Syria adalah proyek Hollywood selanjutnya dari proyek Sudan sebelumnya yang sukses memecah negeri ini menjadi 2 negeri. Regim lama tetap berkuasa di Sudan dan regim boneka baru berkuasa di Sudan Selatan yang kaya minyak. Dan kunjungan luar negeri pertama pemimpin Sudan Selatan adalah Israel.

Awalnya, setelah menciptakan kekacauan di Darfur, zionis internasional menuding pemerintah Sudan telah melakukan pembantaian terhadap 200 ribu warga sipil di Darfur. Dengan menggunakan aktor Hollywood George Clooney sebagai ikon, zionis internasional membuat gerakan “Save Darfur” yang memaksakan penyelesaian konflik berdasar kepentingan zionis. Sebagaimana mitos "holocoust" 6 juta jiwa yahudi, tudingan pembantaian 200.000 penduduk sipil Sudan oleh penguasanya tidak didukung bukti-bukti kuat.

Berdasar laporan jurnalis independen Thomas C. Mountain yang diabaikan media-media massa "mapan", sebagian besar dari dana sumbangan kampanye "Save Daftur" yang mencapai lebih dari $100 juta berakhir di bank-bank Israel untuk membangun pemukiman-pemukiman ilegal yahudi di tanah pendudukan Palestina, bukannya untuk membantu rakyat Sudan yang menderita karena perang.

Adalah bukan suatu kebetulan jika seorang pakar politik Israel bernama Oded Yinon pernah menulis paper berjudul “A Strategy For Israel In the 1980s”. Isinya persis dengan apa yang terjadi di Sudan dan Syria saat ini.

Saat Portman mengatakan, "Saya lebih mencintai kemanusiaan daripada keinginan pribadi saya", ia berbohong se bohong-bohongnya. Ia menyerukan kampanya anti Syria bukan karena mencintai rakyat Syria, melainkan karena cinta pada negerinya sendiri, Israel.

Jika ia benar-benar mencintai kemanusiaan ia tidak akan berkunjung ke rumah-rumah sakit Israel melainkan rumah-rumah sakit Lebanon kala diserang Israel tahun 2006 atau Gaza kala diserbu Israel tahun 2008-2009. Atau ia akan mengunjungi rumah-rumah sakit di Irak, Afghanistan, Yaman, Pakistan, dan Libya untuk melihat korban-korban "perang melawan terorisme" yang digelar zionis internasional.

Betapa kurang ajarnya ia, pendukung zionisme keji yang telah membantai jutaan rakyat sipil tanpa dosa tanpa henti sejak Israel berdiri tahun 1948, berbicara tentang "kemanusiaan". Betapa kurang ajarnya ia berbicara tentang "penghentian pembantaian" ketika darah rakyat sipil Arab dan muslim masih saja tertumpah oleh kekejaman zionisme.

Sebagaimana pentingnya membebaskan Palestina dari penjajahan Israel adalah menghancurkan jaringan global yahudi-zionisme. Sebagaimana masyarakat primitif dahulu kala, salah satu sumber semangat hidup mereka adalah sebuah festival liar yang disebut Hollywood. Dan jika ada yang membantah pentingnya jaringan ini bagi eksistensi gerakan zionisme harap dicatat bahwa sumbangan yang diberikan oleh masyarakat yahudi Amerika kepada Israel dan organisasi-organisasi zionisme telah bertambah 2 x lipat dalam 12 tahun.

Dengan menghancurkan jaringan zionisme internasional, negara penjajah Israel akan lumpuh tanpa daya dan dominasi yahudi yang membawa bencana kemanusiaan akan berakhir. Ini hanya bisa terjadi jika kekuatan dan konspirasi mereka dibuka ke masyarakat. Hentikan lobbi yahudi. Hentikan Hollywood. Hentikan dominasi yahudi atas pendidikan dan media massa. Hentikan itu semua dengan kebenaran. Bicara tentang kebenaran dan para pembohong akan lari. Bicaralah tentang anak-anak Palestina dan Lebanon yang dibantai Israel yang Nathalie Portman menolak untuk mengakuinya. Bicaralah tentang kebenaran sehingga orang-orang seperti Nathalie Portman serta para mentor, guru, dan pemimpinnya tidak lagi duduk di kursi kehormatan di masyarakat.



Dari:
"Natalie Portman: Cute Little WHORE FOR ISRAEL" (Natalie Portman Shills For The Zionist War Machine And Spews Lies On Syria: Jewish Hollywood’s Power In Action)"; Jonathan Azaziah of @Mask of Zion; dalam incogman.net; 24 April 2012


No comments:

Post a Comment