Penunjukan Iran sebagai tuan rumah KTT Non-Blok sekaligus ketua bergilir gerakan Non-Blok membuktikan bahwa Iran tidak bisa dikucilkan oleh Amerika dan sekutu-sekutunya. Hal itu disampaikan oleh ulama terkemuka Iran Hojjatoleslam Kazem Seddiqi terkait rencana diadakannya KTT Non-Blok di Teheran, Iran.
"Keberhasilan Iran menjadi tuan rumah KTT Non-Blok merupakan titik balik kegagalan kekuatan arogan dunia yang senjatanya sudah usang dan klaim-klaimnya tidak berdasar," kata Seddiqi dalam pidato khutbah Jum'at di Teheran, kemarin.
KTT ke-16 Non-Block ini akan dibuka oleh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Sayyed Ali Khamenei dan dihadiri oleh Sekjen PBB Ban Ki Moon. KTT akan berlangsung tgl 26-31 Agustus mendatang dan diikuti oleh lebih dari 50 kepala negara dan pemerintahan negara-negara Non-Blok. Sebagai tuan ruman, Iran sekaligus akan menduduki jabatan ketua bergilir organisasi beranggotakan 120 negara ini.
Hojjatoleslam Seddiqi menambahkan bahwa kekuatan arogan dunia (maksudnya adalah Amerika dan sekutu-sekutunya) tidak lama lagi bakal terpecah belah setelah upayanya mengisolir Iran mengalami kegagalan.
"Segala pengkhianatan dan kekejaman telah dilakukan mereka, namun Iran tetap tumbuh mekar ke seluruh penjuru dunia," katanya seraya menambahkan bahwa Iran merupakan negara "role model" yang telah menarik perhatian seluruh masyarakat dunia.
NY TIMES: KEHADIRAN SEKJEN PBB, PUKULAN BAGI AMERIKA DAN ISRAEL
Hal senada dikemukakan oleh media massa paling berpengaruh Amerika, New York Times, dalam editorialnya baru-baru ini. Menurut New York Times (NYT), kehadiran Sekjen PBB pada KTT Non-Blok di Iran merupakan pukulan telak bagi Amerika dan Israel dalam upayanya mengisolasi Iran dari pergaulan dunia.
"Kampanye yang dilancarkan Amerika dan Israel terhadap Iran tidak terlalu terdengar gemanya di kancah internasional," tulis NYT Rabu (22/8).
Menurut NYT kehadiran Sekjen PBB dalam KTT Non-Blok di Iran telah "memperkuat perlawanan Iran atas pengaruh negara-negara barat di Timur Tengah yang mulai meredup".
"120 negara anggota Non-Blok merepresentasikan blok terbesar dalam Sidang Umum PBB yang beranggotakan 193 negara," tulis NYT.
Keputusan Ban Ki Moon menghadiri sidang Non-Blok di Iran merupakan tamparan keras bagi Amerika dan Israel yang telah melakukan upaya intensif untuk mencegah partisipasi Ban dalam event tersebut. Awal bulan ini misalnya, PM Israel Benjamin Netanyahu telah menemui Ban secara langsung dan membujuknya untuk tidak menghadiri KTT Non-Blok di Iran.
Sebelumnya Iran juga dipandang sebagai pemenang dalam kancah persaingan diplomasi internasional melawan Amerika dengan keberhasilannya menyelenggarakan konperensi internasional tentang Syria yang diikuti oleh lebih dari 30 negara.
Sumber:
"NAM summit a turning point proving Iran not isolated"; Press TV, 24 Agustus 2012
"NY Times: UN chief to attend NAM in blow to US, Israel"; Press TV, 24 Agustus 2012
No comments:
Post a Comment