Bertahun-tahun Iran menjalani embargo dan isolasi yang dilancarkan oleh Amerika dan sekutu-sekutunya, namun Iran justru semakin tak terbendung untuk meraih kemajuan di segala bidang, termasuk militer.
Tgl 26 Mei lalu departemen pertahanan Iran menyerahkan sejumlah besar peluncur rudal jarak jauh kepada Tentara Pengawal Republik dan hal ini menjadi satu tonggak peristiwa yang menandakan kemajuan signifikan Iran di bidang militer.
“Berbagai ancaman dari musuh telah mengajarkan kepada kita pelajaran bagus tentang bagaimana manampilkan diri sebagai kekuatan yang diperhitungkan dalam mempertahankan negara serta kemajuan yang dicapai oleh Revolusi Islam Iran," kata Komandan Divisi Aerospes Tentara Pengawal Republik Iran Brigjen Amir-Ali Hajizadeh dalam seremoni tersebut.
Tidak ada penjelasan tentang jumlah peluncur rudal maupun battere yang diserahterimakan serta kemampuan rudal-rudal tersebut. Namun fakta bahwa peluncur-peluncur rudal tersebut bersifat mobil, hal itu mengindikasikan bahwa semua pangkalan militer Amerika di Timur Tengah berada dalam jangkauan rudal-rudal tersebut.
Hajizadeh mengatakan bahwa saat ini Iran telah berada pada puncak kekuatan yang mampu melawan semua kekuatan di dunia yang hendak menghancurkan Iran. Ia juga menyinggung keberhasilan Iran mengembangkan sendiri senjata-senjata canggih terutama rudal-rudal yang telah dimulai sejak era Perang Iran-Irak.
RUDAL ANTI BAJA REAKTIF
Sementara itu di saat yang hampir bersamaan namun di tempat berbeda Komandan AD Iran Brigjen Ahmad-Reza Pourdastan mengumumkan bahwa AD Iran telah dilengkapi dengan rudal-rudal anti-baja reaktif.
"AD Iran telah menerima rudal-rudal anti-baja yang memiliki kemampuan khusus untuk menghancurkan kendaraan-kendaraan lapis baja yang dilengkapi dengan baja reaktif yang mampu menahan rudal-rudal konvensional," kata Pourdastan kepada media Iran.
Sebagaimana diketahui, baja reaktif yang dipasang di kendaraan lapis baja mampu meredam ledakan rudal yang menghantam dengan meledakkan diri ke arah kebalikan dengan datangnya rudal musuh. Untuk mengatasi hal ini gerilyawan Hizbollah yang merupakan sekutu Iran dan mendapatkan senjata dan pelatihan militer dari Iran, menerapkan taktik menembakkan beberapa roket ke bagian yang sama pada tank-tank Israel. Tembakan pertama menetralisir lapiran baja reaktif dan tembakan berikutnya menghancurkan lapisan baja bagian dalam.
Namun dengan rudal baru Iran ini kemungkinan dalam waktu dekat Hizbollah akan lebih mudah menghancurkan tank-tank Israel.
Pourdastan juga menyebutkan bahwa AD Iran telah berbagai persenjataan baru seperti sistem radar pengintai darat serta 2 tipe kendaraan taktis yang memiliki kemampuan signifikan. Beberapa perlengkapan baru tersebut, termasuk kendaraan pengangkut lapis baja, telah diujicoba dalam latihan militer Beit-ul-Muqaddas 25 yang digelar di Provinsi Isfahan baru-baru ini.
Di sisi lain Deputi Komandan AD Iran Brigjen Kiumars Heidari pada hari Selasa (28/5) menambahkan bahwa AD Iran akan melengkapi seluruh kendaraan lapis bajanya dengan baja reaktif. Untuk sementara lapis baja reaktif ini baru diberikan pada generasi terbaru tank tempur utama (main battle tank) Zulfiqar.
REF:
"No world power can counter, harm Iran: IRGC cmdr."; Press TV; 26 Mei 2013
"Iran equipped with new anti-armor missiles: Cmdr."; Press TV; 26 Mei 2013
"Iran Army to install reactive armor on all armored vehicles"; Press TV; 28 Mei 2013
No comments:
Post a Comment