Jika orang-orang yahudi tidak ingin tinggal bersama dalam damai dengan orang-orang Palestina, maka seharusnya mereka mencari tempat lain untuk hidup di luar Palestina, seperti wilayah otonomi yahudi di Oblast di timur jauh Rusia. Atau mereka bisa berpindah ke tempat asalnya di Khazaria.
Menurut sebuah laporan yang dirilis bulan Oktober 2003 oleh American Journal of Human Genetics, sebanyak 52% dari orang-orang yahudi ashkenazi memiliki DNA yang berasal dari Asia Tengah, bukan DNA semit yang berasal dari Timur Tengah. Laporan tersebut menyebutkan, kemungkin terbesar DNA tersebut diturunkan dari bangsa Khazar, bangsa keturunan campuran antara Turki dan Mongol, yang mendirikan kerajaan di antara Laut Hitam dan Kaspia pada abad 10 masehi. Mereka menyimpulkan hal itu karena DNA yang dimaksud, yang memiliki kode R1a1, biasa dimiliki oleh orang-orang Georgia Utara (bekas Uni Sovyet) dimana kerajaan Khazaria dahulu berdiri.
Sementara sejarah mencatat bahwa pada tahun 740 masehi seorang raja Khazaria bernama Bulan, berpindah keyakinan menjadi pemeluk agama yahudi. Hal itu membuat semua rakyat Khazaria mengikuti jejak pemimpinnya dengan menjadi penganut agama yahudi. (Inilah yang membuat industri perfilman Hollywood yang dikuasai orang-orang yahudi askhenazi pernah membuat film animasi tentang tokoh bernama "Bulan").
Itil, sebuah kota kecil yang terletak 40 kilometer sebelah kota Astrakhan, merupakan bekas ibukota kerajaan Khazaria antara abad 8 hingga 10 masehi. Dalam kitab "Saheefah" Imam Zainal Abidin (cicit Nabi Muhammad S.A.W, kesejahteraan untuknya) menyebut orang-orang Khazar sebagai "musuh di perbatasan".
Selain itu dalam buku yang terbit tahun 1976 berjudul "The Thirteenth Tribe", Arthur Koestler memaparkan sumber-sumber sejarah yang menyebutkan bahwa orang-orang yahudi ashkenazi adalah keturunan dari orang-orang Khazar.
Pada tahun 2012 Dr. Eran Elhaik, seorang ahli genetik populasi dari School of Public Health, Johns Hopkins University, melakukan penelitian tentang DNA orang-orang Khazar dengan judul proyek "Khazar DNA Project". Hasil penelitiannya diluncurkan dalam laporan berjudul “The Missing Link of Jewish European Ancestry: Contrasting the Rhineland and the Khazarian Hypotheses” yang diterbitkan secara online oleh jurnal Genome Biology and Evolution pada tgl 14 Desember 2012 dan diperbaharui tgl 16 Januari 2013. Dalam laporannya Dr. Elhaik menulis:
“Alternatively, the ‘Khazarian Hypothesis’ suggests that Eastern European Jews descended from the Khazars, an amalgam of Turkic clans that settled the Caucasus in the early centuries CE and converted to Judaism in the 8th century… Our findings support the Khazarian hypothesis and portray the European Jewish genome as a mosaic of Near Eastern-Caucasus, European, and Semitic ancestries, thereby consolidating previous contradictory reports of Jewish ancestry.”
Intinya adalah bahwa orang-orang yahudi ashkenazi berasal dari etnis Khazar yang merupakan keturunan Turki yang menetap di daerah Kaukasus pada abad-abad pertama masehi.
Dalam wawancara dengan koran Israel Haaretz yang dipublikasikan tgl 28 Desember 2012 lalu, Elhaik mengatakan bahwa berbagai kelompok sub-etnis yahudi Eropa maupun yahudi non-Eropa tidak memiliki hubungan genetis sama sekali. Dalam kesimpulannya ia mengatakan bahwa yahudi adalah sama sekali bukan suatu entitas etnis, melainkan sepenuhnya sebagai keyakinan atau agama.
Lebih jauh ia memaparkan hasil penelitiannya bahwa DNA Khazar merupakan yang paling dominan di antara sebagian besar orang yahudi Eropa saat ini, 38% pada orang-orang yahudi Eropa Tengah dan 30% pada orang-orang yahudi Eropa Timur.
Dalam laporannya yang dimuat di jurnal Genome Biology and Evolution Elhai juga menulis:
“Perpindahan agama di Khazaria meliputi sebagian besar penduduk kerajaan dan suku-suku bawahan mereka dan berlangsung sampai 400 tahun hingga terjadi invasi oleh tentara Mongolia. Pada akhir keruntuhan kerajaan, sebagian dari orang-orang yahudi Khazar itu lari ke Eropa Timur dan kemudian berpindah lagi ke Eropa Tengah dan berasimilasi dengan populasi-populasi setempat."
REF:
"Live in peace or go back to Khazaria"; Hamid Golpira; Press TV; 19 Juli 2013
No comments:
Post a Comment