Wednesday, 28 September 2011
HADAPI TURKI, ISRAEL BENTUK PAKTA PERTAHANAN DENGAN YUNANI
Mengantisipasi ancaman militer Turki, Israel membangun pakta pertahanan bersama Yunani, musuh tradisional Turki. Pakta tersebut diam-diam telah ditandatangani kedua negara pertengahan September lalu, pada saat Turki mengerahkan angkatan udara dan lautnya di kawasan timur Laut Tengah.
Sumber-sumber inteligen terpercaya menyebutkan pakta tersebut disetujui setelah pembicaraan telpon intensif antara PM Israel Benjamin Netanyahu dengan PM Yunani George Papandreou, Rabu malam 14 September lalu. Sebelumnya Netahnyahu telah meminta persetujuan kabinetnya melalui sidang khusus kabinet yang diperluas dengan 8 pejabat penting lainnya.
Dalam pembicaraan itu PM Yunani menyampaikan kekhawatirannya atas pergerakan militer Turki di wilayah yang berdekatan dengan wilayah Yunani. Di antaranya adalah pergerakan armada laut Turki di perairan Laut Aegean dan Laut Tengah bagian timur. Ia terutama terkejut dengan peningkatan aktifitas pesawat-pesawat pengintai Turki di sekitar pulau Kastelorizo, timur Laut Tenah yang hanya berjarak 2 km dari pantai Turki. Pesawat-pesawat mata-mata itu dikawal pesawat temur.
Yunani khawatir dengan serangan Turki atas pulau berpenghuni kurang dari 1.000 jiwa itu. Israel sendiri mensinyalir serangan Turki atas pulau-pulau Yunani merupakan strategi militer Turki untuk menyerang ladang minyak dan gas Israel yang terletak antara Israel dan Siprus. Papandreou mengatakan Turki mampu melakukan serangan dadakan atas Yunani, terutama atas pulau-pulau Yunani yang berdekatan dengan wilayah Turki.
Turki akan beralasan bahwa Israel dan Siprus tidak berhak menduduki dan mengeksploitasi sumber-sumber minyak dan gas di perairan timur Laut Tengah (sebuah kawasan kaya minyak yang dikenal dengan sebutan Block 12) tanpa persetujuan Siprus Turki (Republik Turki Siprus Utara). Turki juga mendukung klaim Lebanon atas ladang-ladang minyak itu. Perundingan antara Lebanon dan Cyprus atas masalah ini mengalami kebuntuan setelah Lebanon menolak keterlibatan Israel yang dianggap telah merampok wilayahnya.
Menurut sumber inteligen dalam tahap awal Israel akan menempatkan angkatan laut dan udaranya di dua pangkalan militer di Yunani. Dinas inteligen kedua negara juga telah saling berbagi informasi.
Sebelum adanya pakta ini, Israel hanya bisa menyerang Turki dari negerinya sendiri. Namun dengan adanya pakta ini Israel bisa menyerang Turki dari belakang.
Pada 12 September lalu Turki mendiktekan 2 kondisi yang harus dipatuhi Israel untuk menghindari perang:
1. Kapal-kapal Isrel dilarang melakukan aksi militer terhadap kapal-kapal Turki yang berlayar ke Gaza.
2. Kapal-kapal perang Isrrael yang melintasi 12 mil laut dari perairan Israel akan dihadang oleh oleh kapal perang Turki yang telah mendapat perintah untuk melumpuhkan persenjataan kapal Israel.
Ancaman itu tidak hanya mencakup kapal-kapal yang berlayar ke Gaza, namun juga wilayah ladang minyak yang diklaim Israel yang terletak 60 mil dari lepas pantai Israel.
Pemerintah Israel sejauh ini tidak menanggapi "ancaman" Turki. Menanggapi pergerakan militer Turki tgl 14 September lalu pemerintah Israel menyatakan akan berupaya "menahan diri".
Amerika dan NATO menanggapi serius perkembangan politik dan militer antara Turki, Israel, Yunani dan Siprus. Namun Israel dan Yunani memutuskan melakukan langkah tanpa meminta persetujuan Amerika, karena mereka menyadari bahwa ancaman Turki sangat serius.
SUMBER:
"Israeli-Greek defense pact invoked versus Turkish naval and air movements"; DEBKAfile; 15 September 2011
TEROR KARTEL NARKOBA UNTUK RAKYAT MEXICO
Ulah geng-geng narkoba Mexico sudah di luar kendali. Ribuan orang tewas setiap tahunnya karena ulah mereka meski pemerintah Mexico sudah habis-habisan berusaha menghancurkan mereka dengan mengerahkan puluhan ribu aparat keamanan dan tentara untuk memerangi mereka. Terima kasih pada senjata-senjata yang dijual oleh inteligen Amerika dan Israel kepada geng-geng narkoba itu.
Dan yang membuat keadaan semakin menyedihkan adalah bahwa geng-geng narkoba itu tidak hanya membunuh orang-orang yang dianggap mengancam bisnis mereka, mereka menggunakan pembunuhan itu sebagai senjata terror. Pembunuhan-pembunuhan yang mereka lakukan dilakukan dengan cara-cara biadab dan di luar perikemanusiaan. Namun untuk kali ini mereka sasaran khusus: para aktifis jejaring sosial yang aktif menyuarakan kampanye anti geng narkoba.
Pada tgl 14 September lalu para aktifis jejaring sosial anti-narkoba mendapat pesan khusus dari geng-geng narkoba, yaitu berupa potongan tubuh manusia yang digantung di bawah jembatan di wilayah Nuevo Laredo, dengan pesan khusus tertulis di atas plakard.
"Ini akan terjadi pada siapa saja yang menuliskan kata-kata mainan di internet. Anda sebaiknya memperhatikan ini karena kami akan menemukan Anda," demikian pesan yang tertulis di potongan mayat itu.
Pesan itu memberikan dampak mengerikan pada saat jejaring sosial internet menjadi media yang ampuh untuk menyuarakan aspirasi masyarakat menentang penggunaan narkoba serta tingkah para anggota geng narkoba. Di beberapa bagian negeri itu, ancaman serius geng-geng narkoba cukup untuk menghentikan suara media massa lokal, bahkan aparat keamanan setempat. Sudah menjadi keseharian di Mexico bahwa geng-geng narkoba itu membunuh korban dan membuang mayatnya yang telah dimutilasi di tempat-tempat umum yang bisa dilihat sasaran mereka, termasuk di depan kantor polisi atau kantor media massa. Mereka juga sering menggantung korbannya di bawah jembatan. Korban-korban itu tidak hanya rakyat sipil, namun juga wartawan, aparat penegak hukum, termasuk jendral AD yang memimpin unit khusus pemberantasan narkoba.
Para blogger yang sering membagi informasi tentang peredaran obat terlarang telah lama mendapat ancaman pembunuhan. Namun inilah kali pertama ancaman ditujukan kepada para aktifis situs jejarang sosial seperti Twitter dan Facebook.
Tidak ada saksi mata atas aksi biadab geng narkoba yang telah menggantung mayat korbannya di jembatan Nuevo Laredo sehingga hampir mustahil untuk mengadili pelakunya.
Masih belum jelas apakah dua mayat korban mutilasi yang tergantung itu adalah aktifis jejaring sosial yang sering menyuarakan kampanye anti narkoba karena biasanya mereka menggunakan nama samaran.
Dalam plakard yang terikat pada mayat tersebut tertulis dua blog yang dianggap memusuhi geng narkoba, yaitu blog "Al Rojo Vivo" dan "Blog del Narco". Terdapat tanda "Z" dalam plakard itu, kemungkinan menunjukkan nama geng narkoba yang beroperasi di wilayah itu, yaitu geng Zetas.
Blog del Narco adalah blog yang khusus mempostingkan berita-berita dan artikel tentang kejahatan narkoba di Mexico. Penulisnya tidak diketahui namanya.
Dalam forum "Al Rojo Vivo" dimana orang bisa menuliskan komentar dengan nama tersembunyi, seseorang menulis: "Jangan takut untuk mengutuk kejahatan ini. Adalah mustahil bagi mereka untuk menemukan kita. Mereka hanya menakut-nakuti masyarakat."
Seorang Twitter menuliskan komentarnya: "Cukup! Jika kita bungkam sekarang, kita akan kehilangan kemenangan yang telah kita raih selama ini. Kinilah saatnya kita menunjukkan kepada mereka apa yang telah kita lakukan."
Laporan resmi pemerintah Mexico menyebutkan sampai bulan Januari lalu lebih dari 34.000 orang tewas selama kampanye anti-narkoba yang dilancarkan Presiden Felipe Calderon sejak Desember 2006. Laporan-laporan lain menyebutkan angka yang lebih tinggi.
Sumber:
"Bodies hanging from bridge in Mexico are warning to social media users"; Mariano Castillo; CNN.com; 15 September 2011
Monday, 26 September 2011
TIKUS-TIKUS YAHUDI DI BALIK TRAGEDI WTC-911
Keterangan gambar: Pemimpin Ql Qaida Ayman Al Zawahri ketahuan belangnya sebagai antek zionis setelah lupa menyingkirkan kain bermotif simbol bintang Daud di latar belakangnya.
Kartu identitas para pelaku serangan WTC-911 ditemukan utuh di reruntuhan WTC sementara bagian-bagian pesawat terbang yang terbuat dari baja titanium (tahan panas hingga 1500 derajat celcius) hancur tak berbekas? Itulah salah satu dari ribuan "kebohongan" Tragedi WTC-911 versi pemerintah dan media massa.
Sejak awal Tragedi WTC terjadi terdapat sebuah perusahaan penyedia informasi yang tanpa henti melakukan propaganda teroris Islam, Al Qaida, dan Osama bin Laden sebagai pelaku serangan WTC. Perusahaan itu adalah IntelCenter.
IntelCenter dimiliki dan dijalankan oleh yahudi Ben Venzke. Perusahaan ini juga menjadi operator dari IDEFENSE, perusahaan konsultan keamanan yang dikomandoi oleh yahudi lainnya, Jim Melnick, yang bertanggungjawab langsung kepada yahudi lainnya lagi, menhan (kini mantan) Donald Rumsfeld.
IntelCenter ketahuan belangnya saat logonya tertayang di layar televisi Arab, As-Sahab, kala menayangkan video tentang Al Qaida pada bulan Agustus 2007. Perusahaan itu telah melakukan berbagai manipulasi grafis untuk menggambarkan berbagai sosok Osama bin Laden dalam berbagai aksi propagandanya. Padahal para ahli percaya, Osama telah meninggal dunia sejak tahun 2001 karena serangan penyakit ginjal akut.
RITA KATZ
Kelompok lain yang bertanggungjawab atas keluarnya rekaman-rekaman dan gambar-gambar video palsu tentang Osama bin Laden dan Al Qaida adalah SITE Intelligence, yang dijalankan dan dimiliki oleh zionis yahudi perempuan kelahiran Irak, Rita Katz, yang orang tuanya pernah terlibat dalam aksi mata-mata untuk Israel dalam perang Arab-Israel tahun 1967. Orang tua Rita selanjutnya dihukum mati oleh Saddam Hussein. Setelah kematian ayahnya, Rita dan ibunya melarikan diri ke Israel. Rita kemudian bergabung dengan angkatan perang Israel dan kemungkinan terlibat dalam berbagai aksi pembantaian terhadap rakyat Palestina.
"LSM" milik Rita menjadi sumber utama informasi (sebenarnya disinformasi) tentang al Qaida, Osama bin Laden dan terorisme Islam lainnya yang digunakan oleh media-media massa barat dan kroco-kroconya di seluruh dunia termasuk Indonesia, serta institusi-institusi keamanan Amerika seperti FBI dan CIA. Semua laporan-laporannya tidak pernah dipertanyakan dan diterima sepenuhnya oleh para pemakainya sebagai fakta.
Video terakhir Al Qaida produksi SITE adalah pidato pemimpin Al Qaida pengganti Osama bin Laden, Ayman Az-Zawahiri, yang mendukung revolusi Arab yang diistilahkan dengan istilah “Arab Spring”. Video berjudul "The Dawn of Imminent Victory" berdurasi satu jam itu disiarkan untuk memperingati 10 tahun serangan 11 September.
Kedok Ayman dan Al Qaidanya sebagai antek zionis sebenarnya pernah terkuak dalam videonya beberapa tahun lalu saat ia berpidato dengan latar belakang kain bermotif simbol negara Israel, bintang Daud. Namun orang-orang liberal idiot masih saja rakus melahap semua dis-informasi itu.
cATATAN BLOGGER: SEBAGAIMANA LAZIMNYA PARA ZIONIS PEREMPUAN SEJATI, RITA TIDAK BERSUAMI DAN CENDERUNG MENJADI LESBIAN. SAMA SEPERTI SYDNEY JONES YANG SERING MENGOBRAK-ABRIK INDONESIA DENGAN DISINFORMASI MENGENAI TERORISME ISLAM DI INDONESIA.
ADAM GADAHN
Anda percaya dengan Adam Gadahn sebagai juru bicara Al Qaida? Selamat, Anda termasuk kelompok orang-orang liberal idiot.
Dijuluki juga dengan sebutan "Azzam the American", jubir Al Qaida yang beberapa kali gambarnya muncul di media massa itu berhasil mencitrakan diri sebagai seorang ekstremis Islam. Videonya yang menyerukan serangan teroris atas Amerika bahkan membuatnya masuk dalam daftar buronan FBI nomor satu. Kenyataannya ia adalah yahudi Amerika bernama Adam Pearlman. Kakenya, Carl Pearlman, adalah seorang zionis sejati yang dibuktikan dengan kedudukannya sebagai anggota Dewan Direktur Anti-Defamation League, organisasi ekstremis yahudi paling berpengaruh di Amerika dan Eropa.
ZIAD JARRAH DAN MOHAMMED ATTA
Berbagai keanehan muncul dalam diri kedua pelaku utama serangan teroris WTC-911 ini. Koran New York Times pernah menulis artikel tentang penemuan fakta bahwa sepupu Ziad Jarrah, Ali Al Jarrah, ditangkap aparat keamanan Lebanon setelah ketahuan menjadi agen mata-mata Israel di Lebanon selama 25 tahun.
Bukti-bukti yang ditemukan wartawan investigasi Daniel Hopsicker menunjukkan bahwa Mohammed Atta pernah tinggal dan mengikuti les pilot di Florida memiliki gaya hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai ke-Islaman dan sama sekali bertentangan dengan gambaran sebagai seorang Islamis radikal. Menurut Hopsicker, Atta adalah seorang perokot berat, pecandu obat-obatan yang lancar berbahasa ibrani (bahasa yahudi).
Tampaknya Atta adalah agen yang dibentuk oleh Mossad untuk mendukung kampanye "perang melawan terorisme Islam". FBI mengakui bahwa sebagian atau semua tersangka pelaku serangan WTC-911 menggunakan identitas palsu. Terbukti bahwa beberapa waktu setelah serangan WTC-911 beberapa orang yang namanya disebut sebagai pelaku teroris ditemukan dalam keadaan sehat di berbagai negara Timur Tengah. Mereka memang mengaku telah kehilangan passport mereka. Dan siapa yang paling ahli dalam hal pembuatan passport palsu? Mossad, tentunya.
Sebelum terjadi serangan WTC-911 empat nama di antara tersangka serangan tersebut terlibat dalam tindakan yang sangat tidak Islami, termasuk berzinah dengan pelacur, mabuk-mabukan dan mengkonsumsi obat terlarang. Menurut FBI para tersangka tersebut menggunakan kartu kredit untuk membayar minuman keras dan berfoya-foya di klub penari telanjang, semalam sebelum serangan. Menurut keterangan para saksi sembari mabuk, mereka meneriakkan kata-kata anti-Amerika. "Tunggu sampai besok saat Amerika melihat pertumpahan darah!". Mereka kemudian meninggalkan satu kitab Qur'an di belakang bar. Enam hari sebelum serangan WTC, Atta dan teman-temannya berpesta di sebuah bar di Florida bernama "Shukums" dimana sang pemilik bar mengaku mendengar Atta berteriak, “Fuck God!”.
Siapapun mereka, mereka sangaja mencitrakan diri sebagai "muslim yang marah kepada Amerika", meski cara mereka sungguh tidak Islami. Mereka sama sekali bukan orang-orang muslim yang beriman. Mereka agen-agen Mossad berkedok muslim radikal dengan tugas menciptakan kondisi yang diperlukan bagi dilakukannya operasi "false flag" WTC-911, untuk disantap mentah-mentah oleh para jurnalis dan aparat inteligen Amerika.
ALVIN HELLERSTEIN
Ia adalah seorang hakim di wilayah Southern District of New York yang terlibat dalam sebagian besar kasus hukum terkait tragedi WTC-911, termasuk kasus tuntutan terhadap 3 maskapai penerbangan, perusahaan-perusahaan jasa keamanan bandara, pemilik kompleks World Trade Center, serta Boeing Co. selaku perusahaan pembuat pesawat yang menabrak WTC.
Tidak satupun perusahaan-perusahaan itu dinyatakan bersalah dalam tragedi itu dan tak satu pun tuntutan hukum oleh keluarga korban dimenangkan dalam kasus ini. Sekedar tambahan, perusahaan-perusahaan penyedia jasa keamanan bandara semuanya adalah perusahaan operasional Mossad yang menggunakan peralatan buatan Israel.
Kepada para keluarga korban WTC-911 dengan santainya Alvin berkata, "Kita harus membiarkan tragedi itu berlalu. Hidup itu indah dan singkat. Terimalah penghargaan ini."
Alvin Hellerstein dan istrinya memiliki sejarah hubungan yang penjang dengan Israel dan gerakan zionisme. Hellerstein juga terkait dengan mafia yahudi yang menyelundupkan senjata melalui Mexico ke kelompok-kelompok teroris yahudi di Palestina pada tahun 1950-an. Sementara istrinya adalah mantan pejabat senior di AMIT, "Americans for Israel and the Torah".
MICHAEL MUKASEY
Ia adalah jaksa agung yang mendapat kehormatan menyalakan perdana menorah (simbol bangsa Israel berbentuk tempat lilin berujung enam, juga menjadi simbol Mossad) raksasa di halaman Gedung Putih pada tahun 2007. Ia salah satu pejabat publik Amerika yang bertanggungjawab atas
"penguburan" kasus WTC-911.
Setelah peristiwa WTC-911 ia menangani kasus litigasi antara Larry Silverstein, yahudi pemilik WTC, dengan perusahaan-perusahaan asuransi. Alih-alih memenjarakan Larry karena kejahatan asuransi, Mukasey menghadiahinya dengan kemenangan senilai $4.6 miliar. Di antara bangunan yang diganti rugi adalah WTC-7 yang oleh komisi penyidik pemerintah Amerika tidak pernah disinggung sama sekali dalam laporannya. Gedung itu runtuh dengan sendirinya meski tidak terkena serangan. Orang-orang idiot mengatakan gedung itu runtuh karena goncangan akibat runtuhnya menara kembar WTC. Padahal gedung itu telah dirancang tahan gempa. Bahkan gedung-gedung yang lebih kuno di sekitar menara kembar sama sekali tidak ikut runtuh karena goncangan.
Mukasey juga bertanggungjawab atas lepasnya lima agen Mossad yang tertangkap saat berpesta sembari mengabadikan peristiwa runtuhnya WTC. Tiga dari kelima orang itu, yang kemudian terkenal dengan julukan "dancing Israelis”, selanjutnya muncul di televisi Israel dan dengan bangga mengaku sebagai agen Mossad.
Sebelumnya Mukasey bekerja untuk Walikota New York Rudy Guiliani sebagai Asisten Jaksa selama 4 tahun. Selanjutnya MUkasey menjadi penasihat Rudy dalam masa kampanye kepresidenan Rudy. Rudy adalah zionis yang sering bertingkah aneh, termasuk berdandan seperti wanita dalam pesta-pesta jetset New York.
Mukasey adalah anggota tetap jemaah sinagog Kehilath Jeshrun, Manhattan, bersama dengan Alvin Hellerstein. Sebagai pemilik ganda pasport Israel dan Amerika, ia diangkat sebagai jaksa agung oleh Presiden Bush pada bulan September 2007.
SHEILA BIRNBAUM
Pemilik firma hukum "Skaddan, Arps Law Firm". Ia ditunjuk pemerintah Amerika untuk menjadi mediator dengan sejumlah keluarga korban WTC-911 yang tidak bersedia disuap untuk bungkam. Hingga kini tidak satu pun dari tuntutan para korban itu berhasil disidangkan di pengadilan. Pemerintah patut berterima kasih kepada Sheila.
KENNETH FEINBERG
Secara personal ia mengelola dana kompensasi korban WTC-911 senilai $7 miliar. Ia "sukses" membujuk 97% keluarga korban untuk menerima kompensasi dan mengabaikan tuntutan hukum kepada para pihak-pihak yang bertanggungjawab atas tragedi itu. Oleh presiden Obama ia ditunjuk sebagai pimpinan program TARP Executive Compensation, program bagi-bagi dana talangan bagi para pelaku kejahatan keuangan di Wall Street yang bertanggungjawab atas terjadinya krisis keuangan global tahun 2008.
MICHAEL CHERTOFF
Asisten Jaksa Agung saat Tragedi WTC-911 yang mengepalai Divisi Kriminal Kejaksaan Agung. Ia bertanggungjawab atas lolosnya ratusan agen rahasia Israel dari jeratan kasus pelanggaran keimigrasian selama beberapa waktu sebelum terjadinya Tragedi WTC 2011. Ia juga menjadi jaksa dalam kasus serangan WTC tahun 1993 yang juga merupakan aksi inteligen Mossad.
Ia aktif terlibat dalam penyusunan UU paling fasis dalam sejarah Amerika, Patriot Act, yang membolehkan pemerintah memata-matai seluruh warga negara Amerika dengan berbagai cara. Dan meski memiliki kewarganegaraan ganda, Israel dan Amerika, ia diangkat sebagai pemimpin pertama lembaga inskonstitusional setingkat kementrian yang bertugas memata-matai warga Amerika, Department of Homeland Security. (Kini lembaga ini dipimpin oleh zionis lesbian, Elena Kagan).
Menurut catatan U.S. News and World Report, Michael Chertoff lahir di Elizabeth, New Jersey dengan ayah Rabbi Gershon Baruch Chertoff, mantan pemimpin Congregation B’nai Israel in Elizabeth and Talmud Scholar. Adapun ibunya adalah Livia Chertoff, mantan pramugari maskapai penerbangan Israel, El Al, yang otomatis juga menjadi agen Mossad. Kakek Michael Chertoff, Rabbi Paul Chertoff yang menjadi imigran dari Rusia, adalah ahli kitab Talmud.
Keluarga Chertoff adalah salah satu pendiri negara Israel. Ibu Michael adalah agen rahasia wanita pertama Mossad yang terlibat dalam operasi "Magic Carpet”, yaitu operasi inteligen menyelundupkan 49.000 warga yahudi Yaman ke Israel. Sedangkan istri Michael, Meryl Chertoff, adalah pengurus LSM zionis garis keras, Anti-Defamation League.
DOV ZAKHEIM
Menggelapkan triliunan dolar belanja departemen pertahanan, ia justru menjadi eksekutif perusahaan industri militer. Zakheim adalah CEO di perusahaan System Planning Corporation (SPC) antara tahun 1987-2001. SPC menyediakan sistem terminal penerbangan serta sistem transmiter komando di bandara-bandara yang memungkinkan 8 pesawat terbang sekaligus bisa dikemudikan dengan remot kontrol dari pusat pengendalian penerbangan.
Antara tahun 2001-2004 Zakheim diangkat menjadi asisten menteri pertahanan sekaligus ketua tim pengawas internal departemen itu. Ia lah yang bertanggungjawab atas hilangnya dana opeasional departemen pertahanan senilai $2,6 triliun dari pembukuan. Skandal ini pertama kali muncul ke publik setelah diumumkan oleh menhan Donald Rumsfeld, tepat sehari sebelum serangan WTC, yaitu tgl 10 September 2001. Sehari kemudian, bukti-bukti yang bisa menjadi bahan penyidikan skandal itu terkubur oleh serangan teroris yang menghancurkan gedung departemen pertahanan. Ajaibnya, bagian yang hancur dalam serangan adalah bagian tempat file-file tersebut disimpan, juga para staf, akuntan dan ahli-ahli analis budget yang bekerja.
Pada bulan Mei 2001, sebuah anak perusahaan SPC dipercaya turut mengawasi penyidikan terhadap serangan pertama terhadap WTC tahun 1993. Menurut data website SPC, salah satu pelanggan utama SPC kala itu adalah pangkalan udara Eglin Air Force di Florida. Eglin adalah tempat dimana perusahaan MacDill AFB berada, yaitu perusahaan kemana Zakheim mengirimkan 32 pesawat kargo Boeing 767, sebagai bagian dari program kerjasama Boeing-Pentagon Lease Agreement.
Dengan mempertimbangkan aksesnya atas pengiriman pesawat Boeing 767 (jenis pesawat yang menabrak WTC), sistem pengendalian pesawat terbang, serta pandangan politik zionisnya yang tercantum dalam dokumen PNAC, cukup untuk menjadikannya tersangka penting dalam tragedi WTC-911.
(bersambung)
Sumber:
"The Dirty Rotten Zionist Jews Did 9/11 (Part 2)"; Philip Marlowe, incogman.net; 9 September 2011
AS Upayakan Saluran Komunikasi Khusus dengan Teheran
Keterangan gambar: speedboad berpeluru kendali Iran. Kecil namun mematikan, salah satu senjata andalan Iran.
Beberapa kali insiden di Teluk Parsia yang nyaris menyulut perang dengan Iran membuat Amerika mengupayakan saluran komunikasi khusus (hotline) dengan Iran.
Para pejabat Amerika menyatakan kekhawatirannya dengan berbagai aksi armada kapal cepat Iran yang dikomandoi satuan elit Pengawal Revolusi, yang nyaris menyulut perang dengan satuan militer Amerika dan sekutunya di Teluk Parsia. Kapal-kapal cepat Iran itu meski berukuran kecil namun dilengkapi dengan peluru kendali dan persenjataan berat lainnya.
Dalam beberapa bulan terakhir terjadi sejumlah insiden, termasuk kapal perang Inggris yang "terpaksa" memberikan tembakan peringatan untuk menghentikan aksi provokasi kapal cepat Iran yang berpura-pura hendak menabrak kapal Inggris tersebut. Pesawat-pesawat tempur Iran juga terlibat dalam sejumlah insiden dengan kapal-kapal perang Amerika.
"Iran tampak agresif," kata seorang pejabat militer Amerika yang mempelajari militer Iran.
Para pejabat Amerika dikabarkan mempertimbangkan untuk mengajukan proposal pembentukan saluran komunikasi khusus untuk menghindari salah faham yang mengakibatkan perang. Memang awalnya mereka lebih memilih peningkatan komunikasi antar angkatan laut kedua negara. Namun karena Iran memiliki hubungan erat dengan kelompok-kelompok militan yang dicap teroris oleh Amerika seperti Hizbollah dan Hamas, opsi jalur komunikasi khusus itu mulai mendapat perhatian. Apalagi mengingat bahwa satuan yang terlibat insiden dengan Amerika adalah satuan Pengawal Revolusi yang berada di bawah komando langsung pemimpin tertinggi Iran, bukan AL Iran.
Masih belum jelas apakah proposal Amerika itu sudah sampai di meja para pemimpin tertinggi Iran, kemungkinan melalui para pejabat Irak yang memiliki hubungan dekat dengan Iran. Seorang diplomat Iran untuk PBB di New York menolak berkomentar mengenai isu ini. Deplu dan dephan Amerika juga menolak berkomentar meski seorang pejabat dephan Amerika menyebut proposal semacam itu masih terlalu prematur.
George Little, jubir dephan Amerika menolak mengomentari isu tersebut meski menyebutkan bahwa Amerika menaruh perhatian serius atas aktifitas-aktifitas dan ambisi-ambisi Iran yang "membuat stabilisasi di kawasan Timur Tengah terganggu".
"Kami secara konsisten memperingatkan Iran untuk menghentikan tindakan-tindakan provokasi mereka di Teluk, Irak, atau di tempat lain," kata Little.
Konflik Amerika-Iran di kawasan Teluk Parsia sudah berlangsung sejak lama, dimulai sejak tahun 1980-an, khususnya paska Revolusi Iran yang menyingkirkan regim pro-Amerika di Iran. Dalam Perang Iran-Irak tahun 1980-1988, Iran menenggelamkan kapal-kapal dagang sekutu Amerika yang dituduh menyuplai kebutuhan perang Irak. Pada tahun 1988 kapal perang Amerika USS Vincennes menembak jatuh pesawat penumpang Iran dan menewaskan 290 penumpangnya. Amerika menyatakan permintaan ma'af dan membayar kompensasi kepada keluarga korban.
Namun mengembangkan saluran komunikasi antara kedua negara sangat rumit. Kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik sejak tahun 1980 dan Amerika telah mengenakan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran terkait program nuklir Iran. Namun Amerika telah memiliki sejarah panjang berkomunikasi dengan "musuh-musuh"-nya. Kala era Perang Dingin Amerika memiliki saluran komunikasi langsung dengan Uni Sovyet. Saat ini Amerika juga berkomunikasi dengan Korea Utara melalui komando PBB di perbatasan Korea Utara-Selatan.
"Kami berkomunikasi dengan Uni Sovyet saat kami saling mengancam dengan senjata nuklir," kata seorang pejabat pertahanan Amerika.
Dalam proposal yang disebutkan ini, pejabat dephan tersebut mengemukakan bahwa saluran komunikasi langsung akan menghubungkan markas komando Armada V AL Amerika di Bahrain dengan markas komando tertinggi AL Iran. Namun para pejabat Armada V Amerika tidak bersedia berkomentar atas proposal tersebut.
Meski proposal tersebut hanya mengkover insiden-insiden di lautan, beberapa pejabat Amerika mengatakan komunikasi itu akan ditingkatkan cakupannya sehingga bisa mengatasi insiden di luar kelautan. Isu ini kini juga tengah dipelajari oleh kantor Policy Planning office, Deplu Amerika.
Presiden Obama dalam pidato politik pertamanya tahun 2009 menyinggung rencana dilakukannya komunikasi lebih intensif dengan pemerintah Iran. Ia menyatakan ingin bernegosiasi dengan Iran tentang masalah nuklir Iran dan penghentian dukungan Iran terhadap kelompok Hizbollah, Hamas dan kelompok militan lainnya yang berjuang melawan Israel-Amerika.
Para diplomat Amerika telah melakukan tiga putaran pembicaraan langsung dengan Iran seputar isu nuklir Iran sejak tahun 2009. Obama juga telah mengirimkan dua surat langsung kepada pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Presiden Iran Ahmadinejad juga pernah mengirimkan surat kepada presiden Amerika. Namun sejauh ini hubungan kedua negara belum banyak mengalami peningkatan.
Para pejabat Iran dalam beberapa waktu terakhir menuduh Iran telah meningkatkan dukungannya terhadap sekutu-sekutunya di Irak, Afghanistan dan Syria, khususnya sejak terjadi fenomena revolusi di negara-negara Arab. Mereka juga menuduh Iran berupaya mendesakkan agenda penarikan pasukan Amerika di Irak dan Afghanistan.
Saat ini AL Amerika hanya memiliki saluran komunikasi antar-kapal dengan kapal-kapal Iran yang beroperasi di kawasan Teluk Parsia. Komunikasi itu untuk mengidentifikasi kapal-kapal yang lewat di jalur padat Selat Hormuz, Teluk Parsia.
Pendapat-pendapat yang skeptis dengan rencana ini menyebutkan komponen-komponen garis keras dalam pemerintahan Iran akan menolak rencana itu dengan dalih tidak ingin berhubungan dengan "musuh". Saluran komunikasi sejenis juga dikhawatirkan menimbulkan kecurigaan sekutu-sekutu Amerika di kawasan tersebut, terutama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Kedua negara telah mendesak Amerika untuk melakukan langkah lebih keras terhadap Iran terkait isu nuklir Iran. Para pejabat Saudi Wahabiah telah menyampaikan kekhawatirannya kalau-kalau Amerika melakukan "kesepakatan rahasia" dengan Iran yang merugikan kepentingan Saudi.
Both countries have pressed the U.S. to take a hard line on Tehran in a bid to end its nuclear work. Saudi concerns have escalated in recent months as democracy movements spread across the region. Riyadh sent troops into Bahrain in a bid to put down a political revolt Saudi officials alleged was being orchestrated by Tehran against the ruling Khalifa family.
Saudi officials have privately voiced concern that the U.S. could reach some form of “grand bargain” with Iran, to the detriment of Riyadh’s interests. Prior to the 1979 Islamic Revolution in Iran, Tehran served as one of Washington’s closest allies in the Middle East and shared deep military and economic ties.
Sumber:
"U.S. Weighs a Direct Line to Tehran"; Jay Soloman and Julien E. Barnes; Wall Street Journal; 19 September 2011
Wednesday, 21 September 2011
AL QAIDA, FIKSINYA ZIONISME
Pengantar blogger:
Menyambut tragedi WTC-911 kami akan memposting beberapa artikel terkait peristiwa tersebut, latar belakang, motif dan aktor-aktor yang harus bertanggungjawab atas tragedi tersebut.
Tragedi WTC-911 merupakan peristiwa terbesar di awal millenium ini, yang mengubah wajah dunia menjadi dipenuhi dengan "kekerasan", "kekejaman" dan "ketidak adilan", khususnya terhadap umat Islam. Adalah tanggungjawab moral setiap orang untuk mencari kebenaran di balik peristiwa tersebut.
-------------
Arti Al Qaida yang paling terkenal adalah "basis" atau "pangkalan". Namun Al Qaida juga bisa berarti "toilet", sebuah nama yang sulit dibayangkan akan digunakan oleh sebuah organisasi yang benar-benar Islami.
Al Qaida sebenarnya bukan sebuah organisasi nyata, melainkan julukan sebuah kelompok yang pada masa pendudukan Uni Sovyet di Afghanistan menjadi "kuda tunggangan" Amerika dan Saudi Wahabiah untuk menyalurkan senjata, mujahidin dan teroris ke Afghanistan. Keberadaannya yang misterius berkat sajian media-media massa zionis internasional merupakan sebuah "ciptaan" dinas rahasia Amerika dan Israel. Pada tahun 1979 CIA dan Mossad dengan dukungan Saudi dan Pakistan membiayai dan mempersenjatai gerilyawan mujahidin untuk mengusir Sovyet dari Afghanistan. Osama bin Laden adalah operator utama mereka. Sebagai agen CIA-Mossad ia bahkan memiliki nama julukan khusus, "Tim Osman".
Setelah Sovyet menginvasi Afghanistan, Amerika dan Israel mengucurkan miliaran dolar uang pajak rakyat Amerika untuk membiayai perang gerilya Afghanistan dengan harapan memerangkap Sovyet dalam "kubangan neraka" yang melemahkan ekonomi dan militer mereka dan akhirnya meruntuhkan kekuatan mereka. Semuanya berjalan sesuai rencana.
Setelah runtuhnya Sovyet, zionis yahudi yang memerintah Amerika membutuhkan "musuh" baru untuk membiayai ambisi dan nafsu mereka. Semua kekuatan ekonomi dan militer akan digunakan untuk menghancurkan musuh-musuh Israel dalam suatu kampanya perang besar tanpa akhir yang kemudian disebut dengan istilah "Perang Terorisme". Dan Al Qaida menjadi alat yang ampuh untuk mewujudkan skenario itu. Al Qaida pada dasarnya adalah terorisme zionis.
Irving Kristol, “godfather” dari faham neo-konservatifme (faham yang menjadikan Amerika sebagai preman dunia dengan tujuan melindungi kepentingan Israel), pada tahun 1973 mengatakan:
“Senator McGovern sangat jujur saat berkata akan berusaha mengurangi anggaran militer hingga 30%. Dan ini seperti mengiris jantung Israel. Namun kini yahudi menginginkan Amerika memiliki kekuatan militer yang dominan. Para yahudi Amerika yang peduli dengan keselamatan negara Israel harus berkata "tidak, kami tidak ingin anggaran militer Amerika dikurangi. Kita ingin militer kita tetap besar demi mempertahankan Israel."
Gembong neo-konservatifme lainnya, Norman Podhoretz, membuat pernyataan serupa. Demikian pula dengan Leo Strauss, tokoh “intelektual” neo-konservatifme awal yang menyarankan "tipuan berkelanjutan" oleh para penguasa dengan menggembar-gemborkan "kebaikan yang lebih besar" yang sebenarnya tidak lain adalah "kebaikan yang lebih besar bagi yahudi", bukan yang lain bahkan rakyat Amerika sendiri. Teori Norman Podhoretz ini dikecam intelektual yahudi lainnya, Noam Chomsky, sebagai bentuk faham "Leninisme" yang menghendaki masyarakat dipimpin oleh sekelompok elit militan yang tugasnya menjaga masyarakat sebagai masyarakat liberal dari bahaya individualisme serta menciptakan mitos-mitos demokrasi untuk membuat masyarakat percaya bahwa mereka berjuang melawan kekuatan jahat anti-demokrasi dan anti-kebebasan.
Al Qaida dan "ancaman terorisme Islam" adalah mitos-mitos semacam itu yang diciptakan untuk membuat rakyat Amerika terpedaya dan mendukung misi-misi zionisme yahudi. Namun bagaimanapun mitos-mitos itu pada dasarnya adalah bentuk kebencian yahudi pada non-yahudi umumnya dan umat Islam pada khususnya.
Dua kawan sealiran Stauss tidak lain adalah arsitek dan penjahat perang Irak yang juga mantan dubes Amerika di Indonesia, Paul Wolfowitz (orang-orang liberal idiot Indonesia sangat mengidolakannya, khususnya saat ia bertugas di Jakarta) dan Abram Shulsky. Yang terakhir ditunjuk menjadi pimpinan "Kantor Rencana-rencana Khusus", lembaga inkonstitusional di bawah deplu Amerika yang bertugas membuat informasi dan opini menyesatkan tentang senjata pemusnah massal yang menggiring pada rencana invasi atas Irak.
TIPUAN AL QAIDA DI GAZA OLEH ISRAEL
Pada bulan Desember 2002 PM Israel yang kini mengalami "sekarat tanpa ujung" alias koma, Ariel Sharon, mengklaim bahwa al-Qaeda telah melakukan penetrasi di Jalur Gaza, sebuah langkah untuk menciptakan alasan menyerang Gaza.
"Kita tahu bahwa mereka berada di sana (Gaza). Kami tahu bahwa mereka berada di Lebanon, bekerjasama dengan Hizbollah," kata Sharon yang seolah-olah tidak mengetahui bahwa gerakan salafiyun-wahabiah seperti Al Qaida tidak akan pernah berdandengan tangan dengan musuh yang paling mereka benci yaitu orang-orang Shiah.
Pejabat-pejabat Palestina menuduh Israel sengaja menciptakan gerakan Al Qaida di Gaza untuk menjadi alasan menyerang Gaza. Hal itu kemudian terbukti setelah aparat keamanan Palestina menangkap tiga agen Mossad yang menyamar sebagai anggota Al Qaida. Ketiganya diarak dan dipertontonkan kepada para wartawan asing dan sejak itu Sharon pejabat Israel tidak lagi berteriak-teriak tentang Al Qaida di wilayah Palestina. Penangkapan itu diperkuat lagi dengan ditemukannya dokumen yang menunjukkan aktifitas inteligen Israel dalam merekrut anggota Al Qaida di Palestina.
Monday, 19 September 2011
PERSAUDARAAN MUSLIM DAN KONSPIRASI ZIONISME DI SYRIA
Keterangan gambar: Oposisi dan zionis dalam konperensi oposisi Syria di Paris, Juli 2011
Siapa bilang dikotomi Shiah-Sunni sudah lenyap? Di kancah politik Timur Tengah hal itu masih tampak jelas. Ketika rakyat Bahrain yang mayoritas Shiah melakukan aksi-aksi demo menentang regim penguasa Sunni, sesama negara Sunni di kawasan Teluk seperti Saudi Wahabiah, Kuwait, Uni Emirat, Qatar ramai-ramai mengirimkan tentara untuk membantu pemerintah Bahrain dan menindas rakyat Bahrain dengan kejam. Dan ketika sebagian rakyat Suriah yang mayoritas Sunni melakukan aksi-aksi demo menentang penguasa Shiah Alawiah, Iran dan kelompok Hizbollah yang Shiah diam-diam memberikan bantuan kepada regim Syria. Bedanya adalah ketika terjadi kerusuhan di Bahrain, baik Iran maupun Hizbollah tidak memberikan bantuan kepada pemberontak Shiah. Sebaliknya di Syria negara-negara dan kelompok-kelompok keagamaan Sunni aktif melakukan gerakan "makar". Yang paling aktif adalah Saudi Wahabiah, kelompok Salafiun, dan juga kelompok Persaudaraan Muslim. Ketiganya juga kini aktif bekerjasama dengan regim militer Mesir mencegah Mesir jatuh ke dalam pengaruh Iran-Shiah dengan cenderung "merapat" ke Amerika-Israel.
Sebuah dokumen yang ditulis tahun 2004 dan dikeluarkan untuk Dewan Penasihat Persaudaraan Muslim Syria mengungkapkan: "Partai Islam Irak menjadi mediator antara Amerika dengan kita...". Dokumen ini ditulis oleh Ali Sadr Eddin Al-Bayanouni, Sekjen Persudaraan Muslim Syria, bocor ke publik karena terjadi perselisihan pandangan antara anggota Persudaraan Muslim atas konflik politik yang saat ini semakin panas di Syria.
Ammar al-Kurbi, pimpinan National Organization for Human Rights Syria, mengungkapkan bahwa hubungan antara Amerika-Israel dengan kelompok oposisi Syria dimulai pada saat diadakan Konperensi HAM Internasional di Barcelona tahun 1998. Al-Kurbi menambahkan dalam konperensi para demonstrator Syria beberapa waktu lalu bahwa orang pertama yang menjadi pembuka hubungan dengan Israel adalah Rudwan Ziyadeh, pimpinan dari "Center for Human Rights Studies" di Damaskus.
Al-Kurbi mengungkapkan bagaiman kontak pertama itu terjadi. Saat di Barcelona ia dan Ziyadeh didekati oleh seseorang dari Israel yang menawarkan kerjasama dengan Israel dalam menjaga "perdamaian", maksudnya adalah menjalankan agenda-agenda zionisme, di Timur Tengah. Saat itu al-Kurbi menolak, namun Rudwan Ziyadeh tertarik untuk menerima. Sebagai imbalannya LSM pimpinannya diterima sebagai anggota International Federal Organization for Human Rights. Tidak hanya itu, Ziyadeh juga mendapatkan biasiswa untuk belajar di Amerika untuk selanjutnya menjadi sekutu utama Amerika di Syria.
Imbalan istimewa itu rupanya membuat Al Kurbi pun luluh. Selanjutnya ia bergabung dengan kelompok oposisi Syria yang tentu saja pro Israel-Amerika yang dimulai dengan keikut sertaannya ia dalam sebuah konperensi oposisi Syria dengan para zionis di Paris bulan Juli lalu yang dihadiri di antaranya oleh filsuf zionisme Bernard-Henri Levy, mantan menlu Perancis yang mendukung kuat invasi atas Irak, Bernard Kouchner, anggota angkatan pemuda partai Likud Israel, Frederick Ansel, serta mantan anggota parlemen Israel sekaligus penasihat menteri pertahanan Israel Alex Goldfarb.
Plot ini kemudian bertambah meluas dengan turut bergabungnya organisasi Persaudaraan Muslim yang dikoordinasikan oleh pemerintah Saudi. Selanjutnya komunikasi antara Persaudaraan Muslim dengan Amerika terus berlangsung sampai tahun 2003 saat Amerika menginvasi Irak. Selanjutnya di Irak muncul Partai Islam Irak yang merupakan sayap politik Persaudaraan Muslim Irak yang menjadi juru bicara kelompok-kelompok Sunni Irak dalam proses politik Irak yang keras paska pendudukan Amerika.
Dari dokumen yang bocor diketahui bahwa Persaudaraan Muslim Syria sengaja membentuk Partai Islam Irak dengan misi mempelajari kekuasaan di bawah bayangan pendudukan Amerika. Selain itu Partai Islam Irak juga diposisikan sebagai jembatan penghubung antara Amerika-Israel dengan Persudaraan Muslim.
Kedekatan Persudaraan Muslim dengan zionis Amerika-Israel memang memicu pertentangan antara anggota Persudaraan Muslim. Dan pertemuan di Paris menjadi pemantiknya, khususnya atas kehadiran Al-Drubi dalam pertemuan itu.
Sumber:
"Syria’s Brotherhood, Zionists, At Same French Table"; Nidal Hamadeh; almanar.com.lb; 18 Juli 2011
Monday, 12 September 2011
KORBAN SIA-SIA AMERIKA UNTUK "PERANG TERORISME"
10 tahun sudah "perang terorisme" digelar Amerika dan sekutu-sekutunya. Mereka telah menggelar berbagai operasi militer besar-besaran mulai dari Afrika, Yaman, Irak, Afghanistan, Pakistan hingga ke Filipina Selatan. Jutaan warga sipil telah meninggal dan luka-luka di medan-medan perang itu dengan kerugian material dan immaterial yang tidak terkira.
Dan meski perang itu tidak jelas kapan akan berakhir dan tujuan Amerika dan sekutu-nya pun tidak pernah tercapai, yaitu menciptakan kestabilan politik di kawasan-kawasan yang diserang, kerugian di pihak Amerika dan sekutunya terus saja bertambah. Di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir bahkan terjadi peningkatan besar-besaran serangan oleh Taliban yang membawa kerugian yang tidak sedikit bagi Amerika dan sekutunya.
Di Irak Amerika dan sekutunya telah kehilangan lebih dari 5 ribu nyawa prajuritnya dan lebih dari 32.000 prajurit yang terluka. Di Afghanistan, dengan korban yang terus meningkat akhir-akhir ini, Amerika dan sekutunya telah kehilangan lebih dari 3.000 nyawa prajuritnya dan 13.000 lebih lainnya luka-luka. Selain itu lebih dari 10.000 tentara bayaran dan agen-agen rahasia Amerika yang bekerja di Irak dan Afghanistan juga harus kehilangan nyawanya atau mengalami luka-luka.
Namun kerugian paska perang yang diderita Amerika tidak kalah mengerikannya. Menurut laporan US Army Surgeon General sekitar 66.935 tentara Amerika menderita gangguan mental yang disebut dengan "acute combat stress reaction". Dan sebagai tambahan US Congressional Research Service telah melaporkan bahwa sebanyak 178,876 veteran perang Irak dan Afghanistan menderita sakit "traumatic brain injuries". Hampir 2.000 orang dari penderita penyakit itu adalah mereka yang harus menjelani operasi amputasi anggota tubuh. Belum lagi tingkat bunuh diri yang tinggi di antara para prajurit yang tengah menjalani tugas di Irak maupun Afghanistan.
Angka bunuh diri di antara para prajurit Amerika telah meningkat 2x lipat sejak "perang teroris" dilancarkan tahun 2001.
US Congressional Research Service pada bulan Maret 2011 lalu juga melaporkan biaya yang dikeluarkan Amerika untuk membiayai operasi militer di luar negeri mencapai $1.3 triliun, $130 miliar per=tahun sejak tahun 2001 (perhitungan para ahli ekonomi lebih tinggi lagi). Saat ini biaya yang dikeluarkan Amerika dalam kampanya "perang teroris" mencapai $386 juta per-hari atau sekiar Rp Rp40 juta per-detik.
Sumber:
"US pays price in blood and treasure for war on terror"; Tom Cloonan; Global Research 8 September 2011.
ISRAEL HARUS BERHITUNG ULANG ATAS TURKI
Hanya sebuah kata "ma'af" yang diminta Turki atas aksi kekerasan militer Israel atas kapal misi kemanusiaan Mavi Marmara yang menewaskan 9 warga Turki tahun lalu, namun Israel menolak dan lebih memilih konvrontasi dengan Turki. Turki pun memberikan reaksi setimpal. Setelah mengusir dubes Israel dan memutuskan hubungan militer dan bisnis dengan Israel, Turki berencana mengirim kapal perangnya untuk mengawal misi kemanusiaan ke jalur Gaza yang diblokade Israel.
Rakyat dan media massa Israel, seperti biasa, "menyambut baik" perkembangan membahayakan ini. Media massa terkemuka Israel, "Ynet", tgl 6 September lalu misalnya, mempublikasikan perbandingan kekuatan militer Turki dengan Israel, mengantisipasi kemungkinan terjadinya konflik bersenjata kedua negara. "Turki memiliki AL yang lebih kuat, namun Angkatan Udara kita lebih kuat," tulis "Ynet".
Gilad Atzmon, aktifis kemanusiaan pro-Palestina dan anti-zionis berdarah yahudi, dalam blognya mengingatkan Israel dan sekutu-sekutunya di seluruh dunia resiko yang dihadapi Israel, yaitu bahwa Islam adalah kekuatan yang tidak bisa dikalahkan. Ia mengingatkan kekalahan Israel atas Hizbollah dalam perang tahun 2006, juga atas Hamas dalam perang tahun 2009. Dalam perang tahun 2006, dalam waktu beberapa minggu saja, Hizbullah, sebuah kelompok paramiliter berkekuatan beberapa ribu personil, mampu mengalahkan puluhan ribu pasukan Israel bersenjata berat. Juga dalam perang tahun 2009 para gerilyawan Hamas mengalahkan ribuan tentara Israel bersenjata modern.
"Hizbollah dan Hamas mengalahkan Israel tanpa perlu menggunakan pesawat tempur, kapal perang dan tank. Dalam kenyataannya kegigihan sudah cukup untuk mengalahkan angkatan perang Israel," tulis Atzmon.
Namun Israel sebenarnya tidak sendirian. Imperium Amerika-Inggris juga telah mengalami kekalahan di Irak dan Afghanistan. Dan sebagaimana Hizbollah dan Hamas, pejuang dan mujahidin di Afghanistan dan Irak tidak menggunakan tank dan pesawat tempur. Mereka hanya menggunakan semangat jihad, dan itu tidak bisa dikalahkan oleh tank dan pesawat tempur.
"Pesan untuk Israel adalah sangat jelas. Isreal dan para pendukungnya harus belajar mengendalikan napsu mereka. Israel tidak akan menang dalam perang. Semakin cepat Israel menyadari hal ini, semakin baik bagi Israel dan juga bagi dunia," tambah Gilad.
Sumber:
"Israel Had Better Think Twice"; Gilad Atzmon; gilad.co.uk; 7 September 2011
Thursday, 8 September 2011
Misteri Sri Mulyani dan Mafia Berkeley
Oleh: Didin Abidin
rakyatmerdekaonline.com, Jum'at, 19 Agustus 2011 , 11:27:00 WIB
JIKA Sri Mulyani menjadi Presiden Republik Indonesia, apa yang akan terjadi? Korporasi besar akan menyambut dengan suka cita. Lembaga keuangan internasional akan makin leluasa menyetel kebijakan ekonomi Indonesia, dan kepentingan Amerika akan kian mendapat tempat, entah di bidang ekonomi-binis, khususnya konsesi tambang-tambang minyak dan mineral yang bernilai ratusan juta dolar, atau dari segi politik untuk mengimbangi raksasa China di Asia.
Pemilihan presiden masih jauh, baru akan diselenggarakan tahun 2014. Tapi, para pendukung Sri Mulyani sudah merapatkan barisan dengan membentuk partai SRI (Serikat Rakyat Independen) dan langsung mendeklarasikan mengusung Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan, sebagai calon presiden dari partai itu untuk 2014.
Sebagai partai baru, SRI akan sulit menembus electoral treshold yang diperkirakan berkisar antara 3- 5 persen. Tapi itu bukan masalah. Dengan kampanye gencar yang dilakukan para pendukungnya, bisa saja Sri Mulyani menjadi alternatif capres mengingat tidak adanya tokoh yang menonjol sebagai capres dari parpol. Memang, ada Prabowo Subianto dari Gerindra, Aburizal Bakrie dari Golkar, Hatta Rajasa dari PAN. Tapi, mereka, selain memiliki kelebihan, juga sarat dengan berbagai kekurangan yang bisa dijadikan senjata andalan oleh lawan-lawan politik untuk 'menghabisinya'.
Titik lemah Prabowo adalah soal HAM terkait penculikan aktivis di masa Orde Baru. Sisi gelap Aburizal Bakrie belepotan dengan kasus lumpur Lapindo, di samping usianya yang sudah tua, sedangkan aspek negatif Hatta Rajasa terendus punya keterlibatan dalam kasus korupsi KRL hibah dari Jepang yang merugikan negara Rp 11 miliar. Prestasi Hatta Rajasa sebagai Menko Perekonomian juga di bawah standar. Ingat, bagaimana berlarut-larutnya eksekusi transaksi divestasi Newmont karena Menteri Pertambangan dan Energi Darwin Saleh lamban merespons surat Menteri Keuangan Agus Marto (yang sudah melayangkan tiga surat!). Harusnya persoalan seperti itu tidak perlu muncul ke permukaan jika Menko Perekonomian sigap mengkoordinasikan persoalan tadi.
Berdasarkan peta kekuatan politik yang ada, yang punya kans untuk memajukan capres adalah Golkar, Demokrat, dan PDIP. Partai menengah seperti PKS dan PAN harus berkoalisi jika ingin mengusung capres. Karena minimnya tokoh yang bisa dielus-elus sebagai jagoan dalam pilpres mendatang, fenomena Sri Mulyani menjadi sangat menarik. Apalagi Sri Mulyani mendapat dukungan dari Amerika Serikat untuk menjadi RI-1, sebagaimana disampaikan oleh para purnawirawan perwira tinggi TNI.
Kenapa Amerika begitu bersemangat mendukung Sri Mulyani? Boleh jadi karena Sri Mulyani adalah kader terbaik Mafia Berkeley. Seperti diketahui, Mafia Berkeley adalah para ekonom yang mendapat pendidikan di University of California, Berkeley, AS. Tokoh utamanya adalah Widjojo Nitisastro, Ali Wardhana, Emil Salim. Widjojo yang menjadi Ketua Bappenas/Menko Ekuin menjadi poros utama dalam sirkulasi elite di Kementrian Keuangan, Bappenas, dan Bank Indonesia.
Generasi kedua Mafia Berkeley adalah Boediono (kini Wapres), Soedradjad Djiwandono, dan Adrianus Mooy. Ketiganya sempat berkarier di Bappenas sebelum menjadi Menmud Perdagangan dan Gubernur BI (Djiwandono dan Mooy), sedangkan Boediono menjadi Direktur (sekarang setingkat Deputi Gubernur) BI, dan kemudian menjadi Ketua Bappenas, lalu Menko Perekonomian.
Arus utama kebijakan ekonomi Mafia Berkeley adalah mengintegrasikan ekonomi Indonesia pada kapitalisme global lewat Konsensus Washington (pola kebijakan ekonomi yang diracik Bank Dunia-IMF dan AS). Kebijakan warisan Mafia Berkeley adalah deregulasi sektor perbankan di tahun 1983, hingga pihak asing bisa menguasai saham bank hingga 99 persen seperti saat ini. Liberalisasi terus terjadi di berbagai sektor, hingga ke bisnis ritel. Di negara asalnya, hypermarket hanya boleh berdiri jauh di luar kota. Tapi, di Indonesia mereka leluasa berjejalan di tengah kepadatan penduduk kota. Privatisasi terus didengungkan di berbagai sektor yang strategis, termasuk irigasi dan suplai air bersih.
Integrasi ekonomi Indonesia dengan kapitalisme global akan membuat posisi Indonesia makin marginal karena semua manfaat dan nilai tambah dari sumber daya yang berlimpah di negara pinggiran seperti Indonesia akan terus disedot ke pusat kapitalisme seperti Amerika. Ini sangat nyata dari industri migas dan tambang emas. Blok Cepu yang kaya minyak dan berakhir masa kontraknya, di masa Presiden SBY diserahkan kepada Exxon-Mobil Oil selama 25 tahun. Padahal, Pertamina punya kemampuan untuk mengelola Blok Cepu. Sama ketika Soeharto memberikan 'upeti' Freeport kepada AS di masa lalu, Presiden SBY pun mempersembahkan Blok Cepu ke Amerika ketimbang dikelola oleh Pertamina.
Kembali ke 'prospek' Sri Mulyani jika menjadi RI-1. Jelas sebagai kader Mafia Berkeley terbaik, Sri Mulyani akan mengikuti jejak kebijakan para seniornya. Berbagai kepentingan AS akan leluasa dijalankan di Tanah Air, baik di bidang ekonomi maupun politik. AS berkepentingan untuk mengamankan investasinya di tambang-tambang minyak dan tambang mineral logam. Sedangkan di bidang politik, AS berkepentingan membendung kekuatan politik dan militer China yang makin perkasa di Asia, menyusul kekuatan ekonominya yang sangat luar biasa belakangan ini.
Melihat rekam jejaknya selama ini, Sri Mulyani cenderung akan lebih berpihak pada kepentingan korporasi raksasa ketimbang usaha kecil dan menengah (UKM). Ingat, Sri Mulyani pernah menjadi komisaris di PT Astra International Tbk dan di perusahaan multinasional PT Unilever Indonesia Tbk. Selama menjadi menteri (di Bappenas dan Kementrian Keuangan), Sri Mulyani tidak pernah menunjukkan kepedulian--apalagi keberpihakan--kepada UKM dan koperasi.
Sri Mulyani lebih sering mondar-mandir ke Bursa Efek Indonesia (BEI) tapi tidak pernah berkunjung ke sentra-sentra UKM dan koperasi. BEI hanya terdiri dari ratusan perusahaan besar dengan investor yang jumlahnya cuma sekitar 300.000 saja. Sedangkan UKM dan koperasi berjumlah jutaan yang menjadi tumpuan hidup golongan menengah bawah. Jika punya keberpihakan kepada kepentingan rakyat di tingkatan akar rumput, mestinya Sri Mulyani ketika duduk di pos Bappenas lebih lantang berbicara dan mengatur anggaran bagi kepentingan UKM dan koperasi.
Saran dan kebijakan ekonomi IMF-Bank Dunia akan mudah diserap dan diterapkan Sri Mulyani di Indonesia. Padahal, selama ini kebijakan ekonomi yang diracik IMF-Bank Dunia telah membuat Indonesia terperosok ke jurang kehancuran ketika Krisis Moneter menerjang negara kita pada tahun 1997.
Jika Sri Mulyani menjadi RI-1, harapan Indonesia untuk menjadi negara yang kuat dan mandiri di bidang ekonomi akan semakin jauh. Sebaliknya, perusahaan multinasional dan korporasi raksasa akan kian kuat mencengkeramkan kukunya. Di bawah Sri Mulyani, UKM dan koperasi akan semakin terpinggirkan.[***]
Didin Abidin adalah pengamat ekonomi, mantan wartawan ekonomi-bisnis, mantan Pemred di beberapa media cetak dan online.
Friday, 2 September 2011
ISRAEL DAN BISNIS OBAT TERLARANG
Keterangan gambar: Maurice Sarfati (kedua dari kiri)
"Suatu hari, mungkin, jika semua cerita boleh dibuka, Anda akan melihat bahwa negeri Israel ini telah banyak terlibat dalam berbagai tindakan yang ribuan kali lebih kotor dibandingkan apa yang kini sedang terjadi di Colombia (perang narkoba). Namun tindakan-tindakan itu diputuskan oleh pemerintah, dalam pertemuan-pertemuan kabinet. Selama pemerintah menghendaki suatu tindakan, sesuatu yang dibutuhkan oleh kepentingan nasional, maka semuanya sah. Namun jika seseorang ingin melakukan hal yang sama, itu tidaklah sah. Itulah bagaimana semuanya terjadi, sesederhana itu." (Rafael "Raful" Eitan, pejabat senior inteligen Israel dalam Jerusalem Post, 1 September 1989)
Ehud Olmert, pejabat militer yang kemudian menjadi perdana menteri Israel, mengadakan pertemuan rahasia dengan dua pebisnis Israel di New York, Shaul dan Meir Levy, hanya sehari sebelum terjadinya Serangan WTC 9-11. Olmert yang kala itu adalah walikota Jerussalem, sangat merahasiakan pertemuan tersebut hingga tak seorng pun mengetahuinya hingga 3 tahun setelah Serangan WTC 9-11. Mengapa seorang pejabat Israel dari partai ekstrem kanan mengadakan pertemuan rahasia di New York hanya sehari sebelum tragedi yang terjadi di kota yang sama?
Di muka publik Levy bersaudara nampak sebagai pengusaha sukses yang menjual t-shirt dan handuk. Namun mereka juga memiliki group bisnis property besar dengan nama Wings Group hingga bisa menyumbang $2 juta (hampir setara Rp 20 miliar) untuk pembangunan kantor cagang Chabad Lubavitch, sebuah kelompok yahudi ekstrem, di Myrtle Beach, Florida Amerika. Dan logo Wing Group adalah logo angkatan udara Israel.
Pertemuan antara Olmert dengan Levi bersaudara membuka kaitan dengan jaringan pelajar seni gadungan operator Mossad yang berbasis di Florida, yang pernah berupaya menginfiltrasi kantor badan pengendalian narkoba Amerika, DEA, dan kantor-kantor pemerintah lainnya selama tahun 1999-2001. Pelajar-pelajar seni itu pula yang tertangkap polisi New York saat menari-nari sembari mengabadikan Tragedi WTC 9-11 yang kemudian terkenal dengan sebutan "Dancing Israelis". Beberapa hari setelah menjalani penahanan, pelajar-pelajar yang ternyata adalah agen rahasia Mossad itu diam-diam diterbangkan kembali ke Israel atas perintah Michael Chertoff, deputi jaksa Agung Amerika yang juga seorang zionis yahudi. (Hallo, ada yang nggak pernah dengan istilah "dancing israelis"? Terlalu, kata Oma Irama).
Pemimpin jaringan pelajar seni yahudi zionis itu adalah Hanane Sarfati, ia tinggal dengan alamat yang sama dengan Levy bersaudara di 4220 Sheridan Street, Hollywood, Florida.
WHO IS SARFATI?
Keluarga Sarfati sangat terkenal di Israel, juga di Colombia, negeri yang lebih dikenal dengan obat terlarangnya itu. Salah satu keluarga Sarfati, Maurice Sarfati, tinggal di Miami Florida, pernah terlibat skandal internasional tahun 1990 saat ketahuan menjual senjata-senjata buatan Israel kepada para gembong narkoba Colombia. Penjualan senjata itu tentu saja adalah sebuah keputusan kabinet Israel, atau setidaknya keputusan dinas inteligen Israel, Mossad.
Dalam skandal itu Maurice bertindak sebagai perantara penjualan 500 senjata otomatis Israel kepada bos narkoba Medellin yang terkenal, Jose Gonzalo Gacha, melalui negara Antigua. Senjata tersebut kemudian digunakan oleh Gacha untuk membunuh kandidat presiden Colombia Luis Carlos Galan. Inilah apa yang disebut Rafael Eitan sebagai "hal biasa" dalam pemerintahan Israel.
Dan mengenai Sarfati, DEA melaporkan:
"... nama dari pemimpin kelompok itu adalah Hanane SARFATI, dan nama dari sekolah seni itu adalah BEZALEL. Sang pemimpin biasa membawa para pelajar seni ke perkotaan Tampa pada pukul 5:00 p.m. Pengamatan kami menemukan sebuah mini van berwarna gelap yang dikendarai oleh laki-laki kulit putih dengan rambut gelap, membawa sekitar 6 pelajar wanita, semua membawa perlengkapan yang sama, melewati kawasan ramai di Tampa. Plat nomor van itu adalah U71 DLD, sebuah mini van Dodge buatan tahun 1991, yang terdaftar atas nama Hanane SARFATI. Pemeriksaan SIM atas nama Hinane SARFATI menunjukkan SIM itu tidak lagi berlaku.
Dalam pemeriksaan Sarfati menyatakan bahwa dirinya pernah menjadi anggota militer Israel pada umur 18-21 tahun. Ia mengatakan datang ke Amerika setahun yang lalu (2007) pada usia 23 tahun. Saat ditanya apa pekerjaannya saat berumur 21 hingga 24 tahun, ia menolak menjawab. Petugas pemeriksa menyatakan bahwa kemampuan bahasa Inggris Sarfati sangat baik, bahkan memahami bahasa slang. Sarfati menyatakan tinggal di Hollywood, Florida dengan nomor telepon (954) 478-1006. Ia mengatakan membeli lukisan-lukisan dari seorang laki-laki kulit putih bernama Tom seharga $8 sampai $15 dan dijual dengan harga $50 sampai $80. TOM disebutkan tinggal di Hollywood, Florida dan dilaporkan memiliki gudang di Florida Selatan dimana ia menyimpan barang-barang dagangannya."
Dalam indeks laporannya, DEA mencatat data mengenai Sarfati sbb:
SERFATY, Hanan, aka Hanane SARFATI: NADDIS negative, 4220 Sheridan St., #303 , Hollywood , FL 33.021, and 701 S. 21 Ave., Hollywood , FL , DOB 06/03/1977, 6', FL DL S613-320-77-203-0, registered owner of red mini-van FL tag # U71 DLD, phone number (954) 478-1006, cellular phone number (954) 478-0961.
Adalah menarik bahwa alamat tinggal Sarfati sama dengan alamat keluarga Levy di 4220 Sheridan St, Hollywood, Florida. Namun yang lebih menarik lagi adalah keluarga Levy lainnya, Dror Levy juga memiliki alamat tinggal yang sama dengan "penyelundup senjata" Maurice Sarfati di 3300 NE 191St St, Miami, Florida.
Kini semua nama-nama itu menghilang dari Amerika. Yang diketahui publik adalah nama Dror Levy kini tercatat sebagai salah satu direktur DSP Group, perusahaan Israel yang dipimpin oleh putra dari mantan perdana menteri Israel YItzhak Shamir.
Sumber:
"The Sarfati Connection, Art Students, & Israeli Support to Colombian Drug Lords"; Christopher Bollyn; bollyn.com; 5 Juni 2008.