Friday, 30 December 2011
KEPADA LIBERAL IDIOT YANG MASIH BERFIKIR SEGALANYA BAIK-BAIK SAJA
Kondisi Indonesia secara sosial, politik maupun ekonomi sama-sama kita ketahui tidak semakin membaik paska Reformasi, hingga beberapa waktu lalu beredar berita tentang hasil pooling yang menyebutkan Presiden Soeharto lebih baik ketimbang SBY. Saya bahkan telah menulis di blog ini bahwa kondisi terburuk akan terjadi paska terpilihnya SBY menjadi presiden kedua kalinya. Dan tanda-tanda terwujudnya prediksi saya sudah tampak, beberapa contohnya adalah Insiden Mesuji dan Insiden Bima. Namun saya tidak akan menulis tentang kondisi Indonesia, melainkan Amerika, negara yang menjadi ikon kemajuan di segala bidang, karena kondisi di Indonesia hanya riak-riak saja dari sistem ekonomi-sosial-politik global yang dikendalikan manusia-manusia tidak bermoral.
Ketika Obama terpilih menjadi presiden, dunia seakan dilanda demam Obama. Ia begitu diidolakan sebagian besar manusia di dunia meski sebagai sosok yang dipuja-puji, ia tidak mempunyai karya apapun untuk dibanggakan. Sebagai contoh, selama menjadi politisi dengan duduk sebagai anggota legislatif ia tidak pernah membuat satu pun rancangan undang-undang. Satu-satunya karya yang dibuatkan adalah biografi yang orang biasa saja bisa menilainya sebagai: sangat narsis.
Belum lagi latar belakang keluarganya: orang tua kandungnya yang tidak jelas status pernikahannya, ayahnya yang pemabuk berat dan meninggal tidak wajar, dan ... ah foto-foto telanjang ibu kandungnya kala masih muda beredar luas di internet. (Yah ibu Obama memang wanita "modern" dan "progresif" serta seorang "pejuang demokrasi dan kesetaraan gender"). Namun masih saja banyak saja orang-orang "idiot" yang memuja-mujinya setinggi langit hanya karena media-media massa barat sengaja mempromosikan dirinya. Saya (blogger) kenal dua orang petinggi media massa nasional "idiot" yang begitu antusias memuja-muji Obama dan keluarganya, mereka teman se-kampus dahulu.
Selain kebohongan-kebohongan yang telah ditebarkannya: membawa perubahan, menutup penjara Guantanamo, menghentikan perang di Irak dan Afghanistan .. bla bla bla, Obama juga membawa ekonomi Amerika ke titik kehancuran yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Di bawah kepemimpinannya saat ini Amerika meraih rekor hutang terbesar sepanjang sejarah, mencapai $15 triliun. Ia bahkan berencana menambah hutang lagi senilai $1,2 triliun tahun 2012.
Dan alih-alih memperhatikan rakyat kecil (Mainstreet), Obama justru mengorbankan mereka demi memenuhi ambisi nafsu para pemilik modal (Wallstreet) dengan kebijakan bailout-nya yang mencapai triliunan dolar. Namun bahkan dengan kebijakan bailout itu perekonomian Amerika tidak semakin baik, justru semakin hancur. (Bailout pada dasarnya adalah rekayasa untuk mengalihkan kekayaan sebagian besar rakyat kepada sebagian kecil pemilik modal, jelas dan tegas). Hutang pemerintah pun semakin membengkak, karena bailout dibiayai dengan hutang yang harus dibayar oleh pajak rakyat. Dan jika ditanyakan kepada para pengambil kebijakan, kapan kira-kira semua hutang itu bisa lunas dibayar, mereka hanya melengos karena memang tidak masuk akal hutang-hutang itu bisa lunas. Jika pun ada mesin uang yang bisa mencetak uang $100 dolar setiap detiknya, diperlukan waktu 4.750 tahun untuk melunasinya. Sialnya lagi pemerintah pun tidak bisa mencetak uang karena kekuasaan itu sudah diserahkan kepada sekelompok bandit pemilik saham bank sentral (Federal Reserve). (Liberal idiot menyangka bank sentral dimiliki oleh pemerintah hanya karena nama "federal". Mereka bahkan tidak bisa membedakan dengan "Federal Express" atau merek sepeda "Federal").
Perusahaan-perusahaan kolaps, dan penangguran meningkat tajam. Tinggal menunggu waktu saja saat tidak ada lagi negara dan lembaga keuangan internasional yang mau memberikan kredit kepada pemerintah Amerika, Amerika bangkrut dan hancur ekonominya. Tidak bisa dibayangkan dampak kehancuran raksasa ekonomi seperti Amerika terhadapa perekonomian global. Kehancuran ekonomi global yang sudah pasti diikuti kehancuran tatanan sosial politik global: peperangan dan kekacauan besar.
Di tengah-tengah maraknya penutupan perusahaan-perusahaan, SEARS, perusahaan retil terbesar Amerika, baru-baru ini mengumumkan rencana penutupan 100 hingga 120 supermarket SEARS dan KMART. SEARS yang begitu mendominasi industri retil Amerika dan pemiliknya selalu menempati daftar orang-orang terkaya Amerika, kebesarannya tergambar jelas pada kemegahan SEARS TOWER, salah satu gedung tertinggi di dunia. Namun SEARS telah hancur. Tahun ini saja harga sahamnya melorot hingga 40%. Dan bukan hanya SEARS, seluruh industri retil Amerika kini mengalami kehancuran. Dan mengingat komsumerisme merupakan tulang punggung ekonomi Amerika, hancurnya industri ini menandakan kehancuran ekonomi Amerika yang sudah di depan pintu.
Berikut adalah daftar perusahaan retil dan jumlah tokonya yang ditutup di Amerika selama tahun 2011.
405 Blockbuster
633 Borders
200 GameStop
189 Gap
160 f.y.e.
117 Anchor Blue
117 Foot Locker
100 Talbot’s
71 A.J. Wright
69 Metropark
63 Friendly’s
60 Rite Aid
52 Destination Maternity
50 Abercrombie & Fitch
50 Hot Topic
45 Big Lots
45 Family Dollar
43 Select Comfort
43 Sonic Drive-In
35 Denny’s
32 Great Atlantic and Pacific Tea Company, Inc. (SuperFresh, Pathmark Super Market)
30 Ultimate Electronics
28 Dominos
25 Superfresh (Great Atlantic & Pacific Tea Company)
20 Lowe’s
Sedihnya, diperkirakan tahun baru nanti jumlah supermarket yang ditutup di Amerika, menurut informasi sebuah perusahaan analis ekonomi, mencapai 5.000 toko.
Di seluruh Amerika, kemiskinan kini tampak sebagai fenomena yang mencolok. Jutaan warganya yang bangga dengan negara serta apa yang telah dicapainya kini sampai pada tahap tidak memiliki pilihan lain selain menjadi "pengemis". Pada awalnya para pengangguran baru korban PHK masih bisa ditampung oleh saudara dan kerabatnya. Namun kini jumlahnya sedemikian berat hingga bahkan orang-orang yang dahulu menjadi penolong, kini harus turut menjadi gelandangan. Pemandangan orang-orang bekas kelas menengah pengendara BMW dan Mercy yang antri untuk mendapatkan ransum makanan kini adalah hal biasa.
"Banyak orang yang datang malu-malu kepada saya dan mengatakan, "Anda tahu, dahulu saya sering menyumbang makanan dan uang ke sini. Sekarang saya membutuhkan pertolongan Anda."," kata seorang penjaga dapur umum di Crystal Lake, Illionis.
Namun tidak semua orang akan meminta dengan baik-baik, ketika kondisi sosial ekonomi semakin memburuk. Baru-baru ini saya melihat tayangan di program "Voice of America" yang ditayangkan sebuah televisi nasional, tentang bagaimana orang-orang antri berjam-jam hanya untuk mendapatkan diskon sepatu merek terkenal. Dan saat pintu toko dibuka, orang-orang saling berkelahi hanya untuk bisa masuk. Pemandangan seperti itu ternyata sudah menjadi hal biasa di Amerika. Bahkan di Indonesia hal seperti ini rasanya jarang terjadi. Yang saya ketahui orang Indonesia hanya berebut untuk membeli Blackberry murah, bukan sepatu kets atau makanan cepat saji seperti di Amerika.
Saya juga sudah pernah memposting artikel tentang kota-kota yang berubah menjadi kota mati karena pemerintah daerahnya mengalami kebangkrutan.
Satu berita di sebuah stasiun televisi lokal Amerika: 2 orang remaja dipukuli hampir mati oleh sekelompok remaja yang menginginkan sepatu merek "Nike" yang mereka pakai.
Dan saat sentimen rasial turut berbicara, kondisi menjadi tak terbayangkan. Situs-situs berita dan blog-blog independen seperti "davidduke.com" dan "incogman.net" yang oleh para "liberal idiot" sering dijuluki sebagai "neo nazi", dan "ekstremis kanan" sering kali memberitakan hal-hal yang disembunyikan media massa, yaitu tentang pembantaian-pembantaian di luar perikemanusiaan yang dilakukan orang-orang kulit hitam terhadap warga kulit putih yang murni bermotif rasial ditambah motif ekonomi.
Dan karena Amerika adalah negeri yang mengijinkan kepemilikan senjata api, kondisi justru semakin memburuk karena para kriminal pun terkadang harus mengalami nasib mengenaskan ditembak mati korbannya.
Akan lebih baik tentunya jika saja para politisi memiliki kepedulian untuk menyelesaikan keruwetan ini. Namun sayangnya mereka tengah sibuk berlibur akhir tahun hingga pertengahan Januari tahun depan. Padahal sepanjang tahun mereka hanya bekerja relatif selama 1/3 jumlah hari dalam kalender tahunan.
Dan Obama tentu saja juga tengah menikmati liburannya yang rata-rata menghabiskan dana $4 juta dolar setiap kali berliburan. Dan masih saja banyak "liberal idiot" yang terus saja memuji-muji dirinya.
Menurut polling yang digagas "Gallup" baru-baru ini Barack Obama merupakan laki-laki yang paling dihormati oleh rakyat Amerika, Hillary Clinton di kalangan wanitanya. Yang menakjubkan Obama menduduki posisi tersebut selama 4 tahun berturut-turut. Hillary bankan telah menduduki posisi itu selama 10 tahun berturut-turut.
Orang bijak berkata, kegilaan terjadi saat seseorang melakukan hal yang sama berulang-ulang namun ia mengharapkan terjadinya perubahan. Rakyat Amerika, juga Indonesia tentunya, serta negara-negara "demokratis" lainnya, terus saja memilih para kriminal dan pencuri sebagai pemimpin mereka dan kemudian bermimpi keadaan akan menjadi lebih baik. Mereka menyangka para pemimpin itu adalah orang-orang yang bijaksana hanya karena kampanye pencitraan melalui media massa.
Banyak perubahan kecil atau sebuah perubahan besar saja tidak akan cukup untuk membuat keadaan membaik. Diperlukan perubahan besar-besaran secara fundamental dan komprehensif. Dan untuk itu diperlukan seorang pemimpin yang tegas dan bijaksana. Bukan pemimpin yang peragu, apalagi perajuk yang bukannya mengayomi rakyat, justru membebani rakyat dengan keluh kesah. Orang ini hanya pantas masuk tong sampah.
Thursday, 29 December 2011
IRAN ANCAM TUTUP SELAT HORMUZ
"Jika sanksi diterapkan terhadap minyak Iran, tidak setetespun minyak akan bisa melewati Selat Hormuz," kata Wapres Iran Mohammad Reza Rahimi kepada pers, Selasa (27/12), menanggapi wacana yang berkembang untuk menerapkan sanksi terhadap ekspor minyak Iran oleh negara-negara barat.
Sekitar 40% produksi minyak dunia melalui Selat Hormuz setiap harinya. Penutupan selat ini oleh Iran dipastikan akan membuat harga minyak dunia meroket tajam. Namun untuk melakukannya, Iran tentu harus berhadapan dengan AL Amerika yang Armada VI-nya berpangkalan di Bahrain, tempat yang hanya dipisahkan oleh Selat Hormuz dengan Iran.
"Kami tidak ingin bermusuhan dengan negara manapun sebagaimana semboyan kami tentang persahabatan dan persaudaraan. Namun barat tidak pernah bermaksud menghentikan permusuhannya dengan kami," tambah Rahimi.
Peringatan Rahamini tersebut diberikan pada saat AL Iran mengadakan latihan perang di Selat Hormuz yang merupakan gerbang pintu masuk kawasan Teluk Parsia dengan Lautan Hindia. Dalam latihan tersebut diskenariokan AL Iran menutup Selat Hormuz. Latihan tersebut melibatkan kekuatan AL Iran secara penuh termasuk melibatkan beberapa kapal selam, kapal destroyer, pesawat mata-mata tanpa awak serta berbagai jenis rudal dan torpedo tercanggih Iran.
Pada hari Minggu (25/12) sebuah insiden terjadi saat sebuah helikopter yang tidak diketahui negara penggunanya, dipergoki Iran tengah memantau kegiatan latihan yang berlangsung selama 10 hari non-stop.
Menanggapi latihan tersebut surat kabar Rusia, "Nezavisimaya Gazeta" melaporkan bahwa Iran memiliki kemampuan untuk menutup Selat Hormuz meski harus berhadapan dengan Armada VI Amerika yang memiliki persenjataan canggih.
LIBATKAN DESTROYER TERBARU IRAN
Latihan militer yang tengah digelar AL Iran diketahui melibatkan kapal destroyer terbaru Iran, Jamaran 1. Hal mana juga dibenarkan komandan AL Iran, Rear Admiral Habibollah Sayyari kepada kantor berita Iran, IRNA, Selasa (27/12). Ia bahkan menambahkan "saudara kandung" Jamaran 1, yaitu Jamaran 2 akan segera bergabung dengan AL Iran. Kedua kapal memiliki kemampuan tempur menghadapi serangan udara, serangan laut dan serangan kapal selam. Selain rudal-rudal jelajah dan rudal-rudal taktis serta torpedo kecepatan tinggi, kedua kapal juga dilengkapi dengan helikopter-helikopter serbu dan intai.
Latihan tempur yang diberi sandi Velayat 90 berlangsung dalam area sepanjang 2.000 km persegi dari selatan Selat Hormuz di Teluk Parsi hingga Teluk Aden.
Namun meski melakukan latihan "Tutup Selat Hormuz", kementrian luar negeri Iran telah menyatakan bahwa menutup Selat Hormuz tidak menjadi agenda Iran karena Iran ingin menjaga kestabilan dan perdamaian di kawasan tersebut.
Sumber:
"Upping The Ante Over The Straits"; News Brief – December 27, 2011
"Iran building its second naval destroyer"; NDTV – December 26, 2011
AMERIKA MALANG, ISRAEL JALANG
(Penyelundupan rudal Patriot ke Cina)
Betapa malangnya Amerika dan betapa jalangnya Israel. Pada tahun 1980-an seorang yahudi Amerika, Jonathan Pollard, menjual data inteligen yang dicurinya di Amerika ke dinas inteligen Israel, Mossad. Data yang berisi informasi penting mengenai jaringan inteligen Amerika di Sovyet dan di Timur Tengah itu kemudian secara kurang ajar dijual para pejabat Israel ke .... Uni Sovyet.
Maka Sovyet pun bagai mendapat durian runtuh. Seperti membalikkan telapak tangan, mereka menghancurkan jaringan inteligen Amerika yang telah dibangun dengan susah payah dan biaya tak terhingga. Yang lebih menyakitkan, ratusan agen rahasia Amerika, dihukum penjara hingga hukuman mati oleh Sovyet karena informasi Israel itu.
Dan kejadian seperti ini terus saja terjadi. Penyebabnya karena para pejabat korup-pengecut Amerika tidak pernah berani berkata "tidak" untuk memberikan Israel akses penuh pada inteligen dan militer Amerika, termasuk bantuan cuma-cuma militer senilai miliaran dolar setiap tahun untuk Israel. Sebagaimana kata Ariel Sharon: "Kita orang-orang yahudi menguasai Amerika, dan mereka menyadari hal itu!"
Baru-baru ini otoritas keamanan Finlandia berhasil menggagalkan "penyelundupan" persenjataan canggih buatan Amerika ke Cina. Barang-barang selundupan itu kemudian diketahui termasuk rudal-rudal pertanahan udara tercanggih di dunia, "Patriot-3" serta berbagai bahan peledak canggih. Dokumen pengiriman barang-barang tersebut menunjukkan tampat tujuan pengiriman adalah Shanghai, Cina. ADapun nilai barang diperkirakan mencapai $4 miliar atau setara hampir Rp40 triliun.
Pemerintah Jerman buru-buru menawarkan diri sebagai pemilik barang selundupan tersebut, namun ditolak Finlandia karena tidak ada bukti otentik. Lagi pula tidak ada negara di dunia yang memiliki senjata "Patriot 3" di luar negara pembuatnya, Amerika, kecuali Israel. Maka pandangan mata harus dialihkan ke negeri "tungau" ini, negara yang memang sudah dikenal sebagai "pengkhianat terbesar Amerika" ini. Dikabarkan juga pemerintah Korsel melakukan hal yang sama dengan Jerman, namun juga sia-sia. Pemerintah Cina tentu saja menolak tuduhan sebagai pemilik senjata yang diselundupkan itu untuk menutupi kesalahan. Sebaliknya Cina menuduh senjata-senjata itu ditujukan ke Korea Selatan. Dan skandal ini semakin menarik.
Jerman, yang menjadi jajahan Israel sejak Perang Dunia II karena "kesalahan kepada orang-orang yahudi" dalam perang tersebut, tidak kuasa menolak permintaan Israel untuk menutupi skandal yang memalukan itu sebagaiman juga media massa barat yang menyembunyikan skandal ini. Dan keterlibatan Jerman dalam operas-operasi penyelundupan senjata yang dilakukan Israel sudah berlangsung lama. Alat pengayak uranium untuk pembuatan senjata nuklir yang dijual Israel ke Afrika Selatan dan Libya, berasal dari Jerman. Saddam Hussein juga mendapatkan bahan-bahan senjata kimianya dari Jerman, meski kali ini Israel mempergunakan tangan keluarga Bush, keluarganya 2 mantan presiden Amerika.
Cina juga diketahui mendapatkan beberapa teknologi canggih Amerika sebelumnya, karena Israel. Pesawat tempur siluman Cina terbaru JA-20, misalnya. Pesawat ini dibuat berdasar teknologi curian pesawat tempur tercanggih di dunia buatan Amerika, F-22 Raptor.
Senjata canggih "Patriot 3" sebenarnya diberikan Amerika untuk membantu Israel menghadapi kemungkinan serangan rudal Iran, Hizbollah dan Hamas jika benar terjadi peperangan terhadapnya di tengah ancaman perang yang semakin serius. Namun alih-alih dimanfaatkan sesuai tujuan, Israel menjualnya ke musuh serius Amerika, Cina.
Orang-orang kebanyakan yang tidak memahami watak dan kharakter orang-orang yahudi mungkin heran, mengapa Israel justru menjual senjata yang sangat vital bagi keamanan mereka dan mengkhianati negara yang telah sangat setia mendukung dan melindungi kepentingannya seperti Amerika. Tidak ada nasionalisme dan nilai-nilai ideal di kalangan para pejabat Israel kecuali opportunisme. Semua pejabat tinggi Israel adalah "pedagang", memiliki perusahaan-perusahaan yang digunakannya untuk memperkaya diri dengan menggunakan fasilitas negara. Dan dari semuanya itu, para pejabat inteligen Mossad adalah yang paling rakus (baca buku "By Way of Deception" karya Victor Ostrovsky). Mungkin para pejabat INdonesia telah meniru mereka sehingga korupsi terus merajalela di negeri ini.
Amerika sendiri memandang Cina sebagai ancaman paling serius terhadap dominasi global yang selama ini dinikmatinya. Apalagi ketegangan Cina dengan sekutu-sekutu Amerika di kawasan Laut Cina Selatan semakin menambah kekhawatiran Amerika terhadap dominasi Cina. Sementara Cina semakin meningkatkan kemampuan militernya dengan membangun senjata-senjata canggih. Selain pesawat tempur siluman JA-20, Cina juga sukses mengembangkan senjata rudal super cepat anti-kapal dan baru saja membangun kapal induk baru yang semuanya bisa memandulkan atau setidaknya mengurangi keunggulan militer Amerika.
Pada bulan April 2009 Departemen Pertahanan Amerika mengumumkan hilangnya data teknis sebesar 1,5 terabyte dari pesawat tempur canggih mereka, F-35, versi ekspor dari F-22 yang lebih rendah kualitasnya dibanding Raptor. Kedua pesawat dirancang untuk menjadikan AU Amerika dan sekutunya tak terkalahkan dalam 40 tahun ke-depan. Dengan hilangnya data tersebut, tentu saja hilang juga keunggulan Amerika dengan proyek senilai $300 miliar untuk mengembangkan pesawat F-35/F-22 Raptor. Dan pencuri teknologi itu tidak lain adalah Israel. Namun lobbi Israel yang kuat di Amerika membuat skandal itu hilang begitu saja. Dan keberhasilan cina membuat pesawat JA-20 membuktikan hal itu terkait dengan hilangnya teknologi F-20 tahun 2009.
Meski rudal-rudal yang diselundupkan (hanya rudal, tidak termasuk sistem radarnya) hanya bernilai $4 miliar, nilai transfer teknologinya mencapai $125 miliar, jumlah yang sangat besar bagi Amerika yang terus mengalami defisit anggaran belanjanya.
Detektif Superintendent Timo Virtanen dari kepolisian Finlandia yang bertanggungjawab atas kasus penangkapan senjata-senjata tersebut mengatakan:
"Sebenarnya, dalam penyidikan kami sampai saat ini, kami telah menemukan 69 rudal Patriot dan 160 ton bahan-bahan pembuat bom."
Bahan-bahan eksplosif tersebut diidentifikasi sebagai "nitroguandine", bahan peledak rendah sensitifitas namun sangat cepat kecepatan detonasinya. Bahan ini biasanya digunakan untuk membuat rudal yang diluncurkan dari kapal atau kapal selam, atau untuk membuat dan menguji coba disain senjata nuklir.
Kepala bea cukai Finlandia, Petri Louatmaa, menyatakan bahwa kasus seperti itu adalah bukan yang pertama kali, namun kali ini adalah yang terbesar. Finlandia kini tengah mengajukan pertanyaan ke sejumlah negara yang diduga terkait dengan pengiriman ini meski tidak disebutkan negara mana saja.
Dephan Amerika sendiri menyatakan bahwa penyelundupan ini merupakan modus baru, baik dari jenis barang yang diselundupkan maupun pengirimannya. Para pejabat Amerika juga cukup heran dengan penyelundupan ini.
"ADa dua rudal dalam satu tabung peluncur. Kontainernya tidak mudah untuk dibuka dan rudal tidak bisa dipidahkan untuk diperiksa tanpa merusak mesin mekanis peluncuran. Mereka dikirim untuk ditempatkan di kapal atau kendaraan peluncur. Maka cara pengiriman rudal-rudal itu menunjukkan keheranan atau ketidak profesionalan yang serius," demikian pernyataan Dephan Amerika.
Sejauh ini para pejabat pertahanan Israel masih belum memberikan komentarnya. Pengiriman-pengiriman senjata Amerika ke Israel biasanya melalui bandara Schipol, Amsterdam dimana Israel memiliki fasilitas-fasilitas keamanan sendiri.
Sumber:
"Breaking: Patriot Missiles Seized, Sold To China by Israel (Updates)"; Gordon Duff; Veterans Today, Military & Foreign Affairs Journal; 23 Desember 2011
BAGAIMANA HIZBOLLAH "MENYIKUT" CIA DI LEBANON
Keterangan: gaya tabik Hizbollah yang meniru gaya tabik Nazi Jerman, merupakan bentuk ejekan kepada Israel.
Hizbollah dan CIA telah lama terlibat perang inteligen di Lebanon. CIA menuduh Hizbollah sebagai pelaku aksi pemboman terhadap barak marinir Amerika di Beirut yang menewaskan 200 personil militer Amerika dan memaksa pasukan Amerika hengkang dari Lebanon tahun 1984, meski saat itu Hizbollah belum resmi terbentuk. Sebaliknya Hizbollah menuduh CIA sebagai pelaku pemboman yang ditujukan kepada petinggi Hizbollah, Sayyed Fadlallah tahun 1985, yang menewaskan puluhan warga sipil Lebanon sementara Sayyed Fadlallah sendiri selamat.
(Terdapat perbedaan tajam antara kedua aksi pemboman, jika Hizbollah menyerang sasaran militer, CIA mentargetkan sasaran sipil. Selain itu metode Hizbollah juga berbeda dengan metode orang-orang salafi/Al Qaida yang mengirimkan orang-orang bodoh untuk bunuh diri, Hizbollah mengirimkan truk yang dikendalikan dari jarak jauh).
Dan sejak kekalahan Israel atas Hizbollah tahun 2006 yang disusul oleh kolaps-nya jaringan inteligen Israel di Lebanon, CIA kini lebih mengintensifkan kerjanya di Lebanon, sebagian darinya demi membantu inteligen Israel. Namun sebagaimana dinas inteligen Israel, Mossad, CIA pun kini mengalami kehancuran setelah Hizbollah berhasil mengidentifikasi para agen CIA di Lebanon, lengkap dengan metode kerja dan tempat-tempat "hangout" mereka.
Media cetak Lebanon yang dekat dengan Hizbollah, "As-Safir" baru-baru ini membuat laporan mengenai keberhasilan Hizbollah menghancurkan jaringan mata-mata CIA sebagaimana telah disiarkan oleh televisi Lebanon, "Almanar", baru-baru ini.
"Jika terungkapnya identitas seorang mata-mata dianggap sebagai kekalahan besar, kekalahan sebesar apa jika sebuah jaringan besar terbongkar?" tulis "As-Safir".
"CIA di Lebanon aktif bekerja untuk inteligen Amerika yang cakupan kerjanya tidak terbatas di Lebanon saja, namun juga meliputi wilayah Syria. Di tingkat Lebanon, aktifitas mereka ditujukan terutama untuk memata-matai gerakan perlawanan anti-Israel (Resistance), khususnya setelah perang tahun 2006, dalam rangka memperbaiki kerugian yang timbul setelah kekalahan Israel dalam perang tersebut serta hancurnya jaringan inteligen Israel di negeri ini. Maka Amerika memilih agen-agen terbaiknya untuk bekerja di Lebanon, untuk menjalankan aktifitas inteligen yang rumit," tambah "As-Safir".
"Jelas bahwa keputusan CIA untuk bekerja sebagai agen inteligen Israel membuat aparat keamanan kelompok perlawanan memusatkan perhatian pada inteligean CIA di Lebanon. Sebagai konsekuensinya perlawanan menganggap perlawanan terhadap mereka sama pentingnya dengan perlawanan terhadap inteligen Israel, dan perang inteligen terjadi dalam 2 front sekaligus dalam satu waktu," tambah "As-Safir" lagi.
As-Safir menjelaskan dalam laporannya bahwa CIA memilih para agennya dalam 2 metode:
1. Rekrutmen reguler dimana CIA menerima agen-agen baru (biasanya lulusan sarjana terbaik dari universitas-universitas terkemuka Amerika; blogger) yang kemudian dididik untuk menjadi agen rahasia profesional. Dalam masa pendidikan itu seorang agen rahasia baru dilatih menyamar sebagai pebisnis, profesional, ahli komunikasi, peneliti, dan pekerjaan-pekerjaan lain yang bisa menutupi identitas mereka.
2. Dengan memilih orang-orang kualified, yang memiliki keahlian profesional khusus seperti dokter, arsitek, atau profesor universitas. Sebelumnya mereka menjalani penyidikan mendalam secara diam-diam mengenai latar belakang, status sosial ekonomi, dan kecenderungan politiknya sebelum membawa mereka ke CIA. Selanjutnya mereka mendapat pelatihan khusus secara intensif sebagai agen sebelum dikirim kembali sebagai profesi semula namun dengan menyandang tugas khusus inteligen.
Metode untuk menyembunyikan identitas agen rahasia adalah elemen dasar suksesnya pekerjaan seorang agen rahasia. Jika identitas seorang agen terbuka, maka agen bersangkutan harus segera diganti karena kalau tidak justru akan membahayakan pekerjaan suatu jaringan inteligen secara keseluruhan.
Pekerja diplomat adalah salah satu kedok yang sering digunakan CIA untuk menyembunyikan diri. Biasanya CIA merekrut para diplomat profesional untuk dikirim ke negeri tujuan. Terkadang mereka bekerja 2 kaki, depertemen luar negeri dan CIA, atau 1 kaki saja tanpa sepengetahuan departemen luar negeri.
Mengenai kesuksesan Hizbollah membongkar jaringan CIA di Lebanon, "As-Safir" meringkasnya ke dalam 3 kemungkinan:
1. Hizbollah lama berhasil mengidentifikasi agen-agen CIA dan menunggu waktu untuk membongkarnya. Waktu yang dipilih adalah saat Hizbollah hendak melakukan inisiatif politik, atau sebagai reaksi politik atas aksi musuh.
2. Hizbollah berhasil menanamkan agen ganda ke dalam jaringan CIA. Merekalah yang kemudian menjadi sumber informasi bagi Hizbollah mengenai nama-nama para agen CIA, tempat-tempat pertemuan, termasuk juga program-program kerja CIA di Lebanon.
3. Hizbollah dan sekutu-sekutunya di dalam maupun luar Lebanon menempatkan agen-agen terlatih untuk mengikuti pergerakan agen-agen CIA. Agen-agen terlatih inilah yang kemudian membongkar jaringan CIA di Lebanon sebagaimana identitas para agen rahasia CIA.
Sebagai kesimpulan "As-Safir" menulis:
Keberhasilan Hizbollah mengidentifikasi secara akurat nama agen-agen rahasia CIA di Lebanon dan aktifitasnya menunjukkan bahwa jaringan CIA di Lebanon telah hancur dan harus dibangun jaringan baru untuk menggantikannya. Membentuk jaringan baru ini membutuhkan waktu dan dana yang tidak sedikit.
Namun lebih dari itu, As-Safir menulis, reputasi CIA sebagai dinas inteligen terbesar dan paling berpengalaman di dunia, dikalahkan oleh Hizbollah.
"Dari sudut pandang gerakan perlawanan, hal ini menunjukkan bahwa mereka yang telah berhasil menghancurkan kekuatan Israel, menghancurkan tank-tank Merkava Israel yang melegenda, mengatasi pasukan-pasukan elit dan menghancurkan kapal perang Israel, serta mengalahkan Mossad, kini menambahkan kesuksesan mereka dengan mengalahkan CIA yang menjadi kaki tangan Mossad.... dalam waktu yang jauh lebih cepat dari yang bisa dibayangkan Israel."
Sumber:
"As-Safir: How Did the Resistance Infiltrate CIA’s Secret Structure?"; almanar.com.lb; 23 Desember 2011
Tuesday, 27 December 2011
Pidato Zainab al Qubro di Hadapan Yazid bin Muawiyah
Celakalah orang-orang yang begitu dengki kepada Ahlul Bait (keluarga Rosul) dan membenci para pengikut Ahlul Bait.
Beberapa waktu lalu saya kaget bukan kepalang ketika anak perempuan saya, Nur Fathimah Az-Zahra, mengadu kepada saya bahwa teman sepermainannya, seorang putri anggota jema'ah Salafi, mengejek namanya dengan menyebutkan nama tersebut adalah nama seorang wanita jahat. Padahal Fathimah Az-Zahra adalah putri kesayangan Rosulullah, satu dari empat orang wanita yang disebut Rosulullah sebagai wanita-wanita paling mulia di surga.
Jauh hari sebelumnya saya juga kaget ketika tetangga saya, juga seorang anggota jema'ah Salafi, menamai anak laki-lakinya yang baru lahir, dengan nama Yazid. Padahal nama Yazid bin Muawiyah dalam sejarah Islam tertulis dengan tinta hitam kelam. Selain ahli maksiat, ia adalah pembunuh cucunda Rosulullah, perusak Ka'bah, dan penumpah darah umat Islam. Dalam peristiwa Hurrah, yaitu huru-hara di kota Madinah dan Makkah, ia memerintahkan pasukannya untuk membunuhi warga kota dan memperkosa para wanitanya hingga setahun kemudian di kota Madinah, kota suci kaum muslim, lahir 1.000 bayi hasil perkosaan pasukan Yazid.
Namun tidak ada kebencian pada diri saya pada para anggota jama'ah Salafi itu. Mereka hanyalah orang-orang yang "kurang pengetahuan".
Terkait dengan judul artikel ini ingin saya paparkan sedikit kisah mengenaskan yang menimpa keluarga Rosulullah (ahlul bait) yang tersisa setelah pembantaian Karbala oleh pasukan Yazid bin Mu'awiyah dan menjadi tawanan. Mereka semua adalah para wanita suci kerabat Rosulullah yang oleh Allah umat Islam diperintahkan untuk menyisihkan 1/5 dari semua penghasilannya (khumus), 1/5 dari pampasan perang (ghanimah), dan 1/5 dari upeti kaum non-muslim (fa'i) untuk mereka, dan orang-orang yang diharamkan menerima sedekah dan zakat. Hanya seorang laki-laki bersama mereka, Zainal Abidin sang cicit Rosulullah yang masih kecil dan tengah menderita sakit.
Oleh pasukan Yazid, manusia-manusia suci itu direndahkan begitu rupa. Selain dirampas hartanya, mereka juga dilecehkan kehormatannya. Pakaian mereka direnggutkan dan disobek-sobek. Selanjutnya mereka dirantai tangan dan kakinya dan diarak berjalan menuju Damaskus, Syria, memasuki desa-desa dan kota-kota, sejauh ratusan kilometer.
Kata-kata laknat tidak akan pernah cukup untuk membalas penghinaan yang dilakukan Yazid bin Mu'awiyah, jika kita mengetahui.
Berikut adalah pidato Zainab al Qubro, cicit Rosulullah yang menjadi tawanan, di hadapan Yazid bin Muawiyah:
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan dilimpahkan kepada Rasulullah dan seluruh keluarganya. Mahabenar Allah yang berfirman, “Kemudian akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah (azab) yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah, dan mereka selalu memperolok-olokkannya.”
“Apakah engkau mengira, wahai Yazid, saat engkau mengejar-ngejar kami di muka bumi sehingga kami digiring seperti budak-budak, bahwa yang demikian itu karena kami hina dan bahwa engkau mulia di hadapan Allah? Apakah engkau mengira bahwa karena besarnya kedudukanmu di sisi-Nya, sehingga hidungmu menjadi berkembang dan engkau memandang kami dengan sebelah mata, dan engkau bersuka cita karena melihat kekayaan dunia ini terkumpul di sisimu dan segala urusan menjadi mudah bagimu, dan ketika engkau merampas harta dan kekuasaan kami? Celaka, celaka engkau! Engkau telah melupakan firman Allah yang berbunyi, “Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir mengira bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka, dan bagi mereka azab yang menginakan."
“Apakah adil, wahai anak thulaqa (orang-orang tawanan yang dibebaskan oleh Rosulullah dalam peristiwa penaklukan Mekkah), caramu menakut-nakuti orang-orang yang telah memberimu kebebasan, dan engkau giring puteri-puteri Rasulullah sebagai tawanan? Engkau telah merobek-robek pakaian mereka, dan memperlihatkan wajah mereka dari satu negeri ke negeri lain, engkau seret mereka di tengah kaum lelaki dan para pejalan kaki, sehingga mereka menjadi tontonan orang dari jauh dan dari dekat, tanpa ada seorang pun yang melindungi mereka. Lalu apa yang bisa diharapkan dari orang yang mulutnya mengunyah-ngunyah hati-hati orang-orang suci (nenek Yazid, Hindun, yang membunuh paman Rosulullah, Hamzah, dan kemudian memakan hatinya), dan yang dagingnya tumbuh dari darah para syuhada ? (Al-Majalis Al-Saniyyah, halaman 146).
“Cukuplah bagimu Allah sebagai Hakim, Rasulullah sebagai lawan, dan Jibril sebagai musuh, kelak akan diketahui bagaimana penindasan yang muncul dari kedudukanmu. Sungguh buruk balasan bagi oang-orang yang zalim. Alangkah buruknya tepat kedudukanmu, dan alangkah sesatnya tindakanmu. Anggapan rendahku terhadap nilai dirimu dan kejahatanmu yang aku besar-besarkan, bukanlah kumaksudkan sekedar tuduhan kosong terhadapmu, sesudah engkau biarkan mata kaum muslimin bengkak karena tangis, dan dada mereka sesak ketika mengingatnya…. teruskan tipu dayamu, dan kerahkan seluruh kemampuanmu. Demi Allah yang telah memuliakan kami dengan wahyu, Al-kitab, kenabian, dan pemilihan diri kami, sungguh engkau tidak akan memahami ketinggian kami, tak mungkin bisa mencapai tujuan kami, dan tak mungkin bisa membungkam zikir kami. Pengotoranmu terhadapnya tak mungkin bisa dibersihkan dari dirimu. Sungguh pandanganmu tak lebih dari sekedar kesesatan, hari-harimu tak lain adalah hitungan, dan kekayaan yang engkau kumpulkan tak lebih hanyalah kesia-siaan, ketika kelak ada seorang yang mengumumkan bahwa laknat Allah itu diperuntukkan bagi orang zalim yang melanggar ketentuan Allah…!"
Hezbollah: Pemboman Irak dan Syria Ulah Amerika
Terjadinya 2 serangan bom di Irak dan Syria dalam waktu berdekatan membuat kelompok milisi Shiah Lebanon, Hizbollah, mengeluarkan pernyataan keras. Menurut Hizbollah aksi serangan teroris itu adalah ulah agen-agen inteligen Amerika-Israel dan sekutu-sekutunya sebagai bentuk balas dendam atas kekalahan Amerika di Irak.
"Kejahatan kemanusiaan besar yang dilakukan oleh musuh kemanusiaan, sehari setelah serangan-serangan terkoordinasi di Irak, menunjukkan bahwa kekuatan-kekuatan yang terpengaruh oleh kekalahan dan penarikan pasukan Amerika di Irak telah memulai aksi-aksi balas dendam berdarah dan pengecut yang ditujukan kepada kekuatan-kekuatan dan negera-negara yang menunjukkan penentangannya atas pendudukan Amerika dan yang telah memberikan bantuan kepada para pejuang Irak yang telah mengusir Amerika keluar," demikian pernyataan Hizbollah pada hari yang sama dengan terjadinya serangan bom di Syria, Jum'at (23/12).
Menurut Hizbollah aksi-aksi serangan di Irak dan Syria baru-baru ini adalah "spesialisasinya Amerika dan sekutu-sekutunya di Timur Tengah". "Pemboman-pemboman yang menewaskan dan melukai puluhan warga sipil ini adalah spesialisasinya Amerika, induk semua terorisme," ungkap Hizbollah.
Menurut Hizbollah serangan terhadap sasaran sipil dimaksudkan Amerika untuk membuat negara-negara sasarannya ketakutan dan tunduk kepada Amerika. "Aksi-aksi seperti itu tidak akan membuat Amerika, zionis dan sekutu-sekutunya di wilayah ini, kesempatan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Kami mengutuk serangan-serangan ini dan menyatakan bahwa tindakan itu tidak akan menggoyahkan "perlawanan"," tambah Hizbollah.
Hizbollah juga menyatakan duka-cita kepada para keluarga korban serangan tersebut dan mendoakan para korban luka-luka agar cepat sembuh.
Serangan bom yang terjadi di ibukota Syria, Damaskus, Jum'at, setidaknya menewaskan 55 orang dan melukai ratusan lainnya. Serangan tersebut ditujukan ke markas Kementrian Pertahanan dan markas dinas inteligen militer.
Suleiman: Sabotase Terhadap Inisiatif Arab
Selain kutukan dari berbagai negara dan lembaga internasional, serangan bom di Syria juga mendapat kecaman pemerintahan sekutu Syria, Lebanon. Presiden Lebanon, Michel Suleman dalam percakapan telepon dengan Presiden Syria Bashar al Assad menuduh serangan tersebut ditujukan untuk menggagalkan inisiatif Liba Arab dan pemerintah Syria dalam menyesesaikan krisis politik Syria. Hal ini tampak jelas karena serangan terjadi pada saat delegasi Liga Arab berada di Syria untuk memantau kondisi politik Syria.
Inisiatif Arab yang disetujui Syria tgl 2 November lalu telah mengirimkan tim pemantau Liga Arab untuk mengevaluasi langkah-langkah reformasi politik yang telah dilakukan pemerintah Syria untuk mengatasi krisis. Inisiatif ini juga meminta pemerintah Syria untuk membebaskan tahanan politik terkait krisis yang tengah terjadi.
Sumber:
"Hezbollah: Damascus Blasts Specialty of US and Agents"; almanar.com.lb; 23 Desember 2011
"Suleiman to Assad: Terrorist Bombings Aimed at Targeting Arab Plan"; almanar.com.lb; 23 Desember 2011
Saturday, 24 December 2011
RUSIA-CINA BERI HADIAH BESAR UNTUK IRAN
(Imbalan mempelajari pesawat mata-mata Amerika yang jatuh ke tangan Iran)
Iran dikabarkan mendapatkan hadiah sangat berharga dari Rusia dan Cina sebagai imbalan atas diperbolehkannya tim ahli kedua negara untuk mempelajari teknologi pesawat mata-mata tanpa awak Amerika yang ditangkap Iran baru-baru ini. Hadiah tersebut teknologi-teknologi yang paling dicari Iran untuk menghadapi konflik dengan Amerika-Israel, yaitu teknologi roket berbahan bakar padat, sistem pertahanan udara canggih S-300, serta teknologi pengayakan uranium ke level pembuatan senjata nuklir.
Sistem persenjataan S-300 adalah senjata yang telah dipesan Iran namun gagal dikirim karena adanya keberatan Amerika dan Israel. Persenjataan ini diyakini dapat mengatasi serangan udara yang ditujukan kepada Iran, termasuk oleh rudal-rudal jelajah dan pesawat-pesawat siluman. Keberadaan senjata itu sangat dikhawatirkan Amerika-Israel dan sekutu-sekutunya karena bisa memandulkan keunggulan persenjataan mereka. Demikian khawatirnya mereka hingga PM Israel Benjamin Netanyahu mengirim menlunya, Avigdor Lieberman, ke Moscow pada 7 Desember lalu untuk melobi PM Rusia Vladimir Putin membatalkan transaksi dengan Iran. Tentu saja sebelum Lieberman melaksanakan tugasnya, Netanyahu terebih dahulu berkonsultasi dengan pasangan tandemnya, pemerintah Amerika. Sumber-sumber inteligen menyebut, Netanyahu menelepon Obama.
Putin yang telah mengendus adanya campur tengan inteligen Israel dalam aksi-aksi demonstrasi menentang dirinya akhir-akhir ini di Rusia, bagaimana pun menerima Lieberman di kantornya. Namun pembicaraan keduanya berlangsung sangat singkat. Putin bahkan menolak membicarakan hal yang diinginkan Lieberman hingga ia berkomentar sinis kepada wartawan yang menemuinya: "Posisi Rusia di Timur Tengah tidak membantu."
Amerika juga berupaya melakukan tekanan politik langsung ke Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Putin untuk menggagalkan transaksi Iran-Rusia tersebut, namun juga gagal total.
Beberapa analis inteligen mengindikasikan bahwa Amerika dan Israel sebenarnya mencurigai keterlibatan Rusia dalam insiden jatuhnya pesawat inteligen Amerika RQ-170 di Iran tgl 4 Desember lalu. Mereka menduga Rusia telah melengkapi Iran dengan peralatan elektronik canggih yang bisa meng-"intersep" jaringan komunikasi pesawat siluman tersebut dengan komando pengendalinya dan membawanya turun ke darat tanpa kerusakan berarti.
Penerbangaun pesawat RQ-170 di wilayah udara Iran merupakan misi pertama pesawat jenis ini. Sebelumnya dikabarkan Iran telah menembak jatuh pesawat tanpa awak Amerika lainnya dengan jenis berbeda. Keberhasilan Iran melacak kedatangan pesawat ini serta membajak jaringan komunikasinya menunjukkan kecanggihan teknologi inteligen Iran.
Pada tgl 10 Desember Wakil Komandan Tentara Pengawal Revolusi Iran, Jendral Hossein Salami berkomentar kepada madia massa: "Jarak kemampuan antara kami dengan Amerika atau Israel tidaklah terlalu jauh." Pernyataan ini mengindikasikan transaksi teknologi Iran dengan Rusia dan Cina telah terjadi.
IRAN PINDAHKAN SEMUA FASILITAS NUKLIRNYA KE BAWAH TANAH
Dan seolah semua keadaan tidak menguntungkan Amerika-Israel, Iran pada hari Rabu (21/12) mengumumkan telah berhasil memindahkan semua fasilitas nuklirnya ke bawah tanah. Hal ini tentu saja menambah sulit opsi penyerangan militer yang mungkin akan dilakukan Amerika-Israel untuk menghancurkan semua fasilitas nuklir Iran. Untuk menghancurkan semua fasilitas nuklir Iran yang tersembunyi rapat di dalam bunker bawah tanah diperlukan belasan bom nuklir penghancur bunker dengan jaminan keberhasilan yang tidak diketahui.
Padahal menhan Israel Ehud Barak telah berkali-kali mengingatkan mitranya di Amerika bahwa jika Iran berhasil memindahkan fasilitas nuklirnya di bawah tanah, opsi serangan militer tidak mungkin lagi efektif.
Pengumuman pemindahan fasilitas nuklir tersebut dilakukan oleh Panglima Devisi Pertahanan Tentara Pengawal Revolusi Iran, Jendral Gholamreza Jalali. "Kelemahan keamanan fasilitas nuklir Iran telah mencapai tahap minimum. Dan jika keadaan memaksa fasilitas-fasilitas nuklir ini akan ditempatkan ke tempat yang lebih aman lagi," kata Jalali kepada pers.
Menurut Jalali, fasilitas nuklir yang telah dipindah ke dalam tanah termasuk fasilitas pengayaan uranium terbaru mereka.
Pengumuman mengejutkan itu hanya berselang sembilan hari setelah Deputi perdana menteri Israel, Moshe Ya’alon menyatakan bahwa “Iran akan memiliki kemampuan membuat senjata nuklir dalam waktu beberapa bulan mendatang."
Sumber-sumber inteligan barat menyebutkan bahwa Iran telah memiliki mesin pengayakan uranium model baru IR2 dan IR4 yang mampu meningkatkan kadar uranium menjadi 60%, hanya satu langkah sebelum diubah menjadi senjata nuklir. Fasilitas ini diyakini telah ditempatkan di bunker bawah tanah di kota Fordo.
Sebelumnya para ahli barat meyakini bahwa Iran mengalami kesulitan dalam pengembangan nuklirnya terkait kelangkaan bahan alumunium alloys khusus dan bahan-bahan lainnya yang diperlukan untuk pengayakan uranium. Namun masalah ini telah diatasi Iran berkat bantuan Korea Utara dan Cina.
Sumber:
"Nuclear knowhow, S300 are Iran’s price for Russian, Chinese access to US drone"; DEBKAfiles – 11 Desember 2011.
"Iran reports all its nuclear installations now underground"; DEBKAfile – December 15, 2011
IRAN PERTONTONKAN MATA-MATA CIA YANG TERTANGKAP
Beberapa waktu lalu pemerintah Iran melarang diadakannya acara pesta air di Kota Teheran yang mana para peserta dipersenjatai dengan mainan senjata air. Orang-orang "liberal idiot" di Iran maupun di seluruh dunia langsung saja menuduh pemerintah Iran sebagai "otoriter" dan "tidak demokratis". Namun tentu saja pemerintah Iran tidak bodoh, acara tersebut diorganisir oleh inteligen Amerika-Israel melalui agen-agen "liberal idiot" mereka untuk menciptakan suasana "pemberontakan" sebelum akhirnya dilancarakan aksi-aksi demontrasi menentang pemerintah.
Hari Minggu lalu (18/12) televisi Iran menayangkan pengakuan seorang mata-mata CIA yang tertangkap di Iran sebelum berhasil menjalankan misinya, dan pengakuan tersebut sedikit banyak menguatkan kecurigaan Iran terhadap berbagai operasi rahasia CIA yang dilakukan di Iran, termasuk tentu saja "pesta air" sebagaimana disebut di atas.
Mata-mata tersebut yang disebut namanya sebagai Amir Mirzai adalah warga Amerika keturunan Iran yang lahir di Arizona dan masih berusia 20-an tahun. Menurut pengakuannya Mirzai bergabung dengan militer Amerika tahun 2001 setelah lulus SMA. Namun setelah diketahui ia bisa berbahasa Iran, ia langsung direkrut dinas inteligen untuk menjadi mata-mata untuk dikirim ke Iran setelah menjalani pelatihan selama beberapa tahun.
Menurut Mirzai, misi pertama yang dilakukannya adalah membocorkan informasi cukup penting kepada inteligen Iran agar ia bisa diterima untuk masuk ke dalam jaringan inteligen Iran. Namun sebelum misi itu berjalan mulus, ia sudah ketahuan oleh inteligen Iran dan langsung ditangkap setelah masuk ke Iran dengan menggunakan samaran.
"Rencananya adalah membocorkan beberapa informasi penting, memberikannya kepada Iran dan kemudian menunggu panggilan mereka," kata Mirzai.
Dalam melaksanakan tugasnya itu Mirzai sebelumnya diterbangkan ke pangakalan militer Amerika di Bagram, Afghanistan untuk koordinasi. Namun sial-nya saat berada di sana, agen-agen inteligen Iran berhasil mengetahui keberadaannya dan sejak saat itu ia berada dalam pengawasan inteligen Iran hingga tertangkap di Iran.
Dalam wawancara televisi tersebut Mirzai juga menunjukkan kartu identitas sebagai "Kontraktor Angkatan Darat Amerika" yang dipakainya selama berada di Bagram. Beberapa foto dirinya juga ditunjukkan ke publik, di antaranya saat ia memakai serangan militer Amerika maupun saat berpakaian tradisionla Arab. Mirzai lancar berbahasa Iran, Arab maupun Inggris dengan aksen Amerika. Ia memberikan keterangan dengan tenang tanpa menunjukkan adanya tekanan.
Sehari sebelumnya, Sabtu (17/12) kementrian inteligen Iran mengumumkan penangkapan Mirzai sebelum ia berhasil menyusup ke Iran.
Dalam siaran televisi tersebut juga disebutkan bahwa Mirzai bekerja pada US Defence Advanced Research Projects Agency (DARPA) selama tahun 2005-2007. Selanjutnya ia pindah ke perusahaan game komputer binaan CIA bernama "Kuma Games" yang berspesialisasi pada pembuatan game komputer perekayasa sosial dan opini publik (shoot-’em-up entertainment). Ia kemudian pindah lagi ke perusahaan "Cubic", juga perusahaan binaan inteligen Amerika, sebelum akhirnya berpindah lagi ke perusahaan senjata Inggris BAE Systems.
Penangkapan Mirzai dan penayangannya di media massa merupakan pukulan telak bagi inteligen Amerika setelah sebelumnya Iran berhasil "membajak" pesawat terbang mata-mata canggih Amerika RQ-170 Sentinel dan menayangkan pesawat itu ke media massa. Suatu bentuk penghinaan yang memalukan.
Sumber:
"Iran TV shows ‘CIA spy’ speaking of alleged mission"; Marc Burleigh – AFP; 18 Desember 2011
PENGKHIANATAN NYATA REGIM SAUDI WAHABIAH
Keterangan gambar: Emir Faisal dengan Lawrence of Arabia, agen rahasia zionis Inggris legendaris yang dikenal sebagai seorang homoseks.
Pengkhianatan regim Saudi Wahabiah terhadap rakyat Palestina telah banyak diketahui orang. Hal itu telah terlihat nyata baik dalam pikiran maupun tindakan nyata. Contoh gamblangnya adalah diamnya regim Saudi atas aksi kekejian Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza selama ini. Atau pernyataan terbuka ulama-ulama mereka yang meminta rakyat Palestina untuk meninggalkan negeri mereka yang diduduki Israhell dan memilih tinggal di negara lain sebagai pengungsi.
Dalam pikiran-pikiran mereka kaum Wahabi yang kini bermetamorfosis menjadi Salafi, kaum yahudi adalah orang-orang yang baik, saudara sepupu yang tidak boleh dimusuhi, bahkan meski mereka bertindak keji kepada orang-orang Arab Palestina. Sebalinya mereka justru menginginkan rakyat Palestina untuk menyerah kepada nafsu dan ambisi bangsa Israel. Hal ini tidak lain adalah karena para pendiri mazhab Wahabi ini adalah orang-orang keturunan yahudi sebagaimana keyakinan banyak orang. (Dinas inteligen Irak di bawah kepemimpinan Saddam Hussein pernah membuat laporan ilmiah tentang asal-usul gerakan Wahabi yang ternyata berasal dari orang-orang yahudi Turki).
Berikut ini adalah bukti tertulis konspirasi gerakan saudi-wahabi dengan zionis israel, yaitu berupa surat yang ditulis pemimpin Saudi Wahabi, Raja Feisal, kepada Felix Frankfurter, pemimpin Zionist Organisation of America tertanggal 3 Maret 1919. Surat ini merupakan susulan dari perjanjian tertulis yang dibuat oleh Feisal dengan pemimpin tertinggi gerakan zionisme internasional, Chaim Weizmann, tanggal 3 Januari 1919, yang mana dalam satu pasalnya menyebutkan:
ARTICLE IV
Semua tindakan yang perlu harus dilakukan untuk meningkatkan arus imigrasi orang-orang yahudi ke Palestina dalam skala besar, dan dalam tempo yang secepat mungkin menempatkan para imigran yahudi pada pemukiman-pemukiman yang berdekatan serta di tanah-tanah pertanian yang digarap secara intensif.
Berikut adalah surat Raja Faisal kepada pemimpin gerakan zionisme Amerika
DELEGATION HEDJAZIENNE
Paris, March 3, 1919.
DEAR MR. FRANKFURTER: I want to take this opportunity of my first contact with American Zionists to tell you what I have often been able to say to Dr. Weizmann is Arabia and Europe.
We feel that the Arabs and Jews are cousins in race, having suffered similar oppressions at the hands of powers stronger than themselves, and by a happy coincidence have been able to take the first step towards the attainment of their national ideals together.
The Arabs, especially the educated among us, look with the deepest sympathy on the Zionist movement. Our deputation here in Paris is fully acquainted with the proposals submitted yesterday by the Zionist Organization to the Peace Conference, and we regard them as moderate and proper. We will do our best, in so far as we are concerned, to help them through: we will wish the Jews a most hearty welcome home.
With the chiefs of your movement, especially with Dr. Weizmann, we have had and continue to have the closest relations. He has been a great helper of our cause, and I hope the Arabs may soon be in a position to make the Jews some return for their kindness. We are working together for a reformed and revived Near East, and our two movements complete one another. The Jewish movement is national and not imperialist. Our movement is national and not imperialist, and there is room in Syria for us both. Indeed I think that neither can be a real success without the other.
People less informed and less responsible than our leaders and yours, ignoring the need for cooperation of the Arabs and Zionists have been trying to exploit the local difficulties that must necessarily arise in Palestine in the early stages of our movements. Some of them have, I am afraid, misrepresented your aims to the Arab peasantry, and our aims to the Jewish peasantry, with the result that interested parties have been able to make capital out of what they call our differences.
I wish to give you my firm conviction that these differences are not on questions of principle, but on matters of detail such as must inevitably occur in every contact of neighbouring peoples, and as are easily adjusted by mutual good will. Indeed nearly all of them will disappear with fuller knowledge.
I look forward, and my people with me look forward, to a future in which we will help you and you will help us, so that the countries in which we are mutually interested may once again take their places in the community of civilised peoples of the world.
Believe me,
Yours sincerely,
Feisal.
Tuesday, 20 December 2011
BERAKHIRNYA PENDUDUKAN AMERIKA DI IRAK
Setelah berperang selama 9 tahun yang menewaskan ribuan tentaranya dan puluhan ribu lainnya mengalami luka-luka dan mengalami cacat fisik maupun mental permanen plus triliunan dolar uang rakyatnya yang terkuras habis, Amerika harus meninggalkan Irak dengan tangan kosong. Keinginannya untuk mempertahankan sebagian pasukannya, atau setidaknya meninggalkan regim baru yang pro-Amerika, harus dibuang jauh-jauh. Rakyat Irak (mayoritas Syiah sebagaimana Iran) sudah terlalu membenci Amerika hingga regim yang kini berkuasa pun harus berbaik hati dengan keinginan rakyatnya dan kukuh menuntut penarikan pasukan Amerika.
Pada Jumat lalu (16/12) Amerika menyerahkan pangkalan militer terakhirnya di Irak kepada otoritas keamanan Irak yang disambut meriah oleh ribuan rakyat Irak dengan teriakan-teriakan anti-Amerika/Israel dan aksi pembakaran bendera kedua negara.
"Kami dengan bangga mengumumkan kepada rakyat Irak pengambil-alihan markas militer terakhir Amerika di Irak. Hari ini kita menutup halaman terakhir pendudukan Amerika di Irak," kata Jendral Hussein al-Assadi, komandan pangkalan militer "Adder" yang kini berubah namanya menjadi "Imam Ali". Pangkalan tersebut berada di Kota Ur, kota kuno di selatan Kota Nasiriyah yang diyakini menjadi tempat kelahiran Nabi Ibrahim.
Pangkalan tersebut pernah didiami oleh 15.000 pasukan Amerika pada masa puncak peperangan Irak. Kini pangkalan tersebut difungsikan sebagai pangkalan udara Irak.
Saat ini pasukan Amerika masih tertinggal sekitar 4.000 personil di seluruh Irak dari jumlah sebelumnya yang mencapai 170.000 personil yang tersebar di 505 markas pasukan. Pada akhir tahun jumlah tersebut akan tinggal menjadi 157 personil militer yang bertugas melatih pasukan Irak serta satu regu marinir yang bertugas sebagai penjaga keamanan kedubes Amerika. Jumlah itu terlalu sedikit bagi kantor kedubes Amerika yang telah diubah menjadi benteng raksasa dengan biaya pembangunan mencapai $700 juta.
Pendudukan Amerika atas Irak telah menewaskan ratusan ribu rakyat Irak dan membuat 1,75 juta rakyat Irak kehilangan tempat tinggal. Di sisi lain jumlah tentara Amerika yang tewas mencapai 4.500 personil (angka resmi, angka sebenarnya jauh lebih besar).
Sumber:
"Iraq Takes Control of Last US Military Base"; almanar.com.lb; 16 Desember 2011
Tunisia Dukung Rakyat, Kutuk Penguasa Bahrain
Seolah hujan turun tanpa diawali mendung. presiden baru Tunsia, Moncef Marzouki membuat pernyataan mengejutkan mengutuk pemerintah Bahrain atas tindakan brutalnya terhadap para demonstran yang menutut perbaikan negeri awal tahun ini. Sebaliknya Marzouki menyatakan dukungan kepada rakyat Bahrain.
"Rakyat Bahrain merdeka merdeka! Khalifa (penguasa Bahrain) enyah enyah!" kata Marzouki dalam pernyataan dukungannya pada perjuangan rakyat Bahrain yang menentang kekuasaan regim Hamad al Khalifa, penguasa tiran Sunni di tengah-tengah masyarakat Bahrain yang mayoritas beragama Shiah.
Dalam pernyataan dukungan tersebut Marzouki mengatakan bahwa perjuangan rakyat Bahrain merupakan bentuk aksi masyrakat Arab menentang regim diktator yang kejam terlepas dari masalah-masalah agama maupun ras.
"Rakyat Bahrain menderita karena korupsi, ketidakadilan dan penindasan sebagaimana dialami rakyat Tunisia beberapa waktu lalu," katanya seraya menambahkan bahwa perjuangan rakyat Bahrain merupakan bagian dari perjuangan rakyat Tunisia.
"Kami katakan kepada saudara-saudara kita di Bahrain, bahwa kami rakyat Tunisia mendukung mereka sebagai sesama saudara ARab dan juga karena persoalan yang mereka hadapi seperti korupsi, ketidak adilan dan penindasan adalah sama dengan persoalan yang kami hadapi."
Marzouki menuduh regim penguasa Bahrain berupaya "memainkan kartu" sektarianisme Sunni-Shiah, hal yang tidak terjadi di Tunisia.
"Ini adalah perang antara rakyat melawan penguasa tiran dan tidak ada kaitannya dengan agama dan sekte. Kami katakan kepada saudara-saudara kami di Bahrain: Kami berdiri di samping Anda, kami merasakan sakit yang Anda rasakan, dan kami menganggap peperangan yang Anda lakukan adalah bagian dari peperangan kami," kata Marzouki.
Perlu ditambahkan pernyataan Marzouki ini sangat mengejutkan mengingat selama ini para pemimpin Arab diam seribu bahasa melihat penindasan keras penguasa Bahrai terhadap rakyatnya, sementara mereka tidak pernah berhenti mengecam presiden Syria yang tengah menghadapi pemberontakan.
Organisasi-organisasi internasional termasuk Amnesty International, Human Rights Watch dan PBB telah berulangkali mengecam tindakan regim Bahrain terhadap rakyatnya seperti tindakan penyiksaan, pengadilan yang tidak adil, penggunaan kekuatan yang berlebihan dan praktik-praktik kekerasan lainnya. Wartawan senior Inggris, Robert Fisk pernah menuliskan laporannya di media massa Inggris perihal penindasan yang dialami para dokter dan paramedis yang tengah merawat demonstran yang terluka serta tuduhan makar yang dialami mereka hingga harus menjalani proses pengadilan yang berakhir di dalam sel penjara. Padahal justru aparat keamanan lah yang telah melakukan pelanggaran HAM berat dengan menyerang rumah sakit tempat korban aksi demonstrasi dirawat.
Pada bulan November lalu komisi penyidik yang dibentuk regim Khalifa menyimpulkan bahwa aparat keamanan telah melakukan "tindakan berlebihan" dan "penyiksaan". Pemerintah Bahrain mengaku korban tewas akibat aksi penindasan berjumlah 24 orang meski oposisi menyebut angka yang lebih tinggi.
Pada bulan Maret, puncak dari aksi represif regim penguasa Bahrain terhadap aksi damai rakyat Bahrain di Lapangan Mutiara, Manama, aparat keamanan yang dibantu oleh ribuan tentara Saudi Wahabiah dan negara-negara Teluk lainnya menyerbu para demonstran, menyerang rumah sakit, dan membakar masjid-masjid kaum Shiah dalam upaya menghentikan aksi demonstrasi damai yang digelar rakyat Bahrain.
Terinspirasi oleh Revolusi Tunisia dan Mesir, rakyat Bahrain yang mengalami diskriminasi agama oleh regim penguasa Sunni-Wahabi, melakukan aksi-aksi demonstrasi damai menuntut perbaikan sistem politik. Namun penguasa, juga regim-regim Sunni-Wahabi lainnya di Arab Saudi dan negara-negara Teluk yang khawatir kekuasaannya runtuh, menumpas dengan keras. Dukungan aksi penindasan juga diberikan Amerika mengingat di Bahrain-lah pangkalan Armada VI Amerika berada. Aksi brutal penguasa terjadi hanya sehari setelah menlu Amerika berkunjung ke Bahrain.
Sumber:
"Tunisia: "Bahrain Free Free, Khalifa Out Out”"; Eslam al-Rihani; almanar.com.lb; 15 Desember 2011
MENUHANKAN MANUSIA
Pada suatu hari di masa kehidupan Rosulullah Muhammad S.A.W.W, beliau bersabda kepada para sahabatnya mengenai orang-orang yahudi yang dikutuk Tuhan karena telah men-Tuhan-kan para pemuka agama mereka. Para sahabat bertanya, "Apakah orang-orang yahudi itu menyembah para pemuka agamanya?". Rosulullah menjawab, tidak. "Mereka membenarkan dan mengikuti semua perkataan para pemuka agamanya tanpa mau berfikir," kata Rosulullah.
Rosulullah tidak pernah berbohong. Kalau mau berfikir sedikit saja tentu orang-orang yahudi itu tidak akan mau mengikuti perkataan para pemuka agamanya. Buktinya adalah kita suci yahudi, Talmud, dipenuhi dengan berbagai cerita kebohongan dan cerita-cerita cabul yang vulgar, namun tetap saja disucikan orang-orang yahudi. Sebagai contohnya, Talmud menyebutkan bahwa kegiatan Tuhan sehari-hari adalah: membuat hukum, bermain-main dengan ikan paus, serta membaca kitab Talmud. Kitab Talmud adalah kitab tulisan para pemuka agama, namun mereka bahkan berani mengklaim kitab mereka dibaca Tuhan setiap hari.
Namun sayangnya tidak hanya orang yahudi yang telah men-Tuhankan para ulama dan pemuka agama. Sebagian umat Islam pun demikian. Mereka mengkultuskan kitab-kitab "Shahih", menganggapnya nyaris seperti kitab suci, tanpa pernah mau mengkajinya secara rasional. Tanpa mengurangi hormat penulis para para ulama penulis hadits, bahkan kitab hadits yang dianggap paling valid seperti kitab "Shahih" Bukhari dan Muslim pun masih berisi hal-hal yang tidak rasional dan karena-nya tertolak kevaliditasannya. Saya pun yakin, para penulis kitab hadits tidak pernah meminta untuk dihormati sedemikian tinggi sehingga semua isi tulisannya diikuti dan dibenarkan tanpa sikap kritis. Sebagai para ilmuan (ulama), mereka tentu lebih menghargai jika karya-karya mereka disikapi dengan kritis,
Saya akan sebutkan tiga hal tidak rasional yang terdapat dalam kitab "Shahih" Bukhari-Muslim (aslinya Bukhari dan Muslim menulis kitab "Shahih" sendiri-sendiri, namun oleh penerbit-penerbit sekarang kitab mereka sering digabungkan menjadi "Shahih" Bukhari-Muslim). Pertama tentang kisah Nabi Musa berkelahi dengan malaikat. Kedua tentang Nabi Musa bermain petak umpet dengan batu. Ketiga tentang perintah membunuh cicak.
Ketiga hadits tersebut di atas tentu saja patut dipertanyakan kebenarannya dan orang yang berakal tentu akan menolaknya. Namun sebagaimana orang-orang yahudi membenarkan secara membabi buta apa yang dikatakan para pemuka agamanya, sebagian orang Islam juga membenarkan secara membabi-buta apa yang ditulis Bukhori dan Muslim. Padahal sebagaimana para pemuka agama yahudi, baik Bukhori maupun Muslim hanyalah manusia biasa yang tidak terbebas dari kesalahan. Mereka bahkan bukan orang yang pernah bertemu langsung dengan Rosulullah.
Apa yang dilakukan Bukhori dan Muslim (keduanya lahir antara abad pertama dan kedua Hijriah) hanyalah menyaring ribuan hadits yang beredar di masyarakat yang bercampur baur antara hadits-hadits yang benar maupun yang palsu. Pada masa itu keduanya juga tidak terbebas dari situasi politik dimana regim penguasa (Bani Umayyah dan Bani Abbas) bersikap diskriminatif terhadap hadits-hadits yang dianggap merugikan kepentingan politik mereka. Para penguasa itu berusaha keras menyingkirkan hadits-hadits yang berasal dari keluarga nabi (ahlul bait) dan mengancam para ulama yang menyebar luaskan hadits-hadits tersebut dengan hukuman sangat berat.
Maka kita bisa melihat mengapa kitab-kitab hadits "Shahih" sangat asing dengan hadits yang berasal dari ahlul bait, orang-orang yang paling dekat dengan Rosulullah, paling tinggi ilmunya, dan paling mulia ahlaknya, yang tentu saja paling kredibel sebagai sumber hadits. Alih-alih kitab-kitab hadits tersebut dipenuhi dengan riwayat yang berasal dari orang-orang yang diragukan keimanannya atau diragukan keilmuannya. Sebut saja Amar bin Ash, orang yang oleh Allah dikutuk sebagai orang yang terputus keturunannya (abtar) karena sering menghina Rosul dengan sebutan "abtar" karena Rosul kehilangan putra-putranya. Atau Abu Hurairah, seorang mualaf miskin yang tidak diketahui asal-usulnya, yang tidak pernah berjihad bersama Rosul dan hanya hidup sejaman dengan Rosul selama beberapa tahun saja. Abu Hurairah mendapat "kehormatan" penting sebagai sumber hadits terbanyak dalam kitab-kitab "Shahih" karena kedekatannya dengan penguasa Bani Ummayah. Oleh Bani Ummayah ia bahkan diangkat sebagai gubernur setelah berjasa menyingkirkan musuh-musuh Bani Ummayah yang tidak lain adalah orang-orang Madinah dan Mekkah, kaum muhajirin dan anshar, para sahabat Rosul dan kerabatnya. Dan Abu Hurairah pula yang menjadi periwayat tiga hadits tidak masuk akal sebagaimana telah disebutkan di atas.
Namun anehnya, meski mengkultuskan kitab-kitab "Shahih" setinggi langit, orang-orang yang tidak pernah berfikir itu menentang mati-matian hadits-hadits "Shahih" yang tidak sesuai dengan nafsu mereka. Ketika "Shahih" Bukhori-Muslim menyebut ahlul bait yang disucikan Allah sebagaimana tertulis dalam QS Al Azhab: 33 adalah Ali, Fathimah, Hasan, dan Hussein (lihat bab keutamaan ahlul bait), mereka menolak hadits tersebut mentah-mentah. Namun mereka tetap ngotot untuk "mensucikan" kitab tersebut.
Thursday, 15 December 2011
CIA Akui Kekalahan di Lebanon
Keterangan gambar: para agen CIA Lebanon yang ditayangkan Al Manar baru-baru ini.
Minggu lalu media massa milik Hizbollah, "Almanar" mempublikasikan film tentang bagaimana dinas inteligen Amerika CIA beroperasi di Lebanon, termasuk nama-nama agen mereka yang bekerja sebagai diplomat di kedubes Amerika Lebanon. Beberapa hari sebelumnya Iran juga mengumumkan terbongkarnya jaringan mata-mata Amerika di Iran yang melibatkan 30 agen rahasia mereka. Dua pukulan telak yang dialami aparat inteligen Amerika dalam waktu berdekatan.
Para pejabat Amerika pun akhirnya mengakui terjadinya kemunduran di dua negara tersebut meski menolak membicarakan ditail kemunduran yang dimaksud, demikian sebagaimana ditulis koran terbesar Amerika "New York Times" hari Selasa lalu (14/12). Saat seorang agen rahasia diketahui identitasnya, mustahil mereka untuk tetap menjalankan misinya.
"Para pejabat CIA aktif merekrut agen-agen lokal yang berasal dari berbagai kalangan sosial: pegawai pemerintah, personil keamanan, agamawan, bankir, akademisi, dan lain sebagainya," demikian papar "Al-Manar" dalam laporannya.
Sementara itu koran besar Amerika lainnya, "Washington Post" menulis terbongkarnya jaringan mata-mata Amerika di Lebanon membuat para agen CIA menghadapi resiko keamanan serius. "Washington Post" menyinggung serangkaian penangkapan beberapa agen lokal CIA di Lebanon yang dilakukan Hizbollah dan aparat keamanan Lebanon beberapa waktu lalu.
Amerika secara resmi memasukkan Hizbollah dan Al Manar sebagai organisasi teroris karena dukungannya terhadap perjuangan Palestina dan permusuhannya kepada Israel. Hizbollah telah terlibat peperangan melawan Israel sejak tahun 1982. Organisasi ini, meski menolak disebut sebagai pelaku, diyakini kuat oleh Amerika sebagai pelaku serangan bom terhadap markas marinir Amerika dan Perancis di Lebanon tahun 1983 yang menewaskan ratusan personil militer dan menjadi faktor penentu mundurnya pasukan keamanan Amerika dan Perancis dari Lebanon. Karena serangan-serangan Hizbollah, Israel terpaksa meninggalkan satu demi satu wilayah Lebanon yang didudukinya sejak invasi Israel tahun 1982, dan puncaknya pada tahun 2000 Hizbollah berhasil memaksa Israel menarik seluruh pasukan pendudukannya dari Lebanon Selatan. Pada tahun 2006 Hizbollah berhasil memukul mundur invasi kedua Israel atas Lebanon dalam perang sengit selama 33 hari. Padahal pada invasi pertama tahun 1982 saat Hizbollah belum resmi terbentuk, Israel sukses menduduki sebagian besar wilayah Lebanon hanya dalam waktu seminggu dan mengusir semua pejuang Palestina dari Lebanon serta berhasil memaksa pemerintah Lebanon menandatangani perjanjian damai yang merugikan Lebanon.
Adapun mengenai Al Manar, para pejabat Amerika menyebutnya sebagai media massa yang "tidak kredibel", selain tuduhan sebagai organisasi teroris.
Mengenai laporan yang dibuat Al Manar tersebut di atas, jubir CIA Jennifer Youngblood menolak mengkonfirmasi kebenaran laporan tersebut. "Kami tidak boleh menanggapi klaim yang dibuat oleh organisasi teroris," katanya. "Saya rasa lebih berharga untuk mengingat kembali bahwa Hizbollah adalah organisasi yang berbahaya, dengan Al Manar sebagai alat propaganda mereka. Fakta-fakta itu saja sudah cukup untuk mempertanyakan kredibilitas klaim mereka," tambahnya.
Sebagai perbandingan, klaim bohong Amerika bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal sebagai dalih menyerang Irak, adalah buatan CIA. Jadi bisa dibandingkan mana yang lebih kredibel antara CIA dengan Hizbollah/Al Manar.
Hizbollah dan CIA secara "pribadi" juga telah terlibat dalam perang inteligen di Lebanon sejak tahun 1980-an, terutama setelah CIA terlibat dalam serangan bom yang ditujukan kepada pemimpin Hizbollah Ayatollah Mohammed Hussein Fadlallah, tahun 1984, yang menewaskan ratusan korban jiwa terutama warga sipil. Sayyed Fadlallah sendiri selamat dalam serangan tersebut. Ia meninggal tahun 2010.
Pernyataan Youngblood tidak mengubah fakta bahwa CIA telah menerima temparan keras di Lebanon. Sebagaimana ditulis "New York Times" mengutip seorang pejabat Amerika, "Membenarkan klaim Hezbollah hanya akan menguntungkan kelompok ini. Namun tidak bisa dibantah CIA mengalami kekalahan di Lebanon."
Sementara "Washington Post" mengutip seorang mantan pejabat CIA menyatakan bahwa setidaknya satu nama yang disebutkan Hizbollah, yaitu kepala operasi CIA di Beirut, adalah benar.
Dalam laporan tersebut Hizbollah tidak hanya menyebut nama, melainkan juga detil-detil lainnya seperti nama samaran, tempat pertemuan, cek pembayaran, dan informasi penting lainnya. Hal ini cukup untuk meyakini bahwa laporan Hizbollah sangat akurat seraya mengakui kerja kontra-inteligen mereka yang sangat canggih.
Pada bulan September lalu situs berita Al-Manar mempostingkan dua artikel bersambung berjudul “Is Lebanon Going to Be Theater for New US Tragedy?” yang memaparkan keagalan CIA di Lebanon dan Timur Tengah serta bukti-bukti terjadinya perang inteligen antara CIA melawan Hizbollah.
Sumber:
"CIA Acknowledges “Setbacks” in Lebanon"; Mohamad Shmaysani; almanar.com.lb; 13 Desember 2011
PASUKAN NATO MULAI AKTIF DI PERBATASAN SYRIA
Ancaman serangan Amerika-NATO terhadap Syria telah mencapai tahap sangat serius. Berbagai laporan inteligen menyebutkan ratusan pasukan Amerika-NATO telah mulai beroperasi di perbatasan Yordaina-Syria untuk mempersiapkan serangan tersebut. Namun di sisi lain ketegaran regim Bashar al Assad serta dukungan sekutu-sekutunya meragukan serangan Amerika-NATO akan berjalan mulus.
Pada tgl 12 Desember lalu situs "Opednews" melansir laporan kantor berita independen Inggris, "Boiling Frogs Post", tentang aktifnya ratusan personil militer barat di perbatasan Jordania-Syria dalam mempersiapan serbuan militer atas Syria.
"Update 1: Today at 12:00 P.M. we contacted DOD Press Office via two voicemail messages and one e-mail asking for comment(s) on this story. As of 6:00 P.M. EST we have not heard back. Update 2: Another journalist with a major mainstream media publication was told by his editors that there would be no coverage or follow up on these developments," tulis laporan tersebut.
Menurut laporan tersebut ratusan personil militer barat hari itu telah disebarkan di sekitar kota Al Mafraq yang berada di perbatasan Jordania-Syria. Wilayah ini telah menjadi basis militer oposisi Syria selama bertahun-tahun.
Menurut seorang personil militer Jordania yang tidak disebutkan namanya, dalam 2 hari terakhir ratusan personil militer dari negara-negara barat terlihat bolak-balik menggunakan kendaraan militer antara pangkalan udara King Hussein di Al-Mafraq (10 km dari perbatasan) dengan beberapa dusun yang berada di perbatasan. Sumber lainnya menyebutkan bahwa markas pasukan Amerika-NATO telah didirikan di dusun Al-Houshah di dekat Al Mafraq.
Di sisi lainnya sumber-sumber inteligen di pangkalan udara Ain al-Assad Air di Iraq menyebutkan pesawat-pesawat yang terbang dari pangkalan tersebut tidak kembali ke pangkalannya di Jerman atau Amerika, melainkan dipindahkan ke Jordania. Informasi ini sejalan dengan informasi yang diperoleh di Jordania yang menyebutkan bahwa "setidaknya 1 pesawat militer Amerika yang membawa personil militer telah mendarat di pangkalan udara Prince Hassan" yang terletak 100 km timur kota Al-Mafraq.
Sebelumnya sebuah situs berita Jordania memberitakan bahwa, "para pejabat militer barat telah meminta ijin Raja untuk mendirikan pangkalan inteligen di Jordania Utara dekat perbatasan dengan Syria." Hal itu untuk "mendapatkan akses ke angkatan bersenjata Syria dan menghubungi para komandan militer Syria untuk memberontak terhadap penguasa".
"Boiling Frogs Post" dalam laporan itu menyebut tentang Al Mafrag: "Pangkalan udara Al Mafraq, yang kini juga menjadi Akademi Angkatan Udara Jordania, merupakan titik awal "aktifitas konspirasi Jordania atas Syria" yang melibatkan juga Inggris dan Israel, sejak tahun 1960-an. Pada bulan September 1968, Mayor Salim Hatoom, yang melarikan diri bersama sejumlah perwira setelah gagal melakukan kudeta di Syria, mendirikan markas komando anti pemerintah Syria di bawah kepemimpinan duet President Nureddin al-Atassi dan Salah Jadid. Pada akhir dekade 1970 an dan awal dekade 1980 an, organisasi Ikhwanul Muslimin Syria dan sayap militernya “At-Taleeah al-Islamiyyah al-Muqatilah” menggunakan pangkalan yang sama untuk melakukan perlawanan terhadap regim Syria, dimana mereka mendapat pelatihan dari personil militer Jordania dan Israel."
Laporan ini juga memberikan penilaian yang cukup mengkhawatirkan: "Menurut kami sejarah telah berulang, namun kali ini dengan kondisi yang lebih hebat. Beberapa bulan lalu puluhan serdadu Syria yang membelot ke Jordania telah dipindah ke sebuah pangkalan di “Salt”, dimana para agen inteligen militer Israel, AMAN, dan inteligen Jordania berupaya mengorek informasi inteligen dan militer dari mereka."
Menurut "Boiling Frogs Post", media-media massa barat telah mendapat instruksi untuk merahasiakan perkembangan terbaru ini sampai waktu tertentu.
SUMBER:
"Developing Story: Hundreds of US-NATO Soldiers Arrive & Begin Operations on the Jordan-Syria Border"; Sibel Edmonds – Opednews December 11, 2011
PESAWAT TANPA AWAK AMERIKA KEMBALI JATUH
KEKHAWATIRAN MEREBAK, DIDUGA KARENA SERANGAN CYBER IRAN
Sebuah pesawat tanpa awak Amerika kembali jatuh hari Selasa (13/12) menyusul "tertangkap"-nya pesawat tanpa awak Amerika oleh Iran seberapa hari sebelumnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Amerika bahwa Iran-lah sebagai pihak yang bertanggungjawab atas musibah tersebut yang sekaligus menunjukkan Iran memiliki kemampuan untuk melakukan "perang cyber" melawan Amerika.
Hanya dalam waktu kurang 2 minggu Amerika kembali kehilangan pesawat tanpa awaknya, kali ini jatuh dan meledak di dekat bandara internasional Seychelles, Mauritius, Samudra Hindia.
Sejak tahun 2009 Amerika telah mengoperasikan pangkalan udara di Seychelles, yang digunakan untuk meluncurkan pesawat-pesawat tanpa awak dalam misi inteligen maupun keamanan di sekitar Samudra Hindia, termasuk misi anti-bajak laut di perairan Somalia.
Para pejabat kedubes Amerika di Muritius mengkonfirmasi jatuhnya pesawat tersebut, yang diketahui jenis MQ-9 "Reaper”, versi pesawat terbang tanpa awak militer yang mampu melancarkan serangan udara. Berbeda dengan jenis yang ditangkap Iran yang merupakan pesawat mata-mata yang dioperasikan dinas inteligen Amerika, CIA. Jatuhnya pesawat itu tidak menimbulkan korban.
Seminggu sebelumnya Amerika membantah berita mengenai hilangnya pesawat tanpa awak miliknya sebelum akhirnya Iran menunjukkan kepada publik pesawat tersebut, yang berhasil dijebak dan dipaksa mendarat di Iran setelah melakukan misi mata-matanya. Presiden Obama meminta Iran mengembalikan pesawat tersebut, namun ditolak Presiden Ahmadinejad.
Secara bergurau Ahmadinejad, dalam wawancara dengan televisi Venezuela, mengatakan, "Amerika mungkin telah memutuskan untuk memberikan pesawat itu kepada kami. Kini kami telah menguasai pesawat itu."
Ahmadinejad menambahkan bahwa Iran telah menguasai teknologi pesawat Amerika yang canggih tersebut, yang sekaligus telah memberikan senjata baru kepada Iran dalam "pertempuran" psikologis" Iran melawan Amerika setelah keberhasilan Iran mengembangkan teknologi nuklirnya.
Amerika bungkam soal teknologi yang dimiliki pesawat mereka yang ditangkap Iran dan kini tengah dalam penyelidikan para ahli Iran bersama konterpartnya dari Rusia. Namun para ahli memperkirakan pesawat tersebut memiliki kemampuan menganalisis unsur-unsur kimia di angkasa sebagaimana juga menyabot transmisi komunikasi sembari terbang tinggi tanpa diketahui radar musuh.
Hilangnya dua pesawat tanpa awak berteknologi canggih mereka membuat Amerika mempertanyakan keamanan inteligen dan militer mereka. Menurut sebuah laporan beberapa bulan lalu perangkat lunak pesawat terbang tanpa awak Amerika yang diluncurkan dari pangkalan udara Creech di Nevada dipenuhi dengan virus yang tidak terdedaksi. Meski Amerika mengklaim virus tersebut tidak membahayakan, namun hal ini membuat pertanyaan kembali muncul: mungkinkah jatuhnya dua pesawat tanpa awak Amerika merupakan hasil kerja Iran dalam sebagai balas dendam mereka kepada Amerika?
Perlu disinggung di sini bahwa diduga kuat Amerika dan mitranya, Israel, pada tahun 2010 lalu telah menyabot sistem keamanan fasilitas-fasilitas nuklir Iran dengan menularkan virus Stuxnet, yang membuat program nuklir Iran terlambat dari yang direncanakan.
Pesawat tanpa awak MQ-9 "Reaper" memiliki kemampuan menembakkan bom-bom kendali laser serta rudal-rudal udara ke darat.
Sumber:
"Another US Drone Crash Raises Suspicions about Iran Cyber War on US Drones"; FARS News Agency – 14 Desember 2011 dalam thetruthseeker.co.uk; 14 Desember 2011.
Monday, 12 December 2011
"TIDAK MUNGKIN KAMI TERHINAKAN"
(PIDATO PIMPINAN HIZBOLLAH SAYYED NASRALLAH MEMPERINGATI HARI ASHURA)
Puluhan ribu massa berpartisipasi memperingati Hari Ashura yang diorganisir oleh Hizbollah di Selatan Beirut, baru-baru ini. Mereka semuanya larut dalam emosi peringatan meninggalnya Imam Hussein bin Ali, kesetiaan pada ajaran-ajarannya, dan janji untuk meneruskan jalan "jihad" yang telah dicontohkannya. Dalam konteks saat ini, mereka mengutuk "Setan Besar" Amerika dan "Setan Kecil" Israel dan menyerukan pembebasan Palestina.
Setelah berpawai, semua peserta kemudian berkumpul di Lapangan Raya untuk mendengarkan khutbah serta pidato-pidato politik yang puncaknya adalah pidato dari pemimpin Hizbollah, Sayyed Hassan Nasrallah.
Selama beberapa tahun yang lalu, demi menjaga keamanan dirinya yang menjadi target nomor satu pembunuhan inteligen Israel, Nasrallah hanya memberikan pidato melalui multimedia. Namun kali ini ia membuat kejutan dengan memberikan pidato secara langsung. Ini juga menjadi penampilan pertama Nasrallah di depan publik sejak Juli 2008 saat tercapai kesepakatan Israel-Hizbollah yang berhasil melepaskan mujahidin Samir Qintar dan empat kawannya dari penjara Israel.
"Saya senang bersama Anda sekalian selama beberapa menit ke dapan meski sebenarnya saya ingin terus bersama Anda semua. Pada Hari Ashura ini saya ingin bergabung dengan Anda semua untuk menyerukan kepada dunia tentang keteguhan sikap kita dan menyampaikan puja puji kepada Imam Hussein yang pada hari ini berdiri sendirian menghadapi 30.000 tentara musuh, serta menekankan kembali apa yang telah dikatakan ayahnda beliau, Ali bin Abi Thalib (AS) yang pernah berkata, "Demi Allah, jika saya berhadapan dengan musuh yang lebih besar lagi sementara saya hanya sendirian, saya tidak akan takut ataupun mundur," demikian pidato pembuka yang disampaikan Nasrallah.
"Selamanya, dan betapapun besarnya tantangan dan bahaya yang kita hadapi, kita menyerukan kepada mereka yang selalu berusaha menakut-nakuti kita atau mengancam kita, bahwa kita adalah para pengikut Ali bin Abi Thalib dan Hussein bin Ali yang pernah mengatakan, "Bagaimana mungkin kami dihinakan"".
"Saudara-saudaraku yang tercinta, pada tgl 10 Muharram ini kita menyerukan kembali apa yang telah dikatakan pada pendukung Hussein menjelang Tragedi Karbala: "Bagaimana kami bisa tinggal dengan tenang setelah meninggalkanmu Hussein. Demi Allah, jika kita semua mati, kemudian dikuburkan, dan kemudian dibangkitkan lagi, perperang lagi, terbunuh, dan dibangkitkan lagi hingga 1.000 kali, maka kami akan tetap berperang untuk Anda. Kami tidak akan meninggalkanmu Hussein!"
"Dengan nama Allah yang Maha Besar dan Maha Mulia. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, salam dan damai untuk Muhammad Rosulullah, keluarganya yang disucikan Allah, sahabat-sabahatnya yang mulia, serta seluruh nabi dan rosul yang telah diturunkan Allah ke dunia."
"Damai untukmu ya Imam Hussein, sang putra Rosulullah (Rosulullah selalu menyebut Hasan dan Hussein, dua cucu kesayangannya, sebagai putranya sendiri; blogger), serta untuk semua jiwa yang syahid bersamamu."
"Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda semua, atas kesetiaannya, janjinya, komitmennya, dan kesabarannya, dan saya berdoa semoga Allah membalas semua pengorbanan Anda."
"Saya bergabung bersama Anda pada Hari Ashura ini, hari memperingati syahidnya Abi Abdullah Al-Hussein, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, untuk memuja-muji Rosulullah dan keluarganya, para Imam kita , Imam Mahdi sang cucu Imam HUssein, dan pembantunya Imam Khamenei, sebagaimana juga para pemimpin, ulama, dan kaum muslim yang mengikuti jalan Rosul.
"Kita setiap tahun memperingati hari ini untuk menyerukan kembali jalan kita, komitmen kita, keyakinan kita, seruan kita, kegigihan kita, dan keinginan luhur kita untuk mengikuti jalan yang telah dilalui para nabi, rosul, dan orang-orang saleh. Jutaan orang telah menjadi syahid pada jalan ini dan Karbala adalah titik utamanya. Jalan bersejarah yang akan selalu dikenang hingga Hari Pembalasan kelak."
"Saudara-saudaraku, saya akan menyinggung beberapa isu politik yang berkembang akhir-akhir ini, sebagaimana kita selalu mengingatkan bahwa ancaman nyata negeri ini dengan seluruh wilayahnya, rakyatnya serta pemerintahnya, adalah Amerika, proyeknya Israel.
"Adalah Amerika, yang siapapun presidennya, adalah musuh yang telah menduduki negeri Palestina dan melanggar kesuciannya, dan menyerang penduduknya serta penduduk Lebanon. Perampok terbesar yang telah menguras kekayaan negeri ini adalah Amerika dan Israel."
"Rakyat kita harus selalu peduli dengan kenyataan ini dan tidak tertipu oleh kebohongan Amerika. Amerika selama setahun terakhir ini terus berusaha menampilkan diri sebagai pembela HAM dan demokrasi di dunia Arab. Negara yang munafik dan penipu, yang kita semua tahu selama ini menjadi pendukung para diktator. Sebagaimana semua diktator yang telah tumbang adalah dukungan Amerika melalui kebijakan politiknya, media massanya, aparat inteligen dan militernya pada semua tingkatan."
"Bahkan saat rakyat berbagau begara berontak dan Amerika mendapatkan para diktator yang didukungnya bertumbangan satu per-satu, Amerika meninggalkan mereka begitu saja. Tahukan Anda saudara-saudaraka, tingkah semacam ini adalah tingkahnya setan sebagaimana digambarkan dalam Al Qur'an? Dan pada Hari Pembalasan kelak, saat para pengikutnya kebingungan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, setan meninggalkan mereka. Apa yang dilakukan Amerika, sebagaimana dilakukan setan, adalah meninggalkan para pengikutnya, sekutunya, dan antek-anteknya di persimpangan jalan demi mencari keunguntungan pribadi."
"Rakyat di seluruh Arab dan negara Muslim harus menyadari hal ini, bahwa Amerika adalah musuh dan ancaman yang sebenarnya. Tidakkah kita mendengar apa yang dikatakan Presiden Obama di hadapan para pemimpin yahudi Amerika, yaitu bahwa "dukungan yang diberikan pemerintahannya kepada Israel melebihi apa yang telah diberikan para pendahulunya". Ini memang benar, bahkan lebih dari itu. Pada masa Obama CIA telah berubah dari aparat inteligen Amerika menjadi aparat inteligen Israel, yang menyusup di Lebanon, memberikan semua informasi inteligen yang diperoleh kepada Israel. CIA telah berubah menjadi dinas inteligen kecil yang bekerja untuk Israel."
"Wahai rakyat dan para pemimpin politik, janganlah tertipu oleh pemerintah Amerika, karena merekalah yang kini tengah menduduki tanah Palestina, melanggar kesucian kota Al Quda (Jerussalem), mengancam keutuhan masjid suci Al Aqsa. Dan mereka pula yang tertanggungjawab atas ditahannya ribuan rakyat Palestina di penjara, dan yang telah mengusir, menyiksa, dan mengepung mereka di Gaza dan Tepi Barat. Adalah Amerika, maka kita harus mengingat peristiwa 10 Muharram, untuk tidak keliru membedakan antara kawan dan lawan. Hanya orang-orang buta saja yang tidak bisa membedakan kawan dan lawan."
"Musuh kita adalah pemerintah Amerika dan "alat"-nya di wilayah ini, yaitu Israel, yang digunakan sebagai ujung tombak untuk mempermalukan dan menjajah dunia Arab dan muslim, dan memaksakan keinginan Amerika pada dunia Arab dan muslim demi menjamin pasar senjata mereka sekaligus mencuri minyak mereka, dan hal ini tidak boleh hilang dari ingatan kita."
"Yang kedua, juga dalam konteks ini kita harus waspada bahwa setelah kegagalan proyek "Timur Tengah Baru" karena perlawanan rakyat Lebanon, Palestina dan Irak, juga karena kesadaran rakyat di wilayah ini, serta karena perlawanan negara-negara Iran dan Syria, yang berujung pada gerakan revolusi Arab, Amerika merevisi kembali proyek tersebut melalui pintu lain, yaitu konflik internal dan pertikaian sektarian. Karena inilah pilihan terakhir yang tersisa bagi Amerika dan Israel untuk tetap mengendalikan wilayah ini."
"Dalam konteks ini kami telah yakin bahwa kita harus menghilangkan semua hal yang memicu konflik internal dan pertikaian sektarian, karena hanya akan menguntungkan Amerika dan Israel. Kita harus saling menghormati, dan di sini saya menekankan kembali fatwa yang telah dikeluarkan Imam Khamenei untuk menghormati semua kesucian dan simbol semua aliran."
"Ketika, dalam konteks ini, saya berbicara tentang Al Quds (Yerussalem) yang menjadi titik sentral pertikaian di wilayah ini. Saya memperingatkan bahwa hari ini pengambil-alihan Al Quds oleh Israel tengah berlangsung di sana. Setiap hari Israel selalu melakukan langkah untuk mengambil alih sepenuhnya Al Quds."
"Kemarin rumah-rumah dihancurkan di Timur Al Quds, dan setiap hari mereka membuat keputusan untuk membangun ribuan pemukiman, dan kini sebagian dari Masjid Al Aqsa tengah mengalami ancaman kehancuran. Yang kita takutkan dan harus kita takutkan adalah bahwa saat rakyat Arab sibuk dengan konflik internal, Israel memanfaatkan kesempatan untuk melakukan pukulan telak. Namun saya yakin ini akan menjadi hal bodoh bagi mereka."
"Palestina harus tetap menjadi perhatian utama kita betapapun sulitnya situasi dan kondisi yang terjadi. Inilah yang kami percayai dan menjadi pedoman semua tindakan kami. Kami berperang untuk membangkitkan kesadaran rakyat."
"Saat ini di Tunisia, rakyat yang menang atas penguasa tiran telah melaksanakan pemilu. Semoga para pemimpin politik bisa memenuhi harapan rakyat di sana."
"Rakyat Libya juga menang atas penguasa tiran, dan mudah-mudahan para pemimpin politik di sana bisa memenuhi harapan rakyatnya yang telah berkorban dengan ribuan nyawa mereka."
"Di Yaman, perubahan tengah terjadi di sana, dan ada sekelompok orang yang berupaya memecah belah Yaman dan menciptakan iklim sektarian demi menghentikan revolusi dan aspirasinya."
"Di Bahrain, rakyat masih bergolak dengan aspirasi mereka meski mendapat tekanan, tipuan dan perlakuan munafik para pemimpinnya. Mereka dengan gigih berupa meraih tujuan mereka."
"Di Mesir, perubahan besar yang menggoyangkan Israel terjadi. Kita semua menaruh harapan besar di Mesir, karena setiap perubahan di Mesir akan mengubah kebijakan strategis Israel, akan membuat sempit pilihan bagi Israel, dan menempatkan mereka pada posisi kritis yang mengancam keberadaan mereka. Ini adalah tantangan terbesar bagi kekuatan-kekuatan politik Mesir yang akan memenangkan pemilu dan membentuk pemerintahan baru."
"Harapan kami adalah bahwa rakyat negara-negara ARab tidak lagi tertipu dengan kemunafikan Amerika. Dan saat mereka menghentikan konflik, mereka akan kembali ke kehidupan normal."
AMERIKA YANG GAGAL
"Kini saya akan berbicara mengenai Irak, kemudian Syria dan terakhir mengenai Lebanon."
"Di Irak, hari ini dan beberapa hari ke depan, penarikan pasukan Amerika dari Irak akan selesai seluruhnya. Ini adalah kekalahan Amerika yang nyata. Amerika tidak akan pergi ke Irak untuk kemudian ditinggalkan begitu saja. Amerika ingin tinggal selamanya di Irak, mengendalikannya dan mendirikan markas militer selama puluhan tahun. (Amerika telah mengubah kedubesnya di Irak menjadi benteng raksasa senilai $700 juta, menunjukkan Amerika sebenarnya ingin tinggal permanen di sini; blogger). Namun rakyat Irak melawan dengan berani. Kegigihan rakyat Irak sebagaimana juga para pemimpin politiknya serta besarnya ongkos yang dikeluarkan Amerika, telah memaksa mereka mengambil langkah terakhir, yaitu menarik diri."
"Saya ingin tekankan bahwa perlawanan rakyat Irak ini tidak mendapatkan liputan yang semestinya di media-media massa Arab dan media internasional. Kelompok-kelompok perlawanan Irak telah mengirimkan rakaman video perjuangan mereka ke media-media massa internasional, namun diabaikan begitu saja. Operasi-operasi perlawanan rakyat Irak telah disembunyikan demi menjaga moral pasukan dan para politisi Amerika, dan ini membuka fakta bahwa media-media massa Arab dan internasional bukanlah media massa yang independen."
"Namun demikian apa yang terjadi di Irak merupakan bentuk nyata kekalahan Amerika dan bahwa perlawanan rakyat Irak serta pengorbanan rakyat Irak harus kita hormati. Meski ada beberapa catatan, secara umum ini adalah kemenangan besar yang bersejarah yang telah dicapai rakyat Irak, dan ini harus disampaikan kepada seluruh rakyat di wilayah ini (Timur Tengah)."
"Saat Israel kalah di Lebanon dan Gaza, ini menunjukkan bahwa Israel bisa dikalahkan. Dan saat Amerika kalah di Irak, ini berarti Amerika pun bisa dikalahkan. Dan jika Amerika bisa dikalahkan di Irak, mereka juga bisa dikalahkan di mana saja. Namun Amerika ingin menyembunyikan fakta ini."
"Dalam konteks ini, apa yang tengah terjadi di wilayah ini, peristiwa-peristiwa di Syria, ancaman kepada Iran, cerita tentang rencana pembunuhan dubes Saudi di Washington, dan semua isu-isu yang dikembangkan adalah untuk mengendalikan rakyat Timur Tengah dari mengetahui fakta bahwa Amerika sang superpower dunia telah dikalahkan oleh para pemuda dan pejuang Irak."
"Dan sayangnya harus saya katakan bahwa Amerika telah berhasil (menyembunyikan fakta itu). Jika kita melihat media-media massa Arab dan internasional, kita tidak akan pernah menemukan berita tentang penarikan pasukan Amerika. Tidak ada gambar tentang tank-tank dan perlengkapan militer yang mundur dari Irak. Sebaliknya yang tertulis adalah tentang keberadaan personil militer Amerika yang akan tetap tinggal di Irak."
"Bagimana mungkin penarikan 150.000 prajurit Amerika dari Irak luput dari pemberitaan media massa? Inilah keberhasilan Amerika."
"Semua media massa kini berbicara tentang Syria, kemudian Mesir, Libya, dan Tunisia, Yaman dan sebagainya. Hanya sesekali berita tentang penarikan Amerika di Irak disebutkan. INi bukan kebetulan, melainkan kesengajaan."
"Maka menjadi kewajiban bagi gerakan perlawanan di Arab dan dunia muslim hari ini, khususnya di Irak, adalah mengumumkan fakta kekalahan Amerika ini kepada dunia."
"Pada Hari Ashura kita berdoa kepada Tuhan untuk memberkati hari dimana darah menang atas pedang. Rakyat Irak yang melawan dengan senjata laras panjang, RPG, dan Katyusha, telah berhasil mengalahkan kekuatan militer terbesar di dunia hanya dalam waktu beberapa tahun. Amerika telah dikalahkan oleh darah, jihad, perlawanan, kegigihan, dan keyakinan."
"KIni kita harus berhati-hati dengan masa paska penarikan Amerika di Irak sebagaimana kita harus berhati-hati terhadap pikiran jahat Amerika saat proyek pecah belah mereka telah bekerja di wilayah ini. Ini juga tergantung pada kesadaran dan dialog dengan saudara-saudara kita di Irak, sebagaimana juga kepedulian mereka terhadap nasib wilayah ini."
"Kini kita sampai di Syria. Sikap kita tentang Syria sangat jelas sejak awal. Kita mendukung reformasi di Syria, dan mendukung regim yang ditekan, mendukung gerakan perlawanan di sana. Kita mendukung pemberantasan korupsi di sana dan mendukung langkah-langkah reformasi yang dilakukan pemerintah Syria dan dituntut olah rakyat di sana. Namun ada sebagian elemen yang tidak menginginkan reformasi maupun keamanan, stabilisas, perdamaian dan dialog di Syria kecuali menghancurkan Syria."
"Mereka ingin menggantikan kekalahan di Irak, terutama setelah menyadari bahwa kekalahan mereka di Irak adalah karena adanya peran Syria di sana. Mereka juga ingin menggantikan kekalahan strategis mereka di Mesir dengan mengubah kondisi Syria."
"Dewan Nasional Syria (oposisi) yang didirikan di Istambul dan telah mendapat pengakuan dari beberapa negara barat, memiliki ketua bernama Burhan Ghalyoun. Beberapa hari lalu ia mengatakan kepada media bahwa jika menang mereka akan "memutuskan hubungna dengan Iran dan menghentikan dukungan bagi gerakan perlawanan di Lebanon dan Palestina (Hizbollah dan Hamas). Semua itu adalah demi melayani kepentingan Amerika dan Israel."
"Dan saat ia ditanyakan tentang Dataran Golan (wilayah Syria yang diduduki Israel), ia menjawab akan mengikuti keinginan dunia internasional. Setelah puluhan tahun PBB gagal mengembalikan Golan kepada Syria, kini mereka hendak menghentikan hubungan dengan gerakan perlawanan dan kembali ke "dunia internasional"".
"Yang lebih mengkhawatirkan adalah salah satu pemimpin oposisi Syria yang juga pemimpin salah satu kelompok agama di Syria, mengatakan jika mereka berhasil di Syria, mereka akan menyerbu Lebanon untuk menghukum Hizbollah. Semua ini adalah kepentingan Amerika dan Israel, karena Hizbollah adalah musuh yang telah mengalahkan Israel."
"Saya menyatakan ini kepada sebagian rakyat Syria dan Lebanon yang menganggap kami salah membaca situasi di Syria. Dua hari terakhir ini kami telah berhasil meyakinkan diri bahwa kami telah membaca situasi di Syria dengan sangat benar, bahwa sasaran utamanya adalah gerakan perlawanan di wilayah ini. Apa yang diinginkan di Syria bukanlah reformasi melainkan pengkhianatan terhadap penguasa Arab yang menolak tunduk kepada Amerika dan Israel."
"Kami menyerukan perdamaian, stabilitas, dan dialog di Syria dan kami mengutuk sebuah bentuk sanksi yang ditujukan kepada Syria serta segala bentuk pemecah belahan sektarian."
"Dan kami juga mengingatkan mereka yang telah mengancam untuk menggunakan kekuatan militer (atas Syria), bahwa kapal-kapal mereka pernah dihancurkan di pantai Beirut."
"Mengenai Lebanon, di tengah-tengah perkembangan internasional, kami menekankah bahwa kami tidak akan menganggap situasi Lebanon terpisah dengan situasi di kawasan sekitarnya. Ini adalah dasar pandangan kami, dan tidaklah benar seseorang memisahkan situasi Lebanon dengan situasi sekitarnya, karena keduanya terkait sangat kuat."
"Kami menekankah perdamaian, menolak segala bentuk pemecah belahan, dan bersabar terhadap segala bentuk tuduhan dan serangan yang ditujukan terhadap kami, menyadari bahwa semua itu merupakan bentuk ketakutan mereka kepada Hizbollah."
(Saya, blogger, ingin menceritakan kembali apa yang dilakukan Saad Hariri, mantan perdana menteri Lebanon agen utama kepentingan Amerika-Israel-Arab Wahabi, beberapa waktu lalu. Saat ketegangan politik memuncak paska jatuhnya pemerintahan yang dipimpinnya setelah Hizbollah dkk. menarik dukungan kepadanya, ia sangat intens menyerang keberadaan Hizbollah dan senjata yang dimilikinya. Menyebutnya sebagai faktor yang menyebabkan keamanan Lebanon terganggu sekaligus mengabaikan fakta nyata bahwa senjata-senjata Hizbollah-lah yang telah berhasil membebaskan sebagian besar wilayah Lebanon dari pendudukan Israel. Dalam satu pidato, ia dengan demonstratif melepaskan jasnya dan melipat kemejanya sembari mengatakan, "jika mereka ingin perang, mari kita berperang". Tidak lama setelah itu jalan-jalan di sebagian kota di Lebanon dipenuhi massa pendukung Hariri yang melakukan aksi-aksi anarkis menentang kejatuhan Hariri dan keberadaan Hizbollah. Namun tidak lama setelah itu, ketika para pendukungnya berdarah-darah di jalanan, ia melarikan diri ke Paris dan tinggal di sana hingga saat ini, menyadari keamanan pribadinya terancam setelah menanam benih perpecahan di Lebanon. KIni ia masih terus "berperang untuk Lebanon", melalui Twitter dan Facebook).
"Ada beberapa kelompok yang ingin menanamkan perpecahan di Lebanon, namun kita melawannya, dan kita harus menghadapinya dengan kewaspadaan, kebijakan, dan kesabaran."
"Kami menyerukan pemerintahan yang aktif bekerja dan meyakinkan pemerintah untuk merespon hak-hak yang diminta oleh Gerakan Patriot Merdeka (sekutu Hizbollah yang menuntut jatah kementrian kepada pemerintahan PM Najib Miqati; blogger)".
"Kami menekankan bahwa kasus saksi palsu (merujuk pada kesaksian palsu dalam proses penyidikan pembunuhan mantan PM Rafiq Hariri yang membuat Syria terusir dari Lebanon dan ditahannya empat orang jendral Lebanon selama 4 tahun lebih tanpa proses pengadilan) harus diselesaikan dengan adil, karena kasus itu telah membuat tertuduhnya beberapa orang secara semena-mena, namun juga telah menimbulkan kerusakan sosial dalam negeri sebagaimana juga rusaknya hubungan Lebanon-Syria, serta menyebabkan tewasnya puluhan orang Syria yang tak bersalah."
"Yang paling utama adalah ancaman terus-menerus Israel terhadap Lebanon, melalui agen-agen Mossad dan CIA di Lebanon, perlengkapan mata-mata yang satu demi satu terbongkar oleh gerakan perlawanan serta aparat keamanan yang membuktikan pelanggaran terus-menerus terhadap kedaulatan negara."
"Dalam konteks ini kami menekankan pentingnya tiga kekuatan pelindung Lebanon, yaitu angkatan bersenjata, rakyat dan gerakan perlawanan."
"Lebih jauh dalam kesempatan Hari Ashura ini saya ingin menyampaikan pesan yang sangat tegas kepada mereka yang melakukan konspirasi terhadap kita. Perlawanan di Lebanon dengan senjata yang dimilikinya, formasi, mujahidin, pikiran, budaya, dan keberadaannya akan tetap dan tidak akan terpengaruh oleh konspirasi, kolusi, media, psikologis, politik dan perang inteligen yang Anda lancarkan."
"Kami akan mempertahankan keyakinan kami dan senjata kami, dan hari ini saya katakan pada Anda bahwa hari demi hari jumlah kami terus meningkat, latihan kami terus meningkat, kepercayaan kepada kami juga semakin tinggi."
"Dalam isu persenjataan, ada suatu kebohongan nyata. Beberapa orang mengatakan persenjataan kami telah menjadi penyebab gangguan dan instabilitas di Lebanon. Namun tuduhan itu sangat keliru karena senjata-senjata yang digunakan dalam berbagai kerusuhan hanyalah Kalashnikov, M-16, dan pistol yang semuanya dimiliki oleh kebanyakan warga Lebanon. Roket dan senjata berat tidak pernah digunakan dalam berbagai kerusuhan. Fakta bahwa semua kelompok politik, keluarga, suku dan individual memiliki senjata api merupakan persoalan keamanan negara dan itu bukanlah senjata perlawanan."
"Semua orang yang menginginkan keamanan di Lebanon harus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan ini, sementara mereka yang berfikir untuk menyita roket dan senjata pertahanan kami pada dasarnya mereka menjadi alat kepentingan Israel. Dengan kata lain kekalahan Israel dalam perang 33 hari melawan kami dengan tujuan menghancurkan persenjataan kami dan mendapat dukungaan dari seluruh dunia (para ulama Salafi-Wahabi-Saudi bahkan memberkati serangan Israel tersebut), kini mereka ganti dengan cara dialog dan lobi politik di kalangan internal Lebanon. Saya katakan, cara ini pun akan gagal."
"Pada Hari Ashura ini, hari pilihan-pilihan berat dan bersejarah, saya ingin mengatakan kepada seluruh dunia bahwa kami di Lebanon telah melakukan inisiatif sejak tahun 1980. Kami tidak menunggu inisiatif internasional, Liga Arab, OKI, ataupun yang lainnya di sunia ini."
"Dengan keinginan luhur kami yang kuat, harapan, pemuda-pemudi, laki-laki, perempuan dan mereka yang berpotensi lainnya, kami melawan, bertempur dan menjadi martir. Dan kami berhasil mengembalikan tanah kami, dan dengan perlawanan kami, kami akan mempertahankan tanah kami daru siapapun di dunia ini yang mencoba merampasnya."
"Bahaya, ancaman, fakta-fakta dan perubahan tidak akan mencegah kami untuk melaksanakan kewajiban kami. Kami adalah pengikut Imam yang berdiri sendirian pada hari Ashura ini melawan 30.000 tentara musuh, dan setiap dari kami tidak sendirian dalam meda pertempuran ini. Kami berjumlah puluhan ribu, yang terlatih dan bersenjata, mujahidin yang siap untuk mati syahid demi cinta kami kepada kekasih kami, Hussein."
"Kami adalah kekuatan yang tidak bisa diketahui secara pasti oleh musuh-musuh kami. Kami akan mengejutkan semua musuh dengan kekuatan dan kreatifitas di semua medan laga."
"Maka di Hari Ashura ini kami mengatakan bahwa saat dimana kami mengkompromikan harga diri dan keyakinan kami, negeri dan kesuciannya telah berakhir. Dan situasi telah berubah. Maka kami mengakhiri dengan meyakinkan kembali janji kami kepada Imam Hussein, dan berkata kepadanya: Wahai Guru dan Imam kami, sebagaimana Anda mengorbankan dirimu dan memilih mati syahid bersama keluarga dan teman-teman, kami pun akan mengikuti tauladanmu dengan menempuh jalan yang sama. Namun insya Allah kami akan menang, berkat darah, pikiran dan tuntunan moral dan ahlak Anda."
"Panggilan dan janji setia kami akan selalu menyertaimu wahai Imam pada Hari Ashura ini. Setelah semua pengikutnya syahid, Imam Hussein berdiri sendiri, tetap teguh dan kuat. Ia tidak menyeru kepada pasukan musuh yang melawannya, namun ia menyeru kepada umat manusia yang telah lalu maupun akan berlalu sepanjang sejarah. Serunya: "Apakah ada yang akan mendukungku?"".
"Jawabannya akan selalu bersama kami bersama dengan darah, air mata, pikiran, jiwa, raga, dan perlawanan: Inilah kami yang akan memdukungmu ya Imam Hussein!"
Sumber:
"Sayyed Nasrallah on Ashura: We Are Power that Enemy Still Does not Know"; Sara Taha Moughnieh; almanar.com.lb; 6 Desember 2011