Monday, 7 December 2009

Anti-Semitisme di Ukraina


Rakyat Ukraina mengerti benar peran yahudi dalam pembersihan etnis yang dialami mereka oleh regim komunis Uni Sovyet yang didirikan dan dijalankan oleh orang-orang yahudi. Jutaan orang warga kristen Ukraina tewas mengenaskan oleh kekejaman rejim komunis yahudi, terutama pada tahun 1920-1930-an, dan itu menjadi memori gelap sejarah Ukraina yang membuat anti-semitisme (anti-yahudi) menjadi sebuah simpton (kesadaran bawah sadar) yang siap meledak setiap saat.

Kini simpton itu mulai meletus, dalam bentuk pernyataan-pernyataan tokoh politik, tulisan-tulisan dan berita-berita media massa Ukraina menjelang pemilu mendatang. Salah satunya adalah adanya berita-berita menghebohkan tentang perdagangan organ manusia dari Ukraina ke Israel.

Berita yang dimuat di beberapa situs internet Ukraina tersebut bersumber dari pernyataan seorang profesor dan penulis Ukraina, akhir bulan November lalu, bahwa dalam dua tahun terakhir sebanyak 25.000 anak-anak Ukraina telah menjadi korban perdagangan organ manusia yang dilakukan oleh orang-orang yahudi Israel. Klaim tersebut menyusul beberapa bulans setelah media massa Swedia menuliskan tentang praktik "pengambilan paksa" organ-organ tubuh warga Palestina oleh tentara Israel. (Anda pernah membaca buku "Saudagar dari Venesia" karya Shakespearre? Cerita tentang seorang lintah darat yahudi abad pertengahan yang menuntut pembayaran berupa keratan daging korbannya, jauh lebih "moderat" dibandingkan praktik perampasan paksa organ tubuh warga Palestina oleh orang yahudi Israel saat ini)

Yahudi, Israel dan anti-semitisme kini menjadi motif terbesar dalam kampanye kepresidenan Ukraina, dimana beberapa kandidat membuat pernyataan anti-semit dan yang lain mengkritiknya. Beberapa kandidat, seorang yahudi dan seorang yang dicurigai berdarah yahudi, telah menuduh salah satu kandidat, perdana menteri incumbent Yulia Tymoshenko, sebagai orang yang bertanggungjawab membuat anti-semitisme sebagai motif dalam kampanye.

"Sistem politik Ukraina adalah sebuah parodi demokrasi," kritik pemimpin agama yahudi, Rabbi Berel Lazar.

Adalah Profesor Vyacheslav Gudin yang berbicara di hadapan 300 peserta sebuah konferensi di Kiev, yang menceritakan secara ditail mengenai 15 anak-anak Ukraina yang telah dijadikan sebagai donor organ tubuh secara paksa berkedok adopsi yang dilakukan oleh warga Israel. Konperensi yang saja juga memaparkan kekejaman komunisme yahudi pada tahun 1930-an, sebagaimana peranan yahudi dalam kondisi sosial ekonomi Ukraina saat ini.

Sebagai respons atas protes komunitas yahudi terhadap isu-isu berbau anti-semit tersebut, polisi telah memeriksa para awak situs internet ZUBR, salah satu situs internet yang telah menyebarkan berita anti-semitisme tersebut. Di sisi lain, ratusan warga Ukraina melakukan demonstrasi di depan kedubes Israel di Kiev, memprotes surat yang ditandatangani oleh 25 anggota parlemen Israel yang mengecam kandidat presiden Sergey Ratushnyak yang dianggap menyebarkan anti-semitiems. Para demonstran berteriak-teriak, "Ukraina bukan Gaza!"

Ratushnyak, walikota Uzhgorod yang menjadi salah satu kandidat presiden dalam satu kampanyenya menyalahkan orang-orang yahudi sendiri sebagai penanggungjawab kejadian pembantaian warga yahudi dalam perang dunia 2. Menurutnya orang-orang yahudi telah "mencuri" harta benda rakyat Jerman dan memperingatkan hal yang sama mungkin terjadi di Ukraina.

No comments: