Tuesday 22 December 2009

Pembongkaran Menorah di Moldovia


Hari raya yahudi Chanukah menggantikan Hari Natal dan menorah (simbol yahudi) menggantikan pohon natal kini telah menjadi pemandangan biasa di Amerika dan Eropa. Kini, di bulan Desember yang dahulu identik dengan hari Natal dan pohon natal berdiri di kantor-kantor pemerintah, telah berganti dengan menorah. Termasuk di Gedung Putih, sebuah menorah raksasa berdiri mengangkangi Gedung Putih. Peresmian menorah raksasa ini dilakukan oleh kepala staff gedung putih, Rahm Emmanuel, seorang zionis warga negera Israel veteran angkatan perang Israel, tgl 13 Desember lalu.

Tapi di satu sudut dunia lain, sebuah perlawanan dilakukan oleh para patriot kristen Moldovia. Pada saat menorah raksasa diresmikan di Gedung Putih, ratusan patriot kristen Moldovia merobohkan sebuah menorah yang secara "kurang ajar" didirikan orang yahudi di samping patung pahlawan Moldovia, King Stefan the Great, di ibukota Moldovia, Chisinau.

“Kita adalah negeri Kristen Orthodox. Mendirikan simbol yahudi di samping patung Stephen the Great adalah suatu pelecehan besar. Stephan the Great mempertahankan negeri ini dari para yahudi dan sekarang mereka mendirikan simbol yahudi di samping patungnya. Ini adalah pelecehan yang luar biasa," teriak pendeta Anatoly Chirbik di depan ratusan warga kristen Moldovia yang merobohkan menorah. Di tempat menorah yang dirobohkan itu para demonstran kemudian mendirikan salib raksasa.

"Salib ini adalah simbol kita. Kita akan melindungi negeri ini dengan salib suci. Tidak boleh lagi yahudi melakukan penindasan di negeri ini!" tambah Anatoly.

Tapi bukan yahudi kalau tidak bereaksi keras. Abraham Foxman pimpinan Anti Defamation League (ADL), sebuah organisasi yahudi paling berpengaruh di dunia, berteriak keras: "Pemerintah Moldovia harus menindak keras para pelaku kejahatan anti-semit ini. Pemerintah sipil Moldovia harus mengirimkan sinyal yang jelas kepada komunitas yahudi bahwa mereka tidak akan mentolerasi anti semitisme!"

Lebih jauh, Foxman bahkan menuntut gereja Orthodox Moldovia untuk memberikan sanksi kepada para pendeta yang terlibat dalam peristiwa itu.

No comments: