Indonesian Free Press -- Presiden Barack Obama telah mendapatkan tekanan kuat dari pemerintah Israel dan lobbi Israel yang sangat berpengaruh di Amerika untuk membatalkan perjanjian nuklir Iran. Tidak hanya itu, sekutu-sekutu Arab Amerika juga tidak kalah keras menekan Amerika untuk membatalkan perjanjian itu.
Tapi, mengapa Amerika memilih untuk berdamai dengan Iran, dengan menandatangani perjanjian nuklir Iran yang ditandatangani bersama negara-negara P5+1 (Amerika, Rusia, Perancis, Inggris, Jerman dan Cina) pada tanggal 14 Juli lalu?
Itulah pertanyaan menarik yang banyak beredar di kalangan pengamat politik internasional. Mantan Meneg BUMN Dahlan Iskan yang selama ini lebih sering menjadi pengamat ekonomi pun sampai memberikan ulasannya yang menarik tentang masalah ini beberapa waktu lalu di media massa.
Namun ada analisis yang menarik lain tentang hal itu, yang disampaikan oleh Joe Iosbaker, seorang aktifis anti-perang Amerika dalam wawancara dengan media Iran Press TV, Jumat (4 September). Menurutnya, Amerika tengah mempersiapkan perang besar melawan Cina dalam upayanya mengakhiri ancaman ekonomi Cina.
Pernyataan Iosbaker, pimpinan United National Antiwar Coalition, itu disampaikan terkait dengan kabar tentang banyaknya senator yang mendukung perjanjian nuklir Iran yang mengakhiri sanksi ekonomi terhadap Iran sekaligus menjadi legitimasi program nuklir damai Iran. Pada hari Rabu (2 September) senator dari Partai Demokrat Barbara Mikulski menjadi senator ke-34 yang mengumumkan mendukung perjanjian nuklir Iran. Sehari kemudian senator Cory Booker dan Mark Warner membuat pernyataan serupa.
Presiden Barack Obama hanya memerlukan dukungan 34 suara di Senat dan 146 suara di House of Representatif untuk mengesyahkan perjanjian nuklir yang ditandatangani Amerika itu sebagai undang-undang.
"Amerika butuh perdamaian dengan Iran untuk mengalihkan perhatiannya ke Asia. Mereka tidak bisa melakukan perang besar di 2 front sekaligus," kata Iosbaker.
Sebagaimana diketahui Presiden Amerika Barack Obama pernah mengatakan akan menempatkan 60% kekuatan militernya di Asia Pasifik.
Langkah Amerika ini, sebut Iosbaker, menjadi kekalahan bagi Israel dan negara-negara Arab yang menginginkan Amerika untuk memerangi Iran. Sementara yang dimenangkan adalah para politisi yang mewakili kalangan super kaya Amerika, yang tidak ingin kekuatan ekonomi Amerika dihancurkan oleh Cina.
Namun, menurut Iosbaker, keinginan itu akan sulit diwujudkan, seiring semakin seringnya Amerika mengalami kegagalan dalam upayanya menjadikan 'penguasa dunia'. Selain munculnya blok-blok atau negara-negara kekuatan baru yang menolak dominasi Amerika, Amerika juga gagal mengendalikan kekuasaan di Afghanistan dan Irak, serta Suriah.
"Maka, Obama mempunyai rencana yang rasional. Ia telah mengidentifikasi Cina sebagai satu-satunya kekuatan ekonomi yang bisa menggeser Amerika sebagai kekuatan ekonomi dunia. Sehingga, dengan Cina lah Amerika kini mempersiapkan diri untuk berperang," katanya.
“Kesepakatan dengan Iran bukan karena Amerika mencari perdamaian, ini lebih karena Amerika tengah mempersiapkan perang yang lebih besar dengan Cina,” tambah Iosbaker.
Perang Rahasia Amerika-Cina Makin Intensif?
Seperti telah disebutkan dalam artikel-artikel sebelumnya di Indonesian Free Press (IFP), Amerika tengah terlibat dalam 'perang rahasia' dengan Cina, menyusul langkah kebijakan devaluasi mata uang yuan Cina yang direspon Amerika dengan serangan senjata kinetik "Rod of God' di pelabuhan Tianjin.
Seolah mengkonfirmasi hal itu, pada tanggal 2 September lalu media terkemuka Amerika the Wall Street Journal melaporkan armada kapal perang Cina yang berada di dekat perbatasan Amerika di Alaska. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Cina mengirimkan patroli kapal perang ke dekat perbatasan Amerika. Tidak ada maksud lain dari langkah Cina tersebut, selain pesan kepada Amerika bahwa tidak takut untuk berperang dengan Amerika. Dan inilah berita yang dimuat Wall Street Journal:
"Five Chinese navy ships are currently operating in the Bering Sea off the coast of Alaska, Pentagon officials said Wednesday, marking the first time the U.S. military has seen them in the area. The officials have been tracking the movements in recent days of three Chinese combat ships…"
Situs lokal LiputanIslam.com juga merilis laporan yang sama di sini: http://liputanislam.com/berita/5-kapal-perang-cina-unjuk-rasa-di-lepas-pantai-amerika/
Pada tanggal 4 September Natural News kembali merilis laporan semakin panasnya 'perang rahasia' ini dengan judul 'China’s covert war with America heats up'. Menurut laporan itu, setelah terjadinya ledakan di Tianjin, ledakan kedua terjadi di Shandong dengan penyebab yang misterius, yang oleh Natural News juga disebutkan disebabkan oleh serangan senjata kinetik. Beberapa hari kemudian terjadi ledakan di sebuah depot militer Amerika di Jepang yang disebabkan oleh sabotase. Disusul kemudian terjadi lagi ledakan misterius di Shandong. Dan setelah ledakan ini, Cina mengirim armada kapal perang ke Alaska.
Tentang ledakan-ledakan misterius di Shandong itu, media Inggris The Mirror menulis: “Today’s explosion is also the SECOND blast to occur in Shandong, after a previous one injured eight people just over a week ago.”
Empat ledakan yang menghantam Cina dan Amerika-Jepang dan unjuk kekuatan kapal-kapal perang Cina, terjadi hanya dalam waktu beberapa hari setelah Cina mendevaluasi mata uangnya demi mendorong eksportnya, namun sekaligus mengancam keuangan Amerika.
'Perang Rahasia' ini juga diwarnai unjuk kekuatan Cina dalam Parade Kemenangan Cina atas Jepang dalam Perang Dunia II pada tanggal 3 September lalu. Dalam acara ini Cina untuk pertama kalinya memamerkan rudal balistik 'penghancur kapal induk' Dong Feng-21.
Ini adalah satu-satunya senjata yang dirancang untuk menghancurkan kapal induk. Sementara kapal induk menjadi simbol kekuatan militer Amerika, rudal tersebut sengaja dibuat untuk menghancurkan kekuatan militer Amerika. Tentang senjata ini, Financial Times pada 2 September lalu menulis laporannya:
'Sebuah senjata yang sangat rahasia milik Cina akan muncul ke hadapan publik untuk pertama kalinya dalam parade militer hari Kamis, para ahli pertahanan Cina menyebutkan. Senjata yang disebut sebagai 'pembunuh kapal induk' ini mengancam akan membuat perubahan kekuatan di Pasifik barat telah disiapkan akan muncul di pusat kota Beijing bersama dengan 12.000 pasukan dan 500 tank serta peralatan militer Cina lainnya saat Cina merayakan ulang tahun ke 70 berakhirnya Perang Dunia II.'
Selain Cina, hanya Iran yang telah memproduksi senjata jenis ini. Namun rudal Khalij Fars buatan Iran berukuran lebih kecil dan berdaya jangkau lebih dekat. Sebagaimana rudal balistik antar-benua, Dong Feng-21 ditembakkan hingga mencapai orbit rendah bumi, dan ketika jatuh kembali ke bumi dengan gaya gravitasi, kecepatan rudal ini mencapai 12 kali kecepatan suara sehingga hampir mustahil disergap oleh senjata pertahanan apapun, kecuali senjata sinar laser yang sampai saat ini belum diketahui efektifitasnya.
Dengan energi kinetik yang besar karena kecepatannya serta daya ledak amunisinya maka dipastikan rudal ini akan sanggup menghancur-leburkan sebuah kapal induk, bahkan meskipun rudal ini tidak mengenai langsung sasarannya.
Kunci keunggulan senjata ini adalah sistem pengendalinya saat rudal ini jatuh bebas ke bumi.
Jika Cina memiliki senjata canggih seperti itu, bukankah sangat masuk akal kalau Amerika punya senjata yang sejenis, atau bahkan lebih unggul, seperti senjata kinetik 'Rod of Gods'?(ca)
3 comments:
saya setuju dengan pemikiran anda,us terisolisasi--gabungan iran,russo,cina melarik dampak pada diplomasi putin dan lavrov memaksa arab melutut di hadapan Russia, setelah bandar gagal arab sudah tidak nampak harapannya
putin ternyata mengatur bidak catur memaksa obama tergaman, kerry mengelengkan kepala-dalam satu foto lama kelihatannya makan satu meja dengan assad, adakah dia cuba menyelamatkan assad
saya percaya Russia akan menghancurkan trroris, bila mereka menghancurkan kumpulan penjahat ini seperti saja mereka melawan dilaman mereka sendiri--
Ungkapkan terus bang Adi apa yg di lakukan oleh orang-orang kafir dan orang-orang munafik agar saudara-saudara kita muslimin dan muslimat dimanapun mereka berada terhindar dari kejahatannya...Amien !!
Ulasan anda cukup jelas dan akurat. Hanya saja semoga perang tidak terjadi
Post a Comment