Sunday 15 August 2010

Ibu Pasangan Gay Obama Akhirnya Bicara


Pada bulan Mei lalu, wartawan independen yang terkenal dengan ketajaman investigasinya, Wayne Madsen, membuat kegemparan di kalangan jurnalis dan pengamat politik (tapi tidak banyak diketahui masyarakat awam karena media massa besar tidak mempublikasikannya) dengan laporannya tentang keanggotaan presiden Barack Obama dalam sebuah klub kaum homoseks yang bermarkas di Chicago, Man’s Country. Dalam laporannya itu Madsen juga menyebutkan beberapa pasangan gay Obama termasuk beberapa politisi terkenal serta Donald Young, seorang konduktor paduan suara gereja Trinity United Church of Christ di Chicago, yang secara terbuka mengakui orientasi seksnya yang menyimpang.

Trinity United Church yang dipimpin oleh pendeta kulit hitam kontroversial, Jeremy Wright, adalah gereja tempat Obama bergabung sebagai jemaah selama 20 tahun. Jeremy Wright adalah pendeta kontroversial dengan pernyataan-pernyataan rasisnya yang sangat anti-kulit putih. Namun karena kejahatan rasial adalah “jatahnya” orang kulit putih, Wright tidak pernah dihukum karena hal itu.

Hubungan gelap antara Obama dengan Donald Young telah mendapatkan konfirmasi dari Larry Sinclair, seorang gay lainnya yang mengaku pernah dua kali berhubungan seks dengan Obama. Terdapat dua orang gay lainnya di jemaah gereja Trinity, yaitu Bland dan Nate Spencer. Pada tahun 2007, saat Obama mulai muncul sebagai kandidat kuat kepresidenan dari partai Demokrat, ketiganya meninggal secara misterius hanya dalam waktu 1,5 bulan di kota Chicago. (Terdengar teori konspirasi? Nanti saya akan menulis tentang konspirasi yang jauh lebih mengerikan, yaitu apa yang diduga dilakukan pendahulu Obama, Bill Clinton; blogger).

* Bland ditembak pada tgl 17 November 2007.
* Young ditembak pada tgl 24 Desember 2007.
* Spencer meninggal pada tgl 26 Desember 2007. Laporan medis menyebutkan akibat septicemia, pneumonia dan HIV.

Ibunda Young, Norma Jean Young (76 th), dalam sebuah wawancara dengan The Globe mengungkapkan kecurigaannya bahwa anaknya dibunuh untuk mengamankan jalan Barack Obama ke kursi kepresidenan.

Norma Jean Young dalam pengakuannya kepada The Globe mengatakan bahwa anaknya merupakan pasangan intim Obama. Norma juga yakin kepolisian Chicago berusaha menutup-nutupi kasus ini. Norma yang juga mantan pegawai di kepoisian Chicago mengatakan, ”Ada banyak cerita terkait dengan kematian anak saya. Saya percaya polisi melindungi seseorang.”

Pengakuan Norma di The Globe sejalan dengan informasi yang diberikan Wayne Madsen Report dalam laporan investigasinya bulan Mei lalu. Pada tgl 24 Mei WMR melaporkan, “Presiden Obama dan kepala staff gedung putih Rahm Emanuel adalah anggota seumur hidup sebuah klub kaum homoseks di kota Chicago, demikian informasi dari beberapa sumber di kalangan kaum gay kota Chicago, termasuk sumber dari kalangan politisi senior Chicago.” Lebih jauh WMR menuliskan, “WMR telah berbicara dengan beberapa sumber terpercaya di Chicago yang menyatakan bahwa Jeremiah Wright, pastor tempat Obama menjadi jemaah selama 20 tahun, Trinity United Church of Christ (TUCC) di Chicago selatan, menjalankan praktik pernikahan antar homoseks anggota gereja yang umumnya adalah warga kulit hitam dari kalangan profesional termasuk pengacara dan pengusaha. Praktik “mak comblang” itu lebih banyak lagi dilakukan bagi mereka yang mencari pasangan anak-anak. Klub gay tersebut disebut dengan nama ‘Down Low Club’ namun sebutan di telepon maupun email hanya berupa inisialnya seja, ‘DLC.’ Sebutan itu dimaksudkan untuk mengelabuhi FBI yang memantau kelompok tersebut karena inisial “DLC” juga digunakan untuk Democratic Leadership Council. . . . Di antara anggota “DLC” adalah Obama dan Donald Young, seorang konduktor gay yang disebut-sebut menjalin hubungan seks dengan Obama. Dua anggota gay lainnya adalah Larry Bland dan Nate Spencer. Young dan Bland dibunuh secara brutal, gaya eksekusi jarak dekat, pada akhir tahun 2007. Spencer meninggal tgl 26 Desember dengan laporan medis menyebutkan karena ‘septicemia, pneumonia, and HIV.”

Larry Sinclair, seorang gay yang mengklaim penah melakukan hubungan seks dengan Obama sebanyak dua kali di Chicago tahun 1999, menulis sebuah buku, “Cocaine, Sex, Lies & Murder” tahun lalu dimana disebutkan bahwa Obama terkait dengan kamatian Young. Sinclair menulis bahwa dirinya berkomunikasi dengan Young beberapa saat sebelum pembunuhannya. Saat itu Young mengaku menjalin hubungan dengan Obama. Pada saat itu Obama tengah maju sebagai salah satu kandidat presiden dari Partai Demokrat.

Awalnya menganggap Sinclair hanya mencari popularitas. Namun seiring perjalanan wantu, WMR mendapatkan banyak pembenaran dari apa yang dinyatakan Sinclair, dari orang-orang di berbagai kota di Amerika, termasuk informasi bahwa pesaing Obama dalam pemilihan presiden seperti Hillary Clinton dan McCain berusaha menggaet Sinclair untuk menjadi pendukung mereka dengan mengungkapkan sisi gelap Obama.

Pada tgl 19 Juni WMR melaporkan, WhiteHouse.com sebuah organ pendukung Obama, mengadakan jumpa pers untuk membantah pernyataan Sinclair, namun dibatalkan karena adanya masalah teknik terkait materi presentasi yang akan diberikan. Namun kemudian Sinclair ditangkap polisi berdasar perintah jaksa wilayah Delaware yang juga anak wakil presiden Joe Biden, Beau Biden, meski kemudian tuduhan atas Sinclair dibatalkan.

Meski demikian upaya hukum terus dilakukan oleh pendukung Obama untuk melindungi kepentingan mereka. Salah satunya adalah tuntutan yang diajukan oleh Dan Parisi, pemilik Whitehouse.com yang disebut-sebut dalam buku Sinclair terlibat dalam jaringan Obama’s Connection.

Sinclair mengaku kepada WMR bahwa Barack Obama tengah berupaya untuk menarik bukunya dari peredaran.

Sementara dalam laporannya bulan Mei 2008, the Globe mengungkapkan pernyataan seorang detektif swasta senior di Chicago bahwa Young ditembak karena hubungannya dengan Obama yang membahayakan prospek pencalonan Obama sebagai presiden. Menurut laporan Globe lainnya berdasarkan pengakuan ibunda Young, sebelum kematiannya Young tengah merencanakan sebuah pelarian ke Afrika. Norma Jean Young sendiri kini mengaku mengalami ketakutan nasibnya akan seperti anaknya. Menurutnya, beberapa mantan temannya di kepolisian Chicago telah memperingatkannya bahwa nyawanya kini tengah terancam.

No comments: