Monday 27 December 2010

Gay, Kanker dalam Kemiliteran


Ribuan orang-orang Muslim Bosnia di Kota Sebrenica menjadi korban pembunuhan massal orang-orang fanatik Serbia dan tentara PBB asal Belanda yang menjaga mereka hanya menonton, sebagian bahkan berlarian ketika pasukan Serbia datang.

Itu adalah gambaran sekilas dari dampak diperbolehkannya orang-orang gay (homoseks) diperbolehkan bergabung menjadi tentara sebagaimana di Belanda. Orang-orang sakit jiwa ini tentu saja tidak mengerti artinya nilai-nilai positif kemanusiaan seperti harga diri, disiplin, patriotisme, empati, dan kasih sayang, karena terlalu terobsesi dengan seks menyimpang yang dideritanya. Sebaliknya mereka cenderung menyebarkan penyakit-penyakit sosial, selain AIDS tentunya, membuat para tentara memilih berlarian meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya.

Tentu saja sisi gelap dunia kemiliteran itu tidak pernah diberitakan di media-media massa yahudi karena bisa mengganggu program mereka menyebarkan virus "liberalisme" di seluruh dunia, termasuk homonisasi.

Virus liberalisme itu pun telah begitu parah menyerang Amerika sehingga mereka rela "mengubur" nilai-nilai positif yang dibangun para leluhur mereka sendiri dan menggantinya dengan liberalisme kreasi yahudi. Hal ini tampak baru-baru ini dari disetujuinya undang-undang baru yang membolehkan para gay menjadi anggota militer Amerika.

Untungnya Amerika masih mempunyai korps marinir yang tetap ngotot melarang para gay bergabung menjadi anggotanya.

Sebagaimana para leluhurnya, orang-orang Sodom dan Gomorrah, orang-orang yahudi memiliki kecenderungan tinggi untuk menjadi gay, lesbian, pedhofilis dan pelaku penyimpangan seks lainnya. Tidak heran jika para aktivis kelompok ini didominasi oleh orang-orang yahudi. Seperti Frank Kameny misalnya. Ia sangat aktif mendorong American Psychiatric Association untuk mencabut status homoseksual sebagai "penyakit mental", dan membolehkan "bestiality" (seks dengan hewan) "sepanjang sang hewan tidak merasa tersiksa".

Kalau di Indonesia, setidaknya saya mencatat nama Musdah Mulia, aktifis Jaringan Islam Liberal, sebagai salah satu corong liberalisme yahudi ini dengan kampanyenya melegalkan homoseks dalam hukum formal Islam Indonesia. Bisa ditebak, untuk siapa sebenarnya ia bekerja selama ini.


Courtesy of incogman.net

1 comment:

anarchi99 said...

wah2 parah nih orang2 barat,sudah jelas sex sesama jenis itu hal yang menyimpang dari kodrat manusia kok malah mereka mencoba untuk melegalkanya,
Orang2 seperti itu adalah orang2 yang pemikiranya cerdas cara kerja otaknya melampau batas rata2 manusia biasa,sehingga membuat prilakunya menyimpang melalui batas hahahaha perlu ada kehadiran Allah di hatinya itu