Friday 25 November 2011

ANTEK-ANTEK ZIONIS KIRIM TENTARA BAYARAN DAN AL QAIDA KE SYRIA


Keterangan gambar: Bashar al Assad berphoto bersama para pemuka agama Kristen dan Islam Syria


Kantor berita Iran, FARS, baru-baru ini melansir berita mengenai keberadaan pangkalan-pangkalan militer yang digunakan melatih tentara bayaran di negara-negara Saudi Wahabiah, Qatar, dan Turki untuk dikirim ke Syria.

Menurut FARS, yang menyebut sumber berita mereka adalah bocoran inteligen Eropa, para tentara bayaran tersebut berasal dari beberapa negara "Islam" dan Arab. Mereka dilatih olah tentara profesional dari Amerika, Israel dan Turki.

"Beberapa pangkalan yang dioperasikan oleh "Black Water" (agen tentara bayaran dan penyedia jasa layanan keamanan internasional, berbasis di Amerika dan dioperasikan oleh agen-agen Mossad dan CIA), didirikan untuk menyelundupkan senjata ke Syria. Beberapa sumber menyebutkan perusahaan ini telah memindahkan markasnya ke Abu Dhabi dan para pemilik maupun manager-nya memiliki kekebalan hukum," tulis FARS.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa salah satu pangkalan berada di Beirut, yaitu di wilayah yang menjadi kekuasaan mantan PM Lebanon Saad Hariri dan sekutu kuatnya dari kelompok Kristen, Samir Gaegae.

"Senjata-senjata yang diselundupkan itu termasuk rudal jinjing, kebanyakan produksi Amerika dan Israel. Namun penyandang dana utamanya adalah Qatar dan Saudi," tambah FARS.

Menurut laporan tersebut, operasi inteligen Amerika di Syria telah sampai pada tahap Level 2, meliputi aktifitas seperti serangan teroris terhadap organisasi-organisasi massa di Syria.

Laporan tersebut juga membongkar pangkalan-pangkalan dan jaringan inteligen militer anti-Syria di Turki yang ditulangpunggungi oleh kelompok "Free Syria Army".


HIZBOLLAH DAN AMAL DUKUNG SYRIA

Sementara itu dua kelompok milisi Shiah Lebanon, Hizbollah dan AMAL, pada hari Senin (21/11) menyatakan dukungan dan kesetiaan kepada Syria dan Iran melawan "konspirasi jahat internasional" yang kini dialami kedua negara.

"Peristiwa-peristiwa yang kini melanda Syria adalah suatu konspirasi internasional nyata, yang ditujukan untuk menghancurkan dukungan Syria terhadap perjuangan Islam dan Arab (melawan zionisme)," demikian bunyi pernyataan bersama kedua kelompok tersebut.

Lebih jauh keduanya menyatakan bahwa "Lebanon tidak akan pernah bisa menjadi antek konspirasi yang ditujukan kepada saudara (Syria)".

Hezbollah dan AMAL juga menyatakan dukungannya kembali kepada Iran yang kini mendapat tekanan internasional terkait program nuklirnya.

"Kami dengan teguh mendukung Islamic Republic of Iran melawan semua bentuk ancaman Amerika dan Israeli."

Hezbollah pada awal bulan ini menuduh Amerika dan Israel melakukan tekanan terhadap Iran dan Syria sebagai bentuk pengalihan perhatian terhadap "kekalahan" di Irak. Sebagaimana diketahui, setelah 10 tahun lebih berperang di Irak, Amerika gagal menjadikan Irak sebagai sekutu dan "kuda tunggangan". Pemerintah Irak yang didominasi oleh kelompok Shiah, dengan teguh tetap menuntut Amerika hengkang dari Irak akhir tahun ini.



SYRIA YANG BERBEDA

Dukungan terhadap Syria juga datang dari pemimpin Shiah Irak, Sayyed Moqtada al-Sadr, yang kini tergabung dalam koalisi pemerintahan Irak. Menurut Sadr dalam pernyataannya yang dirilis kantor berita AFP, Kamis (17/11), kerusuhan Syria berbeda dengan aksi-aksi serupa di Mesir, Libya, Bahrain, dan Yaman.

Menurut Sadr, perbedaan besar antara Syria dengan gerakan-gerakan revolusi di negara-negara Arab akhir-akhir ini adalah penentangan Presiden Syria, Bashar al-Assad, atas dominasi Amerika dan Israel, dan sikapnya sangat nyata. Sementara regim-regim Arab lainnya yang tumbang maupun akan tumbang, bukan musuh Amerika dan Israel.

Sadr mengingatkan bahwa tumbangnya Assad akan mengubah Syria menjadi sarang terorisme dan perpecahan.

Selain kaum Shiah dan Alawite, Assad juga mendapat dukungan kaum Kristen yang khawatir kejatuhan Assad akan membuat Syria jatuh ke tangan kaum ekstremis seperti kaum Salafiyun, Taliban atau Al Qaida.


Sumber:
"Iraq’s Sadr: Big Difference Between Syrian Crisis and Arab Revolutions"; almanar.com.lb; 18 November 2011

"Hezbollah, AMAL Renew Support for Syria, Iran"; almanar.com.lb; 22 November 2011

"Qatar, Saudi Arabia, Turkey Train “Mercenaries”, Send Them to Syria: Report"; almanar.com.lb; 16 November 2011

No comments: