Saturday 26 August 2017

Serangan Asimetris di Tanah Pasundan

Oleh: Hendrajit*

Indonesian Free Press -- Mega proyek kota baru seperti Meikarta, LIPPO Karawaci, dan sebagainya, sejatinya merupakan jalur sejarah perlawanan sultan agung terhadap VOC Belanda ke Batavia. Jadi sesungguhnya ini adalah penghancuran budaya nusantara dan ingatan kolektif bangsa atas nama pembangunan ekonomi dan modernisasi.

Karawang dulu adalah daerah kekuasaan Pajajaran... Karawang sdh dikenal luas krn merupakan daerah perlintasan antara kekuasaan pajajaran di pakuan (bogor) dan Galuh Ciamis. Setelah pajajaran runtuh Karawang di bawah kekuasaan kerajaan SumedangLarang yang meliputi Karawang, Bekasi, purwakarta, subang.


Saat masa kekuasaan Mataram Islam... karawang menjadi kabupaten di mana bupati nya yg terkenal Raden Singaperbngsa.

Saat Sultan Agung ingin menyerang VOC di Batavia... pasukan mataram berhenti di Karawang untuk menyiapkan logistik yaitu dengan membuka persawahan. Itulah kenapa Karawang akhirnya dikenal sebgai Lumbung Padi Jawa Barat.

Bukan hanya itu, banyak tentara mataram yg tidak kembali ke mataram tetapi hidup turun temurun di Karawang. Saat penyerbuan batavia, pasukan mataram diperkuat pasukan dari priangan, madura, bali bahkan bugis.

Pasukan via laut dipimpin oleh tumenggung bahureksa sedangkan pasukan via darat dari priangan dipimpin adipati Ukur. Mereka bertemu di Karawang sebelum menyerang batavia.

Dalam kekinian... daerah bekasi cikarang karawang adalah jalur sejarah perlawanan terhadap VOC. Penduduk yg tinggal di sana dulunya adalah sisa2 prajurit gabungan mataram. Dan penduduk asli di situ sekarang adalah keturunan prajurit2 yg melawan VOC.

Kekinian Bekasi sekarang adalah pembangunan perumahan oleh Sumarecon. Cikarang ada Meikarta Lippo. Karawang ada Grand Taruma dan Taruma City nya Podomoro.***


Hendrajit, Global Review Institute, dicopas dari status Facebook-nya.

1 comment:

Kasamago said...

Ketika invasi virus terjadi, antivirus akan bekerja menghalaunya meski lebih terkesan lamban..

Bravo untuk para patriot bangsa