Sunday, 28 January 2018

Minoritas Takut ?!

Justru Pribumi yang Ketakutan karena Sebentar Lagi Cina Menguasai Politik Nasional*

_www.posmetro.info - Terbalik, Yusri Usman menyebut "minoritas takut". Di Indonesia, *Cina menguasai 80% lebih ekonomi nasional*. Sebentar lagi Cina menguasai politik nasional._
_Yang ketakutan justru pribumi, yang Islam. Cina mah sangat berani, bahkan panggil Gubernur NTB si Tiko (tikus got kotor). Nine Swords menguasai preman, polisi, tentara dan birokrat._

_Bahkan taypan yang menentukan Jokowi jadi presiden atau tidak. Ahok malah boleh ngamuk-ngamuk sambil teriak maling dan taik di televisi. Pribumi mana berani begitu. Takutlah. Cina berani. Jadi keliru berat kalau minoritas dimaksud takut._
_*Tak ada asumsi itu. Kalau pribumi bikin ulah, tak bisa kabur ke mana-mana. Kalau Cina, bisa kabur ke Tiongkok kapan saja berikut dengan hukum Ius Sanguinisnya.*_
_Bahkan pemerintahan Xi Jinping telah membuat UU Proteksi China Overseas tahun lalu untuk melindungi hoaqiau._
_Tak ada data ketakutan yang dimaksud Yusri Usman. Setidaknya, tak saya temukan._
_*Pribumi Islam memang menang jumlah. Tapi kere, pecah belah, saling mengkhianati demi fasilitas dari Cina.*_
_(INI YANG MUSTI ENTE PAHAMI)_
_Tokoh-tokohnya dikasih makan Cina. Anak mudanya, tak ideologis. Orientasinya duit, perut, hedon, borju, dan short cut. Dikasih makan Cina lagi._
_*Di mana datanya yang menyebut minoritas takut ?* Tak ada. Rang Ngarang kata orang Madura._
_Saat ini, statistik Kompas menunjukkan jumlah hoaqiau di Indonesia 7.900.000 tahun 2009._
_Hasil survei nasional BPS tahun 2014, jumlahnya meningkat menjadi 12 juta lebih. Sebanyak 2 juta lebih di Jakarta. Makanya jika ditambah hunian 1.860.000 Pulau Reklamasi Pulau G doang, sekurangnya bertambah 2 juta orang, menjadi 4 juta hoaqoau di Jakarta._
_Konsekwensi logisnya tiap pilkada DKI Jakarta, niscaya dimenangkan Cina sampai akhir zaman, seperti Singapore. Apalagi Xi Jinping sudah pasang planning OBOR ("one belt one road one china" - satu sabuk satu jalan satu Cina). Neocortex warfare dan proxynya sudah siap._
_Paradoks menurut saya memasang peran NU untuk mendukung Cina mengambil alih Jakarta, lebih jauh Indonesia, tapi dengan jargon NKRI._
_*Apanya yang NKRI, wong negaranya diserahkan kepada Cina. Paradoksal. Di mana hubbul wathon minal iman-nya? Hoax!*_
_Pribumi yang mayoritas itu kini ketakutan dari kooptasi Cina. *Tanah pertanian 78% manurut MS Ka'ban dikuasai Cina*. Seluas *74% tanah produktif Jakarta dikuasai Cina dalam bentuk hak milik*_
_Sebanyak *80% lebih sektor keuangan* menurut Salamudin Daeng, dikuasai Cina. Asset *4 orang Taipan sama dengan asset 100 juta penduduk Indonesia*, kata Prabowo Subianto dalam "Paradoxs Indonesia", 2017._
_*Mengerikan neo imperialisme itu*_
_Lebih hebat daripada VOC. Kalau takut mati, itu tak ada masalah. Semua orang pasti mati takut atau tidak, dan maut adalah hak tiap orang. Melainkan *"takut dijajah"*. Itu subtansi._
*INI CAMKAN BAIK BAIK*
_Teror terhadap pribumi islam dari Cina sangat luar biasa._
*_Dituduh radikal, ditembaki sniper, dikriminalisasi, dinyatakan anti Pancasila, intoleran, tidak bhinneka tunggal ika, et cetera yang terbit dua tahun belakangan._*
_Sori Bro, saya tak melihat data yang disebut *"minoritas ketakutan"*. Tapi sebaliknya._ [tsc]
_Oleh : Djoko Edhi Abdurrahman_

No comments: