Wednesday 24 January 2018

Setelah Trump Bebaskan Banker Korup, Menantunya Terima Suap


Indonesian Free Press -- Media terkemuka Amerika The New York Times, tanggal 7 Januari lalu menuduh menantu Presiden Donald Trump, Jared Kushner, telah menerima suap senilai $30 juta dri perusahaan Israel.

"Bulan Mei 2017 lalu, Jared Kushner menemani mertuanya, President Trump, dalam kunjungan diplomatik ke Israel. Sebagian dari upaya Kushner untuk mendapatkan perdamaian di Timur Tengah. Belum lama sebelumnya perusahaan real estate miliknya telah menerima uang senilai $30 juga sebagai investasi dari Menora Mivtachim, salah satu perusahaan keuangan terbesar di Israel, menurut ’s seorang eksekutif Menora," tulis laporan itu.


Sebelumnya pada bulan April, New York Times juga melaporkan bahwa Kushners telah melakukan kerjasama dengan seorang anggota keluarga billioner Israel, keluarga Steinmetz, untuk membeli sejumlah bangunan apartemen di Manhattan, New York, senilai $200, juga sebuah bangunan mewah di New Jersey. Anggota keluarga Steinmetz yang terkenal, Beny Steinmetz, tengah menjadi perhatian para penyidik Amerika karena terlibat perkara penyuapan.

Para pengamat pun, termasuk The New York Times, mengkait-kaitkan hal ini dengan langkah kontroversi Presiden Donald Trump untuk mengakui Jerussalem sebagai ibukota Israel.

Sebelumnya, sejumlah media independen melaporkan bahwa Donald Trump telah memberi ampunan kepada 5 bank besar yang dituduh melakukan praktik korupsi. Seperti dilaporkan Free Thought Project dan Blacklisted News, 11 Januari lalu, menjelang tutup tahun 2017 lalu Trump memberikan pengampunan kepada Citigroup, JPMorgan, Barclays, UBS dan Deutsche Bank dari tuntutan hukum terkait tuduhan praktik korupsi yang dilakukan kelima bank besar itu.

Lebih jauh, dalam laporan itu disebutkan bahwa Trump tengah menanggung kredit macet senilai $300 juta kepada salah satu bank tersebut, yaitu Deutsche Bank. Hal ini tentu bertolak belakang dengan janji kampanye Trump, yang berjanji akan berpihak pada rakyat melawan industri keuangan Wall Street.

"Sementara rakyat tengah merayakan liburan, Presiden Trump mengikuti jejak para pendahulunya dengan bertindak atas kepentingan Wall Street dan menggunakan 'pengelabuhan' untuk melakukan hal yang bertentangan dengan kepentingan rakyat Amerika. Ia mengampuni lima 'megabanks' dari tindakan penipuan dan korupsi, yang menjadi khusus karena banyaknya hutang yang ditanggungnya (Trump) pada bank-bank itu," tulis laporan itu.

Trump diketahui telah menggunakan uang Deutsche Bank untuk menjamin bisnisnya sejak tahun 1990-an. Financial Times bahkan telah melaporkan bahwa ia berhutang setidaknya $130 juta kepada bank itu untuk menjamin poperti-propertinya di Miami, Chicago, dan Washington. Namun, laporan itu juga menyebutkan, hutang Trump yang sebenarnya bisa mencapai $300 juta.

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa Deutsche menjadi satu-satunya bank yang masih bersedia menjadi penjamin bisnis Trump setelah ia berulangkali mengalami kebangkrutan. Menurut Wall Street Journal Trump telah menerima pinjaman senilai $2.5 miliar dari Deutsche Bank selama 20 tahun.


Trump Bayar Bintang Porno $130.000 
Sementara itu News Reporter dengan mengutip laporan The Wall Street Journal pada 14 Januari lalu melaporkan bahwa Presiden Trump telah membayar $130.000 kepada seorang bintang film porno untuk tutup mulut perihal hubungan keduanya.

"Bintang film dewasa Stormy Daniels menerima $130.000 dari pengacara Trump untuk mencegahnya berbicara kepada publik tentang hubungan seksual antara keduanya, menurut laporan dari The Wall Street Journal," tulis laporan itu.

Michael Cohen, pengacara Trump, disebut-sebut merancang kesepakatan tersebut dengan pengacara Daniels.

Mengutip sumber yang mengklaim memiliki kedekatan dengan Trump, laporan itu menyebutkan bahwa hubungan gelap Trump dengan Daniels berawal dari pertemuan di sebuah turnamen golf. Pertemuan itu terjadi tahun 2006, setahun setelah Trump menikahi Melania.

Menurut laporan itu, Daniels telah membongkar hubungan itu kepada wartawan ABC News pada tahun 2016, atau menjelang pemilihan presiden Amerika. Adapun kesepakatan pembayaran uang 'tutup mulut' itu terjadi sebulan sebelum pemilihan umum.(ca)

No comments: