Monday 29 January 2018

Melawan logika Dilan #2
"Rindu itu berat, kamu gak akan kuat"
-dilan-
"Rindu itu dorongan Nafsu. Sekali saja kamu bertemu, rindu lalu terbang bagaikan debu"
-Ivan-
_______________________________________________
Kata-kata manis memang tampak memikat, tapi tidak bagi mereka yang terbiasa akrab membaca keagungan Ayat-Ayat.
Kata-kata pemikat hanya alat intercept bagi masuknya logika-logika sesat, ia mencoba mengkonstruksi minat para remaja paruh baya,, agar semakin asing dengan kata-kata dzikir mulia seperti yg diajarkan Nabi dan didawamkan para sahabat.
Dengarkan sekali lagi Dilan,,
yang berat itu bukan Rindu,
Melainkan beban hidup ibu-ibu.
Setelah mengalami kelangkaan gas, mereka kembali dihadiahi mahalnya harga beras. Ibu-ibu berpikir keras, hebat, berrattt... !
Belum lagi bulan depan,
kata media, Jokowi kambali akan menaikkan tarif dasar listrik. Ibu-ibu jungkir balik bagai tersengat belut listrik. Ibu rela tak tampil cantik, yang penting anak-anaknya bisa kenyang, titik.
Jadi,,
Yang berat itu bukan Rindu,
Melainkan beban hidup ibu-ibu,
Saking beratnya beban itu,
Jangankan nonton film kamu,
Untuk sekedar bedak pun, ibu terpaksa pake tepung terigu.
Itu...
-Hizbullah Ivan-

1 comment:

Kasamago said...

Dilan perlu terjun berpolitik yg berpihak pada wong cilik. Tp sudahlah namanya jg masa remaja, semoga ruh kebenaran tetap terpancar bagi masa depan mereka