Monday 29 January 2018

MEMALUKAN NKRI Presiden MELECEHKAN BANGSA INDONESIA...

Sebuah artikel dari media luar negeri ASIA TIMES berjudul "Widodo’s smoke and mirrors hide hard truths", telah gegerkan publik tanah air.

Idiom "Smoke and mirrors" bermakna penipuan/pembohongan. "hide hard truths" menyembunyikan/menutupi kebenaran/fakta yang sebenarnya.

Artikel yang ditulis oleh JOHN MCBETH yang terbit pada 23 Januari 2018 ini sontak mendapat tanggapan ramai publik sosial media tanah air. "Woah! Waow! Kalau ini ditulis di media lokal oleh jurnalis lokal, kira-kira apa yang terjadi?" kata Elisa Sutanudjaja‏ (@elisa_jkt) yang men-share artikel tsb.


Netizen lain menjelaskan arti "smoke and mirrors" pada judul artikel tsb yang memiliki makna: "Bahasa 'to the point'-nya adalah Penipuan, Pembohongan, Penyembunyian kebenaran, Membuat kebingungan, Pengaburan fakta, etc," tulis @monot0ne.

Bisa dibayangkan kalau ada jurnalis dan media dalam negeri yang nulis seperti itu. "Jurno lokal tidak akan ada yang berani tulis ini...walaupun publik sudah banyak yg bicarakan sesuai substansi beritanya," komen @ZAEffendy.

Artikel "Widodo’s smoke and mirrors hide hard truths" ini mengungkap beberapa catatan seputar proyek Kerete 
Cepat China (Jakarta-Bandung), negosiasi Freeport.

Pada artikel tsb, JOHN MCBETH bahkan menyentil kelakuan media lokal Indonesia yang tidak kritis terhadap penguasa. "In fact, the Indonesia media failed to point out at the time that the crucial questions of valuation and management control had yet to be settled," tulis JOHN MCBETH.

Di akhir artikelnya, jurnalis Asia Times ini menyatakan cepat atau lambat tabir kebohongan yang menutupi kebenaran akan terangkat. "Sooner or later, the smoke and the mirrors will inevitably lift to reveal hard realities," tulisnya.

1 comment:

Kasamago said...

Kebenaran pasti menang