Saturday, 13 January 2018

KAMUUU...KAMUUU...JAHAAAPPP 😤😤😤

Kanaya Keenan
"Tau ga? Ini salah satu trik.. Agar pemerintah bisa membeli bersabar petani dengan harga murah lalu di jual lagi dengan harga mahal. ðŸ’€ðŸ’€ Ajaib ada rapat keputusan harus impor dalam dua-tiga hari ini, yang bener saja, sebentar lagi kan mau panen. Ini membuat petani makin sengsara," kata mantan Menteri Koodirnator bidang Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu dalam sebuah acara di televisi swasta, Jumat (12/1). 

Padahal kata Rizal, stok di bulog saat ini masih ada 900 ribu ton beras yang sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan beras dalam dua bulan ini. Sementara waktu panen tinggal menunggu pada bulan Februari-Maret.
Menurut mantan Kepala Bulog ini, ada beberapa hal yang tidak beres dibalik kebijakan impor beras tersebut. Beberapa diantaranya data yang dimiliki oleh pemerintah soal distribusi beras tidak dikelola dengan baik, adanya komisi besar bagi pejabat yang melakukan impor dan buruknya Bulog mengatur stok dan distrubusi beras. "Atau apa ini sengaja, supaya pemerintah Jokowi rusak dan petani juga dirusak," sindir mantan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya itu.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk mengambil langkah impor demi mengamankan pasokan beras. Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, sebanyak 500 ribu ton beras akan segera didatangkan dari Thailand dan Vietnam pada akhir bulan ini. 
"Saya tidak mau mengambil resiko kekurangan pasokan. Saya mengimpor beras khusus," ujarnya, dalam konferensi pers di Auditorium Kementerian Perdagangan, Kamis (11/1).
 Mendag menjelaskan, beras yang akan diimpor adalah beras kualitas khusus yang tidak ditanam di Indonesia. Jenis beras tersebut memiliki spesifikasi bulir patah di bawah lima persen. Meski masuk dalam golongan beras khusus, Enggartiasto memastikan komoditas pangan utama itu akan dijual dengan harga medium. [san]

No comments: