Sunday, 10 April 2016

Rusia Tuduh Turki Terlibat Konflik di Nagorno-Karabakh

Indonesian Free Press -- Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menuduh Turki terlibat dalam konflik di wilayah Nagorno-Karabakh.

"Ada satu negara yang berharap mendapatkan keuntungan dari konflik di Nagorno-Karabakh demi posisinya di Timur Tengah dan atas Rusia… Semua konflik pada saat tertentu bisa menjadi faktor untuk mengambil keputusan politik. Maka saya tidak bisa mengesampingkan bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah konflik dari luar negeri. Anda berbicara tentang Turki. Faktor Turki mungkin ada, setidaknya karena Turki telah menyatakan posisinya (atas konflik Nagorno-Karabakh)," kata Medvedev kepada wartawan, Sabtu (9 April).

"Adalah lebih baik menjaga situasi aman daripada menumpahkan darah," kata Medvedev.

Medvedev juga mengecam Presiden Turki Tayyep Erdogan yang telah memprovokasi konflik dengan pernyataan-pernyataannya, daripada menyerukan perdamaian. Hal ini setelah Erdogan menyatakan dukungan kepada Azerbaijan dan menuduh Rusia berpihak dalam konflik Nagorno-Karabakh.

"Daripada menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan menghentikan tembak-menembak, pihak tertentu telah menuangkan minyak ke dalam api. Hal ini tentu mengkhawatirkan," tambah Medvedev.

Nagorno-Karabakh adalah wilayah Azerbaijan berpenduduk etnis Armenia yang memisahkan diri dari Azerbaijan. Sebagian warga wilayah ini ingin menggabungkan diri dengan Armenia, sebagian lainnya ingin memerdekakan diri.(ca)

No comments: