Tuesday 2 August 2016

Media Rusia Publikasikan Skandal Seks Putri-Putri Saudi

Indonesian Free Press -- Media Rusia, RPG Piccadilly, mempublikasikan laporan tentang skandal seks tiga orang putri keluarga kerajaan Saudi Arabia dengan para pejabat Israel. Demikian seperti dilaporkan Veterans Today, Minggu (31 Juli).

Dalam laporan itu disebutkan bahwa ketiga putri tersebut memiliki hubungan sangat dekat dengan Raja, masing-masing putri raja, menantu perempuan raja dan seorang istri dari Pangeran Bandar, mantan kepala inteligen Saudi Arabia. Mereka terlibat skandal seks dengan tiga perwira militer Israel secara terpisah.

"Laporan itu menunjukkan bagaimana para putri Saudi itu melakukan kegiatan seks gila-gilaan sehingga membuat takjub yang melihat videonya," tulis Veterans Today.

Beberapa waktu mantan menteri luar negeri perempuan Israel Tzipi Livni mengaku telah melakukan kegiatan seksual dengan sejumlah pejabat Palestina dan Arab saat masih aktif sebagai agen rahasia dinas inteligen Israel Mossad. Hal itu dilakukan untuk melemahkan lawan-lawan Israel di meja perundingan. Sedangkan media Israel pada tahun 2010 melaporkan bocoran Wikileaks tentang aksi-aksi pesta seks dan obat-obatan yang dilakukan putri-putri kerajaan Saudi. Karenanya, terkait dengan laporan media Rusia tersebut di atas, hal ini sangat mungkin saja benar-benar terjadi.

Nasrallah Kecam Pertemuan Saudi-Israel

Sementara itu pemimpin Hizbollah Sayyed, hari Jumat (29 Juli) mengecam pertemuan diam-diam namun banyak diberitakan media-media massa internasional antara delegasi pejabat Saudi Arabia dengan Israel baru-baru ini.

Seperti dilansir Veterans Today, Senin (1 Agustus), Nasrallah menuduh Saudi telah memberikan hadiah kepada Israel dengan menormalisasikan hubungan kedua negara tanpa konsesi apapun, termasuk demi kepentingan Palestina.

"Saudi telah menciptakan contoh berbahaya bagi negara-negara lain dengan memulihkan hubungan dengan Israel," kata Nasrallah.

Hal itu, sebutnya, akan diikuti oleh negara-negara Arab lainnya dengan mengakui regim zionis Israel.

Minggu sebelumnya, Anwar Eshki, pensiunan jendral dan beberapa pejabat Saudi Arabia melakukan kunjungan ke Israel dan bertemu dengan sejumlah pejabat senior Israel dan sejumlah politisi Israel.

Eshki, yang saat ini memimpin lembaga kajian Saudi Institute for Strategic Studies, bertemu Direktur Jendral Kementrian Luar Negeri Israel Dore Gold serta Yoav Mordechai, pejabat pengawas aktifitas di wilayah pendudukan Palestina.

Saudi Arabia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik dan bepergian ke Israel merupakan tindakan ilegal bagi semua warga Saudi. Namun secara diam-diam diketahui pemerintah Saudi Arabia menjalin hubungan dengan Israel, yang bersama-sama keduanya melihat musuh yang sama, yaitu Iran.(ca)

No comments: