Friday 26 August 2016

Rusia Perluas Pangkalan Udara Khmeimim di Suriah

Indonesian Free Press -- Rusia dikabarkan akan memperluas pangkalan udaranya di Khmeimim, Latakia, Suriah, sehingga mampu menampung pesawat-pesawat besar hingga senjata nuklir. Demikian kantor berita Iran, FARS News melaporkan, Minggu (20 Agustus), mengutip laporan sejumlah media Rusia.

Media Rusia Izvestia seperti dilaporkan FARS News, menyebutkan bahwa pangkalan udara Khmeimim, akan ditingkatkan 'secara substansial' sehingga memungkinkan dilakukan penggelaran pesawat-pesawat besar dalam waktu dekat mendatang. Sementara media Rusia lainnya, RIA Novosti, melaporkan bahwa Rusia tidak akan menempatkan senjata nuklir secara permanen di pangkalan itu.

Untuk keamanan, pangkalan udara ini akan dikelilingi dengan sistem pertahanan yang tangguh demi menangkal serangan para teroris. Sistem pengendali lalu-lintas udara canggih juga akan ditempatkan  di pangkalan ini, selain fasilitas untuk ribuan personil militer yang bakal ditempatkan di sini.

Sumber Kemenhan Rusia mengatakan kepada Izvestia bahwa, meski rencana pengembangan pangkalan udara ini telah disusun sejak tahun 2015, kesepakatan dengan pemerintah Suriah baru ditandatangani 18 Agustus lalu. Dalam perjanjian kedua negara disepakati bahwa Suriah mengijinkan Rusia untuk mengembangkan pangkalan udara Khmeimim sesuai kebutuhan Rusia, tanpa dikenakan biaya sewa, dan bebas dari jurisdiksi pemerintah Suriah.

Para pakar Rusia percaya kehadiran militer Rusia yang kuat di Suriah akan menguntungkan kawasan, meski hal ini ditentang Amerika dan negara-negara Arab sekutunya. Menurut sejumlah sumber, 'cetak biru' pengembangan pangkalan udara Khmeimim mencakup 'loading dock' untuk pesawat angkut raksasa Antonov An-124 Ruslan.

“Ketika angkatan udara Rusia pertama kali tiba di Suriah, moral pasukan Suriah tengah hancur. Dukungan Rusia telah mengembalikan moral dan kemampuan mereka. Rusia sadar bahwa tanpa langkah seperti ini ancaman terorisme dalam skala luas akan menjadi realitas," kata Franz Klintsevich, senator Rusia dan ketua komisi perthanan dan keamanan parlemen Rusia kepada media Rusia.

“Kita harus berbuat sesuatu, meski kita gagal menemukan jalan keluar bersama negara-negara barat. Itulah sebabnya kami memperkuat hubungan dengan para pemain regional Suriah, Iran dan Irak,” tambahnya.

Lebih jauh ia menyebutkan bahwa Khmeimim akan menjadi pangkalan bagi pasukan Rusia dengan kondisi yang sesuai.

“Para tentara kita akan tinggal dengan kepercayaan diri. Angkatan udara akan diperkuat sesuai kebutuhan di masa mendatang berdasarkan kesepakatan antara Rusia dan Suriah,” tambah Klintsevich lagi.

Lebih jauh Klintsevich menyebutkan bahwa untuk sementara senjata-senjata nuklir dan pembom berat tidak akan ditempatkan di pangkalan itu secara permanen, karena melanggar peraturan internasional.(ca)

No comments: