Monday 8 November 2010

The Fed and Jekyll Island is Back


Beberapa waktu lalu cerita tentang dominasi yahudi di dunia perfilm-an Hollywood oleh orang-orang yahudi dan liberal idiot dicap sebagai teori konspirasi belaka. Namun kini orang-orang yahudi telah dengan berani lantang berteriak: "Kami memang menguasai Hollywood, lalu mau apa?", demikian judul headline sebuah majalah di Amerika beberapa waktu lalu.

Demikian juga cerita tentang konspirasi pembentukan bank sentral Amerika (The Fed) di Jekyll Island 100 tahun yang lalu. Sebagaimana halnya dengan soal dominasi yahudi di Hollywood, kini orang-orang yahudi seakan berteriak lantang: "Kami memang melakukan konpirasi di Jekyll Island, lalu mau apa?''

Tepat seratus tahun yang lalu, November 1910, sekelompok bankir dan birokrat korup Amerika, mengadakan pertemuan rahasia di Jekyll Island, untuk merancang pembentukan bank sentral Amerika (The Fed), sebuah konspirasi jahat yang membuat seluruh rakyat Amerika hingga rakyat seluruh dunia, menjadi budak-budak bankir yahudi internasional.

Secara singkat konspirasi jahat ini bisa dijelaskan sebagai berikut. Lembaga legislatif Amerika, Congress, alih-alih menyerahkan wewenang pencetakan uang kepada institusi pilihan rakyat yaitu pemerintah, menyerahkan wewenang yang sangat penting itu kepada konsorsium bankir swasta internasional yang untuk mengelabuhi masyarakat diberi nama Federal Reserve. Selanjutnya pemerintah, demi menjalankan roda pemerintahannya diharuskan meminjam uang yang dibutuhkan kepada konsorsium dengan dikenakan biaya bunga yang dibayar dimana cicilan hutang pokok dan bunganya harus dibayar dari pajak penghasilan yang dibebankan kepada rakyat. Agar bisa menjalankan fungsinya secara optimal, konsorsium tersebut diberikan kebebasan mutlak untuk menentukan kebijakan moneter: menentukan jumlah uang beredar, menentukan tingkat suku bunga dlsb.

Dengan kewenangan-kewenangan tersebut konsorsium secara de facto telah menjadi penguasa tertinggi Amerika, karena mereka bisa membuat perekonomian hancur berantakan atau berkembang pesat. Terlebih lagi para anggota konsorsium menjadi manusia-manusia paling kaya sedunia. Bagaimana tidak, mereka cukup bermodal tumpukan kertas untuk mengubahnya menjadi lembaran-lembaran uang milik mereka yang digunakan sebagai alat penukar yang syah. Dan karena mata uang yang mereka cetak telah menjadi mata uang perdagangan internasional, seluruh dunia menjadi tergantung kepada mereka.

Dengan kewenangan yang demikian tinggi ini bahkan Congress, apalagi pemerintah, tidak diperbolehkan melakukan audit terhadap The Fed. Secara de facto mereka bahkan yang menentukan sendiri para eksekutif The Fed, meski untuk penyamaran pimpinan The Fed seolah-olah ditunjuk oleh Presiden.

Dengan konspirasi jahat itu kini pemerintah Amerika harus mengeluarkan $200 - 300 miliar setahun, atau sekitar 2 - 3 x lipat APBN Indonesia, untuk membayar beban bunga hutangnya. Presiden Kennedy pernah mengeluarkan perintah (executive order) menerbitkan uang kertas buatan pemerintah sendiri yang dicetak berdasarkan cadangan perak milik pemerintah. Namun sebelum perintah itu terealisasi, beliau terbunuh oleh sebuah konspirasi jahat. Kennedy bukan presiden pertama Amerika yang dibunuh karena masalah itu. Sebelumnya Abraham Lincoln juga mengalami nasib yang sama.

Mengenai konspirasi jahat ini, Bertie Charles Forbes, pendiri majalah Forbes yang terkenal itu menulis:

"Picture a party of the nation's greatest bankers stealing out of New York on a private railroad car under cover of darkness, stealthily riding hundred of miles South, embarking on a mysterious launch, sneaking onto an island deserted by all but a few servants, living there a full week under such rigid secrecy that the names of not one of them was once mentioned, lest the servants learn the identity and disclose to the world this strangest, most secret expedition in the history of American finance. I am not romancing; I am giving to the world, for the first time, the real story of how the famous Aldrich currency report, the foundation of our new currency system, was written... The utmost secrecy was enjoined upon all."

Dan kini, setelah kedudukan The Fed sangat kuat, mereka seolah mengejek masyarakat yang kritis terhadap peran dan kedudukan mereka. "Kami memang melakukan konspirasi, lalu mau apa?"

Tepat 100 tahun setelah sekompok bankir dan birokrat Amerika korup melakukan konspirasi jahatnya di Jekyll Island, The Fed mengadakan konperensi di pulau yang terletak di lepas pantai negara bagian Georgia itu. Konperensi dibuka tgl 5 November dengan kata sambutan oleh Presiden Federal Reserve Atlanta, Dennis Lockhart. Selanjutnya pada tgl 6 November serangkaian presentasi dan diskusi disajikan oleh para pejabat The Fed, yaitu:

1. President of The Fed, Ben Bernanke: 'Federal Reserve: Past and Present'

2. President of Federal Reserve Atlanta, Dennis Lockhart: 'A Return to Jekyll Island: The Origins, History, and Future of the Federal Reserve'.

3. President of Federal Reserve Bank of Philadelphia, Charles Plosser: 'To Establish a More Effective Supervision of Banking: How the Birth of the Fed Altered Bank Supervision'

4. President of Federal Reserve Bank of Cleveland, Sandra Pianalto: 'The Promise and Performance of the Federal Reserve as Lender of Last Resort 1914-1933'.

5. President of Federal Reserve Bank of Dallas, Richard Fisher menjadi moderator diskusi berjudul: 'Where It All Began: International Trade, the Market for Acceptances, and the Making of Lending of Last Resort in Britain'

6. President of Federal Reserve Bank of St. Louis, James Bullard menjadi moderator diskusi bertema 'From Passing Legislation to Building an Institution: Perspectives on the Early Years of the Federal Reserve System'

7. President of Federal Reserve Bank of St. Louis, James Bullard menjadi moderator diskusi bertema 'The Fed from the Treasury-Fed Accord (1951) until the End of Monetary Targeting (1982)'.

8. President of Federal Reserve Bank of Richmond, Jeffrey Lacker menjadi moderator diskusi berjudul 'The Recent Financial Turmoil: New Directions for Monetary Policy Analysis'.

9. President of Federal Reserve Bank of Chicago, Charles Evans will menjadi moderator diskusi panel berjudul 'The Role of Research in Monetary Policy Deliberations'.

10 President of Federal Reserve Bank of Minneapolis, Narayana Kocherlakota menyampaikan presentasi berjudul: 'Policy and Asset Bubbles'.


Sekali lagi, para konspirator itu telah berteriak lantang: "Kami memang melakukan konspirasi jahat, lalu mau apa?"

No comments: